Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

DAMPAK CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) DI DAERAH PERBATASAN LINTAS PROVINSI DAN NEGARA Samsudrajat S, Agus; Putra, Ganda Sunaryo; Hariani, Eka
(Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat) Vol 6, No 2 (2021): JIMKesmas (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Masyarakat)
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37887/jimkesmas.v6i2.18000

Abstract

AbstrakPandemi Corona Virus Deseases (COVID-19) selama 2-3 bulan sudah memberikan berbagai dampak bagi sosial dan ekonomi, menurunya jam kerja dan produktifitas sosial. Banyak pemutusan hubungan kerja hingga menurunya pendapatan di sektor perdagangan. Jika terjadi berkepanjangan, maka dampak dapat mengganggu aktifitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, termasuk di Kabupaten Sintang dan Melawi Kalimantan Barat. Penelitian ini bertujuan menggambarkan dampak Pandemi COVID-19 di daerah perbatasan lintas Provinsi dan Negara. Penelitian ini adalah penelitian Non-Probability Sampling yang merupakan kombinasi dari Convenience, Voluntary dan Snowball Sampling untuk mendapatkan respon partisipasi sebanyak-banyaknya dalam kurun waktu 18 hari (20 mei-7 juni 2020) dengan total 255 sampel. Analisis penelitian ini secara statistik deskriptif (univariat). Hasilnya, fakta dilapangan bahwa pandemi COVID-19 memberikan dampak bagi masyarakat di Kabupaten yaitu Sintang dan Melawi berupa menurunya pendapatan masyarakat selama pandemi, kenaikan harga pangan pokok, kelangkaan stok pangan, perubahan pola makan dan konsumsi buah dan sayur, serta adanya perilaku belanja berlebihan dari kebiasaan sebelum wabah. Sebaiknya Pemerintah bisa lebih memperkuat sistem ketahanan ekonomi dan sistem ketahanan pangan dengan mengendalikan ketersediaan bahan pangan pokok dan harga, guna menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.  .Kata Kunci  : Dampak COVID-19, COVID-19 Perbatasan, COVID-19,
Kebijakan Penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dan Penurunan Stunting di Kota Semarang Agus Samsudrajat S; Sutopo Patria Jati
Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia Vol 6, No 1 (2018): April 2018
Publisher : Magister Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (39.499 KB) | DOI: 10.14710/jmki.6.1.2018.1-7

Abstract

Stunting dianggap masalah kronis jika prevalensinya 20% atau lebih. Hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) 2017 stunting Kota Semarang 21%, sedangkan 2016 hanya 16,5%. Peraturan Presiden 42/2013 tentang gerakan nasional percepatan perbaikan gizi mengarahkan pada penyelamatan seribu hari pertama kehidupan (1000 HPK) & penurunan stunting. Sedangkan Kota Semarang memilih untuk mengeluarkan Peraturan Daerah Keselamatan Ibu dan Anak (KIA). Penelitian ini bertujuan menganalisis kebijakan penyelamatan 1000 HPK dan penurunan stunting di Kota Semarang.            Penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan kualitatif secara deskriptif melalui wawancara mendalam dan observasi. Informan utama adalah tujuh informan dari instansi pemerintah tingkat kota. Informan triangulasi terdiri dari lima informan instansi tingkat kota dan kecamatan. Analisis penelitian menggunakan analisis segitiga kebijakan yaitu content, contex dan process.            Hasil penelitian secara content perda KIA belum fokus pada upaya 1000 HPK dan stunting. Konten Perda KIA lebih fokus dan dominan mengatur upaya intervensi spesifik terkait pelayanan kesehatan. Sedangkan sektor non kesehatan untuk intervensi sensitif belum banyak diatur dan masuk ke Perda. Upaya penyelamatan 1000 HPK dan stunting ditemukan pernah dibahas dalam kajian Rencana Aksi Daerah (RAD), tetapi tidak tuntas. Secara context politik, ekonomi dan sosial budaya, perda KIA belum fokus, tidak berhubungan langsung, dan belum melibatkan semua intervensi untuk penyelamatan 1000 HPK dan stunting. Secara process baik formulasi hingga evaluasi perda KIA belum melibatkan semua lintas sektor, memasukan dan mengevaluasi intervensi sensitif dan spesifik non kesehatan yang bermuara pada 1000 HPK dan stunting. Kebijakan 1000 HPK dan penurunan stunting sudah diarahkan kepada kajian RAD, tetapi belum ada koordinasi lintas sektor dan kajian berhenti di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Semarang.
Meningkatkan Gizi Dengan Ekonomi Kreatif Lokal Pada Masyarakat Terdampak Covid-19 Kelurahan Ulak Jaya, Sintang, Kalimantan Barat, Indonesia Agus Samsudrajat.S; Melasinta Hasdarini; Fadel Bahrain Rasna
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 17, No 2 (2020): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v17i2.2389

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terus meningkat dan masih mewabah cukup memberikan dampak sosial terhadap seluruh sektor kehidupan, termasuk sektor ekonomi selain kesehatan. Salah satu hasil alam lokal di Kelurahan Ulak Jaya, Sintang, Kalimantan Barat yang memiliki kandungan nutrisi tinggi bahkan disebut World Health Organization (WHO) sebagai pohon ajaib tapi belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat adalah Kelor (Moringa Olifera L). Bahkan WHO dan Kementerian Pertanian merekomendasikan daun kelor baik dikonsumsi  penderita gizi buruk dan gizi kurang. Apalagi selama masa wabah Covid-19, masyarakat dituntut untuk memiliki upaya meningkatkan ketahanan ekonomi, pangan maupun kesehatan. Melihat permasalahan dan potensi tersebut, maka diperlukan pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi pangan yang bergizi tinggi sekaligus menjadi peluang usaha ekonomi kreatif membuat nugget ayam daun kelor. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif solusi masyarakat meningkatkan usaha ekonomi kreatif untuk mendukung kesehatan dengan memanfaatkan bahan lokal yang belum banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Kelurahan Ulak Jaya, Sintang, Kalimantan Barat.
Upaya Meringankan Dampak COVID-19 Dengan Ekonomi Kreatif Lokal di Desa Tanjung Lay, Nanga Pinoh, Melawi Agus Samsudrajat.S; Fenni Supriadi
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 18, No 2 (2021): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v18i2.3139

Abstract

Salah satu hasil alam lokal di Desa Tajung Lay, Nanga Pinoh, Kalimantan Barat yang memiliki banyak manfaat bahkan nama nya disebut sebagai Raja Buah yaitu adalah Durian. Limbah biji durian saat musim durian dalam jumlah besar tidak banyak dimanfaatkan, padahal biji durian berpotensi sebagai sumber pangan. Program ini bertujuan untuk meringankan dampak pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan poytensi lokal biji durian. Masyarakat perlu bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan adaptasi ekonomi, pangan dan kesehatan. Melihat permasalahan dan potensi tersebut, maka perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat untuk pemenuhan pangan bergizi tinggi dan menjadi peluang usaha ekonomi kreatif membuat keripik durian. Acara ini diharapkan menjadi salah satu solusi alternatif masyarakat untuk meningkatkan usaha ekonomi kreatif untuk menunjang kesehatan dengan menggunakan bahan-bahan lokal yang belum banyak digunakan di masyarakat Desa Tajung Lay, Nanga Pinoh, Melawi, Kalimantan Barat 
Pemanfaatan Daun Kelor Untuk Meningkatkan Imunitas Dimasa Pandemi COVID-19 Agus Samsudrajat; Ria Risti Komala Dewi; Gandha Sunaryo Putra; Usman Gumanti
Jurnal Buletin Al-Ribaath Vol 19, No 1 (2022): Buletin Al-Ribaath
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/br.v19i1.3981

Abstract

Tanaman kelor merupakan tanaman yang memiliki kandungan untuk meningkatkan imunitas tubuh. Penggunaan kelor sebagai obat herbal alami yang sudah diklaim oleh banyak budaya dan komunitas berdasarkan pengalaman kehidupan nyata sekarang mulai perlahan dikonfirmasi oleh sains. Zat yang terkandung dalam daun kelor bekerja sebagai sumber antioksidan alami yang efektif. Daun kelor juga mengandung sejumlah asam amino. Asam amino yang terkandung di daun kelor diduga mampu meningkatkan sistem imun. Mengonsumsi daun kelor juga membantu perkembangan tubuh dan menjadi bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai penyakit. Pada masa pandemi seperti sekarang, mengonsumsi sayuran dan buah yang memiliki banyak zat antioksidan yang tinggi dapat menambah imun itas tubuh sehingga dapat menangkal virus dan penyakit
Faktor Determinan Kejadian Hipertensi Usia Produktif (15-59 Tahun) Diwilayah Kerja Puskesmas Sepauk Kabupaten Sintang Tahun 2022 Agus Samsudrajat S; Audita Putri Hersa
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4786

Abstract

Menurut World Health Organization (WHO) hipertensi merupakan suatu keadaan dimana peningkatan darah sistolik berada diatas batas normal yaitu lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg. prevalensi pada kasus hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sepauk tahun 2021 cukup tinggi yaitu sebesar 42,31%. Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi usia produktif (15-59 tahun) di Wilayah Kerja Sepauk Kabupaten Sintang Tahun 2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif. Desain penelitian yang akan digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan studi Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 34.798 jiwa pada tahun 2022, Sampel dalam penelitian ini sebanyak 152 responden yang diambil dengan Accidental sampling dari 13 desa di Kabupaten Sintang. Uji statistik yang digunakan adalah chi square dengan tingkat kepercayaan 95%. Terdapat hubungan antara riwayat keluarga terhadap kejadian hipertensi usia produktif (15-59 tahun) diwilayah kerja Puskesmas Sepauk Kabupaten Sintang. Tidak terdapat hubungan aktivitas fisik, kebiasaan merokok, tingkat stres, dan pola makan dengan kejadian hipertensi. Saran: agar individu yang berusia produktif (15-59) rutin melakukan pemeriksaan ke puskesmas terutama yang mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi, agar dapat melakukan pencegahan penyakit lebih dini. Puskesmas wilayah kerja dapat memberikan penyuluhan ataupun edukasi terkait hipertensi pada responden usia produktifKata kunci: Hipertensi,Faktor Resiko, Riwayat Keluarga, Usia Produktif
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Gizi Buruk dan Gizi Kurang pada Balita (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Durian Kabupaten Sintang) Ibnu Idris; Agus Samsudrajat; Dian Indahwati Hapsari
Jumantik Vol 7, No 2 (2020): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v7i2.3053

Abstract

Gizi buruk dan gizi kurang merupakan keadaan kekurangan gizi pada tubuh yang dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, penurunan daya tahan tubuh serta bila tidak ditangani dengan baik akan beresiko menyebabkan kematian. Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada tahun 2019 secara global sebesar 13%. Kasus gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Puskesmas Sungai Durian 3 tahun terakhir mengalami peningkatan, tahun 2017 sebesar 13,5% kasus, tahun 2018 sebesar 14,69% kasus dan tahun 2019 sebesar 17,15% kasus. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi buruk dan gizi kurang pada balita. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 90 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang diambil dari 10 Kelurahan/Desa. Analisis data yang digunakan adalah Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang di gunakan adalah uji Chi-Square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p value=0,010) dan pola asuh (p value=0,000) dengan kejadian gizi buruk dan gizi kurang. Variabel yang tidak berhubungan yaitu pendidikan (p value=1,000), pendapatan keluarga (p value=0,371), ASI eksklusif (p value=0,755) dan riwayat penyakit infeksi (p value=0,934). Disarankan kepada orang tua balita agar lebih aktif mengikuti posyandu dan meningkatkan kualitas pengasuhan balita didukung dengan pendampingan kader posyandu dan Puskesmas
Faktor Determinan Kejadian Stunting pada Balita di Provinsi Kalimantan Barat (Studi Data Riskesdas Tahun 2018) Agus Samsudrajat. S; Rifan Setyawan
Sehat Rakyat: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2023): Mei 2023
Publisher : Yayasan Pendidikan Penelitian Pengabdian Algero

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54259/sehatrakyat.v2i2.1974

Abstract

Stunting toddlers is a chronic nutritional problem caused by many factors, such as socioeconomic conditions, maternal nutrition during pregnancy, illness in infants, and a lack of nutritional intake in infants. West Kalimantan has a high prevalence of stunting compared to the national prevalence of 36.5%. The purpose of this study was to determine the determinants associated with the incidence of stunting in West Kalimantan. This type of research uses a quantitative approach with a cross-sectional study design. The population is 2,064 people, and the sample in this study is 335 respondents by random sampling. The statistical test used was chi-squared with a 95% confidence level. The results showed that there was no relationship between PMT (p-value of 1.000), history of breastfeeding (p-value of 0.052), history of immunization (p-value of 0.640), history of infection (p-value of 0.474), and access to health services with stunting events (p-value of 0.902) in West Kalimantan. Suggestions for the government and health agencies: it is expected to increase awareness, dissemination, and information to the public regarding incomplete immunization history with a risk factor of 1.704 and a history of non-exclusive breastfeeding with a 1.326 times greater risk of influencing stunting.
Analisis Hubungan Faktor Determinan dengan Tindakan Pencegahan Penyakit Rabies di Sepauk Agus Samsudrajat. S; Eka Hariani; Hapsari, Dian Indahwati Hapsari; Agustina, Agustina
SEHATMAS: Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2024): Januari 2024
Publisher : Yayasan Literasi Sains Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55123/sehatmas.v3i1.3148

Abstract

Rabies is a disease with a Case Fatality Rate (CFR) or a mortality rate of up to 100%. According to data from the World Health Organization (WHO) in 2018, an estimated 55,000 deaths in the world are caused by this disease. Based on an annual report prepared by the West Kalimantan Provincial Health Office, in 2022 there were 286 cases of bites by rabies-transmitting animals with 2 deaths, one of which was at the Sepauk Health Center. This study aims to analyze the factors associated with the prevention of rabies in the Sepauk Health Center. This research is a quantitative design with a case control approach. The number of samples is 120 respondents with Accidental Sampling technique. The statistical test used was square-test with a 95% confidence level.The results showed that there was a significant relationship with knowledge p value = 0.022, OR = 2.854, attitude p value = 0.012, OR = 2.954, support from community leaders p value = 0.022, OR = 2.889, role of health workers p value = 0.009, OR = 3.029, and the role of animal health workers (p value = 0.011, OR = 3.064 with Rabies disease prevention measures.It is suggested to the government to improve information/counseling related to rabies, to collect HPR data, and to always provide anti-rabies serum needs if there are cases. Kata Kunci      : Rabies, Gigitan, GHPR, Kesehatan Hewan  
MENINGKATKAN EKONOMI KREATIF, IMUNITAS DAN NUTRISI DENGAN OLAHAN DAUN KELOR DIMASA PANDEMI COVID19 KELURAHAN ULAK JAYA, SINTANG, KALIMANTAN BARAT Agus Samsudrajat; Dian Indahwati Hapsari; Dinda Chikita Ichwan Syafutri; Rini Indriyeni; Yeni; Nisa Nadya Aprianti; Nur Azizah Anabas
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 12: Mei 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i12.2077

Abstract

Dimasa pandemi yang terus berkembang dan meningkat, telah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap naik turunnya kualitas hidup yang ada dipenjuru dunia salah satunya di indonesia. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap berbagai sektor salah satu diantaranya adalah sektor ekonomi. Sektor ekonomi merupakan sektor yang diharapkan dapat terus bertahan di masa pandemi saat ini, karena sektor tersebut dapat mendukung kemajuan bagi negara indonesia. Dalam hal ini masyarakat diharapkan dapat meningkatkan ekonomi kreatif dengan melihat nilai kegunaan dari suatu usaha yang ada agar dapat berjalan dengan baik. Usaha yang sangat tepat dalam hal ini adalah dengan memanfaatkan daun kelor yang merupakan tanaman ajaib dimana tanaman ini sangat banyak maanfaatnya serta dapat meningatkan kualitas gizi manusia. menurut WHO dan Kementerian Pertanian juga merekomendasikan daun kelor sangat baik dikonsumsi bagi penderita gizi buruk dan gizi kurang. Apalagi masa pandemi Covid-19 begini, masyarakat dituntut untuk memiliki upaya meningkatkan ketahanan ekonomi, pangan maupun kesehatan. Apalagi tanaman ini salah satu hasil alam lokal di Kelurahan Ulak Jaya, Sintang, Kalimantan Barat.)