Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

SISTEM PEMBAYARAN SISWA MADRASAH TSANAWIYAH AL AZHAR CENTER BATURAJA BERBASIS WEBSITE MENGGUNAKAN PHP DANMYSQL Ovie Olita Indriansi; Budi Kurniawan; Wisnumurti
JSIM : Jurnal Sistem Informasi Mahakarya Vol 4 No 2 (2021): Jurnal Sistem Informasi Mahakarya (JSIM)
Publisher : LPPM universitas Mahakarya Asia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.232 KB)

Abstract

Pembayaran siswa yang efisien, cepat, akurat dan aman sangat dibutuhkan untuk suatu instansi. Sistem Informasi Pembayaran Madrasah Tsanawiyah ini menunjang kerja para pegawai keuangan untuk melakukan pendataan pembayaransecara efisien dan cepat, serta tidakmemerlukan pekerjaan yang berlipat ganda untuk mengolahnya. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem informasi pembayaran SPP. Aplikasi Sistem Informasi Pembayaran Siswa Madrasah Tsanawiyah Al Azhar Center Baturaja ini dirancang denganbeberapa tahapan yaitu pengumpulan data dan informasi, analisis kebutuhan dan perancangan sistem, pembangunan sistem dan pengujian sistem. Aplikasi ini dirancang menggunakan visual studio code dan Framework laravel dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman PHPFramework laraver dan MySql sebagai database. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa Sistem Informasi Pembayaran Siswa Madrasah Tsanawiyah Al Azhar Center telah selesai dibuat. Sistem ini memiliki fitur sehingga pembayaran dapat dilakukan data pembayaran dapat dilihat secara terperinci.Kata Kunci : MTS al Azhar , Pembayaran Siswa
Analisis Perilaku Dinding Pasangan Batu Bata pada Rumah Sederhana Satu Lantai di Kabupaten Cirebon terhadap Beban Lateral Akibat Gempa Elang Yudha Mas Adibronto; Wisnumurti; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia merupakan negara yang rawan terhadap gempa karena lokasinya di persimpangan tiga plat tektonik. Dampak gempa ini seringkali signifikan, terutama pada bangunan, terutama struktur perumahan sederhana yang terbuat dari batu bata. Bangunan-bangunan ini tidak dibangun untuk tahan gempa karena mereka tidak mematuhi standar yang diperlukan. Untuk mengevaluasi kekuatan batu bata merah di Kabupaten Cirebon, sebuah studi dilakukan menggunakan ASTM C67 – 03a untuk menentukan kuat tekan, modul elastisitas, dan modul geser. Tekanan geser pada dinding kemudian dianalisis dengan membandingkannya dengan tekanan geser maksimum yang mampu ditahan oleh dinding bata merah. Kekuatan gempa di simulasi dalam dua konfigurasi, dengan persentase yang bervariasi di arah X dan Y. Penelitian ini menemukan bahwa tekanan pemotongan terbesar yang tercatat adalah 1,92 kg/cm2 dalam konfigurasi 100% kekuatan dalam arah X dan 30% kekuatan di arah Y, sementara konfigurasi 30% kekuatan dalam kedua arah menghasilkan stres pemotretan maksimum 1,80 kg / cm2. Kata Kunci: gempa, dinding pasangan batu bata merah, rumah satu lantai, tegangan geser.
PERBANDINGAN TEGANGAN GESER ANTARA DINDING BATA MERAH DENGAN DINDING BATA RINGAN PADA RUMAH TINGGAL AKIBAT PENGARUH GEMPA Permana Akbar Maulana Prasetyo; Wisnumurti; Achfas Zacoeb
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Material penyusun dinding pada rumah tinggal di Indonesia umumnya merupakan bata merah lokal, namun, kini bata ringan mulai banyak digunakan sebagai pengganti bata merah. Perbedaan material pada dinding bangunan dapat mengakibatkan respons seismik yang berbeda. Oleh karena itu, dilakukan penelitian pada tiga variasi denah rumah tinggal satu lantai dengan material dinding bata merah dan dinding bata ringan untuk mengetahui perbandingan besar respons gempa, tegangan geser, serta variasi besar tegangan geser yang terjadi pada setiap denah. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa denah dengan dinding bata ringan memiliki respons akibat gempa dan tegangan geser yang lebih kecil dibandingkan denah dengan dinding bata merah. Namun, tegangan geser izin milik dinding bata ringan juga lebih rendah, sehingga walaupun memiliki respons gempa dan tegangan geser yang lebih kecil, dinding bata ringan lebih dahulu mengalami kerusakan. Besar tegangan geser yang dialami oleh setiap denah juga bervariatif walaupun bangunan memiliki ukuran yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan karakteristik masing-masing denah yang meliputi persebaran kekakuan dinding pada arah-X dan arah-Y, eksentrisitas dinding dari titik pusat kekakuan, dan juga arah gaya geser akibat torsi.Kata kunci : dinding bata merah, dinding bata ringan, tegangan geser
Peningkatan Efisiensi Pemotongan Besi Beton di Proyek Konstruksi Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya melalui Pendekatan Integer Linear Programming Mohammad Raihan Hamzah; Saifoe El Unas; Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 3 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan berkelanjutan adalah penerapan pembangunan untuk mencapai kebutuhan terpenuhnya generasi saat ini, tanpa memberikan dampak negatif kepada generasi mendatang hanya demi memenuhi kebutuhan sendiri. Konstruksi berkelanjutan menggunakan metode konstruksi ramping untuk mengurangi pemborosan material dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek. Besi beton adalah material yang menghasilkan waste terbanyak dari semua material. Pada setiap proyek, ada perlunya penanggulangan untuk mengurangi jumlah waste besi beton. Penelitian dilaksanakan pada proyek pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya dengan melakukan optimalisasi pemotongan besi beton menggunakan aplikasi QM for Windows dengan metode integer linear programming. Kebutuhan data Bar Bending Schedule dibuat dengan melihat Detail Engineering Design, di mana hanya struktur utama (pondasi, pilecap, tied beam, kolom, balok) dengan diameter D10, D13, D16, D19, dan D22 yang dijadikan objek penelitian. Dibuat alternatif-alternatif pemotongan besi beton dengan variasi kebutuhan panjang besi beton yang berpatok pada panjang satu lonjor besi beton. Alternatif-alternatif tersebut dapat digunakan untuk mencari persamaan yang nantinya akan dioptimalisasi menggunakan QM for Windows untuk mendapatkan hasil pemotongan besi beton yang paling efisien. Dari hasil optimalisasi tersebut, efisiensi hasil dari pemotongan besi beton dengan menggunakan metode integer linear programming menghasilkan berat volume besi beton 91099,83 kg lebih besar dibandingkan dengan berat volume besi beton RAB proyek pembangunan Gedung Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Brawijaya. Kata Kunci: Konstruksi Berkelanjutan, Optimalisasi, Besi Beton, QM for Windows.
Pengaruh Kekakuan Sambungan pada Rangka Jembatan Baja terhadap Gaya Dalam, Deformasi, dan Tegangan Elemen Batang Akhmad Reza Irhamy; Wisnumurti; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sambungan pelat buhul pada rangka jembatan baja yang diatur dalam pedoman Bina Marga selalu dianggap sebagai sambungan sendi-sendi. Padahal pelat buhul tersebut memiliki kekakuan dan disambung dengan banyak baut. Oleh karena itu, tentunya terdapat perbedaan analisis gaya dalam, deformasi, dan tegangan apabila menganggap sambungan rangka jembatan berupa sambungan sendi dan jepit. Penelitian ini menggunakan model jembatan rangka baja kelas A bentang 40 m dari Bina Marga 2005 dan dibantu dengan Analisis pemodelan dibantu dengan software SAP2000 Trial Version yang terdapat fitur Partial Releases/ Partial Fixity untuk mendefinisikan kekakuan sambungan sendi dan jepit pada pemodelan rangka jembatan baja. Adapun hasil analisis yang ingin diperoleh adalah perbandingan gaya dalam, deformasi, dan tegangan kedua pemodelan. Selain itu, dilakukan pula pembuktian klasifikasi pelat buhul sebagai sambungan sendi menggunakan lebar efektif Whitmore dan perhitungan tegangan yang terjadi pada pelat buhul. Hasil penelitian diperoleh nilai gaya aksial batang yang dimodelkan dengan sambungan sendi mengalami penurunan rasio 0,105% untuk gaya tarik maksimum dan 0,112% untuk gaya tekan maksimum apabila dimodelkan sebagai sambungan jepit. Deformasi maksimum yang dimodelkan dengan sambungan sendi mengalami penurunan rasio 0,291% apabila dimodelkan dengan sambungan jepit. Sebaliknya, nilai tegangan yang dimodelkan dengan sambungan sendi mengalami peningkatan rasio 11,8% terhadap nilai keamanan apabila dimodelkan dengan sambungan jepit. Selain itu, Rasio indeks kekakuan lentur pelat buhul terhadap batang yang disambungan dengan lebar efektif Whitmore hanya sebesar 0,404% sehingga masih termasuk klasifikasi sambungan sendi. Adapun tegangan yang terjadi sisi pelat buhul adalah 24,933 MPa untuk tegangan tekan dan 23,504 MPa untuk tegangan tarik. Kata kunci: deformasi, gaya dalam Jembatan rangka baja, kekakuan sambungan, tegangan
ANALISIS PENGARUH KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP FAKTOR BEBAN DINAMIS (FBD) PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA Lalita Nurul Azizah; Agoes Soehardjono Moesono Djojoatmodjo; Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan menerima beban dinamis dari lalu lintas kendaraan yang melintasinya. Beban dinamis dari kendaraan tersebut akan memberikan efek amplifikasi atau perbesaran beban pada struktur jembatan. Berdasarkan SNI 1725:2016, beban lalu lintas kendaraan didesain sebagai beban statis. Untuk memenuhi nilai amplifikasi tersebut, maka ditetapkan Faktor Beban Dinamis (FBD) berkisar 30% - 40% dan hanya ditinjau terhadap bentang jembatan. Oleh karena itu, dilakukan pemodelan struktur jembatan rangka baja untuk menganalisis pengaruh kecepatan kendaraan terhadap FBD. Hasil analisis didapatkan dari perbandingan respon akibat gaya aksial tekan, gaya aksial tarik, dan lendutan antara beban kendaraan dinamis dengan beban kendaraan statis pada gelagar induk. Berdasarkan hasil analisis hubungan FBD dengan kecepatan kendaraan didapatkan nilai terbesar yaitu akibat respon gaya aksial tekan dengan nilai FBD direntang 2.5% - 4%. Persamaan regresi untuk hubungan FBD dengan kecepatan yaitu FBD = 0.0136 v 0.210, dengan syarat tipe jembatan rangka baja bentang 40 m. Berdasarkan SNI 1725:2016 pengaruh terbesar untuk FBD adalah bentang jembatan, maka dibuat persamaan regresi hubungan FBD dengan kecepatan kendaraan serta bentang jembatan dan didapatkan, FBD = 0.48 L -0277 v 0.210. Kata kunci: beban lalu lintas, beban dinamis, Faktor Beban Dinamis (FBD), jembatan rangka baja
ANALISIS PENGARUH BEBAN KENDARAAN TERHADAP FAKTOR BEBAN DINAMIS (FBD) PADA STRUKTUR JEMBATAN RANGKA BAJA Badruz Zamanul Mughni; Wisnumurti; Agoes Soehardjono Moesono Djojoatmodjo
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jembatan menerima beban dinamis akibat beban lalu lintas di atasnya. Beban dinamis akan memberikan efek amplifikasi pada beban lalu lintas jembatan. Pada SNI 1725:2016, terdapat Faktor Beban Dinamis (FBD) yang bernilai antara 30% sampai 40% untuk memperhitungkan efek tersebut. Namun FBD pada SNI hanya diperhitungkan berdasarkan bentang jembatan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis untuk mengetahui pengaruh aspek lain yang mempengaruhi nilai FBD, salah satunya adalah beban kendaraan. Analisis dilakukan pada struktur jembatan rangka baja dengan bentang 40 meter. Kendaraan yang digunakan sesuai dengan model truk pada SNI 1725:2016 dengan berat antara 100 sampai 500 kN. Analisis dilakukan dengan cara membandingkan respon statis dan respon dinamis pada rangka induk jembatan. Dari analisis didapatkan bahwa pengaruh beban kendaraan terhadap FBD sangat kecil. Namun bisa didapatkan bahwa semakin besar beban kendaraan, nilai FBD akan semakin kecil. Dari hasil analisis didapatkan persamaan regresi hubungan beban kendaraan dengan FBD yaitu FBD = 0,0039 W-0,033, dengan syarat bentang jembatan yang digunakan adalah jembatan rangka baja dengan bentang 40 meter. Dari persamaan tersebut bisa dijabarkan kembali persamaan regresi hubungan antara FBD dengan bentang jembatan dan beban kendaraan, yaitu FBD = 1,32 L-0.277 W-0,033. Kata Kunci: beban dinamis, beban lalu lintas, Faktor Beban Dinamis (FBD), jembatan rangka baja.
PERBANDINGAN RASIO KAPASITAS BAJA PROFIL WF (Wide-Flange), H, DAN PSR (PENAMPANG STRUKTUR BERONGGA) SEBAGAI BATANG TARIK DAN BATANG TEKAN PADA STRUKTUR RANGKA BATANG Amanda Natalia Veronicha; Agoes Soehardjono; Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profil baja tersedia dalam berbagai bentuk untuk memenuhi kebutuhan struktural dan nonstruktural dengan fungsi dan kegunaannya sendiri. Dalam konstruksi, profil baja yang sering digunakan adalah profil WF dan H, yang biasa digunakan dalam pembangunan jembatan dan gedung. Profil WF dianggap efektif menahan beban lentur, sedangkan profil H efektif menahan gaya aksial. Pada analisis ini dilakukan perbandingan antara profil WF dan H dengan profil baja lain berupa PSR Bujur Sangkar, PSR Persegi Panjang, dan PSR Bundar. Pemodelan struktur yang digunakan untuk mendapatkan gaya adalah struktur rangka batang berupa jembatan rangka baja 2 dimensi yang memiliki panjang bentang 40 m, tinggi 6,37 m, lebar 7 m, dan panjang per pias jembatan 5 m. Analisis dilakukan untuk menentukan profil baja yang paling efektif sebagai batang tarik dan batang tekan. Masing-masing profil baja memiliki 3 variasi berat per satuan panjang yaitu 180 kg/m, 195 kg/m, dan 215 kg/m supaya dapat menghasilkan grafik dan persamaan garis linier yang memudahkan pengolahan data. Parameter yang digunakan untuk membandingkan keefektifan profil adalah nilai rasio kapasitas profil batang tarik dan batang tekan. Hasil dari perhitungan analisis, keefektifan profil pada batang tarik tidak dapat ditentukan secara pasti karena hasil nilai rasio kapasitas setiap profil memiliki nilai yang hampir sama. Maka dari itu, penentuan keefektifan profil yang menahan gaya aksial didasarkan dari kuat tekannya atau kapasitas batang tekan. Urutan profil yang paling efektif untuk menahan gaya aksial adalah PSR Bundar, PSR Bujur Sangkar 4-6% lebih boros, PSR Persegi Panjang 8-9% lebih boros, Profil H 11-15% lebih boros, dan Profil WF 22-28% lebih boros. Hasil perbandingan berupa urutan dan persentase di atas diperoleh dari nilai rasio kapasitas 0,6 dan 0,65. Urutan keefektifan berdasarkan nilai rasio kapasitas lain secara umum memiliki urutan yang sama namun terdapat sedikit selisih pada nilai persentasenya. Kata kunci : Profil Baja, Rasio Kapasitas, Batang Tarik, Batang Tekan, Keefektifan.
Perencanaan Ulang Gedung dengan Pelat Konvensional Beton Bertulang Menjadi Prestressed Hollow Core Slab pada Gedung Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya Abram Guardinata Sinamo; Retno Anggraini; Wisnumurti
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi alternatif perencanaan ulang dengan mengubah struktur pelat beton konvensional menjadi pelat pracetak prestressed hollow core slab pada gedung Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Brawijaya bertujuan untuk memberikan rekomendasi desain dengan metode pelat pracetak yang pada pelaksanaannya dapat dilakukan lebih cepat dan kontrol kualitas bahan yang lebih baik. Pada penelitian ini, dilakukan perencanaan ulang pelat hollow core slab dengan sistem prategang. Pembebanan yang terjadi juga menyesuaikan dengan perencanaan pada struktur existing tanpa mempertimbangkan beban seismik. Dari pembebanan tersebut, akan dilakukan perhitungan kapasitas momen untuk menentukan apakah pelat hollow core slab mampu untuk menahan pembebanan yang sama terjadi dengan pelat existing berdasarkan PCI Manual for Design of Hollow Core Slabs and Walls. Tegangan yang terjadi pada beton baik saat transfer maupun saat beban layan dikontrol berdasarkan tegangan izin dari SNI 2847:2019.Kata kunci: Hollow Core Slab, Beton Prategang, Pelat Pracetak.
Perbandingan Rasio Kapasitas Baja Profil WF (Wide-Flange), H, dan PSR (Penampang Struktur Berongga) sebagai Batang Lentur dan Balok-Kolom pada Struktur Portal Ahmad Abiyyu Musyafa'; Wisnumurti; Agoes Soehardjono
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Profil baja diproduksi dalam berbagai macam bentuk untuk memenuhi kebutuhan struktural maupun nonstruktural yang memiliki fungsi dan kegunaan masing-masing. Profil baja yang sering digunakan adalah profil WF dan H seperti gedung, jembatan, dan lainnya. Baja profil WF dianggap sebagai profil yang efektif menahan lentur yang digunakan sebagai balok dan profil H efektif menahan gaya aksial yang digunakan sebagai kolom. Pada analisis ini akan dilakukan perbandingan antara baja profil WF dan H dengan profil lain. Profil yang digunakan sebagai pembanding adalah PSR Bujur Sangkar, PSR Persegi panjang, dan PSR Bundar. Pemodelan struktur yang digunakan untuk perolehan gaya adalah portal 2 dimensi sebagai gedung parkir dengan panjang 7 m, tinggi per lantai 3 m, dan berjumlah 3 lantai. Analisis diawali dengan perhitungan batang lentur yang hasilnya akan digunakan sebagai balok pada struktur portal dan dilanjut dengan perhitungan balok-kolom. Masing-masing profil baja yang dibandingkan dibedakan menjadi 3 varian berat per satuan panjang yaitu 100 kg/m, 115 kg/m, dan 130 kg/m agar dapat digunakan dalam grafik dan menghasilkan persamaan garis linier untuk memudahkan pengolahan data. Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan profil baja yang paling efektif jika digunakan sebagai batang lentur (balok) dan balok-kolom untuk struktur 2 dimensi sederhana. Parameter yang dibandingkan untuk menentukan keefektifan profil adalah nilai rasio kapasitas yang dimiliki, yaitu rasio kapasitas batang lentur dan rasio kapasitas balok-kolom. Hasil analisis menunjukkan bahwa profil WF merupakan profil yang paling efektif digunakan sebagai batang lentur dan balok-kolom. Urutan profil yang efektif setelah profil WF adalah PSR Persegi Panjang untuk batang lentur dan balok-kolom dengan Tingkat keborosan sekitar 21% sampai 29% pada batang lentur dan sekitar 2% sampai 18% pada balok-kolom. Urutan profil selanjutnya tidak dapat ditentukan secara pasti karena bergantung pada kondisi dan nilai rasio kapasitas tertentu baik batang lentur maupun balok-kolom. Kata kunci: Profil Baja, Rasio Kapasitas, Batang Lentur, Balok-Kolom, Keefektifan.