Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

STUDI KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1 : 2 : 3 BERDASARKAN LOKASI PENGAMBILAN AGREGAT DI SUMATERA BARAT Febrin Anas Ismail
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 5, No 2 (2009)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.974 KB) | DOI: 10.25077/jrs.5.2.1-12.2009

Abstract

Sumatera merupakan daerah rawan gempa karena terletak pada dua sesar aktif, yaitu pertemuan antara lempeng Indo-Australia dengan Eurasia dan sesar Semangko yang membentang sepanjang Bukit Barisan. Salah satu contohnya gempa yang terjadi di kabupaten Agam (Sumatera Barat) pada tanggal 6 Maret 2007. Akibat dari gempa ini, tidak hanya merusak bangunan non-engineering dan infrastruktur lainnya di wilayah tersebut, tetapi juga banyak memakan korban jiwa. Berdasarkan hasil investigasi tim tanggap darurat Sumatera Barat, banyak ditemukan kerusakan dan keruntuhan bangunan tanpa keterlibatan insinyur (non-engineering) yang disebabkan oleh buruknya mutu bahan dan mutu pengerjaan serta kesalahan/ kecerobohan dalam pencampuran beton atau komposisi peyusun beton yang tidak sesuai dengan yang seharusnya. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kualitas beton yang sering digunakan oleh masyarakat di Sumatera Barat sebagai dasar untuk memperbaiki pada masa yang akan datang. Mutu beton yang dikaji adalah beton dengan perbandingan campuran 1 : 2 : 3. Pengambilan material dilakukan di lima daerah di Sumatera Barat, yaitu Kota Padang, Kabupaten Solok, Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Pesisir Selatan. Sebelumnya dilakukan survei lapangan untuk mengetahui material dari quarry yang banyak digunakan oleh masyarakat setempat dalam membanguan rumah non-engineering. Metoda pencampuran dilakukan dengan perbandingan 1 semen : 2 pasir : 3 kerikil dan 1 air. Metoda pencampuran ini banyak digunakan oleh masyarakat dalam membangun rumah sederhana non-engineering. Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh nilai kuat tekan yang berbeda-beda dari masing-masing daerah, ada yang tinggi dan ada pula yang rendah. Hal ini disebabkan karena properties dari masing-masing agregat yang digunakan berbeda-beda. Keywords: rumah non-engineering, campuran beton 1 : 2 : 3, kuat tekan beton.
ANALISA KERUSAKAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG ″A″ SMAN 10 PADANG AKIBAT GEMPA 30 SEPTEMBER 2009 Fauzan Fauzan; Febrin Anas Ismail; Laura Masmia Putri; Dian Viviayana
Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand) Vol 6, No 2 (2010)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3663.415 KB) | DOI: 10.25077/jrs.6.2.31-40.2010

Abstract

Gempa tektonik yang terjadi pada tanggal 30 September 2009 yang lalu telah menimbulkan banyak kerusakan pada konstruksi bangunan. Untuk mengurangi dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa, perlu dilakukan analisa mengenai kerusakan struktur bangunan yang terjadi. Salah satu bangunan yang dianalisa adalah bangunan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 10 Padang yang mengalami kerusakan struktural dan non-struktural akibat gempa tanggal 30 September 2009. Hasil analisa yang diperoleh diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dan bahan pertimbangan dalam perbaikan bangunan maupun perencanaan bangunan pada wilayah rawan gempa. Analisa yang digunakan adalah analisa gempa statik ekivalen dimana beban yang diperhitungkan meliputi beban mati, hidup, dan gempa. Komponen struktur yang dianalisa hanya kolom dari dimensi terpasang yang dianggap dapat mewakili kekuatan struktur bangunan secara keseluruhan. Di mana nilai gaya dalam ditentukan dengan menggunakan bantuan salah satu program komputer. Dari kondisi existing dan hasil analisa yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa perencanaan struktur bangunan SMAN 10 Padang dapat menanggung beban yang bekerja padanya. Kerusakan yang terjadi lebih disebabkan karena rendahnya kualitas pelaksanaan pekerjaan oleh kontraktor dan kurangnya pengawasan selama proses pembangunan berlangsung sehingga realisasi dari struktur bangunan yang ada tidak sesuai dengan perencanaan awal. Keywords: Gempa, kegagalan struktur, kondisi existing, analisa.
Earthquake Damage Intensity Relationship for Residential Houses in West Sumatra Ismail, Febrin Anas; Hakam, Abdul; Fauzan, Fauzan
Makara Journal of Technology Vol. 16, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Sumatra 30 September 2009 earthquake has damaged hundred thousand buildings in West Sumatra Province. The earthquake is located in 100 km offshore of Padang City, the Capital City of the province. Survey has been conducted to assess the damage of the building in few days after the earthquake. In this survey, the damage of buildings are categorised into 3 level that are heavily, moderate and slightly damages. This paper explores the level damage of building and then the intensity of the shaking in the affected area. Then based on the coordinate of every building location, the buildings are scattered in a map together with the intensity level. The relationship between the damage level and intensity for West Sumatra then is developed. This special damage-intensity relation is very important to be used for predicting the damage level due to a specified earthquake. The damage level is needed by The Government to develop an emergency and reconstruction budget plan for earthquake disaster in future.
Sudut Sudut Kelongsoran Tanah Pasir di Belakang Dinding Penahan Tanah Segmental Mazni, Deni Irda; Hakam, Abdul; Tanjung, Jafril; Ismail, Febrin Anas; Yossyafra, Yossyafra
Siklus : Jurnal Teknik Sipil Vol. 9 No. 2 (2023): Siklus: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/siklus.v9i2.15869

Abstract

Dinding penahan tanah (DPT) dibangun untuk mengatasi kelongsoran. Salah satu konstruksi DPT yang sering dipakai adalah DPT segmental atau Segmental Retaining Wall (SRW) yang terdiri dari 2 tipe yaitu SRW gravity dan SRW reinforced. SRW gravity merupakan DPT yang mengandalkan berat sendiri strukturnya. SRW reinforced memakai geosintetik untuk perkuatan terhadap kestabilan dindingnya. Selama ini, analisis kestabilan SRW gravity selalu dianggap seperti DPT monolit. Selain metode analisis yang dianggap sama, pola kelongsoran tanah yang terjadi di belakang SRW juga dianggap sama, sehingga sudut kelongsoran tanah (a) uji laboratorium yang terjadi sama dengan sudut kelongsoran metoda Rankine (q=45o+f/2). Penelitian skala laboratorium dilakukan dengan beberapa skenario balok-balok SRW serta pemberian tanah pasir dan pembebanan merata (statis) di belakang SRW. Pola kelongsoran tiap skenario SRW direkam untuk mengamati sudut kelongsoran. Pola kelongsoran yang terjadi membentuk kurva S dengan persamaan fungsi polinomial pangkat tiga. Berdasarkan pengamatan terhadap beberapa skenario SRW, terlihat bahwa besar sudut kelongsoran (a) yang terjadi di dasar kurva kelongsoran sama dengan sudut geser dalam tanah pasir (f) tersebut.
Gradual Strengthening Of Existing Masonry Houses With Ferrocement Bandaging In Indonesia For Educating The Common People To Be Self-Reliant And Self-Supporting Ismail, Febrin Anas; Boen, Teddy; Thamrin, Rendy
Jurnal Bangunan, Konstruksi & Desain Vol 2 No 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jbkd.2.2.124-137.2024

Abstract

There are approximately 85 million people’s houses scattered all over Indonesia and almost all are in strong earthquake areas (Boen, 2016). Every time there is an earthquake, people’s houses are damaged or collapse. Therefore, it is urgent that those houses be strengthened to make them earthquake resistant. This paper discusses a gradual strengthening of existing houses using ferrocement bandaging. The gradual strengthening is introduced due to limited funding of the people. It also serves as an educational tool to educate people to be self-reliant and self-sufficient in building their earthquake resistant houses. The first time, maybe the sleeping room shall be strengthened so that if there is an earthquake during night-time, people will be safe and if there is an earthquake during daytime, people can immediately run to that particular room. A global analysis is made of a sample house shaken by Palu, Central Sulawesi earthquake 2018 (Prof. Dr. Ir. Masyhur Irsyam, M.S.E. and Andhika Sahadewa, S.T., M.S.E., Ph.D., 2018) and by West Sumatra earthquake 2009 (Rusnardi, 2009), with one room strengthened to show that the strengthened room can survive the earthquakes. Then the analysis is continued gradually to the other rooms until the masonry house is fully strengthened by ferrocement bandaging.
Identifikasi dan Pemetaan Masalah di Nagari Pasca Bencana Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat Mahdi, Mahdi; Istijono, Bambang; Yossafra, Yossafra; Ismail, Febrin Anas; Hakam, Abdul; Adji, Bayu Martanto; Saputra, Dendi; Andriani, Andriani; Narny, Yenny; Giffari, Muhammad Al; Zis, Sirajul Fuad; Yuliet, Rina
Jurnal Talenta Sipil Vol 8, No 1 (2025): Februari
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/talentasipil.v8i1.705

Abstract

Mount Marapi is an active volcano located in West Sumatra. The eruptions of Mount Merapi have a significant impact on the social and economic conditions of the surrounding communities. This study aims to identify and map the post-disaster issues in the nagari affected by the eruption of Mount Marapi in West Sumatra Province to formulate appropriate mitigation measures. Using a descriptive qualitative approach with a case study method, data were collected through direct observation, in-depth interviews, and photographic documentation. The results of the study show that infrastructure damage, including roads and bridges, hinders mobility and aid distribution, while the agricultural and livestock sectors suffer substantial losses. The social impacts include loss of housing and psychological trauma, while the economic impacts are evident in the significant losses faced by small and medium enterprises (SMEs). Health concerns, such as increased respiratory and skin diseases, as well as sanitation issues, are also major concerns. Mitigation efforts undertaken include infrastructure repairs, construction of embankments, public education on disaster preparedness, and psychological support for disaster victims. This study highlights the importance of comprehensive and sustainable mitigation strategies to reduce the impact of disasters and ensure the well-being of communities in disaster-prone areas.
Capacity Building For The Community of Nagari Andaleh, Batipuh Sub-District, Tanah Datar District, West Sumatra Province in Dealing Disasters, Flash Floods and Earthquakes: Peningkatan Kapasitas Masyarakat Nagari Andaleh Kecamatan Batipuh Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatra Barat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Bandang Fauzan, Fauzan; Abdul Hakam; Febrin Anas Ismail; Andriani, Andriani; Yenny Narny; Riri Aprilia Putri
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 9 No. 4 (2025): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/8b0yjk93

Abstract

Increasing community capacity in dealing with natural disasters is a crucial step to reduce the risks and impacts caused by disasters. Nagari Andaleh, which is located in a disaster-prone area, especially in the West Sumatra region, often faces the threat of natural disasters that have the potential to damage social, economic and environmental life. This study aims to identify and develop strategies to increase the capacity of the Nagari Andaleh community in facing the flash floods disasters. With the holding of KKN-MBKM Disaster activities in Nagari Andaleh hosted by Andalas University, students and lecturers conducted socialization and in-depth surveys to the community, found an increase in community knowledge and awareness of disaster risks, as well as an increase in the ability to evacuate independently. Therefore, it is important to increase community capacity in order to reduce vulnerability and increase community resilience in the face of disasters that occur.
PENGEMBANGAN DAN ANALISIS DAYA DUKUNG FONDASI TIANG PIPA PVC DENGAN PENGARUH UDARA TERPERANGKAP DI TANAH LUNAK Srihandayani, Susy; hakam, Abdul; Mera, Mas; Ismail, Febrin Anas
JURNAL TEKNIK SIPIL Vol 13, No 2 (2024): Volume 13 Nomor 2 November 2024
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jts.v13i2.40933

Abstract