Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

ANALISIS IMPLEMENTASI KEPEMIMPINAN KRISTEN PADA CV SAXON INDOTAMA Setiawan, Deddy
Agora Vol 3 (2015): Vol 3, No 2 (2015) Agora, Jurnal Manajemen Bisnis
Publisher : Agora

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Kepemimpinan Kristen adalah kepemimpinan yang mencapai tujuan organisasi dengan berlandaskan kasih dan pelayanan sesuai ajaran Yesus Kristus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami implementasi kepemimpinan Kristen di CV Saxon Indotama berdasarkan prinsip dan karakteristik kepemimpinan Kristen. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode wawancara dan obser­vasi. Setelah mendapatkan data maka akan dilakukan uji keabsahan data dengan metode triangulasi sumber. Data-data yang dikumpulkan dan dianalisis mengha­silkan suatu kesimpulan bahwa pimpinan CV Saxon Indotama menerapkan kepemimpinan Kristen dalam menjalankan perusahaan. Hal tersebut dapat dilihat dari prinsip dan karakter kepemimpinan yang diterapkan pimpinan CV Saxon sesuai dengan prinsip dan karakter kepemimpinan Kristen.
Strategi Pembuatan Film Dokumenter yang Tepat untuk Mengangkat Tradisi-Tradisi di Balik Reog Ponorogo Prihantono, PM. Onny; Natadjaja, Listia; Setiawan, Deddy
Nirmana Vol 11, No 1 (2009): JANUARY 2009
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1880.607 KB) | DOI: 10.9744/nirmana.11.1.pp. 1-10

Abstract

Reog is a notable art from Ponorogo which has been existing for centuries and is inherited down from generation to generation among Ponorogo society up to present time. Besides presenting an alluring performance, reog is also full of tradition and customs inherited from old generation such as erotic dance, liquor party, and homosexual relationship. Those traditions are identically associated to reog as a form of free, spontaneous and rules free entertainment for common people, therefore, the customary tradition often cause controversy to emerge among people because of their contradiction toward present customs of ethics and politeness. On the other hand, the tradition contain lofty cultural principles which reflect the true identity of Ponorogo people. Unless the principles are properly preserved, the statement which says that reog is the true identity and distinctive feature of Ponorogo will fade away, and thus reog will be easily taken and claimed by other societies. Documentary movie as audio visual media is able to plainly eplain how reog dancers truly live. By using interview method and daily life document documentary, the controversy in the traditions could be dug transparently. Various opinions toward the erotic dance, liquor party, and homosexual relationship become a strength to trace the history of reog in Ponorogo. Hence, Indonesian people will not be hesitant that reog is an original culture owned by the Indonesians themselves since the time of their ancestors. However, reog is still an entertainment for common people, pleasure is the main purpose of it. Strong limitation toward the expression of art will eventually extinguish the people’s enthusiasm in the art itself. Abstract in Bahasa Indonesia: Reog merupakan kesenian khas daerah Ponorogo yang telah ada sejak berabad-abad yang lalu dan diwariskan secara turun-temurun di kalangan masyarakat Ponorogo hingga saat ini. Selain menyajikan tontonan yang menarik, kesenian reog ini ternyata juga sarat akan tradisi/kebiasaan yang telah dibawa sejak jaman nenek moyang, mulai dari gerakan tari yang erotis, mabuk-mabukan hingga hubungan sesama jenis/homoseksual. Tradisi tersebut identik dengan reog sebagai hiburan rakyat jelata yang bebas dan spontan, tak terikat aturan, sehingga seringkali menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat modern karena bertentangan dengan norma-norma masyarakat terutama norma kesusilaan dan kesopanan. Di sisi lain, setiap tradisi tersebut kaya dengan nilai-nilai luhur budaya yang harus dilestarikan untuk kelangsungan sejarah. Jika tidak, maka pernyataan bahwa reog adalah jati diri dan ciri khas Ponorogo akan luntur dan dapat mudah diambil/diklaim menjadi milik masyarakat lain. Film dokumenter sebagai media audio visual mampu memaparkan kepada masyarakat mengenai kehidupan pelaku reog Ponorogo sesungguhnya. Dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi kehidupan sehari-hari, tradisi-tradisi yang kontroversial tersebut dapat digali secara transparan. Pendapat yang beragam tentang gerakan tari yang seronok, mabuk-mabukan hingga hubungan homoseksual justru menjadi kekuatan untuk mengetahui jejak sejarah reog di bumi Ponorogo. Dengan begitu masyarakat Indonesia takkan ragu lagi bahwa reog memang adalah aset kebudayaan asli milik bangsa Indonesia sejak nenek moyang. Bagaimanapun kesenian reog tetap merupakan hiburan rakyat, kesenangan adalah tujuan utama yang dicari. Ekspresi kesenian yang terlalu dibatasi akan mematikan antusiasme masyarakat terhadap kesenian tersebut. Kata kunci: reog ponorogo, film dokumenter, seni, budaya.
EFEKTIVITAS METODE ON OFF CLASS DALAM AGENDA SETTING COMMUNICATION BAGI PKB TERAMPIL KE PKB Mardiah, Mardiah; Damawan, Deni; Setiawan, Deddy
Gunahumas Vol 2, No 2 (2019): Gunahumas
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui beberapa hal berikut: pertama, pengaruh Metode On OFF Class dalam Diklat Penjenjangan Fungsional Bagi PKB Terampil ke PKB Ahli terhadap realisasi agenda perubahan yang merupakan persyaratan dari Diklat tersebut. Kedua, untuk mengetahui pengaruh Metode On OFF Class dalam Diklat Penjenjangan Fungsional Bagi PKB Terampil ke PKB Ahli terhadap motivasi kerja mereka setelah mengikuti Diklat. Untuk mengukur Efektifitas Metode On OFF Class tersebut, penelitian ini menggunakan Media Google Form. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif Kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian. Sampel dari penelitian ini menggunakan Purposif Sampel sebanyak 120 sampel, dengan uji Asumsi Klasik menggunakan Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Auto Korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil sig F change sebesar 0,000 artinya terdapat hubungan secara bersama-sama antara variabel Metode On OFF Class terhadap Realisasi agenda perubahan dan motivasi kerja penyuluh KB dilapangan, korelasi dari hubungan antar variabel sebesar 0,594 dengan derajat korelasi sedang, Uji Koefisien Determinasi Antara Variabel Metode On OFF Class (X) Dengan Variabel Realisasi Agenda Perubahan (Y1) dan Motivasi Kerja Penyuluh lapangan (Y2) adalah sebesar 3,53 % sisanya adalah bahwa masih terdapat variabel independen lain yang mempengaruhi Realisasi Agenda Perubahan dan Motivasi Kerja. Hasil penelitian menunujukan bahwa Metode on off class sangat efektif untuk melihat realisasi agenda perubahan, tapi Metode On off class kurang efektif untuk melihat Motivasi kerja Penyuluh KB dilapangan terutama dalam Diklat Penjenjangan Fungsional Bagi PKB Terampil ke PKB AhliKata Kunci: On OFF Metode Kelas; Agenda Setting Communication; Rencana keluarga; Pendidikan Stepping Fungsional; Program pelatihanABSTRACTThis research has two goals. First, to understand the effect of On-Off Class method to the realisation of change agenda as a required by the Education and Training centre. Second, to discover the effect of On-off Class method in functional stepping training program for PKB Terampil (skilled Family Planning agent) to PKB Ahli (Expert Family Planning Agent) toward motivation of participant after training. To reach that goals, this research applied On-off Class method using Google Form media. This research apply descriptive-quantitative method which goal is to describe and analyse reserch result. The sample of this research deploys Purposive Sampling using 12O samples with classical assumption test use Multicolinearitas Test, Heteroskedastisitas Test and Auto Correlation. This research finds that Sig F change in 0,000 which indicate correlation simultaneously of variables in On-Of Class method using Google Form toward the realization of change agenda and working motivation of family Planning agent, correlation relation between variables around 0,59 with correlation degree in medium, Determination of co-efficient test between variable of On-Of Class using google form (X) with variable of change agenda realization (Y1) and Working Motivation of Family Planning agent (Y2) is 3,53%. The test show that there is another independent variable shows that affect the realization of change agenda and working motivation. Of On-Off Class method Effectif to grasp the realisation of change agenda but not effectif to motivation of Family Planning agent in Functional Stepping Education and Training program (Diklat) for PKB Terampil Key Words: On OFF Class Method; Agenda Setting Communication; Family Planning; Functional Stepping Education; Training program
PENERAPAN ROLE PLAYING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERBICARA BAHASA INGGRIS Setiawan, Deddy
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.773 KB)

Abstract

Salah satu tujuan dari pembelajaran bahasa Inggris kelas XI adalah siswa dapat melakukan percakapan dan menulis teks pemaparan jati diri secara lisan dan tertulis. Siswa SMAN 2 Cirebon khususnya kelas XI MIPA 4 memiliki kemampuan bahasa Inggris paling rendah dibandingkan dengan kelas lainnya yang diampu penulis khususnya dalam keterampilan berbicara. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata keterampilan berbicara yaitu hanya 60 sedangkan standar rata-rata yang ditetapkan oleh SMAN 2 Cirebon untuk keterampilan berbicara adalah 80. Selain itu rata-rata nilai tes tulis yang dicapai oleh kelas XI MIPA 4 SMAN 2 Cirebon adalah 66,9 dengan ketuntasan hanya 52,4%. Penelitian ini dilakukan dalam 2 (dua) siklus yang berlangsung selama 2 (dua) bulan. Dari siklus 1 didapat peningkatan rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 72,4 yang berpengaruh terhadap peningkatan kemampuan berbicara yaitu sebesar 75,2 dengan rata-rata nilai kelas 78,5 dan ketuntasan belajar 73,8%. Walaupun mengalami peningkatan namun indikator ketercapain belum terpenuhi maka dilakukan siklus 2 (dua) dengan pencapaian aktivitas belajar sebesar 84,8 yang diiring dengan peningkatan kemampuan berbicara yaitu 88,6 serta rata-rata nilai 88,2 dengan ketuntasan belajar 100 %. Hasil ini menunjukan ketetapan semua indikator telah dicapai, dengan demikian penggunaan model Role Playing dapat meningkatkan aktivitas belajar, kemampuan berbicara dan hasil belajar. Kata Kunci : Aktivitas, Berbicara, Role Playing
Konsep Nilai Pemberitaan Geopark Merangin pada Media Massa Online Setiawan, Deddy; Mihardja, Eli Jamilah
JURNAL LENSA MUTIARA KOMUNIKASI Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Lensa Mutiara Komunikasi
Publisher : UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jlmk.v8i1.4169

Abstract

Merangin Geopark is an area that has unique geology, biodiversity, and significant cultural and social values. This research involves analyzing the narratives used in the news coverage of Merangin Geopark to understand how the concept of geopark value in the stories conveyed to the public through the media. This research aims to analyze the concept of geopark value in news narratives with a case study on Merangin Geopark. This research method uses a qualitative approach by collecting and analyzing various news sources about Merangin Geopark. The data collected is then analyzed to identify the concept of geopark value depicted in the news narrative. The results showed that the news narrative of Merangin Geopark reflects the concept of geopark values which include aspects of natural beauty, geological uniqueness, environmental sustainability, cultural heritage and Geopark development. The concept of these values is reflected in the stories conveyed to the public, both through the depiction of amazing geological characteristics, abundant biodiversity, and local wisdom related to the culture and traditions of the local community, In addition, the values presented in the news narrative, such as uniqueness, vulnerability, and sustainability, are closely related to the characteristics of Merangin Geopark. It can be said that the prominence of news narratives in communicating the importance of geopark preservation and development depends not only on the content of the narrative itself, but also on factors such as news dissemination, the intended audience, and the social context.
Impression Laundering of Le Minerale: A Directional Branded Content Analysis Setiawan, Deddy; Ramadhanti, Firdia Pradita; Jasmine, Irine Shafana; Ismawati, Mala; Awalia, Miftahul Ocha; Wibisono, Moehammad Hary; Lestari , Marina Sinar
Jobmark: Journal of Branding and Marketing Communication Vol. 6 No. 1 (2024): JOBMARK Vol 6 No 1 (July-December 2024)
Publisher : Graduate School of Communication Universitas Bakrie

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36782/jobmark.v6i1.301

Abstract

Competition in the bottled mineral water market has created a brand communication war between brands, including Le Minerale. Through various advertisements and digital communications on social media, Le Minerale tries to fend off various adverse claims made by competitors regarding single-use gallon packaging products. This article dissects the communication content of the Le Minerale brand from the perspective of Wijaya's Impression Laundering theory using the directional Branded Content Analysis (BCA) method. The findings show that Le Minerale uses various content strategies, both visual, verbal, and audiovisual, to launch dramaturgical and angelic communication strategies, as explained in the theory of impression laundering. This study is helpful as a critical reflection, both for brands and audiences, in understanding the modes of impression laundering in brand communication.
on Graceful Chromatic Number of Vertex amalgamation of Tree Graph Family Kristiana, Arika Indah; Aji, Ahmad; Wihardjo, Edy; Setiawan, Deddy
CAUCHY: Jurnal Matematika Murni dan Aplikasi Vol 7, No 3 (2022): CAUCHY: JURNAL MATEMATIKA MURNI DAN APLIKASI
Publisher : Mathematics Department, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/ca.v7i3.16334

Abstract

Proper vertex coloring c of a graph G is a graceful coloring if c is a graceful k-coloring for k∈{1,2,3,…}. Definition graceful k-coloring of a graph G=(V,E) is a proper vertex coloring c:V(G)→{1,2,…,k);k≥2, which induces a proper edge coloring c':E(G)→{1,2,…,k-1} defined c'(uv)=|c(u)-c(v)|. The minimum vertex coloring from graph G can  be colored with graceful coloring called a graceful chromatic number with notation χg (G). In this paper, we will investigate the graceful chromatic number of vertex amalgamation of tree graph family with some graph is path graph, centipede graph, broom and E graph.
PENINGKATAN KINERJA GURU MELALUI KETERAMPILAN TEKNIK MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DI SD NEGERI SEGODOBANCANG TARIK SIDOARJO Setiawan, Deddy; Solichin, M. Riadhos; Noviana, Naning Eko
Journal of Education and Research Vol. 2 No. 1 (2023): JUNI 2023
Publisher : IKIP Widya Darma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56707/jedarr.v2i1.147

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui kinerja guru di SD Negeri Segodobancang Tarik Sidoarjo sebelum dan sesudah ditingkatkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan penelitian tindakan. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diambil pada tahun ajaran 2018/2019 atau sebelum masa pandemik. Dalam metode ini digunakan 8 guru sebagai informan. Analisis data dari reduksi data, penyajian data, verifikasi dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan di semua indikator kinerja guru setelah diberikan tindakan pada Siklus I. Indikator-indikator yang belum baik, ditingkatkan melalui siklus II dan akhirnya menjadi kriteria baik sehingga Siklus bisa dihentikan. Sebelum dilakukan tindakan kinerja guru masih belum optimal. Setelah diadakan peningkatan kinerja guru melalui keterampilan teknik manajerial kepala sekolah, guru-guru memiliki keterampilan lebih baik dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas sehingga peningkatan kinerja guru melalui keterampilan teknik manajerial kepala sekolah merupakan tindakan yang tepat untuk dilakukan. Kepala sekolah mulai menjalankan seluruh kegiatan-kegiatan yang merupakan keterampilan teknik manajerial dalam upaya meningkatkan kinerja guru. Dengan demikian, keterampilan keterampilan teknik manajerial kepala sekolah merupakan tindakan yang tepat dalam meningkatkan kinerja guru di SD Negeri Segodobancang Tarik Sidoarjo.
Pengaruh Disiplin Kerja, Beban Kerja, Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Anggota Detasemen Markas Komando Lantamal Setiawan, Deddy; Noch, Muh Yamin; Irawan, Andri; Ibrahim, Muhdi B. Hi; Mustajab, Duta
Advances in Management & Financial Reporting Vol. 3 No. 3 (2025): June - September
Publisher : Yayasan Pendidikan Bukhari Dwi Muslim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60079/amfr.v3i3.550

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji, menganalisis pengaruh disiplin kerja, beban kerja, kompensasi, dan lingkungan kerja terhadap kinerja anggota Detasemen Markas Komando Lantamal V. Fokus utamanya adalah mengetahui pengaruh baik secara simultan maupun parsial dari variabel-variabel tersebut terhadap kinerja anggota. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan pendekatan explanatory dengan metode survei, melibatkan 63 responden dari total 250 anggota yang dipilih secara acak melalui teknik probability sampling. Analisis data dilakukan menggunakan regresi linier yang mencakup uji T (parsial), uji F (simultan), dan koefisien determinasi (Adjusted R²) untuk mengukur kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, variabel disiplin kerja, beban kerja, kompensasi, dan lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja anggota. Namun, secara parsial hanya disiplin kerja, kompensasi, dan lingkungan kerja yang berpengaruh signifikan, sementara beban kerja tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap peningkatan kinerja. Lingkungan kerja menjadi faktor yang paling dominan memengaruhi kinerja, menandakan bahwa suasana kerja yang nyaman dan mendukung sangat penting dalam mendorong produktivitas anggota. Implikasi: Implikasi dari penelitian ini menegaskan pentingnya lingkungan kerja yang kondusif, disiplin yang kuat, dan kompensasi yang layak dalam meningkatkan kinerja personel. Pimpinan Detasemen Lantamal V disarankan untuk fokus pada perbaikan lingkungan kerja dan sistem kompensasi, serta menjaga budaya disiplin, sementara pengelolaan beban kerja perlu diatur agar tidak menurunkan kinerja meski pengaruhnya tidak signifikan.