Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search
Journal : Jurnal Rekavasi

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RENTAL & INVENTARIS ALAT MULTIMEDIA BERBASIS WEB MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT Ummah, Hawariy Amiinul; Sodikin, Imam; Susetyo, Joko
Jurnal Rekavasi Vol 7 No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Usaha mikro SukaKamera merupakan usaha yang bergerak di bidang jasa yaitu penyewaan peralatan kamera dan proyektor. Berdasarkan hasil studi pendahuluan, pekerjaan di SukaKamera masih dilakukan secara manual, sehingga timbul beberapa masalah seperti: lamanya waktu tunggu saat pelanggan melakukan pemesanan, tidak efisiennyapencatatan laporan dan inventaris karena masih menggunakan media kertas dan pemasaran dan promosi yang masih belum personal dan customized ke pelanggan. Tujuan dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi yang akan memudahkan SukaKamera dalam melakukan pengolahan data dan pelanggan dalam melakukan pemesanan sertamembangun hubungan komunikasi SukaKamera dengan pelanggan dengan metode customer relationship management. Saat melakukan pengembalian produk, pelanggan diharuskan untuk mengisi review dan rating. Setiap nilai atau rating yang diberikan oleh pelanggan akan masuk ke tabel profitabilitas. Terdapat tiga pengelompokan nilai yaitu rating 0,1-2,5 loss profitability customer/product, 2,6-3,9 mix profitability customer/product dan 4,0-5,0 high profitability customer/product. Setiap nilai memiliki cara tersendiri dalam memasarkan dan mempromosikan produk.Hasil dari nilai tabel profitabilitas yaitu tiga produk atau 37,5% high profitability product, tiga produk atau 37,5% mix profitability product dan dua produk atau 25% loss profitability product sedangkan profitabilitas pelanggan yaitu dua pelanggan atau 25% high profitability customer, lima pelanggan atau 62,5% mix profitability customer, satu pelanggan atau 12,5% loss profitability customer. Data ini akan digunakan SukaKamera dalam hal memasarkan dan mempromosikan produk yang lebih personal atau targeting dan customized kepada pelanggan. Dengan begitu diharapkan dapat menarik pelanggan yang potensial dan pelanggan yang lama menjadi setia
EVALUASI PENERAPAN ERGONOMI MIKRO PADA IMPLEMENTASI ERGONOMI MAKRO UNTUK KEPUASAN KERJA KARYAWAN DI PT ADI SATRIA ABADI Tarigan, Jusen Pramana; Simanjuntak, Risma Adelina; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 8 No 1 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Adi Satria Abadi merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak di bidang manufaktur sarungtangan golf, yang melakukan kegiatan ekspor impor, baik itu bahan baku maupun hasil produksi. Kualitas danpeningkatan mutu perusahaan harus dijaga, diperlukan faktor keefektifan para karyawan dalam bekerja, antara lainpenjagaan postur kerja dan stasiun kerja (ergonomi mikro) yang ergonomis untuk meningkatkan kepuasan kerjakaryawan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi postur kerja karyawan dari lima devisi, yaitu potong material awal,pemberian lubang, press, press logo, dan jahit, dan mengetahui pengaruh kesesuaian stasiun kerja terhadap kepuasankerja melalui 30 responden. Serta manafaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini yang dimana dapat digunakansebagai salah satu masukan atau rekomendasi terhadap perusahaan sehingga dapat ditinjak lanjuti sebagai tahapperbaikan. Metode yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode RULA (Rapid Upper Limb Assesment),dan analisis regresi untuk mengetahui pengaruh stasiun kerja terhadap kepuasan kerja. Hasil yang diperoleh yaitu 3postur kerja memperoleh skor 6 dengan action level 3 (kategori tinggi/ diperlukan perbaikan segera), 2 postur denganskor 7 dan action level 4 (kategori tinggi/ diperlukan perbaikan sesegera mungkin), Hasil analisis regresi stasiun kerjaberpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dimana nilai signifikasi ≤ 0.05, dan menyatakan peningkatan satuunit satuan dari stasiun kerja akan menambah kepuasan kerja sebesar 0.326. Serta nilai R² ditemukan sebesar 15.6%yang dapat diartikan bahwa hubungan stasiun kerja terhadap kepuasan kerja masuk kedalam kategori rendah.
PENGELOMPOKAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN KLASIFIKASI ABC DAN OPTIMALISASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN METODE MIN-MAX STOCK Goldiantero, Zakaria; Rif’ah, Mega Inayati; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persediaan adalah salah satu kekayaan yang terdapat dalam perusahaan. Persediaan memberikan peran penting bagi perusahaan, karena peran yang sangat penting, persediaan harus direncanakan dan dikendalikan dengan baik. Pengendalian persediaan mengupayakan ketersediaan bahan baku agar tidak kekurangan, dan tidak berlebih. Klasifikasi ABC adalah metode yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang berdasarkan peringkat dari nilai persentase kumulatif penyerapan dana dan persentase kumulatif pemakaian bahan baku, yang kemudian diurutkan dari nilai yang tertinggi hingga nilai yang terendah, dan terbagi menjadi kelompok A, B, dan C. Untuk melakukan pengendalian persediaan dilakukan menggunakan Metode Min-Max Stock, agar ketersediaan bahan baku dapat optimal. Hasil dari klasifikasi ABC dengan persentase kumulatif serapan modal dan dengan persentase pemakaian bahan baku, pihak pabrik harus fokus dalam memperhatikan penanganan ketersediaan bahan baku agar tidak terjadi penumpukan yang dapat menimbulkan kerusakan dan tetap terjaga ketersediaannya. Penanganan yang tepat agar bahan baku tidak mengalami kerusakan akibat penumpukan dan agar tidak terjadi kehabisan bahan baku, pada metode Min-Max Stock memperhitungkan jumlah safety stock bahan baku yang harus ada dalam penyimpanan agar proses produksi dapat berjalan dengan lancar apabila terjadi penambahan kebutuhan bahan baku atau terjadi keterlambatan kedatangan bahan baku. Selain itu agar tidak terjadi penumpukan bahan baku dalam penyimpanan.
BIAYA PERAWATAN YANG OPTIMAL PADA KOMPONEN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL PADA MESIN BUS HINO FB130 DAN IZUZU NQR71 DENGAN METODE PREVENTIVE MAINTENANCE POLICY DAN REPAIR POLICY DI PT. ANINDYA MITRA INTERNASIONAL (AMI) POOL TRANS JOGJA PUROSANI Ferianto, Riski; Sodikin, Imam; Wisnubroto , Petrus
Jurnal Rekavasi Vol 9 No 1 (2021)
Publisher : Jurusan Teknik Industri, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. Anindya Mitra Internasional (AMI) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor transportasi umum diDaerah Yogyakarta. Unit pelayanan di berbagai wilayah Yogyakarta dengan 11 route jalur dengan jumlah 68 armadabus Trans Jogja, dua jenis merk Hino FB130 dan Izuzu NQR71. Kajian ini membahas alternatif tentang membandingkanantara komponen elektrikal dan mekanikal untuk perhitungan biaya yang optimal dari kebijakan perawatanmenggunakan metode Preventive Maintenance Policy dan Repair Policy. Objek pada artikel ini membahas dua armadabus Trans Jogja merk Hino FB130 nomer lambung 107 dan Izuzu NQR71 nomer lambung 48 dengan jalur yang sama,jalur 10. Pada kajian ini data kerusakan untuk masing-masing komponen yang digunakan periode September 2019 –Agustus 2020. Hasil kajian meliputi perhitungan Total Maintenance Cost (TMC) biaya yang optimal untuk klasifikasikomponen elektrikal adalah Bus Trans Jogja merek Izuzu NQR71 no 48 yaitu Rp 505.745 per bulan. Perawatandilakukan setiap 6 bulan. Klasifikasi komponen mekanikal adalah Bus Izuzu NQR71 no 48 yaitu Rp 1.752.140 per bulan. Perawatan dilakukan setiap 12 bulan. Berdasarkan perhitungan dan pengolahan data dapat disimpulkan dalam kebijakan perawatan menerapkan metode repair policy untuk Bus Hino FB130 no107 dan Bus Izuzu NQR71 no 48 menerapkan preventive maintenance policy.
Persediaan Spare Part Menggunakan Reliability Centered Spares Dan inventory Analysis Di CV. selorejo Bantul Aprilia Hardiyanti; Sodikin, Imam; Khasanah, Rahayu
Jurnal Rekavasi Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : Prodi Teknik Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/rekavasi.v10i2.4246

Abstract

The results obtained from the RCS worksheet show that there is 1 unit of high critical category component, 10 units of medium critical category component and 4 units of low critical category component. Calculation of component requirements for the next 12 months using the Poisson process obtained the total requirement for 4 months of critical component spare parts to be able to meet 95% availability of v-belt mixers is 7 units (12 months = 21 units), hydraulic rubber requires 4 units (12 months=12 units), and vibrating v-belt system requires 2 units (12 months = 6 units). Order size and costs incurred for 4 months for 7 units of v-belt mixer component spare parts of IDR 569,500 (12 months = IDR 1,708,500), 4 units of hydraulic rubber components IDR 653,800 (12 months = IDR 1,961,400) and a v-belt system component of 2 units of IDR 103,300 (12 months = IDR 309,900). The total inventory cost for the 12 months that the company has to pay for the three critical component spare parts is IDR 3,979,800.
ANALISIS PENINGKATAN KUALITAS BUIS BETON DALAM UPAYA ELIMINASI LOSSES MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA PADA UD. MARJOKO BETON Sriwidodo, Dwi; Khasanah, Rahayu; Sodikin, Imam
Jurnal Rekavasi Vol 11 No 1 (2023)
Publisher : Prodi Teknik Industri, Universitas AKPRIND Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34151/rekavasi.v11i1.4362

Abstract

The production process is said to be good when it produces products that are in accordance with the standards set by the company without any product defects. The company uses the six sigma method as a quality control tool to reduce product defects by implementing the Define, Measure, Analyze, Improve, Control (DMAIC) steps. Six Big Losses and FMEA to analyze the dominant factors that cause defective products and identify defects in concrete buis. This study aims to find out which companies implement quality control using the Six Sigma method. Based on the Six Big Losses analysis, the highest losses were process defect losses of 57.84% and equipment failures of 32.38%. There are 6 critical wastes out of a total of 13 wastes with the highest RPN value, which is caused by a human error of 180. The Sigma value is 3.06 or still within the control limits. Following are some recommendations for improvement that can be given to the company: carry out quality control at each stage of the production process, evaluate the workforce, contract with suppliers of prime quality materials, provide adequate raw material warehouses