Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR HUMAS DAN KEPROTOKOLAN SISWA KELAS XI ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018 Ade Mayatika; Andre N. Rahmanto; Susantiningrum Susantiningrum
JIKAP (Jurnal Informasi Dan Komunikasi Administrasi Perkantoran) Vol 3, No 2 (2019): Mei
Publisher : Program Studi Pendidikan Administrasi perkantoran FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jikap.v3i2.22100

Abstract

ABSTRAK  Ade Mayatika. PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN FASILITAS BELAJAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR HUMAS DAN KEPROTOKOLAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2017/2018, Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Mei 2018. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018; (2) ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar sekolah terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Surakarta tahun pelajaran 2017/2018; (3) ada tidaknya pengaruh yang signifikan antara keterampilan mengajar guru dan fasilitas belajar sekolah secara bersama-sama terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan siswa kelas XI SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018.          Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif kuantitatif yang bermaksud menjelaskan dan mendeskripsikan data penelitian yang diperoleh, peristiwa, atau kejadian masa sekarang dengan cara menguji teori-teori dengan menggunakan analisis statistik. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta yang berjumlah 94 siswa. Sampel yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah.          Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan: (1) Keterampilan mengajar guru berpengaruh positif terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan siswa XI SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji t yaitu nilai thitung>ttabel atau 8,25 > 2,2279 pada taraf signifikan 5%; (2) Fasilitas belajar sekolah berpengaruh positif terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan siswa XI SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji t yaitu nilai thitung>ttabel atau 2,441 > 2,2279 pada taraf signifikan 5%; (3) Keterampilan mengajar guru dan fasilitas belajar sekolah secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan siswa XI SMK Negeri 1 Surakarta Tahun Pelajaran 2017/2018. Hal ini dibuktikan melalui hasil uji F yaitu nilai Fhitung>Ftabel atau 43,603 > 3,100 pada taraf signifikan 5%. Persamaan regresi yang diperoleh yaitu  Ý = 20,100+0,614X1+0,170X2. Persamaan menunjukkan bahwa hasil belajar Humas dan Keprotokolan dipengaruhi oleh keterampilan mengajar guru dan fasilitas belajar sekolah.          Besar sumbangan relatif keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan sebesar 87,3%. Sumbangan fasilitas belajar sekolah terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan sebesar 12,6%. Sedangkan sumbangan efektif keterampilan mengajar guru terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan sebesar 42,68%. Sumbangan efektif fasilitas belajar sekolah terhadap hasil belajar Humas dan Keprotokolan sebesar 6,16%. Kata kunci: Keterampilan Mengajar Guru, Fasilitas Belajar Sekolah, Hasil Belajar.
Manajemen Pencarian Informasi melalui Layanan Konsultasi Kesehatan Online di Kalangan Pasien COVID-19 Maya Arina Pramudita; Andre N. Rahmanto; Ignatius Agung Satyawan
Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 20, No 2 (2022)
Publisher : Univeritas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jik.v20i2.6919

Abstract

Kebutuhan informasi kesehatan meningkat saat pandemi COVID-19, di sisi lain terdapat banyak informasi hoaks yang tersebar cepat melalui media digital. Penelitian ini bertujuan menemukan manajemen pencarian informasi dalam konsultasi kesehatan online berbasis telemedis di kalangan pasien positif COVID-19. Melalui telemedicine, pasien dapat melakukan konsultasi kesehatan secara online dengan dokter sebagai garda terdepan pelayanan publik di bidang kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretif dengan pendekatan fenomenologi serta Theory of Motivated Information Management dari Walid Afifi & Judith Weiner dan didukung oleh teori Patient Centerd Communication dari Debra Roter dan Judith Hall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsultasi kesehatan online dapat dilakukan melalui tulisan, suara, foto, dan video. Pasien melewati empat tahapan melalui interpretasi, ketidaksesuaian dan ketidakpastian, serta evaluasi. Proses konsultasi kesehatan online, pasien dan dokter terlibat dalam komunikasi kesehatan yang mendorong terjadinya komunikasi yang berpusat pada pasien. Kualitas komunikasi interpersonal yang terjadi melalui platform digital dapat mendorong pasien untuk menentukan pengobatan dan keputusan lebih lanjut. Layanan ini berpeluang memberikan akses layanan kesehatan pada masyarakat secara menyeluruh. Sebaiknya pemerintah dapat mengembangkan kebijakan mengenai layanan ini dan meningkatkan literasi digital di dalam masyarakat.
Storytelling of Indonesia Tourism Marketing in Social Media: Study of Borobudur and Danau Toba Instagram Account Monika Sri Yuliarti; Andre N. Rahmanto; Anjang Priliantini; Albert Muhammad Isrun Naini; Mahfud Anshori; Christina Tri Hendriyani
Jurnal Komunikasi Vol. 13 No. 1 (2021): Jurnal Komunikasi
Publisher : Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jk.v13i1.9209

Abstract

The effort to improve the number of tourist visits and foreign exchange have been happening in Indonesia. However, in its development, there are several obstacles, one of which is related to promotion. Therefore, it is necessary to implement the concept of story-driven marketing as an effort to promote tourism through stories and impressions that are disseminated through social media, by applying storytelling. This study aims to explore storytelling in two tourist destinations that are part of 5 super priority tourism destinations, Borobudur in Central Java and Danau Toba in South Sumatra, by looking at the Instagram accounts of the two tourist destinations, which are @borobudurpark and @danau_tobasamosir. This quantitative descriptive study used content analysis methods to study 3 elements of tourism in accordance with the 2009 Tourism Law (attractions, amenities, and accessibility), and also 5 elements of storytelling (setting, character, plot, conflict, and message). The research data was collected through document study by studying the Instagram account @borobudurpark and @danau_tobasamosir. The findings in this study are that the storytelling strategy is not yet optimal as a story-driven marketing strategy in tourism, because not all elements of storytelling appear in the posts of the research object's Instagram account. Most of the posts on the Instagram account of the Borobudur and Lake Toba tourist destinations only refer to the elements of the message and pay less attention to other elements of storytelling. The implication of this research is the need for various parties involved in tourism development to optimize social media as a means of promotion and improve storytelling strategies to attract tourists. Target jumlah kunjungan wisatawan dan penerimaan devisa Indonesia terus diupayakan peningkatannya dari tahun ke tahun. Namun dalam pengembangannya, ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya terkait promosi. Karenanya, dirasa perlu mengimplementasi konsep story-driven marketing sebagai upaya promosi wisata melalui cerita dan kesan yang disebarluaskan melalui media sosial, yaitu dengan mengaplikasikan storytelling. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi storytelling dalam dua destinasi wisata yang masuk dalam kategori 5 destinasi super prioritas pariwisata, yaitu Borobudur di Jawa Tengah dan Danau Toba di Sumatera Selatan, dengan melihat akun Instagram kedua destinasi wisata tersebut, yakni. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode analisis isi untuk mengkaji 3 unsur pariwisata sesuai UU tentang Kepariwisataan tahun 2009 (atraksi, amenitas, dan aksesibilitas) serta 5 unsur storytelling (setting, karakter, plot, konflik, dan pesan). Data penelitian dikumpulkan melalui studi dokumen dengan mempelajari akun Instagram @borobudurpark dan @danau_tobasamosir. Temuan dalam penelitian ini adalah belum optimalnya strategi storytelling sebagai strategi story-driven marketing dalam pariwisata, karena tidak semua unsur storytelling muncul dalam unggahan pada akun Instagram objek penelitian. Sebagian besar unggahan pada akun Instagram destinasi wisata Borobudur dan Danau Toba tersebut hanya merujuk pada unsur pesannya saja dan kurang memperhatikan unsur storytelling yang lain. Implikasi dari penelitian ini adalah perlunya berbagai pihak terkait dalam perkembangan pariwisata untuk mengoptimalkan media sosial sebagai sarana promosi, dan meningkatkan strategi storytelling untuk menarik wisatawan.