Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Richovy Snack Bar : Pengembangan Produk Snack Bar Berbasis Rengginang di UMKM Varia Surakarta Binardo Adi Seno; Karina Bianca Lewerissa
SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni bagi Masyarakat) Vol 10, No 2 (2021): November
Publisher : LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/semar.v10i2.49333

Abstract

Rengginang merupakan jajanan tradisional yang terbuat dari beras ketan yang banyak dijumpai di kota Surakarta. Untuk meningkatkan nilai ekonomis rengginang sekaligus menjangkau pangsa pasar lebih luas terutama generasi muda dibuatlah produk snack bar berbasis rengginang. UMKM Varia Surakarta dipilih karena merupakan salah satu usaha di bidang bakery yang konsisten dalam mengangkat produk-produk tempo dulu. Dalam kegiatan ini, dilakukan pembuatan snack bar berbasis rengginang, pengemasan dan labelling, uji nilai gizi produk serta penghitungan Harga Pokok Penjualan rengginang snack bar. Produk snack bar yang diberi merk “Richovy” ini terdiri dari lapisan crackers, rengginang sebagai “granola” serta toping berupa kacang-kacangan dan teri nasi untuk meningkatkan nilai protein. Hasil uji hedonik terhadap 30 panelis menunjukkan produk ini disukai baik secara tekstur, rasa maupun daya terima keseluruhan berdasarkan uji skoring. Untuk nilai gizi, produk Richovy memiliki nilai protein dan total energi masing-masing sebesar 17, 20% dan 109, 14 kkal. Berdasarkan penghitungan HPP, produk Richovy berada di tengah-tengah range harga produk snack bar komersial. Produk ini diharapkan mampu bersaing dengan produk snack bar yang telah ada di pasaran namun tetap mengangkat kearifan pangan lokal dengan citarasa khas Nusantara
Karakteristik Fisikokimia dan Sensoris Snack Bar Tinggi Protein Bebas Gluten dengan Variasi Tepung Beras, Tepung Kedelai dan Tepung Tempe Binardo Adi Seno Mawarno; Aldila Sagitaning Putri
AgriHealth: Journal of Agri-food, Nutrition and Public Health Vol 3, No 1 (2022): April
Publisher : Research and Development Center for Food, Nutrition and Public Health (P4GKM) LPPM UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/agrihealth.v3i1.60632

Abstract

The problem of malnutrition, especially stunting, is still a problem for some Indonesian people because they have not fulfilled both macro and micronutrients in a balanced way. This study aims to determine the quality of protein snack bars that have the potential to overcome stunting problems physically, chemically and sensory. The snack bar formulation in this study used soybean flour, tempeh flour, and a mixture of soybean flour and tempeh flour to substitute for 20% of rice flour. “Granola” in snack bar products is a mixture of crispy rice, tempeh, tofu, nuts and local dried fruits. Data analysis used One Way ANOVA with Duncan and Man Whitney test. The results showed that the snack bar with tempeh flour substitution had the highest protein value of 18.09%. For texture, the snack bar with the addition of soy flour has the most brittle texture, while the sensory analysis results show that the snack bar with the addition of a mixture of soy flour and tempeh is the most preferred by consumers. Overall, all snack bar treatments met the USDA (United States Department of Agriculture) snack bar quality standards, particularly protein values that were well above the minimum value of 8%. Thus, this snack bar product is expected to be one solution to the problem of stunting in children who require high protein intake.
Synthesis and Characterization of Hydroxypropylcellulose from Oil Palm Empty Fruit Bunches (Elaeis guineensis Jacq) Djagal W. Marseno; Pepita Haryanti; Binardo Adiseno; Haryadi Haryadi
Indonesian Food and Nutrition Progress Vol 13, No 1 (2014)
Publisher : Indonesian Association of Food Technologists

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jifnp.112

Abstract

Indonesia has a lot of oil palm empty fruit bunches (EFB) and usually discarded as agricultural waste. The major component of this oil palm EFB is cellulose, which is useful for food industry in the form of cellulose derivatives such as hydroxypropylcellulose (HPC). This paper reported about a method to prepare HPC from oil palm EFB as cellulose source. Oil palm EFB was dried, cut and milled to obtain EFB powder passed from 60 mesh screen. Cellulose in the EFB powder was extracted using 4% NaOH at 100ºC for 3.5 h, and then bleached using 5% NaOCl at 30ºC for 3 h.  HPC was synthesized from cellulose using NaOH at 5-25% at 25ºC for 1 h, then propylene oxide (PO) at 0.6-1.4 mL per g cellulose was added to the slurry and the temperature was adjusted to 55ºC for 3 h.  HPC from EFB cellulose had more less characters than its commercial especially in purity level. Alkalization using 10% NaOH and its etherification using 1.4% (v/w) PO gave HPC with the highest molar substitution (MS), viscosity, purity and crystallinity i.e. 0.1049; 76.88 cps; 76.91% and 24.39%, respectively.
Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Zat Penstabil terhadap Karakteristik Kimiawi dan Sensoris Susu Kacang Mete (Anacardium occidentale) fransisca harumi pardamean; Binardo Adi Seno Mawarno; Yulia Shara Br Sembiring
JITIPARI Vol 7 No 2 (2022): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.006 KB) | DOI: 10.33061/jitipari.v7i2.6822

Abstract

Susu kacang-kacangan merupakan alternatif pengganti susu sapi yang saat ini banyak dikonsumsi masyarakat. Kacang kedelai dan kacang almond merupakan dua jenis kacang yang banyak digunakan sebagai bahan baku susu kacang yang banyak dijumpai di pasaran. Diantara jenis kacang-kacangan di Indonesia, kacang mete merupakan salah satu jenis yang banyak dibudidayakan di daerah Wonogiri Jawa Tengah. Salah satu kelemahan susu nabati yang berasal dari kacang-kacangan adalah ketidakstabilannya selama penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh jenis dan konsentrasi zat penstabil terhadap sifat fisik, kimia dan sensori kualitas susu meteberdasarkan jenis dan variasi konsentrasi penambahan zat penstabilxanthan gum, guar gum dan arabicgum dengan variasi konsentrasi 1% dan 0,5%. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas penambahan variasi konsentrasi zat penstabil 0,5% dan 1% serta datadianalisis menggunakan uji Duncan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa susu kacang mete yang paling banyak disukai secara keseluruhan secara sensoris adalah susu kacang mete dengan penambahan penstabil berupa Arabic gum sebanyak 0,5%. Berdasarkan hasil analisis kimia adalah kadar air sebesar 1,023%, kadar abu sebesar 1,06%, kadar protein kasar sebesar 1,78% dan kadar lemak sebesar 2,7%. Kata kunci : fisikokimia, penstabil, sensoris, susu kacang mete
Pemanfaatan Kacang Mete Sisa Sortir Sebagai Mentega Kacang Dengan Perbedaan Metode Pengeringan Dan Konsentrasi Minyak Karina Bianca Lewerissa; Binardo Adiseno Mawarno; Mentari Wahyu Lestari
Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan (ITEPA) Vol 11 No 4 (2022): Jurnal ITEPA
Publisher : Department of Food Science and Technology Study Program, Faculty of Agricultural Technology, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/itepa.2022.v11.i04.p02

Abstract

Cashew nuts are one of the most popular foodstuffs and have a fairly high selling value. However, the high or low selling value of cashews is influenced by the quality of the raw materials. In general, whole form cashew nuts have a high selling value. On the other hand, cashew nuts left over from sorting which are not whole/broken have low selling value. The purpose of this research is to make butter from broken (second grade) cashew nuts. In this study, cashew butter was made by two different treatments, namely: drying methods (roast and oven) and different concentrations of oil, i.e (7,5%, 10%, 12.5%, and 15%). The physicochemical properties of the product were tested by proximate analysis, viscosity test, and organoleptic test. The results showed that the drying method affected the moisture content and color of the product. The oil concentrations affect the fat content, aroma, taste, and texture of the product. The best product is obtained by using roasted method with 7.5% oil. The resulting product has a pale brown color, strong nutty aroma, a savory taste, and a dense texture.
INOVASI ES KRIM BERBASIS JAMUR TIRAM DI UMKM “HAIDAR” (KELOMPOK WANITA TANI JAYA MAKMUR) KABUPATEN SEMARANG Binardo Adi Seno Mawarno; Christiana Noviani; Roostian Moordiani
Jurnal Abditani Vol. 6 No. 1 (2023): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v6i1.185

Abstract

Kelompok Wanita Tani Jaya Makmur yang berada di Desa Susukan, Ungaran, Kabupaten Semarang merupakan kelompok di bawah binaan Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah yang berfokus pada budidaya jamur tiram. Salah satu anggota kelompok telah mengolah jamur tiram menjadi berbagai produk olahan pangan dengan nama UMKM “HAIDAR”. Untuk terus meningkatkan inovasi produk, dalam kegitan ini, dilakukan pelatihan pembuatan produk es krim jamur tiram dalam bentuk cup dan juga stick, pengemasan serta uji nilai gizi. Hasil uji kesukaan menunjukkan produk ini memiliki tingkat penerimaan yang baik terhadap tekstur, rasa dan daya terima secara keseluruhan. Untuk nilai gizi, produk es krim jamur tiram dalam bentuk cup memiliki nilai kadar air sebesar 71,95%, kadar abu sebesar 0,98%, kadar lemak sebesar 1,09%, kadar protein sebesar 7,98% serta kadar karbohidrat sebesar 18,00%. Sedangkan es krim dalam bentuk stick memiliki nilai yang sedikit lebih rendah yaitu 7,82% untuk protein, 1,07% untuk kadar lemak serta 15,98% untuk kadar karbohidrat. Produk inovasi ini diharapkan tidak hanya untuk menambah keragaman produk olahan pangan UMKM “HAIDAR” tetapi juga meningkatkan tingkat produksi budidaya jamur tiram bagi Kelompok Wanita Tani Jaya Makmur.
Kajian Proporsi Air Kelapa-Sari Daun Kelor (Moringa oleifera) dan Konjac Powder Terhadap Kualitas Fisikokimia dan Sensoris Jelly Drink Kelor Binardo Adi Seno Mawarno; Karina Bianca Lewerissa
Journal of Food and Culinary Vol. 5 No. 2 [Desember 2022]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jfc.v5i2.6811

Abstract

Masalah stunting (kerdil) telah menjadi persoalan global termasuk di negara Indonesia. Perlunya pemenuhan zat gizi baik gizi makro maupun mikro di fase awal pertumbuhan akan mengurangi risiko terjadinya stunting pada anak. Daun kelor merupakan salah satu komoditas pangan kaya gizi berupa protein, serat, serta berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin C, betakaroten, zat besi, dan kalsium. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan inovasi pangan tinggi zat gizi untuk anak dalam bentuk jelly drink. Metode penelitian eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktorial untuk formulasi jelly drink yaitu rasio air kelapa dan sari daun kelor sebanyak 1:1 dan 1:2 dan konsentrasi konjac powder sebanyak 0,1 %, 0,2% dan 0,3%. Berdasarkan analisis kualitas secara fisik,  jelly drink dengan rasio 1:1 dan konsentrasi konjac powder 0,3% memiliki nilai sineresis yang paling baik. Sedangkan secara sensoris, jelly drink dengan perlakuan rasio 1:2 memiliki tingkat penerimaan yang lebih baik secara warna dan penerimaan secara keseluruhan (overall). Berdasarkan total nilai skor keseluruhan parameter fisik dan sensoris, jelly drink dengan proporsi air kelapa: sari daun kelor 1:1 dan konsentrasi konjac powder 0,2% merupakan perlakuan terbaik. Hasil analisis kimia menunjukkan jelly drink daun kelor terbaik memiliki kandungan protein sebesar 2,06% dan vitamin C sebesar 0,77% 
Pendampingan Perijinan Produk Pangan Beku dan Informasi Nilai Gizi UMKM Salatiga Karina Bianca Lewerissa; Sarlina Palimbong; Binardo Adi Seno Mawarno
Madaniya Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.506

Abstract

Pengolahan pangan beku dan informasi nilai gizi produk pangan merupakan salah satu cara memperluas pangsa pasar produk produk usaha mikro menengah. Makanan beku dengan masa simpan 7 hari atau lebih memerlukan ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. Sementara itu, informasi nilai gizi pada produk merupakan salah satu prasyarat yang harus tercantum di dalam kemasan untuk menembus pasar supermarket. Kegiatan ini dilakukan untuk memfasilitasi pelaku UMKM Salatiga untuk mendapatkan informasi yang tepat mengenai praktik pengolahan pangan beku yang baik, dan cara pencantuman informasi nilai gizi. Hasil kegiatan menyatakan bahwa 20 pelaku usaha yang hadir dalam kegiatan ini memahami materi yang disampaikan dan merasakan manfaatnya. Pendampingan dilanjutkan dengan komunikasi melalui grup WhatsUp untuk memfasilitasi pertanyaan terkait produk masing-masing pelaku usaha.
KREASI MENU PANGAN LOKAL MELALUI KEGIATAN LOMBA CIPTA MENU DI DSN II DESA PURBAYAN, BAKI, SUKOHARJO Laela Nur Rokhmah; Yudha Samodra; Binardo Adiseno Mawarno
NUSANTARA Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 2 No. 1 (2022): Februari: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1029.736 KB) | DOI: 10.55606/nusantara.v2i1.277

Abstract

Pangan lokal merupakan pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat sesuai dengan potensi daerah. Potensi setiap daerah berbeda-beda sehingga pangan lokal yang dihasilkan di tiap daerah berbeda pula. Pangan lokal tersebut masih terpinggirkan karena keterbatasan jenis olahan pangan yang bisa dikreasikan. Selain itu juga karena masyarakat sekarang terbiasa dengan fast food yang mudah untuk dinikmati. Kreasi pangan lokal sangat dibutuhkan supaya tingkat konsumsi pangan lokal meningkat. Bahan pangan lokal yang digunakan adalah bahan yang sudah dan bisa dibudidayakan di halaman rumah yaitu lidah buaya, gembrot, kelor, singkong, telang dan katuk. Tujuan dari kegiatan ini, masyarakat bisa memanfaatan pangan lokal yang mereka budidayakan menjadi menu makanan keluarga. Kegiatan ini menyajikan 26 menu baik menu camilan, snack, minuman, dessert, maupun menu utama (main course). Kegiatan ini diikuti oleh warga dusun II, desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Dalam lomba ini, diambil 6 pemenang, masing-masing juara 1,2, 3 dan harapan 1, 2, 3. Pemenang lomba ini adalah menu Kue Putri Selendang Pelangi berbahan gembrot dan telang
Efektivitas Jenis Stabilizer yang Berbeda Terhadap Kualitas Fisikokimiawi dan Sensoris Es Lilin Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Seno, Binardo Adi; Lewerissa, Karina Bianca
Journal of Food and Culinary Vol. 6 No. 2 [Desember 2023]
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Es lilin merupakan salah satu jenis dessert beku rendah lemak yang terbuat dari susu, santan, gula, dan bahan pengganti lemak berbasis pati (starch-based fat replacer). Dalam perkembangannya, berbagai modifikasi bahan penyusun es lilin banyak dikembangkan antara lain menggunakan bahan nabati seperti sari buah, kacang-kacangan dan serealia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan formula es lilin berbasis jamur tiram terbaik ditinjau dari kualitas fisik (overrun, viskositas, laju  pelelehan) dan kualitas sensoris (tekstur, rasa dan daya terima keseluruhan) dengan penggunaan stabilizer yang berbeda (CMC, sodium alginat dan guar gum). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan masing-masing dilakukan tiga kali ulangan. Analisa statistik menggunakan One Way ANOVA dilanjutkan dengan uji beda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan CMC sebagai bahan penstabil menghasilkan karakteristik sensoris yang paling disukai konsumen dari segi tekstur, rasa dan daya terima secara keseluruhan (overall). Selain itu, es lilin jamur tiram dengan penambahan CMC juga memiliki laju pelelehan yang paling lama. Bila dilihat dari nilai overrun, penggunaan sodium alginat menghasilkan nilai pengembangan es lilin jamur tiram yang paling tinggi yaitu sebesar 32,67%. Berdasarkan parameter fisik dan sensoris, es lilin dengan penambahan CMC sebagai stabilizer merupakan perlakuan terbaik yang memiliki kandungan protein sebesar 7,82% dan kadar lemak sebesar 1,07%.