Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Effect of Maceration Time on Color Intensity, Bioactive Compounds and Antioxidant Activity of Purple Corn Extract (Zea mays var. Black Aztec): Pengaruh Lama Maserasi Terhadap Intensitas Warna, Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Jagung Ungu (Zea mays var. Black Aztec) Mawarno, Binardo Adi Seno; Putri, Aldila Sagitaning; Fitriana, Ika
JITIPARI Vol 9 No 2 (2024): JITIPARI
Publisher : Universitas Slamet Riyadi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/jitipari.v9i2.10219

Abstract

Purple corn is one of the corn varieties that is being developed by Indonesia as a form of food diversification. The purple color of corn is produced by the high presence of anthocyanins so it can provide health benefits such as antioxidant, anti-inflammatory, mutagenic, anti-cancer and anti-angiogenesis. To ensure that the bioactive components are not damaged, extraction is carried out in stages by applying the maceration method using a polar solvent with the correct ethanol content of 96%. Apart from using the appropriate solvent, the length of maceration time will determine the results of the extract obtained. This research aims to find out how long maceration affects the content of bioactive compounds found in purple corn. The research used a completely randomized design with one treatment, namely maceration times of 12, 24 and 48 hours. The tests carried out included color intensity, total phenol and anthocyanin content and antioxidant activity. The research findings explain that the length of maceration has a significant effect on color intensity, total phenols and antioxidant activity of purple corn extract. 2 hour maceration was the best treatment in extracting bioactive compounds, namely total phenols of 206.29 g/100 g, total anthocyanins of 0.19 g/100 g and antioxidant activity of 58.80%.
PENGENALAN METODE TANPA ULEN DALAM PEMBUATAN ADONAN ROTI DI UMKM VARIA BAKERY SALATIGA Binardo Adi Seno; Bintara Wahyu Prasojo
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 9 No 02 (2024): Desember: Asawika
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v9i02.152

Abstract

Varia Bakery adalah home industry yang berdomisili di Salatiga dengan produk utama berupa produk roti, cookies dan pastry. Untuk mempertahankan eksistensi bisnis di tengah ketatnya persaingan produk bakery, Varia terus mengembangkan produk kekinian khususnya aneka produk roti baik roti tawar maupun roti manis. Salah satu tahap terpenting dalam pembuatan roti adalah proses pengulenan hingga kalis elastis yang membutuhkan waktu cukup lama. Pengabdian masyarakat di Varia Bakery Salatiga ini berupa pengenalan metode pembuatan adonan tanpa ulen dilanjutkan dengan praktik pembuatan roti tawar dan pizza dengan tiga metode yang berbeda yaitu metode langsung tanpa ulen, metode Thangzong dan metode Yudane. Metode pelatihan diawali dengan memberikan penyuluhan serta diskusi kepada pemilik dan karyawan Varia bakery tentang tiga metode pembuatan adonan tanpa ulen yang praktis beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tahap berikutnya dilakukan penerapan ketiga metode dalam pembuatan roti tawar dan pizza serta analisis sensoris untuk mengetahui tingkat penerimaan produk dengan parameter tekstur, tingkat pengembangan serta tingkat kesukaan secara keseluruhan (overall). Ketiga metode menghasilkan pengembangan roti yang baik, tekstur yang halus serta memiliki tingkat penerimaan yang disukai panelis. Hasil evaluasi pelaksanaan pengabdian melalui kuesioner didapatkan persentase pemahaman yang tinggi serta perlunya keberlanjutan program yang dapat diterapkan untuk skala rumah tangga. Kata Kunci : autolysis, roti, thangzong, yudane
Karakteristik dan Potensi Pangan Fungsional Snack Bar Berbasis Sorgum dengan Perbedaan Jenis Binder Lewerissa, Karina; Mawarno, Binardo Adi Seno
Jurnal Teknologi dan Industri Pangan Vol. 35 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi dan Industri Pangan
Publisher : Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia bekerjasama dengan Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, IPB University Bogor, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.6066/jtip.2024.35.2.237

Abstract

Currently, sorghum has been considered an important local food crop and specifically developed by the Ministry of Agriculture with the aims to support national food security. There are five centers for cultivating and processing sorghum-based products in Central Java. Besides ease of cultivation and versatility of its plant parts, sorghum has complete nutrition and potential as a functional food because it contains dietary fiber, antioxidants, and low glycemic index. This research investigated the quality of sorghum-based functional snack bars, including physical parameters (hardness) and sensory charactersitics (taste, aroma, color, texture, and acceptability). A Completely Randomized Design (CRD) was used to find the best formulation with different low-sugar binders (egg white, dark chocolate, and arenga sugar). The most satisfied formulation was further tested for nutritional content and functional food potential (dietary fiber, antioxidant activity, and total phenols). Statistical analysis using one-way ANOVA with Duncan and Kruskal-Wallis tests. The results showed that the sorghum snack bars incorporated with egg white was the best with a water content of 1.89% wb, protein 15.09% wb, fat 2.90% wb, carbohydrate 69% wb and total calories per 100 g product of 362.6 kcal. In terms of functional activity, it had a total dietary fiber of 8.2% wb and antioxidant activity by DPPH (2,2-diphynyl-1-picylhydrazyl) method of 57.69%. Overall, the nutrition content of the sorghum snack bar is comparable to the commercial ones and shows functional properties. Moreover, it also complies with quality requirement of granola snack bars according to the USDA.
Studi Formulasi Hard Candy dan Daya Terima Ekstrak Daun dan Sari Buah Kersen Rokhmah, Laela Nur; Cahyaningrum, Rahmadhani; Seno, Binardo Adi
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v8i2.19334

Abstract

Permen keras merupakan jenis permen non kristalin yang memiliki tekstur keras dengan suhu pemasakan yang tinggi (140oC-150oC) dengan ciri yaitu memiliki tekstur keras dan memiliki penampakan bening serta mengkilat. Kersen (Muntingia calabura L) umumnya terkenal dengan nama ceri atau talok. Kandungan daun kersen adalah flavonoid, saponin, tanin, alkaloid, triterpenoid, glikosida, antrakinon dan fenol. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk permen keras baru dari ekstrak daun dan sari buah kersen, mengetahui formulasi yang tepat, sifat fisik, kimia dan sensoris yang tepat. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai inovasi produk dan pengembangan bahan pangan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) ini menggunakan 1 perlakuan yaitu perbandingan ekstrak daun dan sari buah kersen, sedangkan variabel terikat yang di uji adalah tekstur, warna, total fenol dan organoleptik. Perbandingan ekstrak daun dan sari buah kersen yang digunakan adalah 1 : 1. Formulasi perlakuan terbaik uji kimia pada pembuatan permen keras dengan perlakuan ekstrak daun kersen 30 ml : 100 g sukrosa : 100 g glukosa dan total fenol sebanyak 0,213 mg/g. Uji senoris terbaik adalah formulasi permen keras dengan perlakuan ekstrak daun 15 ml : 15 ml sari buah kersen : 100 g sukrosa : 100 g glukosa.
Inovasi Cookies dan Cokelat Berbasis Keripik Tempe Bagi Warga PKK Desa Drono Klaten Mawarno, Binardo Adi Seno; Lewerissa, Karina Bianca; Umiyati, Nurhalimah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 8, No 2 (2025): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v8i2.8277

Abstract

PKK Desa Drono, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah memiliki sekelompok warga yang berprofesi sebagai perajin keripik tempe. Sayangnya, tidak semua hasil produksi selalu habisdi pasaran. Seiring dengan lamanya penyimpanan, maka keripik tempe akan mengalami penurunan mutu seperti tekstur yang tidak renyah dan mulai tidak utuh (hancur). Olehkarenanya, perlu adanya pemanfaatan keripik tempe menjadi produk samping yang juga bernilai ekonomi tinggi sekaligus dapat diterima pasar segala usia. Inovasi kue kering berupacookies dan cokelat keripik tempe dilakukan dalam kegiatan pengabdian masyarakat kepada ibu-ibu PKK Desa Drono. Tahap kegiatan meliputi penyuluhan tentang inovasi pangan,pembuatan produk kue kering dan cokelat menggunakan keripik tempe produksi warga serta evaluasi produk dan kegiatan melalui pembagian kuesioner di akhir sesi. Masyarakat sasaran terlihat antusias dalam praktik pengolahan serta menilai bahwa kegiatan memberikan manfaat berupa tambahan pengetahuan dan ketrampilan dalam inovasi produk berbasis keripik tempe. Kegiatan diakhiri dengan evalusi produk sekaligus melakukan penghitungan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebagai langkah awal masyarakat sasaran menindaklanjuti programpengabdian kepada masyarakat ini. Sebanyak 88% peserta puas dengan kegiatan yang dilakukan sehingga dalam jangka panjang, inovasi olahan keripik tempe dapat menjadi produkkomersial untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Formulasi Es Krim Nabati Berbasis Sari Kedelai dan Sari Sorgum dengan Pengental Xanthan Gum Mawarno, Binardo A S; Lewerissa, Karina B
AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian Vol 14 No 1 (2025): AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jagritekno.2025.14.1.30

Abstract

The trend of low-fat consumption is not only limited to main meals, but also to desserts. Ice cream, which is usually made from milk, is replaced by plant-based ingredients that have low fat content but high protein such as soybean juice and sorghum juice. The purpose of this study was to obtain the best plant-based ice cream formulation with the ratio of soybean juice and sorghum juice and the use of xanthan gum as a stabilizer. The method in this study was a completely randomized design with two treatments, namely three ratios of soybean juice and sorghum juice (30:70; 50:50; 70:30) and two concentrations of xanthan gum (0.3% and 0.5%). Physical quality parameters observed were overrun and melting time, chemical quality parameters were proximate and sensory quality parameter which were taste, aroma, texture and overall acceptance. The three best treatments were then analyzed for functional value in the form of total phenolics, flavonoids and antioxidant activity. Statistical analysis used One Way ANOVA with Duncan's difference test. The results showed that the ratio of soybean juice and sorghum juice and the concentration of xanthan gum had a significant effect on physical, chemical and sensory parameters. Ice cream with a ratio of 30:70 and a concentration of 0.3% xanthan gum produced the highest overrun value of 39.71% but the longest melting time was obtained in the treatment of a ratio of 50: 50 and 0.5% xanthan gum concentration of 1005.98 seconds or 16.77 minutes. Based on functional analysis, the highest total phenolics, flavonoids and antioxidant activity were obtained in the ice cream treatment of soybean juice and sorghum juice 50:50 with the addition of xanthan gum as much as 0.5% as a stabilizer.
Analisis Asam Klorogenat dan Senyawa Volatil Seduhan Kopi Robusta Temanggung dengan Dripper Gerabah dan Plastik Rokhmah, Laela Nur; Seno, Binardo Adi; Nugroho, Agung
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Pertanian Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : Program Studi Teknologi Pangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/jiphp.v6i2.14585

Abstract

Asam klorogenat dan senyawa volatile merupakan senyawa penciri pada kopi. Asam klorogenat merupakan senyawa yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Keberadaan senyawa volatil berperanan dalam fragrance, aroma  dan  flavor kopi. Keberadaan keduanya dipengaruhi oleh banyak hal termasuk bahan alat seduh kopi dalam hal ini yang digunakan adalah dripper. Dripper yang digunakan terbuat dari plastik dan gerabah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui asam klorogenat dan senyawa volatile pada seduhan kopi robusta Temanggung dengan  menggunakan dripper berbahan gerabah dan plastik. Penelitian ini menggunakan kopi Robusta Temanggung, mesin roasting, alat seduh kopi, dripper berbahan gerabah dan plastik serta GCMS. Analisa asam klorogenat dan senyawa volatile digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan asam klorogenat berbeda nyata pada hasil seduhan plastik dan gerabah. Nilai tertinggi ditunjukkan pada seduhan menggunakan dripper gerabah yaitu, 97,1 μg/mL sedangkan pada dripper plastik 93 μg/mL. Senyawa volatile berbeda nyata pada hasil seduhan dripper gerabah dan plastik. Konsentrasi asam asetat, asam n-butirat, asam isovalerat dan asam valerat untuk dripper gerabah lebih tinggi dibandingkan plastik. Sedangkan konsentrasi Asam propionat lebih tinggi pada hasil seduhan kopi menggunakan dripper plastik.