Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Pengaruh Kompres Aloe vera Terhadap Flebitis Akibat Pemasangan Infus (IV Line) Rentawati Purba; Rostiodertina Girsang
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 3, No 2 (2020): September 2020
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v3i2.3222

Abstract

Flebitis dapat menghambat tindakan medis melalui vena, akses cairan, obat dan nutrisi yang akan diberikan pada pasien, selain itu flebitis juga dapat menyebabkan peningkatan resiko infeksi dan bahkan sepsis.Tujuan Penelitian ini adalah Untuk mengetahui skala flebitis dengan pemberian kompres aloe vera pada pasien yang terpasang infus. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif dengan quasy eksperiment dan menggunakan desain (one-group pre-post test design) . Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam. Teknik pengambilan sampel penelitian ini mengunakan teknik non probably sampling menggunkan metode Consecutive sampling sejumlah 31 orang. Data diperoleh melalui skala observasi dan di lakukan uji statistic dengan menggunakan uji Wilcoxon. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ada perubahan skala nyeri yang dialami oleh responden yang mengalami flebitis dimana rata –rata responden terlhat ada perubahan gejala yang awalnya ada tanda gejala flebitis setelah diberikan kompres aloe vera tanda dan gejala itu berkirang dan bahkan ada responden yang tidak lagi merasakan gejala flebitis tersebut. Dari hasil uji statistik wilcoxon diperoleh hasil bahwa p Value = 0,000 α = 0,05 yang menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan  pemberian kompres aloe vera terhadap perubahan derajat  flebitis. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa  pemberian kompres aloe vera juga terbukti efektif dan bermanfaat dalam penanganan flebitis. Diharapkan tenaga kesehatan khususnya perawat dapat menerapkan terapi nonfarmakologi seperti pemberiankompres aloe vera untuk penanganan flebitis sehingga pelayanan yang diberikan bisa lebih berkualitas dan dapat  dilakukan dengan lebih tepat.
ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN SELF EFFICACY PENDERITA TB PARU Rostiodertina Girsang; Friska Ernita Sitorus
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v5i2.5976

Abstract

Tuberculosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberkulosis. Penyakit ini menjadi penyebab kematian terbanyak kedua akibat penyakit infeksi. WHO telah mencanangkan tuberculosis sebagai global publik health emergency. Peningkatan efikasi diri berhubungan dengan peningkatan kepatuhan terhadap pengobatan, perilaku promosi kesehatan dan menurunkan gejala fisik dan psikologis. Efikasi diri memiliki peran dalam inisiasi dan menjaga perilaku kesehatan, sehingga diyakini bahwa  peningkatan efikasi pada perilaku kesehatan akan mengakibatkan perbaikan kesehatan dan meningkatkan perilaku serta kualitas hidupnya Penelitian ini bertujuan Untuk analisis faktor yang berhubungan dengan self efficacy penderita TB Paru menjalani pengobatan di puskesmas delitua. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik observasional dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Penelitian dilaksanakan Puskesmas Deli Tua. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien MDR yang berkunjung kepuskesmas Delitua dengan jumlah sampel 96 orang Penelitian ini dilakukan dalam waktu 1 tahun terhadap 96 orang responden. Penelitian ini dilakukan dalam waktu 1 tahun terhadap 96 orang responden. Analisis dapat dilakukan  secara univariat, bivariat. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan usia, jarak layanan kesehatan, pekerjaan, pendapatan dan riwayat penyakit lain dengan Self-Efficacy Penderita Tb Paru Menjalani Pengobatan. Diharapkan kepada tenaga kesehatan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada Penderita TB paru dalam meningkatkan kepercayaan diri selama proses pengobatan.
Locus Control And Obedience in Covid-19 Prevention Hariati Hariati; Friska Ernita Sitorus; Rostiodertina Girsang; Jon Piter Sinaga; Firdaus Fahdi
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 5, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v5i2.6277

Abstract

Background: Locus control is dimensions psychology at play important in self elderly in application Covid-19 prevention. Purpose:  for knowing knowing connection locus control to obedience elderly in doing protocol health Covid-19 prevention. Method : Study this is correlative . Research samples as many as 209 elderly with cluster sampling based on 5 villages and simple random sampling based on population data  Study this will held in 1 year in Work Area Deli Tua Health Center . Instruments in the form of questionnaire locus control . Results: Research results obtained that there is connection locus control to obedience elderly in application proces Covid-19 prevention in the elderly. Conclusion: Importance observation to locus control To use increase obedience.
Pengaruh Pemberian Kombinasi Jus Buah Bit Dan Nanas Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Penderita Hipertensi Rostiodertina Girsang
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 4, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v4i1.6848

Abstract

Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah kesehatan yang cukup dominan di negara berkembang bahkan di negara maju termasuk di Puskesmas Dolat Rayat. Namun salah satu penatalaksanaan terhadap hipertensi yang dapat digunakan sebagai terapi non-farmakologis yaitu mengkonsumsi kombinasi jus buah bit dan nanas yang cukup mudah ditemukan di pasar tradisional. Kombinasi jus ini mengandung kalium yang dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Penelitian ini menggunakan One group Pretest-Posttest Design dengan subjek 14 orang penderita hipertensi di Puskesmas Dolat Rayat di Kecamatan Dolat Rayat Kabupaten Karo. Instrumen yang digunakan yaitu spygmomanometer dan stetoskop. Analisis data bivariate dalam penelitian ini yaitu uji Wilcoxon. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, diperoleh nilai p = 0.003 (p 0.05) artinya terdapat perbedaan tekanan darah yang signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian jus kombinasi buah bit dan nanas terhadap penderita hipertensi. Saran : Memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan darah seperti diet, aktivitas, istirahat dan lain-lain
The Effectiveness of Indonesian Education Curriculum Reform on the Quality of Processes in Learning Hetty M Pakpahan; Suherni Suherni; Lilis Pujiati; Rostiodertina Girsang
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 1 (2023): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i1.3930

Abstract

UU no. 20 of 2003 aims to develop the potential of students in spiritual strength, noble character, intelligence, self-control, and the skills needed. To achieve this national education goal, the Government always seeks to improve the quality of education through educational curriculum reform, with the aim of improving and developing the previous curriculum. This can be seen from the frequent curriculum changes in Indonesia since 1947, 1964, 1968, 1973, 1975, 1984, 1994, 1997, 2004, 2006, 2013 curriculum, until now the era of the industrial revolution 5.0 is known as the independent curriculum. However, curriculum reform often creates problems among the school community and the general public. The problems that arise are how it is implemented and the reasons behind the curriculum change, and whether curriculum reform has an effect on the quality of learning? The quality of education and learning must be aligned with the process standards in article (1) of Government Regulation No. 19 of 2005 concerning National Standards Education that must be developed in the implementation of learning in educational units to achieve competence. To achieve learning competencies in the 5.0 industrial revolution era, 21st century skills are needed, namely critical thinking skills, communication skills. creativity and innovation, capable of collaboration. In addition, so that learning objectives can improve the quality of learning, attitudes and abilities must be possessed: mastering the current curriculum and learning tools, mastering material in the field of study, mastering assessment methods and techniques, commitment or love of the teacher to the task, and discipline
Pengaruh Terapi Musik Klasik Terhadap Penurunan Kecemasan Pada Pasien Hemodialisa Di RSU Sembiring Deli Tua Serdang. Rostiodertina Girsang; Hariati Hariati; Dewi Tiansa Barus; Yohana Dwi Margareta Siregar
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 6, No 2 (2023): September 2023
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v6i2.7726

Abstract

Meinurut World Heialth Organization (WHO) tahun 2018 Heimodialisis (cuci darah) adalah proseis peimisahan (peinyaringan) sisa-sisa meitabolismei meilalui seilaput seimipeirmeiabeil di dalam dialiseir meisin dialysis. Data Riseit Keiseihatan Dasar (Riskeisdas) tahun 2018, meinunjukkan bahwa preivaleinsi peinduduk Indoneisia yang meindeirita gagal ginjal seibeisar 0,2% atau 2 peir 1000 peinduduk dan preivaleinsi gagal ginjal kronik seibeisar 0,6% atau 6 peir, 1000 peinduduk dan pada tahun 2018 seibeisar 98% peindeirita gagal ginjal meinjalani teirapi heimodialisis dan 2% meinjalani teirapi peiritoneial dialisis (PD) (Keimeinkeis RI, 2018). Peineilitian ini beirtujuan untuk meinganalisis peingaruh teirapi musik klasik teirhadap peinurunan tingkat keiceimasan pada pasiein heimodialisa. Peingkuran akan dilakukan deingan meimbandingkan seibeilum dilakukan teirapi musik klasik (preiteist) deingan seisudah dilakukan teirapi musik klasik (postteist). Beirdasarkan peineilitian dari hasil uji peingaruh signifikan teirapi musik klasik teirhadap peinurunan tingkat keiceimasan pada pasiein heimodialisa di Rumah Sakit Umum Seimbiring Deili Tua Tahun 2023.  Beirdasarkan Data Obseirvasi meinunjukkan bahwa dari 27  reispondein yang meingalami Tingkat keiceimasan seibeilum dilakukan teirapi musik klasik seidang beirjumlah 8 orang (29,6%) dan tingkat keiceimasan beirat beirjumlah 19 orang (70,4%). Adapun seisudah dilakukan teirapi musik klasik beirdasarkan obseirvasi dan koeisioneir meinunjukkan bahwa dari 27 reispondein, Tingkat keiceimasan seisudah dilakukan Teirapi Musik Klasik adalah tidak ceimas beirjumlah 2 orang (7,4%),  ceimas ringan beirjumlah 9 orang (33,3%), ceimas seidang beirjumlah 14 orang (51,9%), ceimas beirat beirjumlah 2 orang (7,4%). Ada peingaruh teirapi musik klasik teirhadap peinurunan tingkat keiceimasan pada pasiein heimodialisa di Rumah Sakit Umum Seimbiring Deili Tua Tahun 2023 deingan nilai signifikan 0,000 deingan Uji Parameitrik yaitu Uji-T..
Hubungan Lama Hemodialisa Dengan Fungsi Kognitif Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di RSU Sembiring Deli Tua Girsang, Rostiodertina; Zuliawati, Zuliawati; Sitorus, Friska Ernita; Hariati, Hariati; Sembiring, Nora Ervina; Sembiring, Alprindo
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 8, No 1 (2025): Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v8i1.11040

Abstract

Gagal ginjal kronik adalah penurunan fungsi nefron ginjal yang lambat, progresif, samar (insidious) dan irreversible yang terjadi lebih dari 3 bulan, berapa kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus (LFG). Saat terjadi penurunan jumlah nefron dan massa ginjal yang disertai dengan penurunan filtrasi glomerulus, sekresi tubulus, dan reabsorpsi secara bertahap, kondisi ini dapat berkembang tanpa gejala yang jelas. Akhirnya, gagal ginjal mencapai tahap akhir, di mana ginjal tidak lagi mampu membuang sisa metabolik dan mengatur keseimbangan cairan elektrolit dengan baik. Ada hubungan antara gangguan kognitif yang disebabkan oleh gagal ginjal dan ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan metabolit beracun dari dalam tubuh melalui saluran kemih. Desain penelitian ini menggunakan metode penelitian Kuantitatif dengan pendekatan cross sectional, dengan teknik pengambilan sampling purposive sample yang berjumlah 51 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengukur fungsi kognitif adalah MMSE,yang merupakan instrument yang umum digunakan untuk menilai fungsi kognitif.Hasil penelitian berdasarkan hasil analsis statistik menggunakan Spearman Rank dengan nilai signifikasi p value 0,001 0,05 dengan kesimpulan ada hubungan yang signifikan antara Lama Hemodialisa Dengan Fungsi Kognitif Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisa. Penelitian ini memberikan rekomendasi untuk meneliti lebih lanjut terkait dengan faktor yang mempengaruhi gangguan kognitif pada pasien hemodialisa dan diharapkan kepada perawat meningkatkan kualitas asuhan keperawatan fungsi kognitif pada pasien hemodialisa yang beresiko gangguan kognitif