Aulia Debby Pelu
STIKes Maluku Husada

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUANO SELATAN KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT Aulia Debby Pelu; Wiwi Rumaolat; Naba Naba
2-TRIK: TUNAS-TUNAS RISET KESEHATAN Vol 7 (2017): Nomor Khusus Hari Kesehatan Nasional
Publisher : FORUM ILMIAH KESEHATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (326.391 KB)

Abstract

Kusta adalah suatu penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh kuman kusta (Mycobacterium leprae) yang menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya kecuali susunan saraf pusat Tanda dan gejala kusta yang tidak diobati diantaranya adalah munculnya kecacatan pada tangan, kaki, wajah, telinga sehingga kecacatan ini bagi sebagian orang nampak menakutkan dan menyebabkan penderitanya dijauhi, Kecacatan yang dialami memberikan dampak fisik maupun psikis pada responden, dampak fisiknya adalah berkurangnya kemampuan fungsional tubuh yang mengalami kecacatan, sedangkan dampak psikisnya adalah munculnya permasalahan konsep diri pada pasien. Tujuan penelitian ini adalah Untuk Menganalisis hubungan konsep diri dengan kualitas hidup penderita kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Buano Selatan Kecamatan Waisala Kabupaten Seram Bagian Barat. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Deskritif analitik dengan menggunakan pendekatan Cros Sectional study. Sampel yang digunakan sebanyak 30 responden Pengumpulan data dilakukan dengan lembar Kuisioner dengan cara wawancara langsung. Data yang telah terkumpul kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan komputer program microsoft excel dan program statistik (SPSS) versi 24 dengan uji Mann Whytney dan kemaknaan _ = 0,05. Dari hasil analisis bivariat terdapat hubungan konsep diri dengan kualitas hidup penderita kusta (p= 0,002). Kata kunci: Konsep diri, Kualitas Hidup
Studi Farmakognostik Tanaman Harendong Bulu (Clidemia Hirta) asal Maluku Aulia Debby Pelu; Jayanti Djarami
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 6, No 4 (2021)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.696 KB) | DOI: 10.30829/jumantik.v6i4.10008

Abstract

Harendong Bulu with the Latin name Clidemia hirta is a plant that belongs to the Melastomataceae family, this plant usually has medicinal properties. This study aims to obtain morphological, anatomical, organoleptic data, and identify the chemical content of the harendong bulu (Clidemia hirta) plant. The research design used is an experimental laboratory. Morphological examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) belongs to the class of magnoliopsida with woody stems, the shape of the stem is round, the surface of the stem is hairy, scaly and brown in color and the root system is tapped. Anatomical examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) plant has epidermis, endodermis, cuticle, stomata, vessels, xylem and phloem, periskel, cortex, and calcium oxatate crystals. On organoleptic examination, the leaves of Harendong Bulu (Clidermia hirta) have a bitter and sweet taste and a characteristic odor, while the stems have a bitter taste and a characteristic odor, and the roots have an astringent bitter taste and odorless. Chemical identification of harendong bulu leaf powder obtained positive results for tannins (catechols and pyrogalotanins), dioxyanthraquinones, steroids, saponins, glycosides and phenols.Harendong Bulu with the Latin name Clidemia hirta is a plant that belongs to the Melastomataceae family, this plant usually has medicinal properties. This study aims to obtain morphological, anatomical, organoleptic data, and identify the chemical content of the harendong bulu (Clidemia hirta) plant. The research design used is an experimental laboratory. Morphological examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) belongs to the class of magnoliopsida with woody stems, the shape of the stem is round, the surface of the stem is hairy, scaly and brown in color and the root system is tapped. Anatomical examination showed that the harendong bulu (Clidemia hirta) plant has epidermis, endodermis, cuticle, stomata, vessels, xylem and phloem, periskel, cortex, and calcium oxatate crystals. On organoleptic examination, the leaves of Harendong Bulu (Clidermia hirta) have a bitter and sweet taste and a characteristic odor, while the stems have a bitter taste and a characteristic odor, and the roots have an astringent bitter taste and odorless. Chemical identification of harendong bulu leaf powder obtained positive results for tannins (catechols and pyrogalotanins), dioxyanthraquinones, steroids, saponins, glycosides and phenols.
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Harendong Bulu (Clidemia Hirta) asal Maluku terhadap Staphylococcus Aureus Aulia Debby Pelu; Jayanti Djarami
JUMANTIK (Jurnal Ilmiah Penelitian Kesehatan) Vol 7, No 4 (2022)
Publisher : Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30829/jumantik.v7i4.11983

Abstract

Pleroma urvilleanum (Clidemia hirta) is a plant that is widely found in Maluku, which contains chemical compounds, including tannins (catechols and pyrogalotanins), dioxyanthraquinones, steroids, saponins, glycosides and phenols which of these contents can function as antibacterial. This study aimed to determine the antibacterial activity of the ethanol extract of  Pleroma urvilleanum(Clidemia hirta) leaf from Maluku with various concentrations of 5%, 25%, 50% and 75% against the growth of Staphylococcus aureus bacteria.  The research design used is an experimental laboratory using the agar diffusion method by means of wells.  The results of the study showed that at a concentration of 5%, it has an inhibitory power of 20 mm with a strong category.  While at a concentration of 25% it has an inhibitory power of 29 mm, at a concentration of 50% it has an inhibitory power of 34 mm and at a concentration of 75% has an inhibitory power of 35 mm with a very strong category. Conclusion: ethanol extract  Pleroma urvilleanum (Clidemia hirta) leaf from Maluku has antibacterial activity against the growth of Staphylococcus aureus bacteria and the higher the concentration, the greater the antibacterial activity.Keywords: Antibacterial activity,  Harendong bulu (Clidemia hirta), Staphylococcus aureus,              Moluccas
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Buta-buta (Excoecaria agallocha) Terhadap Mencit (Mus musculus) Risman Tunny; Aulia Debby Pelu; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 4 No. 2 (2020): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (103.728 KB)

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang Uji Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Kulit Batang Kayu Buta-buta (Excoecaria agallocha) Terhadap Mencit (Mus musculus). Masyarakat di Desa Haya Kabupaten Maluku Tengah biasanya memanfaatkan getah tanaman ini untuk meracuni ikan, kulit batangnya digunakan sebagai pengobatan perut kembung. Selain sebagai pengobatan perut kembung, ternyata tanaman ini juga memiliki manfaat lain seperti antibakteri, antioksidan, antifilarial. Tujuan penelitian dalam pengujian toksisitas adalah untuk mengetahui apakah kulit batang kayu Buta-buta (Excoecaria agallocha) bersifat toksik atau tidak. Selanjutnya menentukan nilai LD50 nya untuk mengetahui kisaran dosis penyebab ketoksikan kulit batang kayu buta-buta (Excoecaria agallocha).
Uji Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bintang Laut (Asteroidea) Jenis Linckia Laevigata Terhadap Bakteri Eschericia coli. Risman Tunny; Aulia Debby Pelu; Dewi Amalia Salenussa
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.945 KB) | DOI: 10.57214/jka.v5i2.135

Abstract

Bintang laut merupakan salah satu spesies dari kelas Asteroidea, dan dikelompokkan ke dalam filum Echinodermata. Filum Echinodermata terdiri atas kurang lebih 6000 spesies dan semuanya hidup di air laut. Bintang laut (Asteroidea) juga memegang peranan penting dalam lingkungan pantai, yakni memakan bangkai dan cangkang-cangkang mollusca yang mengotori pantai, sehingga bintang laut dikenal sebagai hewan pembersih laut (Setyowati, 2017). Bintang laut merupakan salah satu sumber penghasil senyawa bioaktif. Bintang laut memiliki komponen bioaktif yang terdiri dari alkaloid, steroid, flavonoid, saponin, ninhidrin Senyawa aktif dari bintang laut telah diketahui memiliki aktivitas antioksidan antibakteri antiinflamasi, antifungi dan imunostimulator. Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat pertumbuhan atau bahkan dapat mematikan bakteri dengan cara merusak metabolismenya (Runtuwene,2017). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan ekstrak etanol dari bintang laut (Asteroidea) daan menguji aktivitas antibakteri ekstrak etanol bintang laut terhadap bakteri Eschericia coli menggunakan metode difusi agar dengan cara sumur. Ekstrak etanol bintang laut (Asteroidea) mampu menghambat bakteri Eschericia coli pada konsentrasi 50% dengan diameter zona hambat 21mm.
UJI DAYA HAMBAT REBUSAN TANAMAN MENIRAN (Phyllanthus niruri L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli DENGAN METODE DIFUSI AGAR Aulia Debby Pelu; Cut Bidara Panita Umar; Nahdiyanti Ias
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 5 No. 1 (2021): Mei : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (80.141 KB) | DOI: 10.57214/jka.v5i1.136

Abstract

Meniran ( Phyllanthus niruri L.) is one of the plants used by the community for treatment. this plants is believed to have properties to treat diseases, one of which is the treatment of diarrhea. Porpose : This study was to identify the chemical content of meniran ( Phyllanthus niruri L.) stew, to determine the inhibition of the growht of Escherichia coli bacteria from each concenration of meniran (Phyllanthus niruri L.) stew. Methods :This study used an experimental desigh with concentration of 20%, 40%, 80% and 100%. Results : This study showed that meniran stew had chemical compounds, namely alkaloids, tannins and saponins that functioned as antibacterials and meniran ( Phyllanthus niruri L.) stew had antibacterial inhibition againts Escherichia coli bacteria at a concentration of 40% with a length of 15 mm in diameter. 80% diameter of inhibition 20 mm and 100% have a diameter of 24 mm in inhibition. for positive cotrol has a resistance of 30 mm and a negative control control of 0 mm.
Formulasi dan Uji Sifat Fisik Sediaan Krim Ekstrak Etanol Buah Pala (Myristica Fragrans) Sebagai Anti Aging Alice Martha Luhulima; Aulia Debby Pelu; Sisilia W. Marjuni
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.055 KB) | DOI: 10.57214/jka.v5i2.137

Abstract

Buah pala (Myristica fragrans) merupakan tanaman rempah yang menghasilkan minyak atsiri yang bernilai ekonomis. Terutama komponen senyawa myristicin yang terdapat dalam minyak pala memiliki potensi sebagai antioksidan dan juga anti aging. Kandungan buah pala yang menunjukkan aktivitas antifungi yaitu flavanoid, saponin dan alkaloid. Flavanoid sebagai senyawa antijamur bekerja dengan mengganggu permeabilitas membran sel jamur dan merubah komponen organik serta transport nutrisi yang akhirnya mengakibatkan adanya efek toksik pada jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia serta apakah ekstrak buah pala dapat diformulasikan dalam sediaan krim serta hasil dari uji sifat fisik pada sediaan krim ekstrak etanol buah pala (Myristica fragrans). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang bersifat eksperimental dilaboratorium. Penelitian ini meliputi penyiapan sampel, pembuatan ekstrak etanol buah pala (Myristica Fragrans), uji skrining fitokimia pada ekstrak buah pala, formulasi sediaan krim, uji sifat fisik krim (uji organoleptik, uji pH, uji homogenitas, uji tipe krim). Ekstraksi buah pala dilakukan dengan menggunakan metode maserasi menggunakan etanol 70 %. Hasil skrining fitokimia ekstrak etanol buah pala (Myristica fragrans) menunjukkan adanya senyawa alkaloid, flavanoid, dan saponin. Sediaan krim ekstrak etanol buah pala (Myristica fragrans) dengan menggunakan perbandingan basis vaselin album F1 (10%), F2 (15%) dan F3 (20%) memiliki sifat fisik yang stabil.
FORMULASI DAN UJI FISIK GEL HANDSANITIZER EKSTRAK ETANOL DAUN SALAM (Syzygium Polyanthum) DENGAN VARIASI KONSENTRASI CARBOPOL Jayanti Djarami; Aulia Debby Pelu; Ainun Pamana
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 5 No. 1 (2021): Mei : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (93.1 KB) | DOI: 10.57214/jka.v5i1.138

Abstract

The COVID-19 pandemic has made hand sanitizer gel widely used. Hand sanitizer gels generally contain alcohol as an antiseptic to kill bacteria, but long-term use of antiseptics containing alcohol can cause skin irritation. So we need natural alternative materials that have antibacterial power but are friendly to the skin and do not cause irritation. One of theplants that can be used as an antibacterial is a bay leaf (Syzygium polyanthum) because it contains flavonoids that can act as an antiseptic against bacteria. The purpose of this study is to find out the formulation and physical test of the gel hand sanitizer of the ethanol extract of bay leaves (Syzygium polyanthum) with a variety of carbopol concentrations. this study used an experimental design. Three formulations were made with different concentrations of carbopol, namely formula I (carbopol 0.5%), formula II (carbopol 1%), and formula III (carbopol 1.5%). Of the three formulas, physical properties were evaluated which included organoleptic tests, homogeneity tests, and PH tests. The results showed that formula I (carbopol 0.5%), and formula II (carbopol 1%) met the requirements for evaluating the physical properties of the hand sanitizer gel which included organoleptic tests, homogeneity tests, and PH tests. While formula III (carbopol 1.5%) did not meet the physical test, namely the PH test.
Uji Aktivitas Antibkteri Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocium Sanctum L) Asal Desa Ureng Kabupaten Maluku Tengah Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus epidermis Amelia Niwele; Aulia Debby Pelu; Laitupa Hardiyanti L
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (90.766 KB) | DOI: 10.57214/jka.v5i2.139

Abstract

One of the plants that can use drugs is the (Ocimum Sanctum Linn). Basil leaves are one of the many available and readily available natural plants in Asia such as Indonesia.In addition to using it as fly,basil leaves are used as bronchitis,malaria,diarrhoea,skin disease,and so on.Studies have been conducted on the test of the leaf’s antibacterial ethanol (Ocimum Sanctum Linn) for the growth of the staphylococcus epidermis bacteria by using the diffusion method for the commonwealth.The study is to identify the extract of basil leaf ethanol (Ocimum Sanctum Linn) that gives resistance to bacteria. Basil leaves (Ocimum Sanctum Linn) in extraction by means 0f a 96% ethanol solducer. The results of the extraction are then in the screening of antibacterial activity at a concentration 25%,50%,and 100%. Tests obtained indicate that ethanol extract is 96% of basil leaves (Ocimum Sanctum Linn) cannot prevent the growth of the staphylococcus epidermis bacteria. The false factor derived from the powdered leaf ethanol extract (Ocimum Sanctum Linn) is influenced by mildew suspension,milquetide exposure to media,incubation temperatures,incubation times,media thickness,and media composition.
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS GEL HAND SANITIZER DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) ASAL TELAGA NIPA TERHADAP BAKTERI Escherichia coli Hasni Pulhehe; Aulia Debby Pelu; Rati Pramudita
Jurnal Kesehatan Amanah Vol. 5 No. 2 (2021): Oktober : Jurnal Kesehatan Amanah
Publisher : Universitas Muhammadiyah Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1143.542 KB) | DOI: 10.57214/jka.v5i2.140

Abstract

Kesehatan merupakan salah satu aspek penting bagi manusia untuk menjalankan aktivitasnya sehari-hari, sehingga aktivitas seseorang akan sangat terganggu jika kesehatannya sedang menurun, Penyaki yang berasal dari infeksi dan penyebaran kuman, bakteri dan virus merupakan salah satu permasalahan dalam bidang kesehatan yang dari waktu kewaku tuterus berkembang, hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan penyebaran kuman yang sangat cepat dan dapat terjadi dimanapun, baik dari penularan satu orang keorang lain, dari hewan ke manusia, bahkan dari udara dan tempat – tempat umum atau fasilitas umum lain yang memungkinkan menjadi tempat berkembangbiaknya mikroorganisme. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi kandungan senyawa tanin, flavonoid, saponin dan alkaloid yang berkhasiat sebagai antibakteri dan membuat formulasi gel hand sanitizer infusa daun sirih hijau (Piper betle Linn) sebagai antibakteri terhadap bakteri Escherichia coli dengan basis carbomer 940. Gel hand sanitizer infusa daun sirih diformulasikan dengan kosentrasi infusa yang berbeda yaitu pada formula I 5%, formula II 10%, formula III 15%, dan formula IV 15%. Metode pengujian antibakteri yang digunakan adalah metode difusi sumuran. Hasil penelitian daun sirih hijau asal Telaga Nipa mengandung senyawa tanin, flavonoid, saponin dan alkaloid yang berkhasiat sebagai antibakteri, berdsarkan hasil uji formulasi gel hand sanitizer memiliki aktivitas sebagai antibakteri Escherichia coli pada formula I 15 mm, formula II 17 mm, formula III 21,5 mm, formula IV 23,5 mm dan kontrol positif memiliki zona hambat sebesar 23,5 mm. Gel hand sanitizer di uji sifat fisiknya, meliputi uji organoleptis, uji homogenitas, dan uji Ph