Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pengaruh Ratio Kombinasi Maltodekstrin, Karagenan dan Whey Terhadap Karakteristik Mikroenkapsulan Pewarna Alami Daun Jati (Tectona Grandis L. F.) Wahyu Purnomo; Lia Umi Khasanah; Baskara Katri Anandito
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 3 (2014): Agustus 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2420.135 KB)

Abstract

Antosianin merupakan zat warna yang bersifat polar bertanggung jawab untuk kebanyakan warna merah, biru, dan ungu. Dengan mikroenkapsulasi antosianin dapat terlindungi dari pengaruh lingkungan yang merugikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ratio kombinasi bahan penyalut terbaik dalam spray drying. Ekstrak daun jati dimikroenkapsulasi dengan penyalut maltodekstrin, karagenan, dan whey dengan proporsi total padatan ekstrak terhadap penyalut dengan rasio 3:10. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan satu faktor (ratio kombinasi penyalut maltodekstrin, kappa-karagenan dan whey) dengan 3 taraf yaitu (2:1:0, 2:0:1, dan 1:1:1). Variable respon yang diukur adalah randemen, kadar total antosianin, penangkapan radikal bebas, dan kualitas warna (L*a*b,oHue), kadar air, kelarutan dalam air, sisa pelarut (etanol) dan mikrostruktur. Hasil penelitian menunjukkan ratio kombinasi penyalut terbaik ditinjau dari nilai kadar antioksidan, kualitas warna L dan b, kadar air, serta mikrostruktur adalah mikroenkapsulan dengan ratio kombinasi penyalut maltodekstrin, karagenan, dan whey (MKW). ditinjau dari kadar antosianin, dan kelarutan dalam air adalah mikroenkapsulan dengan penyalut maltodekstrin dan whey (MW). Dan ditinjau dari randemen dan oHue adalah mikroenkapsulan dengan penyalut maltodekstrin dengan karagenan (MK). Mikroenkapsulan yang dihasilkan diharapkan dapat diaplikasikan dalam bahan pangan sebagai pewarna makanan alami dalam bentuk sediaan bubuk.
Pengaruh Perlakuan Pendahuluan Terhadap Karakteristik Mutu Minyak Atsiri Daun Jeruk Purut (Citrus hystrix DC) Lia Umi Khasanah; Kawiji Kawiji; Rohula Utami; Yoga Meidiantoro Aji
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 4, No 2 (2015): Mei 2015
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.983 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi perlakuan pendahuluan (daun segar utuh, daun pemeraman, daun kering angin giling kasar (15 mesh), dan daun kering angin giling halus (60 mesh)) terhadap karakteristik mutu minyak atsiri daun jeruk purut yang meliputi rendemen, berat jenis, putaran optik, indeks bias, viskositas, dan kelarutan dalam alkohol 70% serta kandungan dan kadar senyawa aktif minyak atsiri daun jeruk purut terpilih. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa minyak atsiri daun jeruk purut dengan perlakuan pemeraman memiliki rendemen tertinggi sebesar 0,867%. Berat jenis, viskositas, indeks bias, putaran optik, dan kelarutan alkohol 70% berturut-turut sebesar 0,837-0,845 g/ml, 0,016-0,023 N.m/s2, 1,450-1,453 dan 1:3-1:4. Senyawa aktif minyak atsiri daun jeruk purut (Citrus hystrix DC) terpilih yaitu Citronellal 64,15%, Beta-Citronelol 10,71%, Linalool 5,54%, dan Trans-Caryophyllene 5,31% yang didapat dari hasil destilasi daun jeruk purut dengan perlakuan pendahuluan pemeraman.
Stabilitas Antosianin Ekstrak Daun Jati (Tectona Grandis) terhadap Perlakuan pH dan Suhu Fathinatullabibah Fathinatullabibah; Lia Umi Khasanah; Kawiji Kawiji
Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Indonesian Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.301 KB)

Abstract

Pemanfaatan bahan alam seperti daun jati sebagai pewarna makanan menjadi salah satu alternatif dalam mengurangi penggunaan pewarna sintetik. Daun jati mengandung pigmen antosianin yang dapat memberikan warna merah. Pemanfaatan daun jati sebagai pewarna makanan masih sedikit. Padahal banyak penelitian yang menyebutkan bahwa daun jati memiliki khasiat seperti antibakteri, antitoksik, dan antioksidan. Dalam pengolahannya, makanan sering kali melalui proses pemanasan dan perubahan pH, dimana kedua faktor tersebut akan mempengaruhi stabilitas antosianin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui stabilitas ekstrak pigmen antosianin daun jati pada berbagai perlakuan pengolahan pangan meliputi pH (3, 5, 7), dan suhu (750C, 1000C, 1210C) ditinjau dari total antosianin, aktivitas antioksidan, dan kualitas warna. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu faktor dengan perlakuan pH dan suhu. Data hasil analisis pada penelitian ini diuji secara statistik menggunakan sidik ragam ANOVA dengan SPSS. Jika terdapat perbedaan maka dilanjutkan dengan Duncan Mulitiple Range Test (DMRT) pada α = 0,05. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa adanya perlakuan pH dan suhu mempengaruhi stabilitas ekstrak daun jati. Semakin tinggi nilai pH dan suhu, stabilitas ekstrak (ditinjau dari kadar total antosianin, aktivitas antioksidan dan kualitas warna) semakin menurun. Perlakuan yang paling menjaga stabilitas pigmen antosianin ekstrak daun jati adalah perlakuan pH 3 dan suhu 75 0C.
Peningkatan Kapasitas dan Mutu Produk Brownies Tempe di Industri Rumah Tangga (IRT) “Browniesta” melalui Introduksi Teknologi Tepat Guna Dwi Ishartani; Windi Atmaka; Lia Umi Khasanah; Setyaningrum Ariviani; Siswanti Siswanti
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 2, No 1 (2021): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v2i1.45964

Abstract

Tempeh had been recognized worldwide as a superfood. In Pengkok Village, Kedawung Sub-district, Sragen Regency, there were several traditional tempeh producers which supply fresh tempeh around Kedawung Sub-district. Tempeh produced in this area was also used as raw material for brownies production. "BROWNIESTA" is a Small Medium Enterprise (SME) which produces brownies made from tempeh. The demand of tempeh brownies was high, but it was difficult for SME "BROWNIESTA" to fulfill the demand due to the lack number of ovens. In addition, packaging, labels and the quality of the products had been unstable due to limited understanding of Good Manufacturing Practices (GMP) concept in food production. This community service introduced appropriate technology for SME "BROWNIESTA" in the form of: 1) introduction of gas-fired ovens, 2) introduction of packaging and labels and 3) GMP training according to BPOM guidelines. Partners actively participated in providing materials for the introduced oven trials, providing materials and tools for evaluation of product sensory quality improvement and facilitating the implementation of GMP training. Based on the evaluation results, the sensory quality of brownies produced using the introduced oven had increased as indicated by its softer texture and smoother crust that is not caramelized. The product was also packaged properly with product information on the label attached to the packaging. Oven introduction also increased the production capacity up to 150%. SME “BROWNIESTA” implemented better food production practices after completing GMP training. Therefore, it could be concluded that the introduction of appropriate technology in SME "BROWNIESTA" increase the capacity and quality of the tempeh brownies products.
UJI PENGARUH JARAK SUMBER PANAS DAN LAMA PENGASAPAN TERHADAP KARAKTERISTIK KIMIA IKAN LELE (Clarias sp.) ASAP PADA ALAT PENGASAP TIPE TEGAK Rofandi Hartanto; Bambang Sigit Amanto; Lia Umi Khasanah; Lusiana Pusparani
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 12, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.179 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v12i2.35004

Abstract

PENGARUH PENAMBAHAN OLEORESIN DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC) PADA EDIBLE COATING TERHADAP PENGHAMBATAN KERUSAKAN OKSIDATIF DAN MIKROBIOLOGIS DAGING SAPI YANG DISIMPAN DI SUHU RENDAH Kawiji Kawiji; Rohula Utami; Lia Umi khasanah
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.007 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12916

Abstract

Diversifikasi Produk Brownies Tempe di Industri Rumah Tangga “BROWNIESTA” Melalui Introduksi Teknologi Tepat Guna Siswanti Siswanti; Setyaningrum Ariviani; Dwi Ishartani; Windi Atmaka; Lia Umi Khasanah
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 6, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v6i2.71542

Abstract

A small medium enterprise (SME) of BROWNIESTA produces tempeh brownies products and is located in Pengkok Village, Kedawung District, Sragen Regency. The community service activities in 2020 conducted by the service team of Universitas Sebelas Maret (UNS) were proven to increase the production capacity and quality of tempeh brownies. The COVID-19 pandemic impacted the cessation of BROWNIESTA SMEs’ production activities. Along with the improvement in post-pandemic conditions, product demand is increasing. However, the increase in product demand could not be fully handled by BROWNIESTA SMEs. BROWNIESTA SMEs experienced difficulties, such as inadequate production equipment and lacking marketing techniques. BROWNIESTA SMEs must also be maintained through product innovation, such as steamed tempeh brownies production. Hence, this service activity aims to increase production efficiency and capacity, elevate tempeh brownies diversification, and improve product marketing techniques at BROWNIESTA SMEs. The service activities involved the appropriate technology introduction through the following activities: 1) a stand mixer and steamer introduction; and 2) the training of entrepreneurship, information technology (IT)-based marketing, and direct selling strategies. A stand mixer introduction succeeded in increasing brownies’ production efficiency by preventing the repetition of dough production in each batch. Brownies’ production capacity also increased up to 20-25% products/day. The steamer introduction successfully produced steamed tempeh brownies, thus tempeh brownies diversification was accomplished. Several training activities were proven to increase BROWNIESTA SMEs’ knowledge, especially regarding online marketing, by launching their first Instagram account to improve business activities.