Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Efek Samping Obat Off Label terhadap Kualitas Hidup Pasien Lupus di RSUD Ulin Banjarmasin Yuwindry, Iwan; Noval, Noval
Jurnal Farmasi Sains dan Terapan Vol 8, No 2 (2021): Oktober
Publisher : Jurnal Farmasi Sains dan Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/jfst.v8i2.2925

Abstract

Lupus Eritematosus Sistemik merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis yang belum jelas penyebabnya, memiliki variasi gambaran klinis yang luas dan tampilan perjalanan penyakit yang beragam. Penggunaan obat-obatan off label seperti kortikosteroid untuk pengobatan SLE dapat mengakibatkan potensi efek samping yang besar terhadap pasien Lupus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efek samping penggunaan obat-obatan off label terhadap kualitas hidup pasien lupus, mengetahui tingkat efek samping penggunaan obat-obatan off label serta mengetahui tingkat kualitas hidup pasien lupus. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode potong lintang (cross sectional) dengan cara survey menggunakan intrumen Algoritma Naranjo dan instrumen kuesioner Quality of Life (WHOQOL)–BREF dengan responden pada penelitian ini berjumlah 28 responden. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa penggunaan obat-obatan off label pada terapi lupus dapat memunculkan resiko kemungkinan besar terjadinya reaksi obat merugikan (ROM). Kualitas hidup yang didapatkan dalam penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tingkat kualitas hidup responden masuk dalam kategori baik. Hasil analisis pada penelitan ini menyatakan bahwa efek samping penggunaan obat-obatan off label tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kualitas hidup pada pasien lupus atau dalam kata lain tidak ada pengaruh efek samping penggunaan obat-obatan off label terhadap kualitas hidup pasien lupus. Data penelitian menunjukkan nilai r hitung (pearson correlations) adalah -0,016 dan nilai Sig (2-tailed) adalah 0,936. Hasil analisis pengaruh efek samping penggunaan obat-obatan off label terhadap kualitas hidup pada pasien lupus sangat jelas menggambarkan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara efek samping penggunaan obat-obatan off label terhadap kualitas hidup pasien lupus, namun pada korelasi ini terdapat hubungan yang tidak searah, dimana apabila nilai efek samping yang dialami responden tinggi maka nilai kualitas hidup responden justru rendah. Sebaliknya apabila nilai efek samping yang dialami responden rendah maka nilai kualitas hidup responden akan tinggi.
VAKSIN AMAN DAN HALAL, INFORMASI VAKSIN COVID 19 BERBASIS FARMAKOVIGILANS Iwan Yuwindry
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v4i1.4260

Abstract

Masalah yang muncul yaitu banyaknya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) pada beberapa vaksinisasi Covid 19 yang dilakukan dengan reaksi vaksin yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan kecenderungan rasa takut masyarakat untuk melakukan vaksinisasi covid 19. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan memberikan informasi yang jelas terkait vaksin covid 19 yang berbasis farmakovigilans sekaligus memberikan pelatihan/ workshop penggunaan buku PESO (Pintar Efek Samping Obat) untuk dapat melakukan evaluasi dini terhadap KIPI.Solusi yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan memberdayakan masyarakat untuk menjadi masyarakat PESO (Pintar Efek Samping Obat) dengan upaya penerapan Farmakovigilans di Masyarakat. Mewujudkan masyarakat sadar efek samping vaksin bertujuan untuk mengurangi masalah reaksi obat merugikan (ROM) yang terjadi akibat penggunaan vaksin. Target luaran pada pengabdian kepada masyarakat ini yaitu publikasi pada jurnal ilmiah Nasional.Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dimulai dari intervensi yang dilakukan oleh pengabdi kepada masyarakat meliputi pemberian pendidikan (sosialisasi) vaksin dan KIPI Vaksin, workshop secara langsung terkait penanganan kejadian KIPI Vaksin secara gawat darurat serta workshop penggunaan dan pengaplikasian metode pengukuran efek samping vaksin di masyarakat baik menggunakan algoritma naranjo (buku PESO).
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESO (PINTAR EFEK SAMPING OBAT) DALAM UPAYA PENERAPAN FARMAKOVIGILANS DI MASYARAKAT DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO EDUKASI Iwan Yuwindry
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 3, No 2 (2020): JURNAL PENGABDIAN FARMASI MALAHAYATI VOLUME 3 NO 2 NOVEMBER 2020
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan informasi yang didaptkatkan dari mitra dalam pengabdian kepada masyarakat ini terdapat masalah yang dihadapi oleh mitra yaitu terkait dengan ROTD berpengaruh terhadap kualitas hidup masayarakat dan biaya terapi yang harus ditanggung. Tujuan dari pengabdian ini untuk mengatasi masalah kejadian ROTD dengan memberdayakan masyarakat untuk menjadi masyarakat PESO (Pintar Efek Samping Obat) dengan upaya penerapan Farmakovigilans di Masyarakat. Mewujudkan masyarakat sadar efek samping obat bertujuan untuk mengurangi masalah reaksi obat merugikan (ROM) yang terjadi akibat penggunaan obat baik sintesis maupun herbal. Metode yang digunakan dalam pengabdian kepada masyarakat ini yaitu dimulai dari intervensi yang dilakukan oleh pengabdi kepada masyarakat meliputi pemberian pendidikan (sosialisasi) bahaya efek samping obat, workshop secara langsung terkait penanganan kejadian efek samping obat secara gawat darurat serta workshop penggunaan dan pengaplikasian metode pengukuran efek samping obat di masyarakat dengan menggunakan algoritma naranjo. Adapun hasil yang didapat dari kegiatan ini yaitu terjadi peningkatan pemahaman dan pengetahuan masyarakat terhadap efek samping serta masyarakat mampu memahami evaluasi kejadian efek samping secara mandiri yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup masyarakat.
PELATIHAN DAGUSIBU DAN ABSO (AYO BUANG SAMPAH OBAT) UNTUK MENGATASI HIPERTENSI DAN KOLESTEROL SERTA COVID-19 DI DESA GUDANG HIRANG RT 07 Iwan Yuwindry
Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati (JPFM) Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpfm.v4i2.5729

Abstract

Masalah kesehatan di masyarakat tidak terlepas pada faktor lingkungan yang mereka tinggali. Perilaku masyarakat ataupun gaya hidup yang kurang baik dapat merusak tatanan masyarakat dalam bidang kesehatan, bermula dari perilaku individu, keluarga ataupun kelompok masyarakat. Desa Gudang Hirang terletak di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar RT 07. Penduduknya cukup padat dibandingkan dengan RT lain. Kondisi pemukiman berada di sekitar sawah dan pinggir jalan raya sehingga mayoritas warga bekerja sebagai petani dan pedagang. khususnya pelatihan buang obat ini dilakukan melalui sosialisasi, leaflet dan membuat pembuangan sampah obat yang diberi nama ABSO (Ayo Buang Sampah Obat), sehingga setelah intervensi ini diharapkan masyarakat mampu melaksanakan cara membuang sampah obat yang baik dan benar.Setelah dilakukan sosialisasi, leaflet dan membuat pembuangan sampah obat yang diberi nama ABSO (Ayo Buang Sampah Obat) dan dilakukan evaluasi, masyarakat belum melaksanakan cara membuang sampah obat yang baik dan benar, dilihat dari bak sampah yang tidak berisikan sampah obat. Hal tersebut terjadi karena masyarakat memiliki tingkat kepatuhan dan kesadaran diri yang rendah.Kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan yaitu hasil ditunjukkan dengan tidak terjadinya pelaksanaan cara membuang sampah obat yang baik dan benar. Hal ini terjadi karena masyarakat memiliki tingkat kepatuhan dan kesadaran diri yang rendah.
Phytochemical Screening and Antimicrobial Activity of Bundung Plants Extract by Dilution Method Noval Noval; Iwan Yuwindry; Dahlia Syahrina
Jurnal Surya Medika (JSM) Vol 5 No 1 (2019): Jurnal Surya Medika (JSM)
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.204 KB) | DOI: 10.33084/jsm.v5i1.954

Abstract

Bundung plants (Actinuscirpus Grossus) are widely spread in Borneo and used by society empirically as antimicrobials. Nevertheless, the use of Bundung plants as traditional medicine has not been equipped with convincing data, because there is no research that is related to the plants. In order to the use of the plants accountable, it is necessary to conduct research about phytochemical screening studies and tests the antimicrobial activity of ethanol extract of Bundung plants to staphylococcus aureusandEschericia Coli bacteria. Moreover, extraction does with maceration method. Secondary metabolite groups which are contained in the ethanol extract of Bundung plants were determined qualitatively using several of phytochemical reagents. The result of phytochemical screening test showed that ethanol extract of Bundung plants contains a group of secondary metabolites; namely flavonoid, tannin, saponin, phenolic, steroid and terpenoid. The method that was used to test antimicrobial activity to Staphylococcus aureusandEschericia Coli bacteria was a liquid dilution method with variations in extract concentration of 0,5%, 1%, 2%, 4% and 8% by considering at the clarity of each sample. The result of antimicrobial activity of liquid dilution to bacteria had inhibition at all concentrations and the biggest inhibitory activity was shown at concentration 8% with the clearest level and the MIC grade of the test is at a concentration of 1%. Based on the findings, it can be concluded that ethanol extract of Bundung plants has the potential of activities of an antimicrobial, especially from secondary flavonoid metabolites.
ANALISIS PEMBERIAN ANTIBIOTIK OLEH TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN TANPA RESEP DOKTER DI SALAH SATU APOTEK WILAYAH BANJARMASIN UTARA ANALYSIS OF GIVING ANTIBIOTIC BY TECHNICAL STAFF OF PHARMACY WITHOUT A PRESCRIPTION AT ONE OF PHARMACY IN NORTH BANJARMASIN Iwan Yuwindry
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 3 No 1 (2019): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Masyarakat sangat mudah untuk mendapatkan obat antibiotik dan hal ini akan mengakibatkan berbagai masalah yang dapat terjadi. Pemberian antibiotik tidak menggunakan resep dokter menyebabkan penggunaan antibiotik sulit untuk diawasi sehingga menjadi sumber kesalahan pengobatan dan menyebabkan kekebalan atau resistensi bakteri. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mendapatkan data pemberian antibiotik tidak menggunakan resep dokter dan mengetahui pemberian informasi tentang antibiotik kepada masyarakat serta mengukur pengetahuan masyarakat terhadap antibiotik dan manfaatnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi dan menggunakan instrumen berupa kuesioner dengan cara studi prospektif selama 3 bulan dari tanggal 21 Maret 2017 sampai 7 Juni 2017. Hasil observasi kepada responden menunjukkan bahwa responden yang paling banyak adalah laki-laki 57 orang (54,3%) dan responden dewasa 70 orang (66,7%). Antibiotik golongan penisilin adalah antibiotik yang paling sering didapatkan responden tidak menggunakan resep dokter sebanyak 49 obat (46,7%). Obat antibiotik yang paling sering dan banyak didapatkan tanpa resep dokter adalah amoksisilin tablet 38 obat (36,2%). Hasil instrumen kuesioner dan observasi memperlihatkan 105 responden rata-rata tidak diberikan informasi obat antibiotik oleh Apoteker maupun dari Tenaga Teknis Kefarmasian. Tingkat pengetahuan dan perilaku responden terhadap ketentuan dan penggunaan antibiotik yang tepat dinyatakan kurang memadai sehingga sering terjadi kesalahan pengobatan. Nilai korelasi pada penelitian ini tergolong kuat (>0,600) dan memiliki nilai positif sehingga dapat dikatakan pola hubungan antara pengetahuan dan perilaku responden adalah searah. Kata Kunci : Analisis, Antibiotik, Tenaga Teknis Kefarmasian, Resep, Apotek ABSTRACT Peoples are too easy to obtain antibiotics and this will cause problems. Giving antibiotics without a doctor's prescription would be difficult to control and cause of medication errors and bacterial resistance. The aims of this study was to determine giving antibiotics without a prescription and provision of information to the public about antibiotics and measured public knowledge of antibiotics and its benefits. Observations on 3 months from date of March 21, 2017 until June 7, 2017 respondents indicated that most respondents were male 57 (54,3 %) and adult 70 respondents (66,7%). Penicillin was the most type of antibiotic that respondents obtained without a prescription, 49 drug (46.7%). The most widely used of antibiotics drug was amoksisilin tablets, 38 drugs (36,2%). The results of the questionnaire and observations show an average 105 respondents were not given information on the antibiotic drug by Pharmacist and Technical Staff of Pharmacy. The level of knowledge and attitudes of respondents to the provision and use of appropriate antibiotics declared inadequate so that caused frequently the medication errors. Strong correlation values in this study (> 0,600) and positive value indicated that the pattern of the relationship between knowledge and behavior of the respondents is unidirectional. Key words : Analysis, Antibiotics, Technical staff, Prescription, Pharmay
GAMBARAN KEJADIAN EFEK SAMPING PADA PENGGUNAAN OBAT OFF LABEL PASIEN LUPUS Iwan Yuwindry; Noval
BORNEO JOURNAL OF PHARMASCIENTECH Vol 4 No 1 (2020): Borneo Journal of Pharmascientech
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Borneo Lestari Banjarbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/bjp.v4i1.273

Abstract

Systemic lupus erythematosus is a chronic autoimmune inflammatory disease whose cause is not yet clear, has a wide variety of clinical features and diverse appearance of the disease course. The use of off label drugs such as corticosteroids for the treatment of SLE can result in a large potential side effect for Lupus patients. This study aims to determine the description of the occurrence of side effects on the use of drugs off lupus patients.This research was conducted using a descriptive observational research designby surveying using the Naranjo Algorithm instrument with 28 respondents. Based on research conducted, it was found that the side effects of using off label drugs showed that 12 respondents or 43% experienced Probable classification (most likely ROM. IO). These results indicate that the use of off-label drugs in lupus therapy can pose a risk of the possibility of adverse drug reactions.
PENGARUH PENGETAHUAN TERHADAP KUALITAS HIDUP DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN OBAT SEBAGAI VARIABEL ANTARA PADA PASIEN DM Iwan Yuwindry; Chairun Wiedyaningsih; Gunawan Pamudji Widodo
JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice) Vol 6, No 4
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jmpf.353

Abstract

Pengetahuan tentang DM sangat penting untuk pasien DM. Pengetahuan akan mempengaruhi kepatuhan penggunaan obat dalam penerapan manajemen DM untuk mengontrol kadar gula darah mereka dan mencegah komplikasi kronik sehingga meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh tingkat pengetahuan terhadap kualitas hidup dengan kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara.Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan carasurvey selama 3 bulan. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu kuesioner Diabetes Knowlegde Questionnaire(DKQ 24), New  8 item  Self   Report  Morinsky  Medication Adherence Scale (MMAS-8) dan Quality of Life (WHOQOL) –BREF.Sampel ditetapkan sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel sebanyak 34.Pemberian kuesioner kepada responden dilakukan pendampingan dalam pengisiannya.Data jawaban responden direkapitulasi dan dihitung skor masing-masing kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis jalur (Path Analisis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 31,6%. Tingkat pengetahuan pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan penggunaan obat sebesar 25,1%. Kepatuhan penggunaan obat pasien diabetes mellitus tipe 2 berpengaruh signifikan terhadap kualitas hidup sebesar 75,2%. Kepatuhan penggunaan obat sebagai variabel antara meningkatkan pengaruh tingkat pengetahuan pasien DM tipe 2 terhadap kualitas hidup dari 24% menjadi 29%. 
Analisis Kasus Hipertensi Pasca Banjir di Wilayah Terdampak: Hantakan & Batu Benawa Dyan Fitri Nugraha; Iwan Yuwindry
DINAMIKA KESEHATAN: JURNAL KEBIDANAN DAN KEPERAWATAN Vol 12, No 1 (2021): Dinamika Kesehatan: Jurnal Kebidanan dan Keperawatan
Publisher : Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (580.491 KB) | DOI: 10.33859/dksm.v12i1.720

Abstract

Latar Belakang: Awal Januari 2021, terjadi bencana banjir di kawasan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, yaitu daerah Hantakan dan sekitarnya. Banjir yang menimpa warga dapat berdampak terhadap kesehatan warga secara tidak langsung. Salah satunya adalah hipertensi yang dapat terjadi akibat faktor psikososial.Tujuan: Penelitian yang bertujuan untuk menganilisis kasus hipertensi yang dipengaruhi faktor psikososialMetode: Penelitian ini dilakukan secara observasional deskriptif dengan pengambilan sampel berupa data jumlah konsumsi obat di dua Puskesmas daerah terdampak, yaitu Hantakan dan Pagat.Hasil: penelitian menyatakan terjadi peningkatan konsumsi obat hipertensi, yaitu amlodipine pada bulan Januari 2021 di kedua puskesmas. Pemilihan monoterapi amlodipin dirasa dipengaruhi oleh pedoman tata laksana terdahulu, yaitu JNC 8. Namun, kini sudah terdapat pedoman tata laksana terbaru, yaitu PDHI yang berorientasi dari ESC. Pedoman tata laksana terbaru ini menganjurkan pengobatan hipertensi langsung menggunakan kombinasi dua obat dengan adanya pertimbangan monoterapi. Berdasarkan mekanisme  kerja, terapi ACEI dan ARB dirasa dapat lebih baik menurunkan tekanan darah dalam jangka panjang karena mekanisme kerjanya yang memengaruhi berbagai organ untuk menurunkan tekanan darah.  Sehingga perlu ada peninjauan terapi hipertensi yang diberikan kepada pasien agar terapi yang didapatkan bisa meningkatkan luaran terapi.Simpulan: Peningkatan kasus hipertensi di daerah terdampak bencana: Hantakan dan Batu Benawa berdasarkan peresepan obat hipertensi pasca bencana mengindikasikan adanya hubungan peningkatan kasus hipertensi dengan kondisi psikososial korban bencana Kata Kunci: Banjir, Hipertensi, Psikososial Background: In early January 2021, there was a flood disaster in the Hulu Sungai Tengah district, namely the Hantakan area and its surroundings. Floods that hit residents can have an indirect impact on residents' health. One of them is hypertension which can occur due to psychosocial factors.Objective: This study aims to analyze cases of hypertension that are influenced by psychosocial factorsMethods: This research was conducted in a descriptive observational manner by taking the sample in the form of data on the amount of drug consumption in two health centers in the affected area, namely Hantakan and Pagat.Results: the study stated that there was an increase in the consumption of hypertension drugs, namely amlodipine in January 2021 in both health centers. The choice of amlodipine monotherapy was felt to be influenced by the previous management guideline, namely JNC 8. However, now there is a new management guideline, namely the ESC-oriented PDHI. These current management guidelines recommend direct treatment of hypertension using a two-drug combination with monotherapy in mind. Based on the mechanism of action, ACEI and ARB therapy are considered to be able to better lower blood pressure in the long term because their mechanism of action affects various organs to lower blood pressure. So there needs to be a review of hypertension therapy given to patients so that the therapy obtained can improve therapeutic outcomes.Conclusion: Increased cases of hypertension in disaster-affected areas: Hantakan and Batu Benawa based on post-disaster hypertension drug prescriptions indicate a relationship between increased cases of hypertension and psychosocial conditions of disaster victims Keywords: Flood, Hypertension, Psychosocial
Studi Farmakovigilans Efek Samping Multivitamin Dimasyarakat Palangka Raya Khoirul Nur Pratiwi; Iwan Yuwindry; Onieqie Ayu Dhea Manto
Jurnal Pelayanan Kefarmasian dan Sains Vol 1 No 1 (2020): Journal Of Pharmaceutical Care and Science
Publisher : LPPM Universitas Sari Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.211 KB)

Abstract

ABSTRACT Background: Multivitamins play an important role in the body to regulate activities in the body. One of the effects of taking excess multivitamins can cause poisoning or other adverse symptoms called hypervitaminosis. Objective: To find out what advers drug reactions occurred as a result and how many incidents of multivitamin use in children aged 5-11 years. Methods: This type of research uses descriptive observational with a cross sectional design. The research was conducted using the Naranjo algorithm, which distributes questionnaires online in the form of google from to social media and after being filled in by respondents, it will be sorted according to the inclusion criteria. Results: This study showed 36 samples that met the inclusion criteria, where demographic characteristics for the female gender were more dominant by 55.556%. Based on the age of respondents as much as 25% who consume multivitamins aged 11 years, and multivitamin type profiles that are widely used are curcuma plus 27,778%. The results of the Advers Drug Reaction incident were 5 respondents to Curcuma Plus, Imboost which caused abdominal pain by 2 respondents, and Muveron which caused nausea by 1 respondent. Based on the assessment with naranjo scores for respondents who experienced Advers Drug Reaction obtained 7 respondents in the Possible category and 1 respondent in the Probable category. one of the factors that influence such as how to consume it is not right. Conclusion: This study can conclude a causal description of the incidence of Advers Drug Reaction in respondents using multivitamins, 7 respondents in the Possible category and 1 respondent in the Probable category. Keywords: Advers Drug Reaction, Multivitamins, Naranjo