Agoes Soehardjono
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pengaruh Penggunaan Bottom Ash Sebagai Pengganti Semen Terhadap Nilai Kuat Tekan dan Kemampuan Resapan Air Struktur Paving Soehardjono, Agoes; Prastumi, Prastumi; Hidayat, Taufik; Prawito, Gagoek Soenar
Rekayasa Sipil Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (428.142 KB)

Abstract

Paving block saat ini semakin diminati sebagai bahan perkerasan jalan. Hal ini dikarenakan paving block mempunyai sedikit nilai seni karena bentuk dan pola pemasangannya yang bervariasi, selain itu biaya yang dikeluarkan lebih sedikit daripada bahan perkerasan jalan lainnya, misalnya aspal. Dengan kenyataan tersebut maka bahan yang digunakan akan semakin berkurang, terutama semen yang tergantung pada bahan asli yang terdapat pada daerah tertentu. Oleh karena itu, penulis berfikir untuk mencari bahan yang dapat dimanfatkan sebagai semen, dalam hal ini dipilih bottom ash.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyerapan air dan kuat tekan yang terjadi dan untuk mengetahui mutunya yang sesuai dengan SNI 03-0691-1996 dengan penggunaan bottom ash sebagai pengganti semen. Pembuatan paving block menggunakan pasir lumajang, semen Gresik tipe PPC, air yang berasal dari PDAM di daerah pabrik pembuatan dan bottom ash yang berasal dari PLTU di Rembang.Paving block dibuat dengan ukuran 20 × 10 dengan tebal 6 cm dan dibuat dengan kompoisi 1 semen dan 3 pasir. Benda uji dibuat dengan 9 variasi, yaitu 0%, 25%, 30%, 35%, 40%, 45%, 50%, 55% dan 60% dari berat semen. Setiap variasi akan dibuat 10 buah benda uji untuk pengujian penyerapan air dan 15 buah benda uji untuk pengujian kuat tekan. Hasil pengujian gradasi pasir menunjukkan bahwa pasir termasuk dalam zona 2 yang berarti termasuk pasir agak kasar. Dari hasil pengujian penyerapan air dan kuat tekan paving block, diketahui bahwa penggunaan 25%, 30%, 35% dan 40% termasuk antara mutu A dan mutu B, penggunaan 45% termasuk antara mutu B dan mutu C dan 50%, 55% dan 60% termasuk antara mutu C dan mutu D. 
Optimalisasi Penggunaan Komposisi Campuran Mortar Terhadap Kuat Tekan Dinding Pasangan Bata Merah Wisnumurti, Wisnumurti; Soehardjono, Agoes; Palupi, Kiki Andriana
Rekayasa Sipil Vol 1, No 1 (2007)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (194.922 KB)

Abstract

Kuat tekan dinding pasangan bata merah lebih banyak dipengaruhi oleh kekuatan mortarnya, dan dibatasi oleh kekuatan bata merah. Sehingga ada kalanya penambahan kekuatan mortar tidak lagi memberikan perubahan yang signifikan terhadap kekuatan tekan dinding pasangan bata merah.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi campuran yang manakah yang paling optimal untuk digunakan pada dinding pasangan bata merah, sehingga diharapkan tidak ada biaya yang terbuang sia – sia hanya untuk usaha meningkatkan kuat tekan dinding pasangan bata merah dengan cara meningkatkan kuat tekan mortarnya. Selain itu juga ingin diketahui bagaimanakah bentuk grafik yang menggambarkan hubungan antara kekuatan tekan mortar terhadap kekuatan tekan dinding pasangan bata merah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi optimal untuk dinding pasangan bata merah adalah pada komposisi campuran 1 semen : 6 pasir, hal ini dibuktikan dengan hasil uji Beda Nyata Terkecil yang menyatakan bahwa komposisi campuran 1 : 6 tidak lagi berbeda nyata dengan campuran 1 : 5, 1 : 4, dan 1 : 3. Sedangkan grafik hubungan antara kuat tekan mortar dan kuat tekan dinding pasangan bata merah menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kuat tekan dinding seiring dengan peningkatan kuat tekan mortar yang digunakan. 
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterlambatan Proyek Konstruksi Pembangunan Gedung di Kota Lamongan Bakhtiyar, Ariful; Soehardjono, Agoes; Hasyim, Mohammad Hamzah
Rekayasa Sipil Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.246 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan terjadinya keterlambatan proyek dan intensitas terjadinya, menilai tingkat kepentingan serta mengetahui tingkatan faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek konstruksi di kota Lamongan. Sampel yang digunakan adalah Simple Random Sampling (pengambilan sampel secara sederhana/acak). Uji validitas dilakukan dengan metode internal validity metode korelasi Product Moment, dimana kriteria-kriteria yang digunakan berasal alat uji itu sendiri dan tiap item variabel dikorelasikan dengan nilai total yang diperoleh dari koefisien korelasi produk. Untuk pengujian reliabilitas instrumen dengan menggunakan teknik alpha kronbach. Analisis lintas (Path Analysis) digunakan untuk mengetahui tingkatan pengaruh dari faktor-faktor penyebab keterlambatan proyek. Hasil penelitian diklasifikasikan berdasarkan Responden Kontraktor dan Responden Pemilik Pekerjaan.
PERBANDINGAN KEKUATAN DINDING BATA KEDIRI DAN TULUNGAGUNG UNTUK RUMAH DUA LANTAI TERHADAP GEMPA Raharjo, Jovan Luke; Zacoeb, Achfas; Soehardjono, Agoes
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (733.236 KB)

Abstract

Indonesia yang terletak dalam sabuk vulkanik menandakan banyaknya gunung berapi aktif. Hal ini menjadikan Indonesia rawan bencana seperti letusan gunung berapi, tsunami, banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Namun, banyaknya infrastruktur rumah tinggal di Indonesia yang tidak sesuai dengan peraturan. Untuk mengetahui kekuatan bangunan rumah tinggal untuk menahan gaya gempa yang terjadi, penelitian ini membandingkan antara karakteristik bahan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya dengan tegangan yang terjadi.Pada penelitian ini dilakukan analisis dinamik dengan metode derajat kebebasan majemuk dengan data respon spektrum yang diambil dari pusat penelitian dan pemukiman Indonesia 2011. Dengan pengaruh 2 bata yang berbeda yaitu bata Kediri dan Tulungagung, didapatkan juga perbedaan pusat kekakuan dan pusat beban yang menyebabkan eksentrisitas. Adanya eksentrisitas menyebabkan distribusi gaya gempa pada dinding bertambah dengan adanya gaya akibat momen eksentrisitas yang kemudian dapat dihitung tegangan gesernya.Hasil dari penelitian ini didapatkan tegangan geser yang terjadi pada lantai 1 Kediri lebih besar daripada model Tulungagung, tetapi hal serupa tak terjadi pada lantai 2 yang memiliki perbandingan terbalik. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya pengaruh modulus elastisitas, modulus geser, dimensi bata, dan letak geografis dinding. Pada lantai 1 dinding bata Kediri memiliki kekakuan lebih besar dari bata Tulungagung yang menyebabkan menerima gaya lebih besar. Namun gaya gempa akibat momen bata Tulungagung lebih besar dengan nilai total gaya 698.45 kg dibanding dengan bata Kediri dengan nilai total gaya 694.15 kg. Tetapi akibat bata Tulungagung yang lebih luas, menyebabkan tegangan geser yang terjadi lebih kecil dengan nilai 1.50 kg/cm2. Sedangkan bata Kediri didapatkan tegangan geser 1.81 kg/cm2.   Kata-Kata kunci: rumah tinggal, pasangan batu bata, eksentrisitas, tegangan geser, derajat kebebasan majemuk
TINJAUAN PENGARUH BUKAAN TERHADAP KAPASITAS KETAHANAN GEMPA RUMAH TINGGAL MENGGUNAKAN METODE “WALL DENSITY INDEX” Iqbal, Muhammad; Soehardjono, Agoes; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (993.915 KB)

Abstract

Rumah tinggal yang tahan terhadap gempa dibutuhkan sehingga kajian terhadap kapasitas ketahanan gempa pada rumah tinggal dibutuhkan.Hasil yang diperoleh dari hasil analisis ini adalah bentuk denah bangunan, tipe 45 dan tipe 45 modifikasi memiliki bentuk irregular dengan nilai 3,5 > 1,2 dan 3,5 > 1,2 sedangkan perbandingan panjang bangunan dengan lebar bangunan kedua bangunan 1,14 < 4. Bukaan pada bangunan tipe 45 dan tipe 45 modifikasi 18,5% dan 20% dari luas total dinding. Pada analisis Wall Density Index tiap tipe 45 dan 45 modifikasi 5,2 % dan 5,4 % yang syaratnya harus lebih besar dari 2,5% untuk bangunan 1 lantai. Kontrol kapasitas seismic, kontrol kebutuhan Wall Density Index terhadap gaya gravitasi dan kontrol daya dukung dinding tipe 45 4,902>1,6; 16,45>2,33 dan tipe 45 modifikasi 5,147>1,6; 16,33>2,33. Dari hasil analisis ini didapatkan bahwa semua bangunan tersebut memenuhi kapasitas ketahanan gempa berdasarkan metode Wall Density Index. Kata Kunci : Wall Density Index , kapasitas ketahanan gempa, beban gravitasi
PENGARUH LETAK BUKAAN PADA BANGUNAN RUMAH DUA LANTAI DALAM MENAHAN BEBAN GEMPA DI KOTA MALANG Ikhsan, Dito Muhammad; Soehardjono, Agoes; Zacoeb, Achfas
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (736.579 KB)

Abstract

Gempa bumi merupakan fenomena alam yang tidak dapat diramalkan kapan bencana tersebut akan dating atau terjadi secara akurat dan pasti. Secara teoritis gempa bumi memang dapat diprediksi, namun para peneliti mengalami kesulitan karena beberapa hal. Hasil proses perhitungan menunjukan bahwa luas dinding dan posisi letak bukaan pada masing-masih denah sangat berpengaruh pada distribusi gaya-gaya gempa yang terjadi. Untuk denah A lantai 1 arah x sisi kiri memiliki persentase bukaan lebih kecil dari sisi kanan 2,6% > 0%. Pada letak bukaan lantai 1 arah y sisi bagian atas mempunyai persentase bukaan lebih besar dari sisi bagian bawah 5,23%>4,76%. Untuk lantai 2 arah y persentase sisi bagian bawah jauh lebih besar dari sisi bagian atas sebesar 3,25% > 1,625% dan untuk luas dinding sisi bagian atas lebih besar daripada sisi bagian bawah yaitu sebesar 1,35 m2 > 0,9 m2. Selanjutnya untuk denah B lantai 1 arah x sisi bagian kanan memiliki presentase bukaan yang lebih besar dari sisi bagian kiri yaitu 2,38% > 0%. Untuk arah bukaan arah y sisi atas mempunyai presentase bukaan lebih besar dari sisi bawah yaitu 5,75% > 5,34%. Untuk lantai 2 arah x pada sisi kiri lebih kecil dari sisi kanan sebesar 0% < 1,62%.  Untuk lantai 2 persentase bukaan arerakhir untuk denah C lantai 1 arah x pada sisi kiri mempunyai persentase bukaan lebih besar dari sisi kanan sebesar 1,87% > 1,6% dan juga luas dinding sisi kiri lebih besar dibanding sisi kanan sebesar 1,45 m2 > 1,19 m2Sedangkan untuk lantai 2 arah y persentase bukaan sisi atas lebih besar dari sisi bawah senilai 5,22% > 3,26%. Kata kunci: gempa, persentase bukaan, luas dinding
PENGARUH PROSES FINISHING TERHADAP KUAT LENTUR DINDING PANEL BETON ONYX ., Mahmud; S., Edhi Wahyuni; Soehardjono, Agoes
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 3 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Agregat kasar merupakan salah satu material beton yang memiliki volume 60% sampai dengan 80% dari campuran beton. Alternatifpengganti agregat kasar dalam pembuatan beton adalah limbah batu onyx. Batu onyx merupakan batuan yang memiliki nilai estetika tinggi dengan warna putihnya yang indah dan halus. Beton yang dihasilkan tidak perlu dilakukan pengecatan, namun hanya dipoles agar beton menjadi halus dan warna batu onyx terlihat jelas.Bila limbah batu onyx digunakan sebagai agregat kasar dalam pembuatandinding panel beton maka perlu diteliti perbedaan kuat lentur dinding panel beton onyx yang belum dipoles dan sudah dipoles. Penelitian dilakukan dengan pembuatan benda uji silinder dan dinding panel beton onyx dengan dimensi 80 x 40 x 6 cm. Pengujian kuat lentur dilakukan dengan memberikan beban secara bertahap hingga mencapai beban maksimum.Hasil pengujian kuat tekan rata – rata beton normal lebih besar dari kuat tekan rata – rata beton limbah onyx yaitu sebesar 17,75 %. Kuat lentur (momen lentur) rata-rata dinding panel beton onyxsebelum dipolesyaitu sebesar665 kgm dan kuat lentur (momen lentur) rata-rata dinding panel beton onyxsesudah dipoles yaitu sebesar 638,75 kgm. Dari hasil analisis statistik dengan signifikansi 5% menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kuat lentur (momen lentur) panel beton onyx sebelum dipoles dan sesudah dipoles. Dapat disimpulkan bahwa pemolesan dengan tebal 2-3 mm dapat dilakukan untuk menghasilkan beton yang kuat dan memiliki nilai estetika tinggi. Kata Kunci: dinding panel beton onyx, batu onyx, dipoles, kuat lentur, momen lentur
PENGARUH PROSES FINISHING TERHADAP KUAT GESER STRUKTUR PANEL BETON LIMBAH BATU ONYX Setyansyah, Dharmawan; Soehardjono, Agoes; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan campuran dari beberapa bahan seperti batu kerikil dan pasir sebagai agregat, semen sebagai perekat, serta air sebagai pengikat antara semen dan agregat. Agregat sendiri merupakan komponen paling utama, karena menempati 60 hingga 80 % dari keseluruhan suatu campuran beton. Maka dari itu, agregat dalam hal ini adalah kerikil, merupakan salah satu penentu dari sifat dan kekuatan dari beton. Satu dari sekian banyak alternatif pengganti agregat kasar yakni limbah batu onyx. Salah satu parameter dari kekuatan beton merupakan kuat geser (tegangan geser) dari beton, sehingga apabila limbah batu onyx digunakan sebagai agregat kasar dinding panel beton, maka perlu diteliti perbedaan kuat geser dinding panel beton onyx sebelum dipoles dan sesudah dipoles.Penelitian dilakukan dengan pembuatan benda uji silinder dan dinding panel beton dengan dimensi 80 x 40 x 6 cm. Hasil dari pengujian kuat tekan rata – rata beton normal lebih besar dari kuat tekan rata – rata beton limbah batu onyx yakni sebesar 17,75 %. Hasil pengujian kuat geser didapat persentase perbandingan antara kuat geser panel beton onyx sebelum dipoles dengan panel beton onyx yang telah dipoles yaitu sebesar 0,87%, dengan rata-rata kuat geser/ tegangan geser panel beton onyx sebelum dipoles sebesar  11,51 kg/cm2 dan rata-rata kuat geser/ tegangan geser panel beton onyx yang telah dipolesyaitu sebesar 11,41 kg/cm2. Dari hasil analisis statistik dengan signifikansi 5% menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kuat geser(tegangan geser) panel beton limbah batu onyx sebelum dipoles dan sesudah dipoles. Dapat disimpulkan bahwa proses penggosokan (finishing)setebal 2-3 mm dapat dilakukan untuk menghasilkan beton yang memiliki nilai estetika tinggi namun juga memiliki kekuatan yang layak untuk komponen struktural. Kata Kunci: struktur panel beton onyx, limbah batu onyx, penggosokan, kuat geser.  
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BATU ONYX SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT GESER STRUKTUR PANEL BETON S A, Putri Ranima; S, Edhi Wahyuni; Soehardjono, Agoes
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Beton merupakan campuran dari agregat kasar, agregat halus, semen dan air. Beton merupakan bahan bangunan yang paling umum digunakan, untuk itu kualitas beton dapat mempengaruhi keamanan dari segi struktur. Kebutuhan agregat kasar yang besar yaitu 60%-80% perlu adanya suatu inovasi yang mengganti agregat kasar tersebut. Salah satu inovasi yang lebih ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan limbah batu onyx sebagai pengganti agregat kasar dalam pencampuran beton. Dengan adanya pergantian agregat normal dengan agregat onyx yang dapat memberikan perbedaan hasil dalam pengujian khususnya ditinjau dari hasil kuat geser pada beton dengan campuran beton normal dan beton batu onyx. Penelitiandilakukandenganpembuatanbendaujisilinderdandinding panel betononyxdenganukuran 80 x 40 x 6 cm denganhasilkuattekan rata – rata beton normal lebihbesardarikuattekan rata – rata betonlimbahonyx yaitusebesar17,75 %. Nilai rata rata kuat geser untuk dinding panel beton normal sebesar 11,98 kg/cm2 dan nilai rata-rata kuat geser dinding panel beton onyx sebesar 11,14 kg/cm2. Didapatkan persentase perbandingannya sebesar 7,01%. Didapatkan bahwa nilai kuat geser dinding panel beton normal lebih besar daripada kuat geser dinding panel beton onyx, hal ini dipengaruhi dari penggunaan material limbah batu onyx yang memberikan perubahan penurunan kuat geser pada beton dan juga material agregat kasar yang digunakan sebagai bahan pengisi pada panel beton normal yang lebih banyak.   Kata Kunci: beton, dinding panel beton onyx, limbah batu onyx, kuat geser.
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH BATU ¬ONYX SEBAGAI AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT LENTUR STRUKTUR PANEL BETON Ilham Abdilah, Muhammad Fiqih; Soehardjono, Agoes; ., Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada suatu campuran beton normal, agregat menempati 60 hingga 80% dari volume beton yang mengeras . Agregatbiasanyadidapatdaripenambanganbatu dan pasir di sungai, akantetapiakhir-akhiriniseringterjadieksploitasisungaisecaraterus-menerussehinggamengakibatkanbanjir dan tanahlongsor. Penduduk DesaGamping, KabupatenTulungagung merupakan desa yang terkenaldengankerajinanbatuonyxnya yang melimpah. Alternatif untukmemanfaatkanlimbahbatuonyx tersebutyaitudenganmenggunakannyasebagaiagregatkasar pada beton. Salah satu parameter kekuatan pada betonyaitukuatlenturbeton tersebut. Penelitian dilakukan dengan pembuatan benda uji silinder dan dinding panel beton normal dan onyx dengan dimensi 80 x 40 x 6 cm. Hasil pengujian kuat tekan rata – rata beton normal lebih besar dari kuat tekan rata – rata beton limbah onyx yaitu sebesar 17,75 %. Kuat lentur (tegangan lentur) rata-rata dinding panel betonnormalyaitusebesar4,19 MPa dan kuat lentur (tegangan lentur) rata-rata dinding panel betononyxyaitusebesar3,89 MPa. Dari hasil analisis statistik dengan signifikansi 5% menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kuat lentur (teganganlentur) panel betonnormal dan onyx.   Kata-kata Kunci: panel beton onyx, limbah batu onyx, kuat lentur.