Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

MANAJEMEN PEMELIHARAAN PUSAT BELANJA (STUDI KASUS CIHAMPELAS WALK BANDUNG) Theresita Herni Setiawan
Jurnal Teknik Sipil Vol. 12 No. 1 (2012)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (307.142 KB) | DOI: 10.24002/jts.v12i1.619

Abstract

Berbelanja merupakan salah satu aktivitas manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.Untuk memenuhi itu, dibutuhkan suatu pusat perbelanjaan. Pusat perbelanjaan merupakan suatu kompleks pertokoan dan fasilitas pendukung lainnya yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kenyamanan, baik kepada konsumen dalam berbelanja maupun kepada pedagang yang menyewa gedung dalam menata barang dagangannya. Pemeliharaan bangunan didefinisikan sebagai suatu proses pengelolaan bangunan, fasilitas, dan/atau infrastruktur. Pemeliharaan bangunan berfungsi untuk mempertahankan fisik bangunan serta umur bangunan sesuai dengan rencana. Pesatnya pembangunan gedung-gedung baru umumnya tidak disertai dengan peningkatan kegiatan pemeliharaannya. Biasanya yang menjadi salah satu penyebabnya adalah kurang terencananya suatu sistem pemeliharan dan pengawasan yang baik. Namun hal ini tidak seluruhnya terjadi dalam setiap gedung yang ada.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis manajemen pemeliharaan gedung mulai dari pekerjaan pemeliharaan, pembuatan laporan pemeliharaan, dan teknologi pemeliharaan. Penelitian ini menganalisis kasus yang terjadi pada Bangunan Gedung dan Area Koridor di Cihampelas Walk Bandung. Dari analisis disimpulkan bahwa Cihampelas Walk sudah memiliki perencanaan manajemen pemeliharaan bangunan namun masih ada kecenderungan ketidak-cocokkan perencanaan manajemen pemeliharaan bangunan dengan pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan di lapangan.  Diharapkan  pada              perencanaan setiap bangunan memperhatikan manajemen pemeliharaan tersebut agar mengurangi kondisi yang tidak diharapkan di kemudian hari.
Pengembangan Sistem PelaporanOnline Kerusakan Bangunan Asrama Kampus di Malaysia Mia Wimala; Ernie Kulian Abd. Karim; Yohanes Lim Dwi Adianto; Theresita Herni Setiawan; Andreas F. V. Roy
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 3, No 3: September 2017
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v3i3.1

Abstract

ABSTRAKPemeliharaan bangunan merupakan suatu upaya untuk memastikan kondisi fisik suatu bangunan dalam keadaan baik selama umur pakainya bagi kepentingan para pengguna dan/atau penghuni bangunan. Informasi tentang keadaan eksisting suatu bangunan beserta elemen, bahan dan peralatan di dalamnya sangat berguna untuk pihak pengelola bangunan dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pemeliharaan yang sesuai. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem online pelaporan kerusakan untuk menampung feedback dari para pengguna dan penghuni bangunan, serta pihak pengurus asrama. Hal ini dimaksudkan untuk mendukung usaha Universitas X dalam melaksanakan kegiatan pemeliharan, khususnya pemeliharaan yang berbasis kondisi dan korektif pada bangunan- bangunan asrama yang dikelolanya. Sistem pelaporanini dikembangkan berdasarkan data yang didapat dari hasil observasi di lapangan dan wawancara dengan pihak pengelola bangunan, pengurus asrama,sertapara pengguna dan penghuni bangunan. Penghematan waktu pelaporan sebesar 99,97% dapat dicapai dengan menggunakan sistem online yang dikembangkan dalam penelitian ini, dibandingkan dengan sistem konvensional yang selama ini telah dilakukan.Kata Kunci: pemeliharaan, sistem pelaporanonline kerusakan, asrama kampus ABSTRACTBuilding maintenance is an attempt by which a building is ensured to be in a good condition during its lifetime for the benefit of its users and/or occupants. Information about the existing condition of a building along with its elements, materials, and equipments is essential for the building management in order to execute the proper maintenance activities. This research aims to develop an online defect reporting system to gather the feedback from the building users and occupants, as well as from the dormitory board. It is intended to support the University X in carrying out the maintenance activities, especially the corrective and condition-based. The data used for developing the system was obtained from site observations and interviews with the building management, the dormitory board, as well as building users and occupants. Using the developed system, it was verified that 99.97% time savings on reporting processcan be achieved compared to the conventional system.Keywords: maintenance, online defect reporting system, dormitory
Evaluasi Jumlah Sumber Daya Petugas Lapangan Operasi dan Pemeliharaan Tiga Bendungan di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo Steven Jayanugraha Setiawan; Theresita Herni Setiawan; Stephen Sanjaya; Andreas Franskie Van Roy; Yohanes Lim Dwi Adianto
Rekayasa Sipil Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/jrs.2021.v10.i2.03

Abstract

Kegagalan akibat kerusakan pada bendungan dapat mengakibatkan kerugian sosial ekonomi. Untuk mendeteksi adanya indikasi kerusakan pada bendungan, operasi, pemantauan, dan pemeliharaan bendungan perlu dilakukan secara rutin. Oleh karenanya, penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan dibutuhkan untuk setiap elemen bendungan tersebut dengan mempertimbangan jumlah sumber daya manusia yang tersedia. Penelitian ini bertujuan menyusun penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan; dilanjutkan dengan analisis komponen penjadwalan dari tiga kegiatan tersebut dan menghitung kebutuhan sumber daya manusia. Studi kasus dilaksanakan pada Bendungan Delingan, Cengklik, dan Ketro yang terletak di Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Metode penjadwalan menggunakan bagan balok. Kegiatan, frekuensi kegiatan, dan durasi kegiatan ditentukan mengikuti pedoman operasi, pemeliharaan, dan pengamatan bendungan untuk mendapatkan penjadwalan yang optimal dan dapat diimplementasikan secara nyata. Dari analisis dan pembahasan disimpulkan perlunya penambahan tiga petugas pemeliharaan pada Bendungan Delingan dan Cengklik. Selanjutnya analisis komponen penjadwalan menghasilkan bobot kegiatan penjadwalan tahunan, total durasi kegiatan harian, dan perbandingan antara penjadwalan operasi, pemantauan, dan pemeliharaan pada ketiga bendungan tersebut.
Potensi Pengembangan Persyaratan Standar Jalur Evakuasi dan Titik Kumpul pada Bangunan Sekolah di Indonesia Mia Wimala; Axel Oktarino Candra; Theresita Herni Setiawan
RekaRacana: Jurnal Teknil Sipil Vol 8, No 3: November 2022
Publisher : Institut Teknologi Nasional, Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26760/rekaracana.v8i3.185

Abstract

ABSTRAKJalur evakuasi dan titik kumpul merupakan bagian yang krusial keberadaannya dalam kegiatan evakuasi bencana. Hal ini berlaku terutama pada bangunan sekolah di mana mayoritas pengguna bangunan adalah siswa di bawah umur yang masih mengandalkan orang dewasa dalam berbagai aspek. Sampai saat ini, standar yang berlaku di Indonesia masih memerlukan pembaharuan untuk hasil yang lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pengembangannya berdasarkan Permen PUPR No. 14 tahun 2017 dan IBC 2018 edition. Penelitian kualitatif ini mengetengahkan kajian literatur yang sangat mendalam mengenai jalur evakuasi dan titik kumpul. Parameter yang dihasilkan dari langkah sebelumnya telah divalidasi oleh beberapa ahli yang terdiri dari akademisi, peneliti dan praktisi di bidang kebencanaan, serta BNPB Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini berhasil merumuskan tujuh aspek yang berpotensi digunakan untuk modifikasi standar yang sedia ada, dan enam aspek tambahan untuk menyempurnakannya.Kata kunci: jalur evakuasi, titik kumpul, bangunan sekolah ABSTRACTEvacuation routes and assembly points are crucial parts in disaster evacuation. It applies especially to school buildings where the majority of building users are underage who still rely on adults in various aspects. Improvement is still need to be made to the existing standards for more optimal results. Therefore, this research aims to identify the potential for development based on the Regulation of the Minister of Public Works and Public Housing No. 14 year 2017 and IBC 2018 edition. This qualitative research presents a very in-depth literature review on the requirements of evacuation routes and assembly points. The parameters generated from the previous step have been validated by several experts consisting of academics, researchers and practitioners in the field of disaster management, as well as the BNPB of West Java Province. This research succeeded in formulating seven aspects which potentially to be used for modification, and six additional aspects for the improvement of the existing standard.Keywords: evacuation route, assembly point, school building
Development of Knowledge and Attitude Measurement Tools in Disaster Preparedness Schools Theresita Herni Setiawan; Gregorio Hernando Salim; Mia Wimala; Andreas Franskie Van Roy; Yohanes Liem Dwi Adianto
International Journal of Disaster Management Vol 3, No 1 (2020): June
Publisher : TDMRC, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (494.905 KB) | DOI: 10.24815/ijdm.v3i1.17298

Abstract

Indonesia is the largest archipelago country in the world located at the confluence of four tectonic plates. This condition makes Indonesia potentially and become vulnerable to natural hazard that have a significant impact and reach various sectors. One of the impacts of natural hazard that occurred in Indonesia is the education sector. This natural hazard has an impact on the physical building of schools and also hinders the process of teaching and learning, causing trauma, and even fatalities at school. The Indonesian Institute of Sciences (LIPI) through the Community Preparedness (COMPRESS) program inaugurated disaster preparedness education at the school community level. In 2008, LIPI began implementing disaster risk reduction by developing a model of disaster preparedness schools. Then LIPI published Guidelines for Implementing Disaster Preparedness Schools in 2013. This guide does not yet have a specific Knowledge and Attitude category and can be used as a reference. Therefore, the development of the Disaster Preparedness School Implementation Manual needs to be done. The development of this measuring instrument was analysed by compiling a comparison matrix using the AHP method so as to produce a new development system from the Knowledge and Attitude assessment category. This study produced 3 sub-categories of Knowledge and Attitude assessment, namely (1) Standard Operating Procedure (SOP) for Teaching and Learning Disasters with a weight of 33%, (2) Knowledge about Disasters and Disaster Management with a weight of 43%, and (3) Knowledge Access About Disasters and Disaster Management with a weighting of 24%. Such approach can be used in advancement of others variables of measuring tool for school preparedness.
Development of Knowledge and Attitude Measurement Tools in Disaster Preparedness Schools Theresita Herni Setiawan; Gregorio Hernando Salim; Mia Wimala; Andreas Franskie Van Roy; Yohanes Liem Dwi Adianto
International Journal of Disaster Management Vol 3, No 1 (2020): June
Publisher : TDMRC, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/ijdm.v3i1.17298

Abstract

Indonesia is the largest archipelago country in the world located at the confluence of four tectonic plates. This condition makes Indonesia potentially and become vulnerable to natural hazard that have a significant impact and reach various sectors. One of the impacts of natural hazard that occurred in Indonesia is the education sector. This natural hazard has an impact on the physical building of schools and also hinders the process of teaching and learning, causing trauma, and even fatalities at school. The Indonesian Institute of Sciences (LIPI) through the Community Preparedness (COMPRESS) program inaugurated disaster preparedness education at the school community level. In 2008, LIPI began implementing disaster risk reduction by developing a model of disaster preparedness schools. Then LIPI published Guidelines for Implementing Disaster Preparedness Schools in 2013. This guide does not yet have a specific Knowledge and Attitude category and can be used as a reference. Therefore, the development of the Disaster Preparedness School Implementation Manual needs to be done. The development of this measuring instrument was analysed by compiling a comparison matrix using the AHP method so as to produce a new development system from the Knowledge and Attitude assessment category. This study produced 3 sub-categories of Knowledge and Attitude assessment, namely (1) Standard Operating Procedure (SOP) for Teaching and Learning Disasters with a weight of 33%, (2) Knowledge about Disasters and Disaster Management with a weight of 43%, and (3) Knowledge Access About Disasters and Disaster Management with a weighting of 24%. Such approach can be used in advancement of others variables of measuring tool for school preparedness.
Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Aset dan Fasilitas Gedung PPAG 2 Universitas Katolik Parahyangan Hermawan, Dominico Nouwen; Setiawan, Theresita Herni
Journal of Sustainable Construction Vol 2 No 1 (2022): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.941 KB) | DOI: 10.26593/josc.v2i1.5747

Abstract

Gedung Pusat Pembelajaran Arntz-Geise 2 (PPAG 2) merupakan gedung pusat pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas pendukung. Dengan banyaknya fasilitas yang ada pada gedung PPAG 2 diperlukan pengelola aset fasilitas gedung agar dapat beroperasi secara optimal. Manajer aset fasilitas gedung dilengkapi dengan beberapa divisi untuk membantu dalam menjalankan, mengelola, sekaligus melakukan perawatan terhadap fasilitas yang ada. Sistem informasi yang akan berperan sebagai penghubung antara kebutuhan pengelola dan pengguna dibutuhkan untuk mempermudah proses manajemen aset. Sistem informasi yang dibuat akan ditinjau dari beberapa faktor sehingga dapat menentukan perubahan maupun perbaikan yang terjadi setelah adanya prototipe sistem informasi yang dibuat.
Penerapan Building Information Modeling dalam Proses Quantity Take-Off pada Proyek Gudang X Bastian, Owen; Setiawan, Theresita Herni
Journal of Sustainable Construction Vol 2 No 2 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v2i2.6466

Abstract

Pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada beberapa waktu yang lalu akibat dunia dilanda pandemi Covid-19 sangat berpengaruh buruk pada perkemangan sektor konstruksi di Indonesia, terutama dua tahun yang lalu ketika pembangunan negara Indonesia sedang begitu pesatnya. Situasi ini memaksa berbagai pihak yang bekerja di bidang konstruksi untuk beralih ke metode yang lebih modern dan efisien untuk melaksanakan proyek secara jarak jauh, hal ini disebut dengan digitalisasi konstruksi. Building Information Modeling (BIM) merupakan contoh konsep digitalisasi konstruksi yang kini sedang diimplementasikan ke berbagai proyek konstruksi, salah satunya adalah pengimplementasian BIM dalam proses penyusunan rencana anggaran biaya berbasis quantity take-off. Studi kasus yang diambil adalah sebuah proyek gudang, yaitu proyek konstruksi yang mayoritasnya terdiri dari struktur baja sehingga dapat dilakukan pendalaman pemodelan secara tiga dimensi atau lima dimensi yang berfokus pada komponen konstruksi baja. Pemodelan komponen struktur dengan mengimplementasikan konsep BIM memiliki potensi untuk mengurangi total pengeluaran berdasarkan rencana anggaran biaya sebesar 4,807% dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.
Studi Manajemen Operasi dan Pemeliharaan Jalan Tol Pekanbaru-Dumai Putriani, Widyasari Indraningsih; Setiawan, Theresita Herni
Journal of Sustainable Construction Vol 3 No 1 (2023): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v3i1.6938

Abstract

Pada jalur utama Jalan Tol Pekanbaru-Dumai ada beberapa lokasi bersinggungan dengan jaringan pipa dan jaringan listrik milik PT Pertamina Hulu Rokan. Oleh karenanya metode pelaksanaan konstruksi jalan tol ini perlu direncanakan secara integrasi pihak-pihak terkait berkaitan dengan operasi pemeliharaan jalan tol tersebut. Badan Usaha Jalan Tol Indonesia wajib memenuhi Syarat Pelayanan Minimal. Pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai menggunakan teknologi Corrugated Steel Plate (CSP) dan mortar busa guna mengantisipasi titik singgung dengan jaringan pipa dan jaringan listrik, serta  underpass perlintasan kawanan gajah. Penelitian ini bertujuan menganalisis apakah teknologi yang dipilih dalam konstruksi jalan tol mempengaruhi operasi dan pemeliharaan jalan tol ini. Penelitian dilakukan dengan studi literatur dan wawancara. Simpulan yang didapat dalam penelitian ini teknologi CSP, teknologi mortar busa, dan underpass gajah tidak mempengaruhi operasi jalan tol. Sementara itu jaringan pipa minyak memberi pengaruh operasi yang tidak signifikan. Underpass gajah, teknologi CSP, mortar busa, dan jaringan pipa minyak membutuhkan pemeliharaan berupa inspeksi rutin dan berkala. Underpass gajah juga membutuhkan pemeliharaan tanaman dan pemeliharaan drainase. Oleh karena Jalan Tol Pekanbaru-Dumai baru beroperasi mulai tahun 2022, operator jalan tol wajib mencatat data inspeksi dengan lengkap dan berkesinambungan agar manajemen operasi dan pemeliharaan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana jangka panjang.
Value Engineering Pekerjaan Arsitektur pada Proyek Rumah Sakit X Sihite, Mikhael; Setiawan, Theresita Herni
Journal of Sustainable Construction Vol 3 No 2 (2024): Journal of Sustainable Construction
Publisher : Universitas Katolik Parahyangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/josc.v3i2.7891

Abstract

Value engineering merupakan salah satu bentuk pendekatan design-to-cost. Value engineering merupakan suatu cara pendekatan kreatif dan terencana dengan tujuan mengidentifikasi dan mengoptimasikan biaya-biaya tanpa mengubah fungsi dan standar yang ditetapkan dalam perencanaan. Penelitian menggunakan studi kasus sebuah bangunan rumah sakit empat lantai terkait dengan komponen pekerjaan dalam biaya anggaran yang dinilai dapat diidentifikasi lebih detail dan dioptimalkan menggunakan value analysis tanpa mengubah fungsi dan menurunkan standar spesifikasi. Metodologi penelitian menggunakan job plan value engineering yang terdiri tahapan pengumpulan informasi, analisis fungsi, kreatif, evaluasi, dan rekomendasi. Analisis dan pembahasan menghasilkan simpulan alternatif kreatif material pengganti untuk pekerjaan dinding yang memiliki biaya konstruksi sebesar Rp 11.775.628.931 dan pekerjaan lantai sebesar Rp 4.806.411.840 terjadi penghematan pada biaya konstruksi dinding sebesar 42,74% dan penghematan pada biaya konstruksi lantai sebesar 56,93%. Dan ditinjau dari usia pakai 20 tahun didapat penghematan biaya siklus pekerjaan dinding sebesar 42,74% dan penghematan biaya siklus pekerjaan lantai sebesar 39,47%.