Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MODEL OPTIMASI WAKTU DAN TENAGA KERJA MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN LINIER PADA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG BUDAYA NARMADA: Model Optimization of Time and Labor Programming using Linear Building on Implementation of Cultural Narmada Akhirul Husya’bani; I Gede Putu Warka; Lalu Wirahman Wiradarma
Spektrum Sipil Vol 3 No 1 (2016): SPEKTRUM SIPIL
Publisher : Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penjadwalan proyek berperan penting terhadap keberhasilan pelaksanaan proyek konstruksi. Pada pelaksanaan Pembangunan Gedung Budaya Narmada, digunakan kurva S (S-Curve) dan diagram batang (Bar Chart) dalam penjadwalan pekerjaan sehingga tidak diketahui secara spesifik hubungan ketergantungan antar kegiatan dan dampak keterlambatan suatu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek. Masalah lain dalam penjadwalan adalah menentukan durasi dan jumlah tenaga kerja pada proyek dengan jumlah kegiatan yang banyak. Kesalahan dalam menentukan durasi dan jumlah tenaga kerja di awal pelaksanaan akan berdampak pada pengalokasian tenaga kerja dengan fluktuasi yang tinggi, serta penambahan atau pengurangan jumlah tenaga kerja sepanjang pelaksanaan. Untuk itu perlu suatu metode yang dapat membantu dalam keputusan penentuan durasi dan jumlah tenaga kerja. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan model optimasi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan bentuk model matematis pada penjadwalan pelaksanaan pembangunan Gedung Budaya Narmada, sehingga dapat ditentukan waktu pelaksanaan dan jadwal alokasi tenaga kerja yang optimal sehingga pelaksanaan lebih efektif dan efisien. Pemodelan dilakukan dengan melakukan analisa terhadap data-data sekunder pelaksanaan pekerjaan. Prinsip yang digunakan dalam analisa pemodelan adalah dengan penjadwalan ulang menggunakan metode diagram preseden (PDM) dan metode lintasan kritis (CPM) yang dikonversi ke dalam model optimasi dalam bentuk persamaan matematis yang dapat diselesaikan dengan pemrograman linier. Penyelesaian persamaan model optimasi dilakukan dengan program bantu Excel Solver. Hasil optimasi kemudian dibandingkan dengan hasil analisa durasi dan jadwal alokasi tenaga kerja jadwal pelaksanaan awal. Hasil pemodelan adalah berupa fungsi minimum, yaitu meminimumkan fungsi biaya (Z), dengan memaksimumkan variabel durasi (d). Batasan utama adalah jumlah durasi pekerjaan pada setiap rangkaian kegiatan lebih besar atau sama dengan satu dan kurang dari atau sama dengan durasi maksimal pelaksanaan pekerjaan. Total durasi pelaksanaan pekerjaan pada jadwal hasil optimasi adalah sebesar 148 hari, menghasilkan alokasi jumlah tenaga kerja maksimum mingguan yang lebih kecil dibandingkan dengan jadwal awal dengan perbedaan alokasi tenaga kerja yang signifikan. Selain itu jadwal hasil optimasi menghasilkan biaya tenaga kerja yang lebih kecil serta efektifitas pengalokasian tenaga kerja yang lebih baik dibandingkan dengan jadwal awal.
Penguatan Petanian Berbasis Irigasi Tetes Di Sekitar Wilayah Penyangga KEK Mandalika: drip Irrigation Negara, I Dewa Gede Jaya; Anid Supriyadi; Lalu Wirahman Wiradarma; Agustono Setiawan; I Dewa Made Alit Karyawan; I Wayan Yasa; Heri Sulistiyono; Humairo Saidah; M Bagus Budianto; Dewandha Mas Agastya
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 1 (2025): Januari-Maret 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i1.10705

Abstract

Pada setiap musim kemarau diwilayah Pujut yang merupakan wilayah Penyangga KEK Mandalika sering mengalami kekurangan air, sehingga banyak lahan pertanian yang nganggur, sementara itu kebutuhan akan bahan pangan terus meningkat. Kebiasaan Masyarakat melakukan irigasi dengan cara-cara tradisional seperti cara penggenangan yang mengakibatkan penggunaan air tersebut menjadi boros perlu segera diakhiri, agar kegiatan pertanian disekitar KEK Mandalika terus dapat berjalan dengan baik. Untuk hal itu maka dalam upaya meningkatkan efisiensi air atau air irigasi yang ada, perlu dilakukan dengan cara-cara irigasi yang lebih teknis dan efisien seperti dengan penggunaan system tetes, agar potensi air yang lada dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga keberlanjutan kegiatan pertanian disekitar KEK Mandalika. Penyuluhan dan pelatihan guna penguatan pertanian berbasis irigasi tetes yang efisien di sekitar KEK Mandalika sangat perlu dilakukan, agar dukungan terhadap ketahanan pangan Masyarakat dalam jangka pendek dan jangka panjang dapat segera dilakukan. Hasil kegiatan tahapan awal survey, tahap penyuluhan irigasi tetes sebagai penguatan irigasi yang efisien pada peserta dan tahap pelatihan pembuatan jaringan irigasi tetes bertingkat menggunakan bahan pipa pvc, pipa NTF, emitter, tanah, kompos, polybag dan peralatan kerja. Pada setiap tahapan kegiatan dilakukan diskusi dan tanyajawab, akhir kegiatan dilakukan pelatihan usahatani dengan irigasi tetes di lokasi masyarakat. Pengabdian ini telah menyuluhkan irigasi tetes pada 15 petani produktif, membuat contoh penggunaan irigasi tetes dilakukan pada lokasi sekitar kantor desa, agar nantinya pembelajaran bagi masyarakat dilokasi tersebut. Pelatihan telah memberi wawasan bertani yang sederhana dan efisien air pada warga setempat, sehingga nantinya dapat membantu cara pemberian irigasi ke tanaman.