Agoes Soehardjono
Unknown Affiliation

Published : 26 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Studi Eksperimental Lendutan Pelat Perkerasan Kaku dengan Variasi Mutu Beton Cahyani, Rizky Bunga Hendra Cahyani; Agoes Soehardjono; Devi Nuralinah
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada jalan di pedasaan menggunakan tipe perkerasan (rigid pavement). Tipikal jalan di pedesaan yaitu pengerjaannya melalui program padat karya atau cash for work yang dilakukan secara swakelola. Sehingga campuran beton yang digunakan adalah in situ/site mix sehingga untuk mencapai kuat tekan yang sesuai standar akan sulit. Dalam pelaksanaan pembangunan perkerasan kaku (rigid pavement) pada jalan di pedesaan, sering kali didapat hasil mutu beton yang tidak memenuhi kriteria atau spesifikasi sehingga pekerjaan beton pada perkerasan kaku mengalami keretakan ataupun lendutan yang besar. Sehingga, dibutuhkan penelitian mengenai lendutan pelat perkerasan kaku dengan variasi nilai mutu beton. Pada penelitian ini menggunakan variasi mutu beton yaitu 9,12 MPa, 20,22 MPa, dan 35,06 MPa dengan nilai CBR 12,83%. Hasil lendutan eksperimental pada spesimen dengan mutu 9,12 MPa sebesar 4,86 mm, mutu 20,22 MPa sebesar 3,16 mm, dan mutu 35,06 MPa sebesar 2,63 mm. Sedangkan hasil lendutan teoritis pada spesimen dengan mutu 9,12 MPa sebesar 3,98 mm, mutu 20,22 MPa sebesar 3,64 mm, dan mutu 35,06 MPa sebesar 3,45 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar mutu beton, maka nilai lendutan akan semakin kecil. Kata kunci: BoEF (Beam on Elastic Foundation), Lendutan Pelat, Mutu Beton, Perkerasan kaku
Analisis Tegangan Lentur dan Lendutan Pelat Perkerasan Kaku pada Pondasi Elastis dengan Variasi Mutu Beton Mohammad Arsad Adam; Agoes Soehardjono; Roland Martin Simatupang
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tipe perkerasan yang sering digunakan pada jalan desa adalah perkerasan kaku (rigid pavement). Pembangunan jalan dengan tipe perkerasan kaku biasa dilaksanakan melalui program padat karya yang artinya banyak menggunakan tenaga manusia. Proses pengerjaan dilakukan dengan cara mencampurkan beton di lokasi pekerjaan. Hal ini menyebabkan kualitas dari beton akan sulit mencapai standar yang diinginkan. Sehingga, penelitian ini mengenai analisis lendutan dan tegangan lentur menggunakan metode Beams on Elastic Foundation. Data yang digunakan berasal dari eksperimen berupa lendutan dan regangan yang terjadi pada pelat perkerasan kaku pada beban tetap sebesar 10 ton. Selain itu, variasi mutu beton yang digunakan sebesar 9,13 MPa; 20,23 MPa; 35,06 MPa dan nilai CBR tetap sebesar 8%. Seiring meningkatnya mutu beton, didapatkan nilai tegangan lentur analisis sebesar 9,74 MPa, 9,63 MPa, dan 8,92 MPa. Sedangkan lendutan analisis yang didapat sebesar 2,39 mm, 2,18 mm, dan 2,06 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar mutu beton, maka tegangan lentur dan lendutan akan semakin kecil. Kata kunci: Tegangan Lentur, Lendutan, Mutu Beton, Perkerasan kaku, Beam on Elastic Foundation.
Studi Eksperimental Lebar Retak Pelat Pracetak Beton Bertulang Satu Arah Skala Penuh Menggunakan Dua Lapis Tulangan Tarik dengan Variasi Luas Tulangan Tria Wulan Dhamayanti; Agoes Soehardjono; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Jembatan merupakan salah satu infrastruktur penting sebagai penghubung antarwilayah di Indonesia. Salah satu komponen penting dalam jembatan adalah pelat. Pelat beton bertulang yang paling banyak digunakan. Jarak bersih antar tulangan memiliki standar tertentu yang berlaku. Sehingga muncul 2 lapis tulangan tarik sebagai jawaban dari standar tersebut. Retakan salah satu masalah yang sering ada pada struktur beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengatahui pengaruh 2 lapis tulangan tarik dengan variasi luas tulangan terhadap lebar retak maksimum yang terjadi pada pelat beton bertulang. Penelitian ini menggunakan 3 spesimen pelat dengan luas tulangan yang berbeda, yaitu luas tulangan 1061 mm2, 1194 mm2, dan 1459 mm2. Dimensi spesimen pelat yang dipakai, yaitu dengan panjang 200 cm, lebar 60 cm, dan tebal 20 cm. Pada tegangan baja yang sama, ketiga spesimen pelat mengalami lebar retak maksimum yang berbeda-beda. Dimana semakin besar luas tulangan, lebar retak maksimum malah semakin kecil. Jumlah retak dan jarak rata-rata antar retak pada setiap sepesimen pelat dengan luas tulangan yang berbeda-beda juga berbeda. Kata Kunci: Dua lapis, Pelat, Luas Tulangan, Lebar Retak, Pola Retak
Studi Eksperimental Pengaruh Ketebalan terhadap Perilaku Lentur Pelat Beton Pracetak Skala Penuh Darell Shafwan Ramadhana; Agoes Soehardjono; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada saat ini pemerintah Indonesia sedang melakukan pembangunan infrastruktur secara intensif, khususnya di bidang infrastruktur transportasi. Jembatan merupakan salah satunya, pada jembatan digunakan pelat beton bertulang. Metode konstruksi beton pracetak dapat dilakukan karena memiliki efisiensi waktu dan kualitas. Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana kapasitas beban maksimum dan lendutan pada pelat dengan variasi ketebalan pelat 125 mm, 150 mm, 175 mm, 200 mm, dengan bentang pelat 2000 mm dan lebar pelat 600 mm. Pengujian dilakukan dengan pelat diberi tumpuan sendi-rol dan diberi beban pada tengah bentang menggunakan hydraulic jack dan pengukuran lendutan menggunakan LVDT. Hasil dari penelitian ini menunjukkan pada beban yang sama yaitu 70 kN didapatkan lendutan pada tebal pelat 125 mm lendutannya sebesar 13,67 mm, pada tebal pelat 150 mm lendutannya sebesar 5,47 mm, pada tebal pelat 175 mm lendutannya sebesar 3,72 mm, pada tebal pelat 200 mm lendutannya sebesar 2,47 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ketebalan pelat maka lendutannya akan semakin kecil pula. Kata kunci : Pelat beton, Tebal pelat, Perilaku Lentur.
Studi Eksperimental Pengaruh Rasio Tulangan terhadap Perilaku Lentur Pelat Beton Pracetak Skala Penuh Bima Aditya Pratama; Agoes Soehardjono; Bhondana Bayu Brahmana Kridaningrat
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2024): Student Journal
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pemerintah Indonesia sedang giat membangun infrastruktur, terutama infrastruktur transportasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Salah satu infrastruktur tersebut adalah Jembatan. Pada jembatan, banyak menggunakan konstruksi beton bertulang salah satunya untuk pelat lantai kendaraan. Penggunaan beton pracetak akan sangat membantu untuk mempercepat pemerataan pembangunan. Maka dari itu, diperlukan penelitian mengenai perilaku lentur pelat beton pracetak dengan variasi nilai rasio tulangan. Penelitian ini menggunakan variasi rasio tulangan sebesar 0.0147, 0.0126, dan 0.0105 pada mutu beton 20 MPa. Hasil dari pengujian untuk spesimen dengan mutu beton 20 MPa dan pembebanan yang sama yaitu 120 kN, variasi rasio tulangan 0.0147, 0.0126, dan 0.0105 menghasilkan lendutan teoritis sebesar 4.20 mm, 4.50 mm, dan 4.94 mm. Sedangkan hasil lendutan eksperimen berturut – turut sebesar 4.69 mm, 5.28 mm, dan 4.76 mm. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar rasio tulangan, maka lendutan yang terjadi akan semakin kecil dengan beban yang sama.
Effect of pH Variations in Water Immersion on Concrete Compressive and Tensile Strength Sunujaya, Muhammad Alim; Soehardjono, Agoes; Nuralinah, Devi
Rekayasa Sipil Vol. 19 No. 2 (2025): Rekayasa Sipil Vol. 19 No. 2
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.rekayasasipil.2025.019.02.4

Abstract

Chemical elements, especially acids, can gradually cause concrete to deteriorate. When concrete deteriorates, the bond between the cement paste and aggregates weakens, decreasing compressive strength. This study aims to analyze the influence of pH levels on concrete's compressive and tensile strength. Concrete specimens with characteristic compressive strengths of 20, 25, and 30 MPa were immersed in solutions with pH levels of 4 (acidic), 7 (neutral), and 10 (alkaline) for 28 days. These study results are from experiments conducted at Brawijaya University, Malang. The results showed that an acidic environment can decrease the compressive strength of concrete. In contrast, immersion in an acidic solution (pH 4) significantly reduces the tensile strength compared to immersion in neutral and alkaline solutions. Concrete with higher characteristic compressive strength tends to have higher tensile strength, even when exposed to acidic environments. The conclusion drawn from this study is that an acidic environment (pH 4) significantly negatively impacts the tensile strength of concrete. Concrete with higher characteristic compressive strength exhibits better resistance to acidic environments. Neutral (pH 7) and alkaline (pH 10) environments yield better results than acidic environments.