Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) batik di Jember menghadapi sejumlah tantangan. Penelitian menunjukkan bahwa keterbatasan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam hal manajemen usaha, inovasi desain, dan literasi digital masih menjadi hambatan utama dalam peningkatan daya saing UMKM batik. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan yang berorientasi pada pemberdayaan, di mana masyarakat didorong untuk mengenali potensi yang dimiliki, mengidentifikasi masalah yang dihadapi, serta menemukan solusi yang relevan melalui proses kolaboratif antara tim pelaksana dan mitra dampingan. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pemilik UMKM dan karyawan mempunyai pemahaman dan keterampilan baru tentang literasi digital, manajemen usaha, serta inovasi desain batik. Pemilik kini lebih terampil dalam memanfaatkan media sosial dan marketplace untuk memperluas jaringan pemasaran, serta mampu melakukan pencatatan keuangan digital yang lebih rapi dan akurat.