Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Antioxidant Activities of RoJa Herbal Tea: Combination of Rosella Flower (Hibiscus sabdariffa L.) and Ginger Rhizome (Zingiber officinale Rosc.) Widowati, Wahyu; Wargasetia, Teresa Liliana; Zakaria, Teddy Marcus; Gunadi, Michael Sebastian; Halim, Nathanael; Santiadi, Sherly; Kusuma, Hanna Sari Widya; Fauziyah, Nida Firyal
Pharmaceutical Sciences and Research Vol. 10, No. 3
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Herbal teas and plant-based medicines have been widely used worldwide for their therapeutic and healing qualities. Rosella (Hibiscus sabdariffa L.) has various benefits in preventing digestive problems, liver disease, fever, and others. Ginger (Zingiber officinale Rosc.) or known as jahe in Indonesia is believed to benefit numerous clinical conditions linked to oxidative stress, including pancreatitis, hypertension, diabetic kidney disease, Alzheimer’s disease, and tumor development. They have been utilized in traditional medical practice to treat conditions such as fever, nausea, and headaches. In this study, we aimed to determine the antioxidant activities of rosella flower tea, ginger tea, and a combination of both, namely RoJa (Rosella-Jahe) tea. Antioxidant activities were analyzed by the 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH), hydrogen peroxide (H2O2), 2-2′-Azino-bis (3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) (ABTS) scavenging activities, and Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP) assay, as well as by measuring the amount of total phenolic and flavonoid content. Rosella tea had the greatest activity in the DPPH assay, with an IC50 value of 0.412 mg/ml. Ginger tea had the greatest activity for the ABTS, FRAP, and H2O2 tests, with IC50 values of 12.595 mg/ml, 0.494 mg/ml, and 1.323 mg/ml, respectively. Ginger tea also had the highest amount of total phenolic (3.61 µg GAE/g sample) and flavonoid content (11.81 µg QE/g). In conclusion, ginger tea showed the highest antioxidant activities, as well as total phenolic and flavonoid content, compared to rosella and RoJa tea.
PELATIHAN GURU DAN TANTANGAN BEBRAS 2024 UNTUK PENGENALAN COMPUTATIONAL THINKING DI BIRO BEBRAS MARANATHA Wijanto, Maresha Caroline; Toba, Hapnes; Ayub, Mewati; Karnalim, Oscar; Tan, Robby; Natasya, Rossevine Artha; Senjaya, Wenny Franciska; Adelia; Edi, Doro; Bunyamin, Hendra; Kasih, Julianti; Yulianti, Diana Trivena; Widjaja, Andreas; Johan, Meliana Christianti; Surjawan, Daniel Jahja; Zakaria, Teddy Marcus; Risal; Kandaga, Tjatur
Jurnal Abdimas Ilmiah Citra Bakti Vol. 6 No. 2 (2025)
Publisher : STKIP Citra Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38048/jailcb.v6i2.5237

Abstract

Pemahaman siswa terhadap konsep Computational Thinking (CT) masih tergolong rendah, sementara pengenalan terhadap CT menjadi krusial di era digital saat ini. Tantangan Bebras menjadi sarana edukatif yang efektif untuk memperkenalkan CT melalui berbagai soal (Bebras task) yang bersifat aplikatif dan menantang. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa dalam CT melalui pembekalan guru dan pelaksanaan Tantangan Bebras 2024. Mitra kegiatan adalah guru dan siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang tergabung dalam Biro Bebras Maranatha. Metode yang digunakan meliputi lokakarya nasional, pelatihan guru, technical meeting, pelaksanaan Tantangan Bebras, dan evaluasi prestasi siswa. Hasil menunjukkan peningkatan partisipasi peserta sebanyak 4.429 siswa dari 136 sekolah, meningkat signifikan dibanding tahun sebelumnya. Sebanyak 165 siswa berhasil meraih peringkat 1–6, dengan sebagian besar berasal dari sekolah yang mengikuti Gerakan PANDAI. Evaluasi juga menunjukkan bahwa pembekalan guru efektif meningkatkan kesiapan dalam mengenalkan CT kepada siswa. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pelatihan guru dan Tantangan Bebras dapat menjadi strategi efektif untuk memperluas pemahaman dan kemampuan siswa dalam CT.
Pengaruh Collaborative Learning dan Motivasi terhadap Kinerja Pembelajaran berbasis Learning Management System Suteja, Bernard Renaldy; Zakaria, Teddy Marcus
Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi Vol 11 No 2 (2025): JuTISI
Publisher : Maranatha University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jutisi.v11i2.11763

Abstract

This study analyzes the influence of Collaborative Learning Object Materials (LOM) and learning motivation on student performance in an Internet of Things (IoT) course using blended learning. The research was conducted using the Maranatha Online Learning (MORNING) platform, a Moodle-based Learning Management System (LMS). A flipped classroom model was implemented, integrating synchronous and asynchronous learning strategies. Path analysis was used to evaluate the relationship between LOM interaction, learning motivation, and learning outcomes. The results indicate that LOM interaction (B=0.656, p=0.000003) and learning motivation (B=0.341, p=0.005318) have a significant influence on learning performance (R²=0.648). Thus, this study demonstrates the potential of collaborative and motivational strategies in enhancing student engagement and performance in blended learning.
Analisis Sikap Peserta terhadap Pembelajaran Robotik Santiadi, Sherly; Zakaria, Teddy Marcus
KONSTELASI: Konvergensi Teknologi dan Sistem Informasi Vol. 4 No. 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Sistem Informasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24002/konstelasi.v4i1.9234

Abstract

MBKM Asistensi Mengajar merupakan salah satu program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Bapak Nadiem Makarim pada bulan Januari 2020. Kegiatan ini digunakan untuk mendukung mahasiswa agar tidak hanya memiliki kemampuan secara teoritis saja, namun semua ilmu teoritis tersebut dapat diimplementasikan ke dalam ranah implementasi. Kegiatan MBKM Asistensi Mengajar yang dituliskan dalam laporan ini berlokasi di SMAK Yahya, Bandung pada materi pembelajaran Robotika. Untuk mengukur kinerja pembelajaran robotika, dalam laporan ini dipilih Robotic Coding Attitude Scale (RCAS) sebagai instrumen yang akan membantu dalam menilai sikap peserta terhadap pemrograman robotik. Sikap yang dimaksud adalah cara pandang peserta terhadap paradigma pembelajaran pemrograman robotik guna mendapatkan gambaran mengenai keefektifan metode pembelajaran yang telah diterapkan. Metode Robotic Coding Attitude Scale (RCAS) yang digunakan dalam laporan ini telah dimodifikasi agar sesuai dengan tujuan penelitian ini. Dapat disimpulkan bahwa dari hasil perhitungan Structural Equation Modeling (SEM) didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara konstruk pembelajaran pemrograman robotik dengan partisipasi peserta. BMBKM Asistensi Mengajar is one of the Independent Campus programs organized by the Ministry of Education, Culture, Research and Technology, Mr. Nadiem Makarim in January 2020. This activity is used to support students so that they not only have theoretical abilities, but all theoretical knowledge can be implemented into the realm of implementation. MBKM Asistensi Mengajar activity written in this report is located at SMAK Yahya, Bandung in the Robotics learning material. To measure the performance of robotics learning, in this report, the Robotic Coding Attitude Scale (RCAS) is chosen as an instrument that will help in assessing participants' attitudes towards robotic programming. The attitude in question is the way participants perceive the robotic programming learning paradigm to get an overview of the effectiveness of the learning methods that have been applied. The Robotic Coding Attitude Scale (RCAS) method used in this report was modified to suit the purpose of this study. It can be concluded that from the results of Structural Equation Modeling (SEM) calculations, it is found that there is a significant relationship between the construct of robotic learning and participant participation.
Pengembangan Computational Thinking Siswa melalui Tantangan Bebras 2023 di Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha Ayub, Mewati; Tan, Robby; Wijanto, Maresha Caroline; Nathasya, Rossevine Artha; Adelia, Adelia; Senjaya, Wenny Franciska; Karnalim, Oscar; Surjawan, Daniel Jahja; Edi, Doro; Toba, Hapnes; Christianti, Meliana; Kasih, Julianti; Risal, Risal; Yulianti, Diana Trivena; Zakaria, Teddy Marcus; Liliawati, Swat Lie
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 15, No 3 (2024): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v15i3.18162

Abstract

Pengabdian masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan Computational Thinking (CT) siswa melalui kegiatan Tantangan Bebras. Tantangan Bebras adalah kegiatan untuk memberi tantangan kepada siswa berupa sekumpulan Bebras task yang harus diselesaikan dalam waktu terbatas. Bebras task mengandung konsep Computational Thinking dan informatika yang dikemas dalam bentuk persoalan yang harus dipecahkan. Tantangan Bebras diadakan oleh Bebras Indonesia setiap tahun pada minggu kedua bulan November dengan melibatkan mitra Biro Bebras di seluruh Indonesia. Biro Bebras Universitas Kristen Maranatha mempersiapkan guru pendamping siswa melalui pelatihan guru agar dapat membimbing siswa dalam berlatih memecahkan Bebras task. Dalam pelatihan, guru diperkenalkan dengan Bebras task melalui kuis yang kemudian dibahas bersama. Guru juga diberi materi pengenalan CT dan aktivitas unplugged. Masa pendaftaran peserta Tantangan Bebras dilakukan setelah pelatihan, pendaftaran dilakukan secara kolektif melalui sekolah. Ada 4 kategori lomba, yaitu SiKecil untuk SD kelas 1-3, Siaga untuk SD kelas 4-6, Penggalang untuk SMP, dan Penegak untuk SMA. Terdapat 54 sekolah yang mendaftarkan siswanya. Menjelang hari Tantangan diadakan technical meeting untuk guru sebagai persiapan untuk mendampingi siswa pada saat uji coba akun dan pada saat tantangan. Peserta yang mengikuti Tantangan melalui Biro Bebras UK Maranatha berjumlah 3429 orang, yang terbanyak adalah kategori Penggalang. Hasil Tantangan menunjukkan kategori Siaga dan SiKecil sudah baik, sedangkan kategori Penggalang dan Penegak perlu mempersiapkan diri lebih baik di tahun mendatang.