Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENANGKAPAN IKAN DI SUNGAI MARO, MERAUKE Yayuk Sugianti; Hendra Satria
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 1, No 5 (2007): (Agustus 2007)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1437.518 KB) | DOI: 10.15578/bawal.1.5.2007.197-201

Abstract

Sungai Maro berada di Wilayah administrasi Kabupaten Merauke Propinsi Papua berfungsi untuk kegiatan transportasi dan perikanan tangkap sehingga merupakan salah satu sungai di Kabupaten Merauke yang memberi kontribusi perikanan yang besar antara lain merupakan daerah penangkapan ikan arwana Irian (Sclerophages jardini). Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis ikan, alat tangkap, status, dan aspek sosial ekonomi sebagai informasi yang berguna untuk mendukungkonstribusi dalam pengelolaan perikanan di Sungai Maro, Merauke. Penelitian dilakukan dengan metode survei dan wawancara pada bulan April, Juli, September, dan Nopember 2006. Lokasi penelitian ditentukan berdasarkan pada daerah yang merupakan sentra ikan arwana yaitu Toray, Bupul, Kweel, Barkey, Kaliwango (Distrik Sota), dan Tanas (Distrik Elikobel). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan terdapat 19 jenis ikan dengan 8 macam alat tangkap. Penangkapan ikan di Sungai Maro belum optimal karena nelayan banyak menggunakan alat tangkap tradisional.
BIODIVERSITAS IKANKARANG DI PERAIRANTAMANNASIONALKARIMUNJAWA, JEPARA Yayuk Sugianti; Mujiyanto Mujiyanto
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 5, No 1 (2013): (April 2013)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.807 KB) | DOI: 10.15578/bawal.5.1.2013.23-31

Abstract

Taman Nasional Karimunjawa merupakan salah satu kawasan pelestarian alamdi Kabupaten Jepara, dikelola dengan sistemzonasi yang dapat dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi. Terumbu karang dan komunitas ikannyamerupakan ekosistemyang kompleks dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui kelimpahan dan biodiversitas ikan karang yang tersebar di zona inti, zona perlindungan dan zona pemanfaatan Taman Nasional Karimunjawa, Jepara. Penelitian dilakukan dengan metode transek 2,5 meter x 2,5 meter. Pencatatan jenis dan penghitungan ikan menggunakan metode sensus visual. Hasil yang diperoleh dari pengamatan ikan karang di zona inti, zona perlindungan dan zona pemanfaatan adalah ditemukannya 10 famili dengan 59 spesies dan 1369 individu ikan karang di ketiga lokasi penelitian, dengan rincian ikan karang di zona inti ditemukan 9 famili, 25 spesies dan 491 individu, di zona perlindungan terdapat 6 famili, 29 spesies dan 370 individu ikan karang dan terakhir di zona pemanfaatan ditemukan 5 famili, 27 spesies dan 508 individu ikan karang. Distribusi jenis ikan karang di zona perlindungan dan zona pemanfaatan lebih tinggi dibandingkan dengan di zona inti. Tingginya jumlah jenis ikan karang di zona perlindungan dan zona pemanfaatan dikarenakan bervariasinya habitat yang terdapat di terumbu karang. Kelimpahan spesies ikan karang tertinggi di tiga lokasi penelitian adalah Pomacentrus alexanderae sebesar 222 ind/m2.Karimunjawa National Parks is one of nature conservation area in the district of Jepara, which is managed by the zoning system can be utilized for the purpose of research, science, education, culture, tourism and recreation. Coral reefs and fish communities is a complex ecosystem with high biodiversity. The aims of this study is to determine abundance and biodiversity of reef fish species are scattered in the core zone, protection zone and utilization zone in Karimunjawa National Parks, Jepara. The research was conducted by transect 2.5 meters x 2.5 meters. Recording types and counting fish used visual census method. The results obtained from observations of reef fishes in the core zone, buffer zone and the zone was the discovery of 10 families with 59 species and 1369 individual reef fish in all three study sites, with details in the core zone of reef fish found 9 families, 25 species and 491 individuals, protection zone there are 6 families, 29 species and 370 individuals and last in the utilization zone reef fish found 5 families, 27 species of reef fish and 508 individuals. The distribution of reef fish species in protection zone and utilization zone higher than in core zone The high number of species of reef fish in the protection zone and utilization zone because of varied habitats found in coral reefs. The high abundance of species of reef fish in three research sites is Pomacentrus alexanderae of 222 ind/m2.
TUMBUHAN AIR DI DANAU LIMBOTO, GORONTALO: MANFAAT DAN PERMASALAHANNYA Astri Suryandari; Yayuk Sugianti
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 4 (2009): (April 2009)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.252 KB) | DOI: 10.15578/bawal.2.4.2009.151-154

Abstract

Danau Limboto cenderung semakin hari, semakin menurun luasnya. Luas danau pada tahun 1932 mencapai 8.000 ha, pada tahun 1970 menurun menjadi 4.500 ha. Pada tahun 1993, perairan ini mengalami penurunan luasnya menjadi 3.057 ha dengan kedalaman maksimumnya 2,3 m dan pada tahun 2004 tersisa 3.000 ha. Masalah pendangkalan dengan laju sedimentasi 1,5 cm per tahun dan perkembangan populasi tumbuhan air (rumput liar dan eceng gondok, Eichhornia crassipes) yang telah mencapai luas 9.420 m2menjadi ancaman bagi sumber daya perikanan di danau tersebut. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui jenis tumbuhan air serta menggambarkan kondisinya di Danau Limboto beserta manfaat dan permasalahannya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwadi Danau Limboto ditemukan 9 jenis tumbuhan air, meliputi tipe tumbuhan yang muncul di tepian danau, yang tenggelam dan berakar di dasar, dan yang mengapung bebas ataupun yang berakar. Jenis tumbuhan yang dominan adalah eceng gondok yang telah menjadi gulma.
JENIS-JENIS PLANKTON YANG DITEMUKAN DI SUNGAI MARO, MERAUKE Yayuk Sugianti; Hendra Satria
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 2, No 2 (2008): (Agustus 2008)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/bawal.2.2.2008.57-61

Abstract

Sungai Maro berada di wilayah administrasi Kabupaten Merauke dan merupakan salah satu sumber kekayaan plasma nutfah ikan asli Papua. Ikan-ikan yang terdapat di sungai ini berpotensiuntuk dikembangkan sebagai ikan konsumsi, untuk itu potensi dan pemanfaatannya perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Salah satu kriteria penting untuk meningkatkan sumber daya perikanan adalah data ketersediaan pakan alami seperti plankton. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi jenis-jenis plankton yang terdapat di Sungai Maro, Merauke selama pengamatan tahun 2007. Dari hasil penelitian Loka Riset Pemacuan Stok Ikan tahun 2007, kelas Chlorophyceae memiliki persentase jumlah paling tinggi dibandingkan kelas-kelas plankton lain nya (38%). Genera plankton yang ditemukan selama pengamatan didominasi oleh fitoplankton dari kelas Chlorophyceae, yaitu (Staurastrum sp., Ulotrix sp., dan Tetraedron sp.), serta Bacillariophyceae,(Asterionella sp.) dan Cyanophyceae (Oscillatoria sp.).
SEBARANLONGITUDINAL FITOPLANKTONDI SUNGAIMARO, KABUPATENMERAUKE, PROVINSI PAPUA Lismining Pujiyani Astuti; Yayuk Sugianti
BAWAL Widya Riset Perikanan Tangkap Vol 3, No 4 (2011): (April 2011)
Publisher : Pusat Riset Perikanan, BRSDM KP.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.092 KB) | DOI: 10.15578/bawal.3.4.2011.269-275

Abstract

Sungai Maro merupakan salah satu sungai besar di Kabupaten Merauke, berfungsi sebagai habitat ikan hias yang bernilai ekonomis penting yaitu ikan arwana (Scleropages jardinii) dan kakap batu (Datnioide aquadraticus). Wilayah sekitar sungai merupakan rawa-rawa yang merupakan habitat ikan arwana terutama di wilayah tengah sampai hulu sungai. Fitoplankton merupakan produser dan pakan alami beberapa jenis ikan di SungaiMaro. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sebaran longitudinal fitoplankton yang ada di SungaiMaro, Kabupaten Merauke. Penelitian ini dilakukan dengan survei dan pengambilan contoh dilakukan pada bulan Desember 2007 di lima stasiun pengamatan pada lokasi pemijahan ikan arwana di ruas Sungai Maro. Parameter yang dianalisis adalah komposisijenis dan kelimpahan fitoplankton. Hasil pengamatan di lima stasiun pengamatan, ditemukan lima kelas fitoplankton yang terdiri atas kelas Chlorophyceae (14 genus), Cyanophyceae (satu genus), Bacillariophyceae (tujuh genus), Dinophyceae (dua genus), dan Euglenaphyceae (satu genus), dengan kelimpahan fitoplankton berkisar 49.294- 66.396 ind./L. Persentase fitoplankton tertinggi dari ruas atas sampai bawah adalah Staurastrum dominan dari Stasiun Barkey danWeloyah, Synedra di Stasiun Mouwer dan Toray, Ulothrix di Stasiun Kaliwanggo. Sedangkan urutan keberadaan kelas fitoplankton dari ruas atas sampai bawah di SungaiMaro adalah Chlorophyceae di StasiunBarkey, Weloyah, dan Mouwer, kemudian Bacillariophyceae di Stasiun Toray dan Chlorophyceae di Stasiun Kaliwanggo. Maro River is one of big river inMerauke Regency and serve as ornamental fish habitat of arowana (Sleropages jardinii) and Datnioides aquadraticus that economically has high value. Around of this river are wetland area that is arwana habitat mainly at middle and upper river. Phytoplankton is natural feed producer for several fishes species at Maro River. Aim of this paper was to know longitudinal distribution of phytoplankton atMaro River. The research was conducted by survey method and sampling was conducted in December 2007 at 5 sampling stations on arwana fish spawning sites located at Maro River. The parameters were analyzed include composition and abundance of phytoplankton. Result showed that at five sampling stations were found 5 classes of phytoplankton which consists of the class Chlorophyceae (14 genera), Cyanophyceae (1 genera), Bacillariophyceae (7 genera), Dinophyceae (2 genera), and Euglenaphyceae (1 genera) with the abundance of phytoplankton ranges from 49,294- 66,396 ind./L. The highest percentage of phytoplankton in each station was found from upper to lower segment was Staurastrum found at Barkey and Weloyah Synedra at Mouwer and Toray, Ulothrix at Kaliwanggo. While the presence of phytoplankton class was found from upper to lower on Maro River was Chlorophyceae at Barkey, Weloyah, andMouwer, Bacillariophyceae at Toray and Chlorophyceae at Kaliwanggo.
PENGELOLAAN PERIKANAN DI DANAU LIMBOTO PASCA PENGERUKAN Krismono Krismono; Amula Nurfiarini; Yayuk Sugianti; Andika Luky Setiyo Hendrawan
Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia Vol 10, No 2 (2018): (November) 2018
Publisher : Pusat Riset Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (352.791 KB) | DOI: 10.15578/jkpi.10.2.2018.63-74

Abstract

Danau Limboto di Propinsi Gorontalo termasuk danau kritis yang disebabkan karena sedimentasi/pendangkalan, eutrofikasi dan gulma air eceng gondok. Pada 2013 di Danau Limboto telah dilakukan program pengerukan dan tanah hasil pengerukan dijadikan tanggul penahan air mengelilingi danau. Tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan pola pengelolaan perairan Danau Limboto pasca pengerukan. Penelitian perikanan di Danau Limboto telah dilakukan sebelum pengerukan sejak tahun 2006 – 2010 dan sesudah pengerukan pada periode 2014 – 2016. Pelaksanan pengerukan dan pembuatan tanggul di Danau Limboto menyebabkan terjadi perubahan ekologis yang penting yaitu; pendalaman air, tanggul penahan air, habitat lumpur yang terangkat ke atas dan tertutupnya wilayah ruaya ikan yang bermigrasi.Limboto Lake in Gorontalo Province belongs a critical lake caused by sedimentation, eutrophication and water hyacinth ). The dredging program had been initiated at Limboto lake since 2013 and dredged soil has been used as water-retaining embankments around the lake. This paper aim was to derive the management pattern of Limboto lake waters after dredging. Fisheries research was conducted at Limboto lake during before dredging during 2006 - 2010 and after dredging program. During 2014 – 2016. Implementation of dredging and embankment construction in Limboto Lake , hence has caused an important ecological changes that is; Water depths, water retention embankment, uplifted mud habitat and the closure of migratory fish beeding areas. 
Distribusi Plankton di Waduk Kedungombo Krismono Krismono; Yayuk Sugianti
Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada Vol 9, No 1 (2007)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jfs.69

Abstract

The aim of this research was to know plankton distribution in Kedungombo reservoir. The research was conducted at three inlet station, (1) inlet from Kemukus mountain, (2) inlet from Kemusuk and (3) inlet from DAM in transition season (May and September, 2002), rainy season (November, 2002) and dry season (July, 2002). The result showed that the abundance of plankton organism was the highest at July (dry season) when the N:P ratio was highest.