Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

STATUS GIZI DAN POLA KONSUMSI MAKANAN ANAK USIA SEKOLAH (7-12 TAHUN) DI DESA KARANGSEMBUNG Diah Ratnasari; Lupi Purniasih
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 1 No 01 (2019): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v1i01.102

Abstract

Masukan gizi yang tepat, baik dalam jumlah maupun jenisnya berpengaruh terhadap proses tumbuh. Usia, berat badan dan tinggi badan mempengaruhi angka kecukupan gizi. Status gizi digunakan untuk mengetahui kebutuhan gizi anak berdasarkan usianya Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status gizi dan pola konsumsi anak usia sekolah (7-12 tahun) di Desa Karangsembung Kecamatan Songgom Kabupaten Brebes. Sample yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 91 siswa berdasarkan antopometri dan pola hidup. Status gizi anak sekolah ditentukan menurut IMT/Umur. Prevalensi gizi lebih pada anak usia sekolah (7-12 tahun) di Desa Karangsembung sebesar 8,8% dan kurus 5,5% dan 76,7 normal. Prevalensi gizi lebih pada siswa perempuan 11,9% dan pada siswa laki-laki 6,1%. Siswa yang memiliki jamban 58,8%, cuci tangan sebelum makan 63,7%, siswa yang memiliki pola makan frekuensi makan sehari lebih dari 3 kali 59,3%, sarapan pagi 64,8%, biasa makan camilan 74,7%, biasa makan sayur 77,0%, biasa makan buah 57,1% biasa makan lauk 88,0%, dan biasa minum susu 71,4%. Prevalensi gizi lebih (gemuk dan obese pada anak sekolah di Desa Karangsembung cukup tinggi sementara kejadian gizi kurang rendah dan prevalensi gizi lebih pada anak perempuan lebih tinggi dibanding anak laki-laki. Selain itu pola konsumsi anak sudah baik dilihat dari frekuensi dan unsur gizi makanan yang dikonsumsi
HUBUNGAN ANTARA KEJADIAN DIARE, PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF, DAN STUNTING PADA BATITA Depi Yunia Purwanti; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 1 No 02 (2020): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v1i02.138

Abstract

Stunting merupakan salah satu masalah kekurangan gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama. Stunting di Desa Kluwut Kecamatan Bulakamba pada rentang anak batita tinggi 907 kasus (41,3%) dan cakupan ASI ekslusif 78,08% masih dibawah dari Standar Pelayanan Maksimal. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan Total Sampling yang berjumlah 90. Variabel bebasnya yaitu Kejadian Diare dan Pemberian ASI ekslusif, sedangkan variabel terikatnya yaitu Kejadian Stunting. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji statistik dengan uji Fisher Exac. Hasilnya menunjukan bahwa batita yang normal 31,1%, sedangkan stunting sebanyak 68,9%. Batita yang ASI eksklusif sebanyak 12,2% dan batita yang tidak ASI eksklusif 87,8%, batita yang mengalami diare sebanyak 51,1%. Hasil dari uji bivariat menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara kejadian diare dengan stunting dengan nilai p-value (0,499) dan tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian stunting dengan nilai p-value (0,492). Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada hubungan antara Kejadian Diare dengan stunting pada batita dan tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dengan stunting pada batita.
Hubungan Tingkat Konsumsi Zink Dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Pada Kejadian Stunting Pada Anak Batita Diah Ratnasari; Riska Endriani
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 2 No 01 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v2i01.252

Abstract

Stunting merupakan kondisi dimana anak balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang dibandingkan dengan umur. Balita stunting merupakan salah satu masalah gizi yang ada di wilayah kerja puskesmas kersana. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan Status BBLR, tingkat kecukupan zink terhadap kejadian stunting pada anak batita di wilayah kerja Puskesmas Kersana Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional Besar sampel 52 anak batita stunting. Metode desain penelitian dengan survey dan mengunakan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan total sampling diperoleh sebanyak 52 responden. Berdasarkan uji chi-square, hasil penelitian ini, di dapatkan hasil dari variabel yang berhubungan dengan kejadian stunting adalah status BBLR (p=0,045), kecukupan zink (p=0,048). Terdapat hubungan Antara status BBLR dengan kejadian stunting, terdapat hubungan antara tingkat kecukupan zink dengan kejadian stunting
Nilai Gizi Dan Daya Terima Es Krim Modisco Susu Kedelai Dengan Penambahan Buah Untuk Penanganan Anak Gizi Buruk Findy Dwita Kumala; Sulasyi Setyaningsih; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 2 No 01 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v2i01.257

Abstract

Modisco (Modified Diet Skim Milks Sugar Cotton Seed) merupakan minuman tinggi energi 135 kalori untuk penanganan gizi buruk fase rehabilitasi sebagai pengganti formula WHO.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan buah terhadap nilai gizi dan daya terima es krim. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 3 kali pengulangan. Perlakuan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu penambahan buah yang berbeda seperti strowberry, pisang dan alpukat. Pengujian yang dilakukan yaitu . energi, protein, lemak, kalium dan magnesium. Data kalium dan magnesium dianalisis menggunakan Anova. Pengujian daya terima dengan metode hedonik dan dianalisis menggunakan Repeated Measure.Hasil penelitian ini adalah Zat gizi per 100 gram es krim energi berkisar antara 135,28 sampai 140,98 kalori, protein 3,53 sampai 3,57 gram, lemak 107 sampai 110,9 gram. Kadar kalium rata-rata antara 1604,06 sampai 1765,3 ppm dan kadar magnesium rata-rata antara 116,1 sampai 253,8 ppm. Penambahan buah meningkatkan kesukaan dari segi warna, aroma, rasa dan tekstur, secara nyata penambahan buah yang paling disukai adalah pisang. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Nilai gizi es krim modisco dengan penambahan buah (pisang, alpukat dan strawberi) memiliki nilai energi, protein, lemak yang melebihi standar modisco. Penambahan buah pisang dipilih karena memiliki nilai gizi yang tinggi dan daya terima paling disukai.
Pengaruh Penambahan Tepung Maizena Terhadap Mutu Nugget Ikan Gabus (Channa Striata) Diah Ratnasari; Yuniarti Dewi R
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 2 No 02 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v2i02.451

Abstract

Tepung maizena adalah pati yang didapatkan dari endosperma biji jagung, mempunyai ciri khas berupa warna putih dan tekstur halus.Ikan gabus merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Selain itu ikan gabus memiliki daging yang banyak, pengolahan ikan gabus sebagai nugget agar tidak cepat mengalami pembusukan dengan penambahan tepung maizena agar tekstur dan rasa pada ikan gabus memiliki ciri khas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan tepung maizena terhadap nugget ikan gabus (Channa striata) terhadap mutu organoleptik kadar proteindan kadar air. Jenis penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dengan rancangan percobaan yang digunakan dalam percobaan ini adalah rancangan acak lengkap (RAL), yang terdiri dari ikan gabus dan tepung maizena dengan 3 kali perlakuan dan pengulangan. P1 5% :95%, P2 10%:90% dan P3 15%:85%. Data Variabel kimia diperoleh dianalisis menggunakan uji kadar protein dan Uji organoleptik dianalisi dengan menggunakna sidik ragam (ANOVA). Berdasarkan hasil mutu organoleptik nugget ikan gabus pada porposi tepung maizena terhadap warna nugget P1 (5%), pada rasa P1 (5%), Aroma P1 (5%) dan pada tekstur P3(15%) kadar protein nugget ikan gabus dengan penambahan tepung maizena pada perlakuan P1 dengan penambahan tepung maizena 5% : ikan gabus 85% menghasilkan protein 15,86%.dan kadar air 1,62%.
Bakso Sapi Ikan Kembung sebagai Alternatif Jajanan Sehat Tinggi Protein untuk Anak Sekolah Dasar Diah Ratnasari; Dyah Kartika Wening; Yuniarti Dewi; Ragilia Nurul Qomariyah
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 01 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i01.560

Abstract

Ikan kembung bisa dikenal dengan sebutan sebagai mackarel fish yang termasuk ikan dengan harga yang murah. Ikan kembung itu rasanya enak dan gurih karena kaya akan gizi di antaranya protein dan omega-3. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh substitusi daging sapi dengan ikan kembung dalam pembuatan bakso terhadap daya terima, kadar protein dan kadar air. Jenis penelitian termasuk metode eksperimental dengan satu faktor yang di coba, yaitu Daging sapi dengan substitusi Ikan Kembung yang terdiri dari 3 perlakuan dengan proporsi 80%:20%, 60%:40%, 40%:60%. penelitian yang akan dilaksanakan dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan adanya tiga kali ulangan Pengambilan data menggunakan metode kuisioner. Uji statistik dengan menggunakan uji Anova. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kadar protein pada perlakuan P1, P2, P3 berturut-turut yaitu 11,62%, 11,59% dan 11,80% dan tidak berpengaruh nyata dimana nilai p = 0,806. Hasil uji hedonik menunjukkan bahwa aroma (p = 0,001), warna (p = 0,049) dan tekstur (p = 0,048) berpengaruh nyata dimana nilai p < 0,05, sedangkan rasa (p = 0,072) tidak berpengaruh nyata. Kesimpulan penelitian ini adalah tidak adanya pengaruh penambahan ikan kembung terhadap kadar protein dan rasa bakso ikan. Sedangkan substitusi ikan kembung berpengaruh terhadap aroma, warna dan tekstur.
Analisis Faktor Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Kurang pada Balita Usia 3-5 Tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Kersana Nur Fajryah Khumaeroh; Anggray Duvita Wahyani; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 02 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i02.645

Abstract

Status Gizi Kurang masih menjadi masalah Kabupaten Brebes utamanya di wilayah kerja Puskesmas Kersana. Hampir semua kelompok umur mengalami masalah kebutuhan pemenuhan nutrisi, terutama pada anak usia 3-5 tahun rentan mengalami gizi kurang. Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui status gizi kurang balita di wilayah kerja Puskesmas Kersana Kabupaten Brebes. Penelitian ini menggunakan penelitian observasional analitik. Hubungan antara 2 variabel atau lebih yaitu variabel terikat (Gizi Kurang) dan variabel bebas (asupan makan, pengetahuan dan tingkat ekonomi). Metode yang digunakan adalah Survey dan observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional sampel diambil dengan teknik purposive sampling, Analisa data menggunakan uji Pearson Correlation. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan rata-rata variabel asupan makan responden adalah 948,01 kkal terdapat hubungan ρ-value 0,004. Pada pengetahuan rata-rata skor responden 19 dan tertinggi skor 25 dengan ρ-value 0,000 pengetahuan terdapat hubungan nyata. rata-rata tingkat ekonomi keluarga balita responden berpendapatan Rp. 1.530.000,- dan terbesar adalah Rp.1.700.000,- ρ-value 0,034 terdapat hubungan antara tingkat ekonomi keluarga balita.
Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Status Gizi, Aktifitas Fisik terhadap Siklus Menstruasi pada Mahasiswi di Universitas Muhadi Setiabudi Ayu Friska Yuniyanti; Rifatul Masrikhiyah; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 3 No 02 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v3i02.646

Abstract

Gangguan siklus menstruasi dapat mempengauhi kualitas hidup, aktivitas & bisa mengakibatkan gangguan kesehatan reproduksi misalnya polimenore atau penurunan kesuburan, sedangkan oligomenore yg (anovulasi), infertilisasi & anemia. Perbedaan siklus menstruasi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu status gizi, asupan makan, umur, aktivitas fisik, riwayat penyakit, merokok, dan stres. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kecukupan energi, status gizi, dan aktifitas fisik pada siklus menstruasi pada mahasiswi Universitas Muhadi Setiabudi Brebes. Desain penelitian ini adalah cross sectional. 75 responden diambil dalam sampel acak sederhana.. pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden. Analisis data menggunakan uji chi-square untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara tingkat kecukupan energi, status gizi, dan aktifitas fisik terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi. Hasil analisis statistik pada variabel tingkat kecukupan energi diperoleh nilai p = 0,001, pada variabel status gizi diperoleh nilai p =0.000, dan pada variabel aktifitas fisik diperoleh nilai p= 0,035. Hasil analisis statistik ketiga variabel diperoleh nilai p<0,05 yang berarti t terdapat hubungan antara tingkat kecukupan energi, status gizi, aktivitas fisik terhadap siklus menstruasi pada mahasiswi di Universitas Muhadi Setiabudi Brebes.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi terhadap Asupan Gizi, IMT, dan Frekuensi Minuman Isotonik pada Siswa SSB Dewatara Puspa Indah Permatasari; Rifatul Masrikhiyah; Diah Ratnasari
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.681 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v6i2.4748

Abstract

Di Indonesia perkembangan permainan sepak bola diikuti dengan perkembangan sekolah sepak bola untuk melatih dan mendidik pemain sepak bola sejak usia dini. Dimana terdapat program pelatihan atlet-atlet muda tidak hanya melatih fisik dan keahlian saja, namun harus tetap diperhatikan kebutuhan gizinya untuk meningkatkan stamina dan performa dalam bermain bola. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan gizi terhadap asupan gizi, IMT, dan Frekuensi Minuman Isotonik pada siswa SSB Dewantara Brebes. Penelitian ini menggunakan desain cross- sectional dan teknik non-probability sampling dengan jenis purposive sampling 53 responden. Berdasarkan hasil penelitian ini bahwa pada Siswa SSB Dewantara di Stadion Karangbarahi Kabupaten Brebes terdapat hubungan tingkat pengetahuan gizi terhadap asupan gizi, IMT, dan tidak terdapat tingkat hubungan antara pengetahuan gizi terhadap frekuensi minuman isotonik dengan sampel 53 responden. Berdasarkan hasil uji statistic menggunakan jenis penelitian korelasi dengan pendekatan cross sectional dan menggunakan metode pengambilan sampel yang digunakan non-probability sampling dengan jenis purposive sampling terdapat jumlah sampel 53 responden Siswa SSB Dewantara Kabupaten Brebes didapatkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan gizi terhadap asupan gizi dengan nilai p = 0,43 < 0,05. Maka Ha1 : diterima dan H01 : ditolak, terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan gizi terhadap IMT dengan nilai p = 0,17< 0,05. Maka Ha2 : diterima dan H02 : ditolak, dan tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan gizi terhadap frekuensi minuman isotonik dengan nilai p = 0,649 > 0,05. Maka Ha3 = ditolak dan H03 = diterima. Maka dari itu tidak terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan gizi terhadap frekuensi minuman isotonik.
HUBUNGAN BERAT BAYI LAHIR DAN STATUS GIZI BALITA USIA 24-59 BULAN DI DESA PESANTUNAN, KECAMATAN WANASARI, KABUPATEN BREBES Risky Fatikasari; Anggray Duvita Wahyani; Diah Ratnasari
Jurnal Ilmiah Gizi dan Kesehatan (JIGK) Vol 4 No 01 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jigk.v4i01.786

Abstract

Usia balita rentan terhadap berbagai penyakit termasuk yang dipengaruhi oleh makanan. Status gizi tergantung dari asupan gizi dan kebutuhan. Asupan makan balita dapat mempengaruhi status gizi. Kurangnya berat badan menurut umur (BB/U) dapat menjadi indikasi gizi kurang pada balita. Asupan makan utama pada bayi baru lahir adalah ASI. Pemberikan ASI eksklusif memungkinan anak memiliki status gizi yang lebih baik. Berat badan bayi lahir terutama BBLR dapat menjadi prediktor kasus underweight. penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan makan, pemberian ASI eksklusif, dan berat bayi lahir terhadap status gizi balita usia 24-59 bulan di Desa Pesantunan.Jenis penelitian ini observasional dengan pendekatan cross sectional. Instrumen penelitian adalah kuisioner dan pengukuran berat badan. Total sampel 80 balita dari 290 populasi. Pengambilan sampel menggunakan metode cluster random sampling. Hasil p-value uji Chi-Square variabel asupan energi terhadap status gizi 0,795, asupan protein terhadap status gizi 1,000, asupan lemak terhadap status gizi 1,000, asupan karbohidrat terhadap status gizi 0,508, pemberian ASI eksklusif terhadap status gizi 0,085, berat bayi lahir terhadap status gizi 0,046. Terdapat hubungan antara berat bayi lahir terhadap status gizi balita, serta tidak ada hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan asupan makan dari total energi, protein, lemak, dan karbohidrat terhadap status gizi balita.