Satibi Satibi
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

Published : 17 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Analisis Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kefarmasian Menggunakan Metode Servqual Berdasarkan Status Akreditasi di Kabupaten Ogan Komering Ilir Hafizh Amrullah; Satibi Satibi; Achmad Fudholi
Majalah Farmaseutik Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.24 KB) | DOI: 10.22146/farmaseutik.v16i2.53647

Abstract

Puskesmas sebagai fasiltas kesehatan tingkat pertama dituntut untuk selalu meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien. Akreditasi menjadi sebuah metode dalam meningkatkan pemerataan dan kualitas pelayanan kesehatan di puskesmas. Diperlukan adanya evaluasi penerapan standar akreditasi pelayanan kesehatan di puskesmas untuk menilai efektivitas akreditasi puskesmas, salah satunya dengan survei kepuasan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan harapan dan kenyataan terhadap mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas terakreditasi dan mengetahui perbedaan skor gap kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan kefarmasian. Penelitian deskriptif analitik ini dilakukan dengan pendekatan cross-sectional. Subyek penelitian adalah pasien di puskesmas yang pelayanan kefarmasiannya diselenggarakan oleh tenaga kefarmasian menggunakan metode non-probability sampling berdasarkan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang disusun berdasarkan teknik ServQual model. Dimensi responsiveness menduduki peringkat teratas gap kepuasan puskesmas terakreditasi. Dari kelima dimensi, kesemuanya berbeda signifikan antara skor harapan dan kenyataan dengan probabilitas 0,000 (p<0,05) kecuali aspek emphaty. Uji beda gap kepuasan pasien puskesmas terakreditasi dan puskesmas tidak terakreditasi menghasilkan perbedaan yang nyata antara keduanya, probabilitas = 0,000 (p<0,05). Terdapat perbedaan yang nyata antara rendahnya kinerja pelayanan kefarmasian dengan tingginya harapan pasien puskesmas terakreditasi, namun  di sisi lain bahwa status akreditasi berpengaruh terhadap kepuasan pasien puskesmas terakreditasi.
Kesiapsiagaan Tenaga Farmasi di Pusat Kesehatan Masyarakat dalam Penanggulangan Bencana: Studi Kualitatif pada Daerah dengan Potensi Bencana Alam di Gunung Kidul Kiki Yuli Handayani; Chairun Wiedyaningsih; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.53850

Abstract

Gunung Kidul adalah Kabupaten dengan potensi bencana alam longsor dan banjir yang frekuensi kejadiannya tinggi. Tenaga farmasi berperan untuk menjamin ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sebagai upaya kesiapsiagaan pada tahapan pra bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan tenaga farmasi di Puskesmas sebagai upaya dalam penanggulangan bencana. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode wawancara kepada 15 tenaga farmasi dari 8 Puskesmas di Kabupaten Gunung Kidul. Observasi juga dilakukan menggunakan lembar checklist parameter pendukung kesiapsiagaan yang dapat disiapkan oleh tenaga farmasi sebagai upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Pertanyaan wawancara dan lembar checklist terdiri dari 4 domain utama, yaitu domain pengorganisasian, domain Sumber Daya Manusia (SDM), domain obat dan perbekalan kesehatan dan domain perencanaan kesiapsiagaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tenaga kefarmasian di 8 Puskesmas secara keseluruhan belum memiliki arsip dari parameter-parameter pendukung kesiapsiagaan dalam penanggulangan bencana baik pada domain pengorganisasian, domain SDM, domain obat dan perbekalan kesehatan serta domain perencanaan kesiapsiagaan. Tenaga farmasi di Puskesmas perlu mendapatkan pelatihan/simulasi/gladi baik tentang manajemen kebencanaan maupun manajemen obat dalam penanggulangan bencana sebagai upaya dalam meningkatkan kompetensi serta kesiapsiagaan tenaga farmasi di Puskesmas.
Evaluasi Perencanaan dan Pengendalian Obat di Puskesmas Wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang Rintanantasari Rintanantasari; Achmad Fudholi; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54063

Abstract

Perencanaan dan pengendalian obat merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan obat yang mempunyai peran penting dalam pemenuhan kebutuhan obat untuk mencegah terjadinya kelebihan dan kekurangan/kekosongan obat di unit pelayanan kesehatan dasar atau puskesmas. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan evaluasi pada tahap perencanaan dan pengendalian obat di puskesmas wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang bersifat deskriptif kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi dengan menggunakan daftar tilik yang diberikan kepada pengelola obat. Data kuantitatif diperoleh secara retrospektif melalui penelusuran data RKO 2018, LPLPO 2018, laporan mutasi obat 2018. Analisis data dilakukan dengan menghitung nilai pada tahap perencanaan dan pengendalian obat yang dibandingkan dengan standar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan di puskesmas wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang belum efisien ditinjau dari indikator kesesuaian obat dengan fornas, kesesuaian item obat dengan pola penyakit dan ketepatan perencanaannya. Dari sisi pengendalian obat didapatkan bahwa item stok kosong, nilai obat kadaluarsa, dan nilai obat rusak dari dua kabupaten/kota tersebut sudah memenuhi standar yakni 0%, sedangkan untuk indikator ITOR, item stok kurang, item stok aman, item stok berlebih serta obat yang tidak diresepkan >3 bulan belum efisien baik di wilayah Kabupaten Tulungagung dan Kota Kupang.    
Analisis Ketersediaan Obat di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah Un Tualeka; Satibi Satibi; Achmad Fudholi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54084

Abstract

Puskesmas mengupayakan pelayanan kesehatan salah satunya adalah dengan melakukan pelayanan kefarmasian. Namun berbagai masalah menyebabkan keterbatasan mutu pelayanan antara lain ketersediaan obat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  menganalisis ketersediaan obat di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah. Penelitian ini bersifat deskriptif, yang dilakukan di Puskesmas Kabupaten Maluku Tengah pada bulan Desember 2019 – Januari 2020 dengan purposive sampling. Sumber informan Pengelola Obat Puskesmas dan Kepala seksi Farmasi Dinas Kesehatan kabupaten Maluku Tengah. Data yang diperoleh berupa data kualitatif (diambil secara concurrent) dan kuantitatif (diambil secara retrospektif 2018). Analisis data berupa menghitung nilai Indikator ketersediaan obat dengan rumus kemudian dibandingkan dengan nilai standard dan disajikan dalam bentuk tabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase tingkat ketersediaan obat  puskesmas di Kabupaten Maluku Tengah  adalah obat kosong 0% (standar 0%), obat kurang 0% (standar 0%), obat berlebih 55% (standar 0%) dan obat aman 45% (standar 100%). Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketersediaan obat puskesmas Kabupaten Maluku Tengah belum efisien karena dari hasil perhitungan indikator ketersediaan obat hasilnya masih jauh dari standar.
Pengetahuan Tenaga Kefarmasian di Puskesmas Dalam Penanggulangan Bencana : Study Kualitatif di Kabupaten Bantul Yulia Citra; Chairun Wiedyaningsih; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.54472

Abstract

Secara global frekuensi bencana alam mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Beberapa bencana yang memiliki frekuensi kejadian tinggi di daerah kabupaten Bantul yaitu banjir dan gempa yang menyebabkan banyak masyarakat yang terkena dampak kesehatan akibat bencana tersebut tersebut. Tenaga Kefarmasian sebagai salah satu tenaga kesehatan perlu memahami pentingnya peranannya dalam menanggulangi bencana baik sebelum hingga pasca bencana. Tujuan Penelitian untuk mengetahui gambaran pengetahuan tenaga kefarmasian terhadap bencana, peran tenaga kefarmasian dan obat dan perbelkes yang digunakan dalam penanggulangan bencana di puskesmas kabupaten Bantul. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kabupaten Bantul dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara semi terstruktur dengan lembar pengumpul data dan pedoman wawancara. Responden penelitian ini adalah tenaga kefarmasian di Puskesmas Kabupaten Bantul yang rawan terhadap bencana gempa dan banjir, yang terdiri dari Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan tenaga kefarmasian tentang bencana, peran tenaga kefarmasian serta obat dan perbelkes yang digunakan dalam penanggulangan bencana masih terbatas. Pengetahuan tenaga kefarmasian yang masih terbatas dikarenakan kurangnya pelatihan dan informasi yang berkaitan dari dinas terkait. Disarankan untuk melakukan pelatihan berkala kepada tenaga kefarmasian dalam manajemen penanggulangan bencana khususnya dibidang farmasi agar pengelolaan obat dan perbelkes yang dibutuhkan ketika terjadi bencana dapat dilakukan dengan baik.
Analisis Proses Pengadaan, Penerimaan dan Penyimpanan dengan Pendekatan Lean Hospital di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada Luthfi Himawan; Marchaban Hadimartono; Satibi Satibi
Majalah Farmaseutik Vol 17, No 3 (2021)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v1i1.58658

Abstract

Instalasi Farmasi jika dikelola dengan baik memberikan pendapatan terbesar terhadap rumah sakit, dan sebaliknya akan menjadi sumber pengeluaran yang besar bagi rumah sakit karena instalasi farmasi menggunakan anggaran terbesar. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengambilan data diperoleh melalui wawancara, dokumen pengelolaan obat, standar prosedur operasional dan perhitungan cycle time melalui observasi pada proses pengelolaan obat. Identifikasi waste menggunakan Big Picture Mapping dan Fishbone Diagram digunakan untuk menganalisis sebab dan akibat suatu permasalahan sehingga ditemukan akar permasalahan dari waste kritis yang terjadi. Hasil penelitian menunjukkan persentase value added pada proses pengadaan 48,27%, proses penerimaan 20,5% dan proses penyimpanan 12,83%. Persentase necessarry but non value added pada proses pengadaan yaitu 51,72%, proses penerimaan 59% dan proses penyimpanan 5,3%. sedangkan non value added pada proses pengadaan yaitu 0,005%, proses penerimaan 20,5% dan proses penyimpanan 81,87%. Proses pengadaan, penerimaan dan penyimpanan dapat diidentifikasi dengan lean thinking, waste yang banyak terjadi diantaranya waste of overproduction, waste of waiting, waste of defect, waste of motion, waste of transportation., akar masalah sebagian besar terjadi pada pihak distributor/kurir, jika dibiarkan akan berdampak pada kekosongan obat pada pasien. Rumah sakit masih dapat melakukan perbaikan misalnya pada Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.
Faktor Penyebab Ketidakpatuhan terhadap Peraturan Pangan: Studi Kualitatif pada Distributor Pangan Olahan di Kota Gorontalo Lyna Nurhayati; Satibi Satibi; Sumarni Sumarni
Majalah Farmaseutik Vol 18, No 3 (2022)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/farmaseutik.v18i3.65455

Abstract

Kepatuhan pelaku usaha terhadap peraturan pangan penting dalam menjamin keamanan produk yang diproduksi atau diedarkannya. Tujuan penelitian ini adalah menggali faktor-faktor penyebab ketidakpatuhan pelaku usaha distributor pangan olahan terhadap peraturan di bidang pangan di Kota Gorontalo. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam yang direkam dengan alat perekam. Responden utama adalah pelaku usaha yang memenuhi syarat yang telah ditetapkan dengan mempertimbangkan jenis sarana dan jenis pelanggarannya. Jenis sarana distribusi yang terwakili yaitu kios, toko, toko berantai dan distributor besar pangan olahan. Jumlah responden utama yang diwawancarai berjumlah 12 responden, terdiri dari 5 responden utama dan 7 responden konfirmasi (tiap sarana 1 responden utama kecuali sarana 1 sebanyak 2 responden utama). Hasil wawancara responden utama ditranskrip untuk kemudian dianalisis.  Proses analisis meliputi penentuan pernyataan responden utama yang dianggap menjawab pertanyaan penelitian, konfirmasi pernyataan tersebut ke responden konfirmasi, coding, penentuan subkategori dan kategori. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa faktor yang menyebabkan ketidakpatuhan pelaku usaha terhadap peraturan di bidang pangan. Faktor penyebab tersebut adalah kurangnya pengetahuan pelaku usaha terhadap peraturan, faktor keuangan yang berasal dari tingginya permintaan konsumen terhadap praktek yang dilarang, serta faktor ketidakpedulian yang dikarenakan perilaku malas dan kesibukan pada pekerjaan lain.