Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Pendekatan Belajar Mahasiswa Fakultas Kedokteran dalam Menghadapi OSOCA (Studi di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung jati Cirebon) Uswatun Khasanah; Catur Setiya Sulistiyana; Tissa Octavira Permatasari; Vivi Meidianawaty
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu metode pembelajaran yang diterapkan di Fakultas kedokteran adalah Problem based learning (PBL) yaitu suatu metode pembelajaran yang menggunakan kasus untuk membantu mahasiswa mamahami materi. Metode PBL mendorong mahasiswa untuk mengenal cara belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah. Teknik yang digunakan untuk mengukur pencapaian belajar mahasiswa setelah PBL adalah Objective Student Oral Case Analysis (OSOCA). Ujian ini dilaksanakan secara lisan dan menuntut mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah dalam bentuk kasus, mampu meningkatkan motivasi mahasiswa untuk belajar dan menganalisis suatu kasus secara menyeluruh sesuai kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pendekatan belajar yang digunakan mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon dalam menghadapi ujian OSOCA. Metode penelitian menggunakan studi deskriptif, sampel penelitian sebanyak 135 mahasiswa. Hasil penelitian menunjukan sebanyak 93 mahasiswa (68,9 %) menggunakan deep approach dan sebanyak 42 mahasiswa (31,1 %) menggunakan surface approachKata kunci : Pendekatan belajar, OSOCAABSTRACTOne of the learning methods applied in the Faculty of medicine is Problem Based Learning (PBL). PBL is a learning method that uses cases to help students achieve learning objection. The PBL method encourages students to learn how to work together in groups to find solution the problems. The Assessment technique that used to assess student achievement after PBL is Objective Student Oral Case Analysis (OSOCA). This test requires students to identify problems in the form of cases, and analyze a case as a whole according to competence. This study aims to describe the learning approaches used by students in the Faculty of Medicine, University of Swadaya Gunung Jati Cirebon in facing OSOCA exam. The research method used descriptive study, with 135 students. The result showed that 93 students (68,9%) use deep approach and 42 students (31,1%) using surface approachKeyword : Learning Approach, OSOCA 
Pengaruh Kebiasaan Sarapan dan Perilaku Hidup Bersih Sehat terhadap Status Gizi Anak Eni Suhaeni; Uswatun Khasanah; Catur Setiya Sulistiyana; Dela Destiani Aji
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang: Status gizi adalah kondisi yang mencerminkan keseimbangan antara asupan zat gizi dari makanan dengan kebutuhan zat gizi yang diperlukan untuk metabolisme tubuh. Masalah kesehatan anak di Indonesia banyak disebabkan oleh status gizi. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki status gizi anak adalah membiasakan sarapan dan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh kebiasaan sarapan dan perilaku hidup bersih dan sehat terhadap status gizi Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Total responden sebanyak 180 anak kelas 1 sd 6 SD Jatisura Majalengka. Data status gizi diukur langsung berdasarkan berat badan dan tinggi badan, dan data lain diambil menggunakan kuestioner. Analisis data dilakukan menggunakan uji rank spearman. Hasil: Sebanyak 121 siswa (67,23 %) memiliki status gizi baik, 27 siswa (15,00%) kurus, dan 18 siswa (10%) obesitas. Data PHBS menunjukan bahwa 124 siswa (68,90%) memiliki kebiasaan PHBS yg baik dan hanya 2 siswa (1,1 %) buruk. Kebiasaan sarapan memiliki pengaruh yang signifikan dengan peningkatan status gizi (p=0001), sedangkan pengaruh PHBS secara statistik tidak signifikan (p=0.084) terhadap peningkatan status gizi anak. Simpulan: Kebiasaan sarapan yang baik mempengaruhi peningkatan status gizi anak.Kata kunci : Status gizi, Kebiasaan Sarapan,  Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).
Deskripsi Tingkat Kecemasan Mahasiswa dalam Menghadapi UTB (Ujian Tengah Blok) Dan UAB (Ujian Akhir Blok) di Fakultas Kedokteran Unswagati Cirebon Hanna Maulyndah; Vivi Medianawati; Uswatun Khasanah; Berlian Mayasari
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKKecemasan merupakan keadaan emosional tidak menyenangkan, berupa respon psikofisiologis yang timbul sebagai antisipasi bahaya yang tidak nyata. Kondisi ini disebabkan oleh konflik intrapsikis yang tidak diketahui. Salah satu tanda fisiologis berupa denyut jantung bertambah cepat sehingga menyebabkan rasa terancam dan takut. Kecemasan merupakan suatu respon yang dipicu oleh persepsi seseorang terhadap segala sesuatu yang dianggap sebagai ancaman atau stresor.  Ujian merupakan salah satu stresor yang sering dialami oleh mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi Ujian tengah Blok (UTB) dan Ujian Akhir Blok (UAB) di Fakultas Kedokteran Unswagati. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Stratified Random Sampling. Besar sampel sebanyak 144 responden. Instrumen penelitian berupa kuesioner skala kecemasan ujian pada mahasiswa yang menghadapi UTB dan UAB. Analisis data dilakukan menggunalan program SPSS untuk mengetahui distribusi frekuensi tingkat kecemasan mahasiswa. Hasil dari penelitian ini menyatakan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi UTB berada pada tingkat kecemasan sedang sebanyak 84 % dan kecemasan berat sebanyak 16 %. Tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi UAB berada pada tingkat kecemasan sedang sebanyak 73,6 % dan kecemasan berat sebanyak 26,4 % dan mayoritas gejala yang mempengaruhi adalah aspek kognitif. Hasil ini menunjukan bahwa Tingkat Kecemasan mahasiswa fakultas kedokteran dalam menghadapi UAB lebih berat dibandingkan dengan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi UTB. Kata Kunci: Kecemasan, UTB, UAB, Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Pengembangan Instrumen Penilaian Perilaku Profesional Mahasiswa Kedokteran Uswatun Khasanah; Atik Sutisna; Vivi Meidianawaty
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan instrumen penilaian perilaku profesional mahasiswa kedokteran yang valid, reliabel, dan praktis. Pengembangan instrumen menggunakan modifikasi model pengembangan Borg & Gall yaitu: Research and information collecting, Planning, Develop preliminary form of product, Preliminary Field testing, Main product Revision, Main Field Testing, Operational product revision, dan Operational field testing. Instrumen penilaian perilaku profesional yang dikembangkan berbentuk lembar observasi yang dilengkapi dengan rubrik penilaian dan teknik penskoran. Sampel ujicoba pengembangan adalah mahasiswa semester 4 Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati. Validitas data hasil ujicoba diolah menggunakan expert judgemen, analisis faktor konfirmatori dan analisis butir instrumen, sedangkan reliabilitas data diuji dengan metode inter rater reliability. Hasil pengembangan menunjukan bahwa instrumen penilaian perilaku profesional mahasiswa valid , reliabel, dan praktis untuk digunakan. Berdasarkan uji analisis faktor konfirmatori,  instrumen penilaian perilaku profesional tersusun valid oleh empat indikator yaitu integrity, compassion, continous inprovement, dan competence . Nilai validitas untuk validitas integrity  0,52, compassion  0,67, continous improvement 0,84,  dan competence 0,92 . Nilai reliabilitas antar rater instrumen yaitu sebesar 0,78. Pengembangan instrumen dapat dilanjutkan dengan mengembangkan instrumen penilaian perilaku profesional untuk kegiatan early clinical exsposure dan internship. Kata kunci : pengembangan instrumen; perilaku profesional; observasi This research aims to get instrument of medical student,s professional behaviour that valid, reliable, and practical. Developing instrument using a modified Borg & Gall development model are: Research and information collecting, Planning, Develop preliminary form of product, Preliminary Field testing, product Revision Main, Main Field Testing, Operational product revision, and Operational field testing. Instruments developed in the form of professional behavior observation sheet with the assessment rubric and scoring techniques. Sample test development is 4th semester student of the Faculty of Medicine, University of swadaya Gunung Jati. Validity of the test result data processed using expert judgemen, confirmatory factor analysis and item analysis of the instrument, while the reliability of the data was tested by the method of inter-rater reliability. Results showed that the development instrumen of professional behaviour medical’s student is valid, reliable, and practical for use. Based on confirmatory factor analysis test, Instrument of professional behavior composed by four indicators with validity value of 0.52 integrity, 0.67 compassion, 0.84 continuous improvement, and competence 0.92.  Reliability of the instrument is  0.78. Next, Instrument development can proceed with developing instruments for the professional behaviour of activity early clinical exsposure and internship.Keywords : Developing instrument; Observation; Professional behaviour 
Prevalensi Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kota Cirebon Sri Marfuati; Catur Setiya Sulistiyana; Uswatun Khasanah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang: Salah satu program Indonesia untuk mengurangi tingkat pertumbuhan penduduk adalah program keluarga berencana. Program ini diatur oleh pemerintah untuk diikuti oleh semua keluarga Indonesia, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penggunaan keluarga berencana dan jenis keluarga berencana yang digunakan oleh masyarakat di daerah pedesaan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan jumlah sampel 118, Data diambil menggunakan kuesioner, kemudian diolah untuk menentukan distribusi frekuensi pengguna KB dan jenis KB yang digunakan. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi penggunaan keluarga berencana adalah 72 (61%). jenis KB yang digunakan adalah hormonal sebanyak 68 (94,4%) dan non hormonal sebanyak 4 (5,6%). Simpulan: Hasil ini menunjukkan bahwa program keluarga berencana baru dilaksanakan oleh bagian dari masyarakat desa, dan sebagian besar menggunakan kontrasepsi hormonal.Kata kunci: Prevalensi, Keluarga Berencana, kontrasepsi hormonal. ABSTRACTBackground: One of the Indonesian government's programs to reduce the growth rate of the population is the family planning program. This program is set by the government to be followed by all Indonesian families, both in urban and rural areas. This study aims to determine the prevalence of family planning use and the type of family planning used by people in rural areas Methods: This research is a descriptive study with a total sample of 118, Data was taken using a questionaire, then processed to determine the frequency distribution of users of KB and the type of KB used. Results: The results showed that the prevalence of family planning use was 72 (61%). the type of KB used was hormonal as many as 68 (94.4%) and nonhormonal as many as 4 (5.6%). Conclusions: These results indicate that the new family planning program is implemented by a part of the village community, and most use hormonal contraception.Keywords: Prevalence, Family planning, hormonal contraception. 
Analisis Hasil Belajar PBL Mahasiswa Tahun Pertama, Kedua, dan Ketiga di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati Tissa Octavira Permatasari; Uswatun Khasanah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 5, No 2 (2019): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Problem Based Learning (PBL) merupakan metode pembelajaran yang banyak diterapkan dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi. Hal ini dikarenakan prinsip pembelajaran PBL menempatkan mahasiswa sebagai “adult learner”. Prinsip adult learning mendorong mahasiswa untuk mempunyai inisiatif sendiri dalam menyusun tujuan belajar, mengambil keputusan dan bertanggung jawab atas proses pembelajaran mereka sendiri. Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati menerapkan metode seven jump dalam proses PBL dan menggunakan Objective Structured Oral Case Analysis (OSOCA) sebagai metode assessment proses PBL. OSOCA memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menunjukan kedalaman materi yang diketahui, keterampilan komunikasi, serta kesempatan belajar melakukan presentasi ilmiah.Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil belajar PBL mahasiswa tahun pertama, kedua, dan ketiga di Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati.Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dan menggunakan Total Sampling. Besar sampel penelitian sebanyak 206 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa tingkat pertama, kedua, dan ketiga yang mengikuti PBL di semester ganjil TA 2017/2018. Data merupakan nilai OSOCA mahasiswa yang diambil dari bagian akademik. Data dianalisis dengan menggunakan uji one way annova dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc LSD.Hasil Penelitian: Hasil analisis data menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar PBL mahasiswa tahun kesatu, kedua dan ketiga dengan nilai P sebesar 0,001. Uji post hoc dengan LSD menunjukan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar PBL yang signifikan antar kelompok mahasiswa baik tahun kesatu, kedua dan ketiga (P value <0,000). Hasil belajar PBL tertinggi dicapai oleh mahasiswa tahun ketiga dengan nilai mean 82,12.Kesimpulan: Mahasiswa yang sudah terbiasa melaksanakan pembelajaran dengan PBL (tingkat ketiga), keterampilan belajarnya menjadi lebih terlatih sehingga dapat meraih hasil belajar yang lebih baik.Kata Kunci: PBL, OSOCA, assessment, seven jump Background: Problem Based Learning (PBL) is widely applied in the Competence Based Curriculum. PBL learning principle places students as "adult learners". The principle of adult learning encourages students to have their own initiative in setting learning goals, making decisions and taking responsibility for their own learning processes. Faculty of Medicine Universitas Swadaya Gunung Jati applies seven jump method in PBL process and uses Objective Structured Oral Case Analysis (OSOCA) as an assessment method. OSOCA provides an opportunity for students to be able to show the depth of knowledge, communication skills, as well as learning opportunities to make scientific presentations.Aim: To analyze the PBL learning outcomes of first, second and third year students at the Faculty of Medicine, Universitas Swadaya Gunung Jati.Methods: This was a cross sectional study and used total sampling. The sample size was 206 students consisted of first, second, and third year students who took part in PBL in first semester of 2017/2018 academic year. The data was the student's OSOCA score and taken from the academic section. Data was analyzed using one way annova test and continued with the Post Hoc LSD test.Result: The results showed that there were significant differences between the learning outcomes of PBL students in the first, second and third years with a P value of 0.001. Post hoc test with LSD shows that there were significant differences in PBL learning outcomes between each groups of students in the first, second and third year (P value <0,000). The highest PBL learning outcomes was achieved by third-year students with a mean value of 82.12.Conclusion: Students who used to carry out PBL (third year), their learning skills become more trained so they can achieve better learning outcomes.Key words:  PBL, OSOCA, assessment, seven jump.
Faktor –Faktor Non Genetik yang Mempengaruhi Disabilitas Intelektual di SLB Kota Cirebon Tahun 2017 (Studi Di SLB C Pancaran Kasih Dan SLB C Budi Utama Muhamad Dawam Rifki Syifa; Uswatun Khasanah; Shofa Nur Fauzah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 6, No 1 (2020): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Disabilitas merupakan keterbatasan/ kekurangan kemampuan untuk melakukan suatu aktivitas pada tingkat personal dan didefinisikan sebagai nilai kecerdasan kira-kira 70 atau lebih rendah, insidensi disabilitas di provinsi jawa barat mencapai 12,7% dengan rerata skor 22,88%. faktor risiko yang sering menyebabkan disabilitas intelektual biasanya terjadi pada masa prenatal, perinatal dan postnatal, diantaranya jumlah gestasi pada saat hamil, berat badan lahir rendah (BBLR), usia persalinan, usia ibu dan usia ayah. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh antara berat badan lahir rendah, prematuritas, jumlah paritas, usia ibu dan usia ayah terhadap disabilitas intelektual di SLB Kota Cirebon tahun 2017. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan desain case control. Sampel penelitian sebanyak 79 orang pada kelompok kasus dan 79 orang pada kelompok kontrol. Hasil: Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa Berat badan lahir rendah (pvalue = 0.000), Usia persalinan (pvalue = 0.000), Paritas (pvalue = 0.001), Usia Ibu (pvalue = 0.000) dan Usia ayah (pvalue = 0.000) mempengaruhi kejadian disabilitas intelektual di kota cirebon dengan faktor yang paling berpengaruh yaitu status usia pada saat ibu memulai kehamilan (pvalue= 0.001). Simpulan: Pada penelitian ini Berat badan lahir rendah, usia persalinan (preterm), Paritas, usia ibu dan usia ayah mempengaruhi kejadian disabilitas intelektual dengan faktor usia ibu sebagai faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian disabilitas intelektual.Kata Kunci : Berat badan lahir rendah, Disabilitas intelektual, Paritas, Usia ayah, Usia ibu, Usia Kehamilan ABSTRACT Introduction: Disability is a lack of ability to perform an activity on a personal level and is defined as an intelligence score of approximately 70 or lower, incidence of disability in west java province reaches 12.7% with a mean score of 22.88%. risk factors that often cause intellectual disability usually occur during prenatal, perinatal and postnatal periods, including the number of gestations during pregnancy, low birth weight (LBW), age of delivery, maternal age and father age. Aim: This study aims to determine the effect of low bitrh weight, prematurity, number of parity, mother age, and father age to intellectual disability in SLB Kota Cirebon 2017 Method: This research used analytic observational research design with case control design. A sample of 79 subjects in the case group and 79 people in the control group. Results: The results of this study found that low birth weight (pvalue = 0.000), age of delivery (pvalue = 0.000), Parity (pvalue = 0.001), Mother Age (pvalue = 0.000) and father's age (pvalue = 0.000) intellectual disability in cirebon city with the most influential factor is the status of the age at the time the mother started pregnancy (pvalue 0.001) Conclusion: In this study Low birthweight, age of delivery (preterm), Parity, maternal age and father age influence the incidence of intellectual disability with maternal age factor as the most influential factor on the incidence of intellectual disability.Keywords: Low Birth Weight, Intellectual Disability, Parity, Fathers Age, Mother Age, Gestational age
Hubungan antara Ibu Hamil Perokok Pasif dengan Kelahiran Bayi Berat Lahir Rendah di Kota Cirebon tahun 2014-2016 ( Studi di Puskesmas Cangkol, Kesunean, dan Pegambiran) Nadia Ulfa Eka Putri; Ricardi Wicaksono Alibasjah; Uswatun Khasanah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 1 (2018): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 ABSTRAKBayi Berat Lahir Rendah (BBLR) merupakan salah satu penyumbang tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia. Kejadian BBLR berhubungan dengan banyak faktor diantaranya adalah paparan asap rokok pada ibu hamil yang dapat mempengaruhi suplai oksigen dari tubuh ibu ke janin dan plasenta. Tujuan Penelitian untuk mengetahui hubungan antara ibu hamil perokok pasif dengan kejadian BBLR di wilayah kerja Puskesmas Cangkol, Kesunean, dan Pegambiran Kota Cirebon periode tahun 2014-2016. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan rancangan case control study. Kelompok kasus adalah ibu dengan bayi yang lahir dengan berat kurang 2500 gr, dan kelompok kontrol adalah bayi dengan berat ≥ 2500 gr. Jumlah sampel kasus dan kontrol masing-masing adalah 108 sampel dan 216 sampel. Analisis data menggunakan tabel 2 x 2 untuk mendapatkan Odds Ratio (OR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara ibu hamil perokok pasif dengan bayi berat lahir rendah di wilayah kerja Puskesmas Cangkol, Kesunean, dan Pegambiran Kota Cirebon. Nilai  Odds Ratio sebesar 7,06 artinya ibu hamil perokok pasif mempunyai kemungkinan 7,06 kali melahirkan bayi dengan berat lahir rendah dibandingkan dengan ibu hamil yang bukan perokok pasif. (OR = 7.06; CI 95% 3.73, 13.36; p = 0,000).Kata Kunci: Perokok pasif, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ABSTRACTLow birth weight babies (LBW) is one of the contributors for high Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia. The phenomenon of LBW is associated with many factors including the exposure of cigarette smoke to the pregnant women that can affect the supply of oxygen from the mother's body to the fetus and placenta. The Purpose of this Research is to know the correlation between pregnant passive smokers and the cases of LBW in Cangkol Community Health Centre, Kesunean Community Health Centre, and Pegambiran Community Health Centre in Cirebon city in 2014-2016. This research is an analytical observational research using case control study. The case groups are the mothers with their babies born in less than 2500 gr weighs, and the control groups are the babies in ≥ 2500 gr weighs. The number of case and control samples are 108 samples and 216 samples. The data analysis is using table 2 x 2 to get Odds Ratio (OR). The result shows there is a significant correlation between pregnant passive smoker and low birth weight baby in the Community Health Centers of Cangkol, Kesunean, and Pegambiran in Cirebon City, Odds Ratio 7.06 means the pregnant passive smokers have possibility of 7.06 times giving birth with low birth weight babies compared with the pregnant women who are not the passive smokers. (OR = 7.06; 95% CI 3.73, 13.36; p = 0,000).Keywords: passive smoker, Low Birth Weight baby (LBW)
Uji Efektivitas Ekstrak Buah Labu Siam (Sechium edule.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar Jantan yang Diinduksi Streptozotosin Febri Yudha Adhi Kurniawan; Uswatun Khasanah; Catur Setiya Sulistiyana
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 4, No 2 (2018): TUNAS MEDIKA JURNAL KEDOKTERAN & KESEHATAN
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKDiabetes Mellitus adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin. Pengobatan alternatif yang sering digunakan untuk pengobatan diabetes mellitus salah satunya adalah buah labu siam karena memiliki kandungan flavonoid, niasin dan kalsium yang dapat menurunkan kadar glukosa darah. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh pemberian ekstrak buah labu siam (Sechium edule.) terhadap penurunan kadar glukosa darah tikus wistar jantan yang diinduksi streptozotosin. Penelitian menggunakan eksperimental desain pre dan post test with control  group design. Sampel penelitian sebanyak 30 ekor tikus wistar jantan dibagi 6 kelompok yaitu 3 kelompok kontol (Kontrol Normal,Kontrol Negatif,Kontrol Positif) dan 3 perlakuan ekstrak buah labu siam (Sechium edule.) dengan dosis 21,42,84 mg/200grBB tikus. Analisa data yang digunakan yaitu paired t test dan one way annova . Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak buah squash (Sechium edule.) Dengan dosis 84 mg / 200grBB efektif dalam menurunkan kadar glukosa darah dengan mean penurunan 154,6. Kesimpulan yang dapat ditarik adalah Ekstrak squash (Sechium edule.) Efektif untuk menurunkan kadar glukosa darah dan ada perbedaan yang signifikan pada masing-masing kelompok dengan p <0,05.Kata Kunci:  Diabetes Melitus, Ekstrak Buah Labu Siam (Sechium Edule.), Kadar Glukosa Darah, Streptozotosin.ABSTRACTDiabetes Mellitus is a chronic disease that occurs because the pancreas does not produce enough insulin. Alternative medicine that is often used for the treatment of diabetes mellitus one of them is squash because it has flavonoid content, niacin and calcium that can decrease blood glucose levels. This study was conducted to analyzing the effect of chayote extract (Sechium edule.) to decrease the blood glucose level of male wistar induced by streptozotocin. This research used experimental design, pre dan post test with control  group design. 30 male wistar rats as the sample were divided into 6 groups i.e 3 control groups (normal, negative, and positive control) and 3 experimental groups that were given the chayote extract (Sechium edule.) which the dosage was 21,42,84 mg/200grBB rat. The data was analyzed by paired t test and one way annova . The results showed that fruit squash extract (Sechium edule.) With dose of 84 mg / 200grBB was effective in lowering blood glucose level with mean decrease 154,6. The conclusion is Squash extract (Sechium edule.) was effective to decrease blood glucose levels and there is a significant difference in each group with p <0.05.Key word:  Diabetes Melitus, chayote extract (Sechium Edule.), blood glucose level, Streptozotocin.
Hubungan antara Usia Ayah dan Usia Ibu Saat Hamil serta Riwayat Keluarga dengan Terjadinya Autisme di Kota Cirebon Hesti Anggriani; Vita Maulina; Nurbaiti Nurbaiti; Uswatun Khasanah
Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan Vol 5, No 1 (2019): Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan
Publisher : Tunas Medika Jurnal Kedokteran & Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKPemerintah memperkirakan jumlah anak dengan autisme pada kisaran 112.000 jiwa. Ibu hamil usia 40 tahun keatas memiliki risiko melahirkan anak autisme sebesar 50 persen. Sedangkan ayah usia 40 keatas meningkatkan risiko anak lahir dengan autisme sebesar 36 persen dan kemungkinan terdapatnya bawaan dari riwayat keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia ayah dan usia ibu saat hamil serta riwayat keluarga dengan terjadinya autisme beserta variabel yang paling berhubungan dengan terjadinya autisme di Kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel adalah consecutive sampling dan didapatkan sampel sebanyak 84 responden..Uji statistik menggunakan uji Spearman dan uji regresi logistic. Hasil analisis didapatkan ada hubungan yang bermakna antara usia ayah saat ibu hamil dengan terjadinya autisme (p=0,030 r=+0,238), ada hubungan yang bemakna antara usia ibu saat hamil dengan terjadinya autisme (p=0,009 r=+0,285), dan ada hubungan yang bermakna antara riwayat keluarga dengan terjadinya autisme (p=0,001 r=+0,362). Ketiganya menunjukkan arah korelasi positif dengan kekuatan korelasi yang lemah. Disimpulkan bahwa semakin bertambah usia ayah dan usia ibu saat hamil serta terdapatnya riwayat keluarga maka semakin meningkatkan risiko terjadinya autisme.Kata kunci :autisme,usia ayah, usia ibu saat hamil, riwayat keluarga.ABSTRACT The government estimates the number of children with autism in the range of 112,000 inhabitants. Pregnant women age 40 or older has a risk of having a child with autism by 50 percent. While the father aged 40 years or older increases the risk of children born with autism by 36 percent and the possible presence of a family history of congenital. This study aims to determine the relationship between paternal age and the age of the mother during pregnancy as well as a family history of autism along the variables most associated with the occurrence of autism in the city of Cirebon. This study uses observational analytic using cross-sectional approach. The sampling technique is consecutive sampling and obtained a sample of 84 responden..Uji statistics using Spearman's test and logistic regression. The results of the analysis we found no significant association between father's age during pregnancy with the occurrence of autism (p = 0.030 r = + 0.238), no relation to meaningfully between the age of the mother during pregnancy with the occurrence of autism (p = 0.009, r = + 0.285), and there a significant association between family history and the occurrence of autism (p = 0.001 r = + 0.362). All three indicate the direction of a positive correlation with the strength of the correlation is weak. It was concluded that the increasing age of the father and the mother's age during pregnancy as well as the presence of family history, the more increases the risk of autism.Keywords: autism, paternal age, maternal age during pregnancy, family history.