Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

THE EFFECTIVITY OF NUTRITION EDUCATION BOOKLET ON KNOWLEDGE, FAST-FOOD CONSUMPTION, CALORIE INTAKE, AND BODY MASS INDEX IN ADOLESCENTS Said, Irfan; Hadi, Anto J.; Manggabarani, Saskiyanto; Tampubolon, Ida Lestari; Maryanti, Endang; Ferusgel, Agnes
Journal of Health Promotion and Behavior Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.912 KB)

Abstract

Background: The prevalence of adolescent obesity is increasing worldwide with proportions varying from country to country or between geo­graphical regions within a country. The purpose of this study was to determine the effect of nutri­tion education with booklet media on know­ledge, fast food consumption, calorie intake, and body mass index (BMI) in adolescents.Subjects and Method: This was a quasy experiment with no control group. The study was conducted in Junior high school in Medan, North Sumatera. A sample of 31 adoles­cents was selec­ted by purpo­sive sampling. The depen­­dent vari­ables were know­l­edge, fast-food consumption, ca­lorie intake, and BMI. The independent vari­ables were booklet media. Means of knowledge, fast food consumption, calorie intake, and BMI before and after intervention was examined by t-test.Results: Mean of knowledge after intervention (Mean= 12.90; SD= 2.71) was higher than before (Mean= 8.77; SD= 1.54) and it was statisticaly significant (p<0.001). Mean of fast food con­sump­tion after intervention (Mean= 9.48; SD= 1.38) was lower than before (Mean= 10.03; SD= 1.16) and it was statistically significant (p= 0.007). Mean of calorie intake after intervention (Mean= 2735.12; SD= 1999.9) was lower than before (Mean= 2821.09; SD= 216.13) and it was statistically significant (p= 0.003). BMI after intervention (Mean= 26.58; SD= 2.49) was equal with before intervention (Mean= 26.81; SD= 2.49).Conclusion: Nutrition education with booklet improves knowledge, reduces fast food con­sump­tion, and reduce calorie intake.Keywords: nutrition education, booklets, know­ledge, fast food, calorie, body mass indexCorrespondence: Irfan Said. Study Program in Nutrition, Health Ins­­titute Helvetia. Jl. Kapten Sumarsono 107 Me­dan, North Sumatera, Indonesia. Email: Irfan­said1357@gmail.com. Mobile: 085256­780839.Journal of Health Promotion and Behavior (2020), 5(1): 11-17https://doi.org/10.26911/thejhpb.2020.05.01.02
THE EFFECTIVITY OF PEER EDUCATION MODULE ON KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND FAST FOOD CONSUMPTION IN ADOLESCENTS Manggabarani, Saskiyanto; Said, Irfan; Hadi, Anto J.; Saragih, Rapida; Cristandy, Muhammad; Januariana, Neni Ekowati
Journal of Health Promotion and Behavior Vol 5, No 1 (2020)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (539.54 KB)

Abstract

Background: Increasing obesity sufferers every year, in a few decades becomes an impor­tant problem. Increased obesity can lead to an increa­s­­ed risk of degenerative diseases which can cause death. Several attempts have been made to prevent and treat obesity. The pur­­­pose of this study is to determine the effective­­ness of peer edu­­ca­tion on knowledge, attitudes, and con­sump­­tion of fast food in adolescents.Subjects and Method: This study is a ran­do­m­ized controlled trial conducted at a Junior High School (SMP Ne­geri 6 Medan), North Su­matera. Samples taken were 60 stu­dents chosen random­ly. The sample was divided into 2 groups: a peer game edu­cation leaf­let group and a peer edu­cation modu­le group. The depen­dent va­r­i­­­able is know­ledge, attitudes, and habits of fast fo­od con­sumption. The indepen­dent vari­able is the pro­vision of leaflets and peer edu­ca­tion mo­du­­les. The data were obtained through in­­­ter­­­­­view, Food Frequency Question­naire (FFQ), and Food Re­call 24 hours. Data were analy­z­ed using t-test.Results: The results showed that the value of nut­ritional knowledge and obesity in the control group (Mean= 12.07; SD= 1.44) was lower com­pared to the intervention group (Mean= 13.50; SD= 1.99), but not statistically significant (p= 0.523). Attitudes toward nutrition and obesity in the control group (Mean= 11.50; SD= 1.22) were low­er than those in the intervention group (Mean = 13.00; SD= 1.78) and were statistically proven sig­nifi­cant (p= 0.008). The score of fast food con­­sumption habits in the control group (Mean= 8.17; SD= 1.23) is lower than that of the inter­vention group (Mean= 9.50; SD= 1.17) and is statis­tically proven significant (p <0.001).Conclusion: The nutrition peer education mo­dule has been shown to be effective in increas­­ing attitudes about nutrition and obesity and redu­cing fast food consumption habits and this has been statistically significant. The nutri­tion peer education module increases know­ledge scores, but is not statistically significant.Keywords: obesity, consumption of fast food, peer educationCorrespondence: Saskiyanto Manggabarani, Helvetia Health Ins­ti­tute, Jl. Kapten Sumarsono No. 107 Medan, North Sumatera, Indonesia. Email: zhakymang­gabarani@gmail.com.Journal of Health Promotion and Behavior (2020), 5(1): 35-42https://doi.org/10.26911/thejhpb.2020.05.01.05
Hubungan Pengetahuan, Usia dan Lama Menjadi Kader dalam Keberhasilan Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) Barokah, Falah Indriawati; Lestari, Dwi Ayu; Said, Irfan
Jurnal Kesehatan Global Vol 5, No 1 (2022): Edisi Januari
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v5i1.5025

Abstract

Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) adalah salah satu cara pemerintah dalam menurunkan angka stunting hingga 40% dan merupakan salah satu  target dari Sustainable Development Goals (SDGs).  Tujuan dari SDGs merupakan pembangunan berkelanjutan kedua yaitu menghilangkan kelaparan serta segala bentuk malnutrisi pada tahun 2030 dan ketahanan pangan. Pemberian makan tepat pada anak sejak lahir sampai usia dua tahun adalah dasar pencapaian kualitas  tumbuh  kembang. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan, usia dan lama menjadi kader dengan keberhasilan pemberian makan bayi dan anak (PMBA). Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di wilayah Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Populasi merupakan seluruh kader yang ada di wilayah Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama. Sampel berjumlah 270 kader diambil dengan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji chi square. 65 kader (24,1%)  berhasil dalam melakukan pemberian makan bayi dan anak (PMBA). Usia (p = 0,001) dan lama menjadi kader (p = 0,001) memiliki hubungan yang signifikan dengan keberhasilan makan bayi dan anak. Pengetahuan (p = 0,145)  tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan keberhasilan PMBA. Saran, kepada kader posyandu agar lebih aktif dalam memberikan informasi kepada ibu balita terkait dengan pemberian makan bayi dan anak (PMBA).
Hubungan Pola Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Bayi 6-24 Bulan di Wilayah Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan Said, Irfan; Suryati, Tati; Barokah, Falah Indriawati
Jurnal Kesehatan Global Vol 4, No 2 (2021): Edisi Mei
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v4i2.4855

Abstract

Pemberian makan bayi dan anak atau disingkat PMBA merupakan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kualitas hidup ibu sesuai dengan MDGs keempat dan kelima. Program PMBA juga bertujuan meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Administrasi Jakarta Selatan didapatkan sebanyak 37% Balita yang mengalami gizi kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pengetahuan gizi ibu, dengan status gizi anak usia 6-24 bulan. Desain dari penelitian ini  menggunakan cross sectional. Sampel berjumlah 231 anak usia 6-24 bulan diambil dengan teknik purposive sampling pada bulan maret-september 2020. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan mengunakan uji chi-square. Hasil peneltiian diperoleh 37 (16,1%) anak memiliki status gizi normal. Pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA) (p = 0,001) memiliki hubungan dengan status gizi. Pengetahuan gizi  ibu (p = 0,364) tidak terdapat hubungan dengan status gizi bayi. Pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA) memilki hubungan dengan status gizi bayi, pengetahuan gizi ibu tidak memiliki hubungan dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan. Disarankan kepada para orang tua untuk selalu memantau status gizi anaknya.
Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik, dan Gangguan Menstruasi dengan Status Gizi Remaja Putri di SMAN 1 Tangerang Selatan Azkaa Khairunnisa; Said, Irfan; Wikanti, Cita Zahra Ayu
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 1 No 2 (2023): AGUSTUS 2023
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/mgii.v1i2.13

Abstract

One of the groups that are vulnerable to nutritional problems is adolescents, especially adolescent girls, so that adolescents face many health and nutritional problems. Nutritional status in adolescents is generally influenced by dietary factors, physical activity habits, and menstrual disorders. The purpose of this study was to determine the relationship of diet, physical activity, and menstrual disorders to the nutritional status of adolescent girls at SMAN 1 South Tangerang. This study used a cross sectional study design. The sampling technique used purposive sampling with a total sample of 247 adolescent girls. Data were collected in the form of questionnaires and anthropometric measurements (weight and height). The statistical analysis used was the chi-square test. The results showed that there was no significant relationship between diet and nutritional status of adolescent girls (p-value = 0.931), there was no significant relationship between physical activity and nutritional status of adolescent girls (p-value = 0.871), there was no significant relationship between menstrual disorders and nutritional status of adolescent girls (p-value = 0.896). The conclusion in this study is that there is no relationship between diet, physical activity, and menstrual disorders with the nutritional status of adolescent girls.
Hubungan Kebiasaan Sarapan, Kualitas Tidur, dan Body Image dengan IMT/U Remaja di SMAN 32 Jakarta Cita Zahra Ayu Wikanti; Said, Irfan; Khairunnisa, Azkaa
Media Gizi Ilmiah Indonesia Vol 2 No 1 (2024): FEBRUARI 2024
Publisher : Kabar Gizi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62358/mgii.v2i1.14

Abstract

Nutrition is a health problem that often occurs in adolescence and adulthood. Nutritional problems in adolescents can occur due to several factors, such as breakfast habits, perception of body image, and sleep quality. The purpose of this study was to analyze whether there is a relationship between breakfast habits, sleep quality, and body image with BMI for Age in adolescents at SMA Negeri 32 Jakarta. This study used an analytic correlation research design with a cross sectional approach. The sampling technique used purposive sampling with a total sample of 184 adolescents. The results showed that there was no significant relationship between breakfast habits and adolescent BMI for Age (p-value = 1.000), there was no significant relationship between sleep quality and adolescent BMI for Age (p-value = 0.441), there was no significant relationship between body image and adolescent BMI for Age (p-value = 0.162).
The Effects of Progressive Muscle Relaxation on the Level of Anxiety in Nurses Caring for Patients with Covid-19 Yolanda, Yori; Said, Irfan; Suryati, Tati; Simanungkalit, Ria
Indonesian Contemporary Nursing Journal (ICON Journal) Vol. 7 No. 1 (2022): Volume 7 No. 1 Agustus 2022
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/icon.v7i1.18789

Abstract

Introduction: One of the psychological responses encountered by nurses who treat COVID-19 patients is anxiety. The anxiety is caused by several factors including feelings of unsupported, worrying excessively about health, fear of carrying the infection and transmitting it to family members or others, a heavy workload, social stigmatization, feeling insecure for providing care. Moreover, this psychological problem caused low quality of health services for patients. Therefore, to reduce the anxiety of nurses who took care for Covid-19 patients, anxiety management using progressive muscle relaxation was needed. The purpose of this study is to assess the effect of progressive muscle relaxation on the level of anxiety in nurses caring for patients with Covid-19. Method: The research design used in this study was quasi-experimental, namely pre-test and post-test with control group design with purposive sampling technique. The number of samples is 52 nurses. The research instrument used the Zung Self-Rating Anxiety Scale (SRAS) questionnaire. The paired T Test is applied for statistical analysis. Result: the result of this study indicated that progressive muscle relaxation had a substantial effect on the level anxiety in nurses caring for patients with Covid-19 in the intervention group with a P-value 0.000 (P value < 0,005). Conclusion: Progressive muscle relaxation therapy is a complementary therapy that can be done independently by nurses and is effective in reducing anxiety.
HUBUNGAN ASUPAN SERAT, KUALITAS TIDUR, DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA SISWA SMP YPUI DI PARUNG BOGOR Nurdiyani, Siti; Said, Irfan; Tanuwijaya, Rani Rahmasari
Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (The Journal of Food Technology and Health) Vol 6 No 2 (2024): Jurnal Teknologi Pangan dan Kesehatan (Journal Of Food Technology And Health), No
Publisher : Universitas Sahid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masalah gizi pada remaja, baik kekurangan maupun kelebihan gizi, menjadi perhatian utama karena pengaruhnya terhadap kesehatan serta kualitas sumber daya manusia. Beberapa faktor seperti konsumsi serat, kualitas tidur, dan aktivitas fisik memiliki peran penting dalam menentukan status gizi remaja. Serat yang bersumber dari buah, sayuran, dan biji-bijian membantu menjaga kesehatan pencernaan sekaligus mencegah penyakit metabolik. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi hubungan antara konsumsi serat, kualitas tidur, dan aktivitas fisik terhadap status gizi remaja. Metode penelitian yang digunakan adalah desain cross sectional, dengan sampel sebanyak 218 siswa kelas VII dan VIII di SMP YPUI Parung Bogor, yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji Chi-square. Hasil menunjukkan bahwa 47,2% remaja memiliki status gizi normal, sedangkan 52,8% tidak normal. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi serat dan status gizi (p=0,091). Namun, terdapat hubungan signifikan antara kualitas tidur (p=0,046) dan aktivitas fisik (p=0,002) dengan status gizi. Sebagian besar responden memiliki konsumsi serat yang cukup (60,9%), kualitas tidur yang baik (55%), dan tergolong tidak aktif secara fisik (90,8%). Berdasarkan hasil ini, disimpulkan bahwa konsumsi serat tidak berhubungan secara signifikan dengan status gizi, sedangkan kualitas tidur dan aktivitas fisik memiliki hubungan yang signifikan. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan edukasi terkait pentingnya konsumsi serat, kualitas tidur, serta aktivitas fisik, baik di lingkungan sekolah maupun keluarga, serta mendorong penelitian lanjutan pada populasi remaja.
Pembangunan Sistem AI Berdasarkan Analisis Aktivitas Digital Untuk Mengidentifikasi Gaya Belajar Siswa Suherwin, Suherwin; Rachmat, Rachmat; Said, Irfan; Asia, Siti Nur
RIGGS: Journal of Artificial Intelligence and Digital Business Vol. 4 No. 2 (2025): Mei - Juli
Publisher : Prodi Bisnis Digital Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/riggs.v4i2.991

Abstract

Studi ini menyarankan untuk membangun sistem berbasis AI untuk mengidentifikasi gaya belajar siswa dengan menganalisis aktivitas digital mereka dalam sistem manajemen pembelajaran (LMS) atau platform pendidikan online lainnya. Sistem ini menggunakan algoritma pembelajaran mesin untuk memproses data seperti frekuensi login, pola interaksi konten, waktu yang dihabiskan untuk aktivitas, dan perilaku navigasi. Dengan memetakan perilaku ini ke dalam kerangka gaya belajar yang telah ditetapkan (misalnya, visual, auditori, kinestetik), sistem AI memberikan wawasan waktu nyata tentang preferensi masing-masing siswa. Efektivitas hasil pendidikan sangat dipengaruhi oleh keberagaman gaya belajar siswa, dan metode tradisional untuk mengidentifikasi gaya belajar sering kali bergantung pada kuesioner atau observasi manual, keduanya memakan waktu dan dapat dipengaruhi oleh bias.
Kekurangan Energi Kronik, Pengetahuan, Asupan Makanan dengan Stunting: Cross-Sectional Study Manggabarani, Saskiyanto; Tanuwijaya, Rani Rahmasari; Said, Irfan
Journal of Nursing and Health Science Vol. 1 No. 1 (2021): Edisi Oktober
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Pertamedika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58730/jnhs.v1i1.13

Abstract

Anak umur periode 2 tahun termasuk periode kritis dan masa emas dalam pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal. Malnutrisi yang terjadi pada anak usia ini akan menyebabkan masalah gizi seperti obesitas dan stunting. Angka kejadi stunting dan obesitas pada anak setiap tahunya meningkat yang disebabkan oleh beberapa pemicu utama termasuk pengetahuan pengasuh, sosial ekonomi serta asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat signifikansi kekurangan energi kronik, pengetahuan, asupan dengan stunting baduta. Metode penelitian menggunakan analisis kuantitatif dengan teknik survey serta desain cross sectional study. Sampel diseleksi dengan Teknik purposive sampling sebanyak 185 baduta yang telah memenuhi kiteria tidak menderita penyakit infeksi, umur 6-24 bulan, tidak lahir prmeatur, berat bayi lahir rendah, dan pangasuh bersedia untuk di wawancara. Data diperoleh menggunakan metode wawancara dengan kuesioner, formular food recall, timbangan digital, microtoise dan LILA. Analis data menggunakan uji korelasi dan determinasi (R2) dengan tingkat signifikansi nila p <0,05. Hasil ditemukan bahwa kekuerangan energi kronik, pengetahuan, dan asupan makanan diperoleh ada hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting dengan nilai p-value <0,05. Semakin tinggi pengetahuan ibu dan asupan makan anak akan seiring dengan meningkatkatnya status gizi juga namun sebaliknya status KEK ibu semakin meningkat tidak meyebakan pengkatan status gizi baduta.