Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Hubungan Pengetahuan tentang Covid-19 dengan Kepatuhan Physical Distancing di Tarakan Hafandi, Zul; Ariyanti, Ririn
Jurnal Kebidanan Mutiara Mahakam Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mutiara Mahakam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36998/jkmm.v8i2.102

Abstract

Coronavirus 2019 (Covid-19) is a disease that is pandemic almost all over the world. Covid-19 infection can cause mild, moderate or severe symptoms. Covid-19 can be transmitted from humans through close contact and droplets, not through the air. WHO recommends physical distancing to prevent the spread of Covid-19. The purpose of this study was to relationship of knowledge about Covid-19 with obedience physical distancing. This research is a descriptive correlative study with cross sectional approach, the sampling technique used accidental sampling , the data is obtained from the Google form filled out by the researcher. The results of this study showed p-value 0,000 <α 0.05 so that there is a significant relationship between knowledge about Covid-19 with obedience physical distancing
KEANEKARAGAMAN CAPUNG (ODONATA) PADA SAWAH SISTEM ORGANIK DAN KONVENSIONAL DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN Zulhafandi Zulhafandi
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 3, No 1 (2020)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v3i1.1570

Abstract

ABSTRACTDragonflies are insects important in agricultural ecosystems. Dragonflies have a role as a predator, both in theform of a naiad and adults and feed on certain types of pests on rice plant. The objective of the research was tostudy the diversity of dragonflies (Odonata) in the fields organic and conventional systems of rice in PadangPariaman Regency. A survey was conducted using Purposive sampling survey. Sampleswere collected by usingwater and swinging insect nets. The results showed that the dragonflies (Odonata) found on the site of the researchconsisted of 5 family, 15 species with a total of 354 individuals. Odonata found in organic systems rice fieldsconsisted of 5 family, 15 species and 275 individuals, while the ones in conventional system of rice fields were 3familes, 10 species, 79 individuals. Diversity and equity were higher on the organic system of rice field 2.47 andequity 0.90 respectively, compared with conventional rice field with the value of diversity index of 1.98 and equityindex 0.82.Keywords: Diversity, Dragonflies (Odonata), organic, conventionalABSTRACTCapung merupakan serangga yang penting dalam ekosistem pertanian. Capung memiliki peran sebagai predator,baik dalam bentuk naiad maupun dewasa dan memangsa beberapa jenis hama pada tanamana padi. Penelitian inibertujuan untuk mempelajari keanekaragaman capung (Odonata) pada sawah sistem organik dan konvensional diKabupaten Padang Pariaman. Metode yang digunakan adalah metode survey dengan pengambilan sampelPurposive Random Sampling. Cara pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan jaring air dan jaring ayunHasil penelitian menunjukkan bahwa capung (Odonata) yang ditemukan pada lokasi penelitian terdiri dari 5famili, 15 spesies dengan total individu 354. Odonata pada sawah sistem organik 5 famili, 15 spesies, dan 275individu, sedangkan pada sawah konvensional ditemukan 3 famili, 10 spesies dan 79 individu. Keanekaragamandan kemerataan lebih tinggi terdapat pada sawah sistem organik dengan nilai indeks 2,47 dan kemerataan 0,90,dibandingkan dengan sawah konvensional yang memiliki nilai indeks keanekaragaman 1,98 dengan kemerataan0,82Kata kunci : Keanekaragaman, Capung (Odonata), organik, konvensional
PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA TARAKAN Zulhafandi Zulhafandi; Ahmad Mubarak
J-PEN Borneo : Jurnal Ilmu Pertanian Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpen.v4i2.2160

Abstract

AbstractExtension agents are promoters in influencing the innovation adoption process before the innovation is adopted by the community. In addition, extension workers are able to build farmer skills, strengthen farmer institutions, and increase partnerships with the government and other agribusiness actors in supporting food security. Among the roles of the extension agent are as an advisor to the organizer, technical assistant and as a liaison. North Kalimantan is a province that directly borders with neighboring countries forcing the government to be aware of the spread of this epidemic by implementing all the appeals from the central government, including several cities/districts that have implemented PSBB. This condition is clearly not profitable for the community, especially farmers, fishermen and ranchers who have difficulty in meeting the needs of themselves and their families. Coupled with the extension workers who spearhead agricultural development, who help, facilitate farmers in their farming activities must also follow the appeals and rules from the government. So that the interaction between extension workers and farmers is very limited and interferes with the extension agenda that had previously been prepared by the extension workers with the farmers. The purpose of this study is to identify and describe the role of agricultural extension workers in supporting food security during the Covid-19 pandemic in Tarakan City. This study uses a descriptive method with a qualitative approach. Data collection techniques in a qualitative approach are carried out with in-depth observations, data analysis begins by examining all data collected through in-depth interviews with key informants from agricultural extension workers and main actors in the agricultural sector. The technique of checking the validity of the data (data validity) in this study is the triangulation technique. Based on the analysis of the role of agricultural instructors, it was found that there were obstacles or obstacles in carrying out extension activities and implementing the role of extension workers due to the limited intensity of face-to-face meetings with fostered farmers. Of the four roles of agricultural instructors, extension workers have more roles in the category as advisors and technical assistance in agricultural cultivation, but the role as organizer is not optimal because it can be seen from the managerial and administrative abilities of farmers who have not been good, besides that the role as a liaison has also not worked well. this can be seen from the lack of facilitation of farmers with financial institutions and marketing institutions.Key words: The Role of Extension, Food Security, Covid-19AbstrakPenyuluh merupakan  promotor dalam mempengaruhi proses adopsi inovasi sebelum inovasi diadopsi oleh masyarakat. Selain itu, penyuluh mampu membangun keterampilan petani, memperkuat kelembagaan petani, serta meningkatkan kemitraan dengan pemerintah dan pelaku agribisnis lainnya dalam mendukung ketahanan pangan. Diantara peran penyuluh adalah sebagai penasehat organisator, pendamping teknis dan sebagai penghubung. Kalimantan Utara merupakan propinsi yang berbatasan langsung dengan Negara tetangga memaksa pemerintahnya mewaspadai penyebaran wabah ini dengan menerapkan segala himbauan dari pemerintah pusat termasuk beberapa kota/kabupaten yang telah menerapkan PSBB. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan bagi masyarakat terutama petani, nelayan dan peternak yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya. Ditambah lagi dengan penyuluh yang menjadi ujung tombak pembangunan pertanian, yang membantu, memfasilitasi petani dalam kegiatan usahataninya juga harus mengikuti himbauan dan aturan dari pemerintah. Sehingga interaksi penyuluh dan petani sangat terbatas dan mengganggu agenda penyuluhan yang sebelumnya sudah disusun penyuluh bersama petani. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan mendeskripsikan Peran Penyuluh Pertanian Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Tarakan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam pendekatan kualitatif dilakukan dengan Observasi mendalam, analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang dihimpun melalui wawancara mendalam dengan key informan dari penyuluh pertanian dan pelaku utama dalam sektor pertanian. Teknik pemeriksaan keabsahan data (validitas data) dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Berdasarkan analisis peran penyuluh pertanian ditemukan terdapat hambatan atau kendala dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan dan pelaksanaan peran penyuluh dikarenakan terbatasnya intensitas pertemuan tatap muka dengan petani binaan. Dari ke empat peran penyuluh pertanian, Penyuluh lebih berperan dalam kategori sebagai penasehat dan pendampingan teknis budidaya pertanian, namun untuk peran sebagai organisator belum optimal karena terlihat dari kemampuan manajerial dan administrasi petani yang belum baik, selain itu peran sebagai penghubung juga belum berjalan dengan baik, hal ini terlihat dari belum terfasilitasinya petani dengan lembaga pembiayaan dan lembaga pemasaran.Kata kunci: Peran Penyuluh, Ketahanan Pangan, Covid-19
Penerapan Pertanian Terpadu Budidaya Tanaman Hidroponik Dan Ikan Lele Untuk Mendukung Ketahanan Pangan Kawasan Perbatasan Kalimantan Utara Dwi Santoso; Siti Fatima; Nurhaya Kusmiah; Ince Siti Wardatullatifah; Anugerah Fitri Amalia; Muh. Kusmali; Muh. Adiwena; Nurul Chairiyah; Aditya Murtilaksono; Nurlela Machmuddin; Saat Egra; Deny Murdianto; Khaerunnisa Khaerunnisa; Rayhana Jafar; Banyuriatiga Banyuriatiga; Nove Kurniati Sari; Nurmaisah Nurmaisah; Erwan kusnadi; Berly Yasmon; Ovistevi Munthe; Nurjannah Nurjannah; Hendris Hendris; Zulhafandi Zulhafandi; Moh. Wahyu Agang; Muhammad Arbain; Kartina Kartina
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Mandala pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.481 KB) | DOI: 10.35311/jmpm.v3i2.108

Abstract

Kalimantan Utara merupakan salah satu provinsi yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia perlu didukung untuk dapat berkembang sehingga masyarakatnya tidak tergantung dengan produk-produk pertanian dari daerah Negara lain. Salah satu hal yang bisa dilakukan guna mendukung hal tersebut adalah dengan menerapkan program pertanian terpadu. Desa batu kajang merupakan salah satu desa terluar di wilayah Kalimantan Utara dan sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani tanaman hortikultura, permasalahan yang ada di desa Batu Kajang yaitu masyarakatnya belum banyak yang memiliki usaha sampingan lain untuk menunjang ekonomi keluarga sehingga masyarakat disana hanya bergantung pada pendapatan hasil panen yang dijual kepasar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan di Desa Batu Kajang Kabupaten Malinau Provinsi Kalimantan Utara. Mekanisme kegiatan dibagi kedalam beberapa tahapan yaitu survei, sosialisasi, pelatihan dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pelatihan merupakan kegiatan puncak dari PKM yaitu bimbingan teknis kepada masyarakat mengenai pembuatan instalasi hidroponik dan pembuatan kolam terpal untuk ikan lele. Tahapan pelatihan terdiri dari beberapa tahapan diantaranya pembuatan instalasi hidroponik, Kegiatan pengabdian masyarakat berjalan dengan baik ditunjukkan dengan antuasisme masyarakat desa batu kajang yang sangat besar dalam mengikuti pelatihan tersebut. Budidaya tanaman secara hidroponik dan ternak lele merupakan salah satu solusi terbaik sebagai usaha sampingan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga.
PEMANFAATAN TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) SEBAGAI ALTERNATIF PENCEGAHAN COVID 19 DI KELOMPOK WANITA TANI “ANGGREK” KOTA TARAKAN Sekar Inten Mulyani; Nia Kurniasih; Ahmad Mubarak; Galih Yogi Rahajeng; Nurlela Machmuddin; Muhammad Arbain; Zulhafandi Zulhafandi; Wanda Intan Kristanti; Danang Danang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 6, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jpmb.v6i3.2986

Abstract

Sektor Pertanian memiliki beragam kekayaan hayati berupa tanaman yang dapat dimanfaatkan  untuk  menjaga  imun  dan  pencegahan  covid-19.  Beberapa  tanaman yang mudah didapat dan tersedia di beberapa pekarangan rumah memiliki khasiat yang sangat baik untuk diramu menjadi minuman maupun produk antiseptik untuk melindungi tubuh dari virus maupun kuman..Tujuan dari pelaksanaan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) adalah memberikan pengetahuan serta keterampilan dalam pembuatan handsanitaser berbahan alam yaitu dari tanaman lidah buaya dan pembuatan acar bawang putih sebagai suplemen peningkat imun tubuh. Program dilaksanakan  di  Kelurahan  Juata  Kerikil  dengan  sasaran  anggota  Kelompok Wanita Tani  “Anggrek”.  Metode yang  digunakan  adalah  melalui  penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan evaluasi.. Kegiatan penyuluhan tentang pemanfaatan obat keluarga (TOGA) sebagai alternative pencegahan covid 19 di kelompok tani “Anggrek yakni : tahap pertama, melalui sosialisasi/edukasi peserta dapat mengenali pemanfaatan berbagai macam TOGA untuk imunitas dan handsanitizer. Tahap kedua adalah pelatihan pembuatan Handsanitizer dari bahan dasar lidah buaya dan suplemen penambah imunitas dari bawang putih. Tahapan terakhir ialah melakukan evaluasi  dengan menggunakan kuisioner dengan hasil 50% peserta puas terhadap kegiatan pelatihan dan 41,67% merasa sangat puas, sisanya menyatakan cukup puas, itu artinya mayoritas masyarakat puas dengan kegiatan penyuluhan dan pelatihan yang dilakukan.
KOMPETENSI ANDRAGOGI PENYULUH DALAM MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN DI PROVINSI KALIMANTAN UTARA Zulhafandi; Muhammad Arbain
Agrica Ekstensia Vol 17 No 1 (2023): Edisi Juni
Publisher : Politeknik Pembangunan Pertanian Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55127/ae.v17i1.125

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tentang keberadaan jumlah penyuluhan pertanian dan kompetensi andragogi yang diterapkan oleh para penyuluh pertanian di Provinsi Kalimantan Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Untuk mengumpulkan data, dilakukan melalui wawancara terbuka, pengamatan, dan pemahaman terhadap fenomena, fakta serta kejadian-kejadian yang ada. Untuk mengumpulkan data dilakukan melalui informan yang berasal dari penyuluh pertanian dan petani yang menjadi sasaran penyuluhan. Untuk mengolah dan memeriksa keabsahan data, digunakan teknik triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian ini maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut. Kebutuhan penyuluh pertanian di Provinsi Kalimantan Utara masih kurang sebanyak 267 orang, Kompetensi andragogi yang telah dilaksanakan oleh penyuluh pertanian di Provinsi Kalimantan Utara adalah proses belajar partisipatif, peran penyuluh bukan sebagai guru melainkan sebagai fasilitator, tempat dan waktu pelaksanaan penyuluhan disesuaikan dengan kesepakatan bersama anggota kelompok tani, dan keberhasilan proses belajar diukur berdasarkan seberapa jauh terjadi diskusi dan sharing. Sedangkan kompetensi andragogi yang belum diterapkan adalah kedudukan penyuluh tidak berada diatas atau lebih tinggi dari petani, dan materi penyuluhan berdasarkan kebutuhan anggota kelompok tani.
Kajian Pengembangan Petani Berbasis Modal Sosial (Studi Kasus pada Kelompok Tani Lubek Manis Kecamatan Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan) Zulhafandi Zulhafandi; Haris Munandar; Nia Kurniasih Suryana; Mohammad Wahyu Agang; Hery Bachrizal Tanjung
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 8 No. 5 (2023)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v8i5.316

Abstract

Social capital has an essential impact on the development of social and economic aspects of society, especially farmers, who are the dominant profession in rural communities. Among the social capital that exists in society are relationships between individuals, social networks, trust, norms, participation, and cooperation. The purpose of this study is to identify internal and external factors and formulate a strategy for developing social capital-based farmer groups in Salimbatu Village, Tanjung Palas Tengah District, Bulungan Regency. The sample determination method used was purposive sampling, and the respondents in this study were 15 farmers as informants and three as key informants who were members of the Lubek Manis farmer group. The analysis used in this study is a SWOT Analysis (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Internal factors in the development of social capital-based farmer groups have a total strength score of 3.83. At the same time, the weakness has a total score of 3.12. At the same time, external factors in the form of opportunities have a total score of 3.56. At the same time, the threat has a total score of 3.30. Based on the SWOT analysis, aggressive strategies in the development of farmer groups are obtained, namely Increasing the frequency of counseling activities in the Lubek Manis farmer group, Establishing cooperation with several farmer groups, and Increasing mutual trust among members.
Strategy For The Development of Leading Agriculture Commodities Khaerunnisa Kherunnisa; Muhammad Wahyu Agung; Banyuriatiga Banyuriatiga; Zulhafandi Zulhafandi; Fitriani R; Ayu Wulandary
Agribusiness Journal Vol 6, No 2 (2023): Agribusiness Journal
Publisher : UNIVERSITAS SEMBILANBELAS NOVEMBER KOLAKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/aj.v6i2.2096

Abstract

The agribusiness potential in the Tana Tidung Regency area has not been managed and utilized optimally. The results obtained are still relatively small and have not been able to empower the community's economy because existing commodities have not been developed into superior commodities. As a result, cross-border or regional trade opportunities have not made a meaningful contribution to society and the region. One alternative in developing the region is to carry out a strategy to develop superior agribusiness commodities so that the region can be developed into a growth center for the surrounding area. The objectives of carrying out this research are (1) to find out the basic and main agricultural sectors. knowing superior agribusiness commodities, (2) to identify the factors that determine the success of developing superior agribusiness commodities, (3) to provide recommendations for strategies for developing superior agribusiness commodities in Tana Tidung Regency. The research results show that the leading commodities in supporting regional development in Tana Tidung Regency based on LQ and B/C ratio values 1 and farmers' preferences are spinach (LQ=8.06), mustard greens (LQ=2.15), kangkong (LQ= 2.18), and cayenne pepper (LQ=1.84). Strategies that can be implemented to develop superior commodities in Tana Tidung Regency are 1) Increasing cooperation/partnerships between farming institutions and the private sector or government, 2) Increasing the supporting capacity of infrastructure, facilities and infrastructure, 3) Optimizing capital assistance from the government as a stimulant for innovation in processing, marketing and socialization of production results, 4) Providing information data to support marketing requests.