Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SPASI BAUT OPTIMAL UNTUK KUAT GESER BAUT PADA SAMBUNGAN PELAT BAJA Sumantri, Ahmad
JCEBT (JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, BUILDING AND TRANSPORTATION) Vol 4, No 1 (2020): JCEBT Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v4i1.3264

Abstract

Sistim sambungan merupakan bagian penting dalam kostruksi baja. Kesalahan merencanakan spasi baut mengakibatkan daya dukung sambungan menjadi berkurang sehingga menimbulkan resiko keruntuhan pada kostruksi. Perencanaan sambungan menggunakan alat sambung baut harus memenuhi ketentuan SNI 1729:2015. Menurut SNI 1729:2015, spasi antar baut tidak boleh kurang dari 2? kali diameter baut dan tidak boleh melebihi 14 kali tebal elemen tertipis atau 180 mm. Penelitian dengan topik pengaruh jarak antar baut terhadap kuat geser sambungan bertujuan mengetahui pengaruh jarak antara baut terhadap kuat geser sambungan baut ganda pada sambungan pelat baja. Penelitian dilakukan di laboratorium Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan menggunakan mesin uji tarik dengan metode uji langsung kuat geser sistem sambungan baut ganda pada pelat. Nilai beban puncak hasil uji yang merupakan nilai kuat geser sambungan nilainya berfluktuasi. Kuat geser rata-rata sampel kelompok I (spasi baut 20 mm) 21962,5 N, kelompok II (spasi baut 40 mm) 23512,5 N, kelompok III (spasi baut 60 mm) 22925,0 N, kelompok IV (spasi baut 80 mm) 23725,0 N dan kelompok V (spasi baut 100 mm) 22975,0 N. Berdasarkan persamaan trendline diperoleh spasi optimal 69,746 mm dan nilai kuat geser rata-rata 23533,8 N
Spasi Baut Optimal Untuk Kuat Geser Baut Pada Sambungan Pelat Baja Ahmad Sumantri
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 4, No 1 (2020): JCEBT Maret
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v4i1.3264

Abstract

Sistim sambungan merupakan bagian penting dalam kostruksi baja. Kesalahan merencanakan spasi baut mengakibatkan daya dukung sambungan menjadi berkurang sehingga menimbulkan resiko keruntuhan pada kostruksi. Perencanaan sambungan menggunakan alat sambung baut harus memenuhi ketentuan SNI 1729:2015. Menurut SNI 1729:2015, spasi antar baut tidak boleh kurang dari 2⅔ kali diameter baut dan tidak boleh melebihi 14 kali tebal elemen tertipis atau 180 mm. Penelitian dengan topik pengaruh jarak antar baut terhadap kuat geser sambungan bertujuan mengetahui pengaruh jarak antara baut terhadap kuat geser sambungan baut ganda pada sambungan pelat baja. Penelitian dilakukan di laboratorium Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan menggunakan mesin uji tarik dengan metode uji langsung kuat geser sistem sambungan baut ganda pada pelat. Nilai beban puncak hasil uji yang merupakan nilai kuat geser sambungan nilainya berfluktuasi. Kuat geser rata-rata sampel kelompok I (spasi baut 20 mm) 21962,5 N, kelompok II (spasi baut 40 mm) 23512,5 N, kelompok III (spasi baut 60 mm) 22925,0 N, kelompok IV (spasi baut 80 mm) 23725,0 N dan kelompok V (spasi baut 100 mm) 22975,0 N. Berdasarkan persamaan trendline diperoleh spasi optimal 69,746 mm dan nilai kuat geser rata-rata 23533,8 N
Perancangan Perletakan Elastomer berdasarkan Pedoman Perancangan Bantalan Elastomer untuk Perletakan Jembatan Tahun 2015 Ahmad Sumantri
JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING BUILDING AND TRANSPORTATION Vol 5, No 2 (2021): JCEBT SEPTEMBER
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jcebt.v5i2.5759

Abstract

Sistim perletakan merupakan bagian penting dalam kostruksi jembatan. Jenis perletakan yang sering dipakai pada konstruksi jembatan adalah perletakan elastomer. Kesalahan dalam perhitungan perencanaan perletakan menimbulkan resiko keruntuhan pada kostruksi. Perancangan perletakan elastomer bertujuan untuk memahami perhitungan perancangan perletakan elastomer berdasarkan Pedoman Perancangan Bantalan Elastomer untuk Perletakan Jembatan Tahun 2015 dan mengetahui spesifikasi perletakan elastomer pada SNI 3967:2013. Perancangan perletakan elastomer disimulasikan pada Sungai Sei Tanjung pada proyek Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera bagian pekerjaan Jalan Tol Ruas Indrapura – Kisaran. Perletakan yang tinjau adalah perletakan bantalan elastomer (elastomer bearing pads) tipe berlapis dengan dimensi: panjang elastomer (L) = 500 mm, lebar (W) = 600 mm, tebal (H) = 109 mm, tebal cover (hrcover) = 7,5 mm, tebal lapisan internal (hrinternal) = 11 mm, Jumlah lapisan baja (Nlayer) = 7 buah, dan tebal pelat baja, hst = 4 mm. Hasil perhitungan kontrol pada pembahasan menunjukan perletakan elastomer yang dipakai memenuhi persyaratan: tebal lapisan, tegangan tekan, rotasi, defleksi tekan, deformasi geser dan stabilitas.
PKM di Sekolah Menengah Kejuruan Dr.Cipto Mongun Kusumo Kelurahan Perdagangan I Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utara Suprianto; Ahmad Sumantri; Muhammad Rusdi; Muhammad Fadlan Siregar; Imam Rangga Bakti; Yola Permata Bunda
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.797 KB) | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v1i2.20

Abstract

Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat yang dilaksanankan di Sekolah Menengah Kejuruan Dr.Cipto Mangun Kusumo merupakan bagian dari kegiatan rutin pengabdian masyarakat Politeknik Negeri Medan. Tujuan dilaksanakan pengabdian adalah untuk memberikan sumbangan dalam bentuk peralatan berupa Lcd proyektor dan pelatihan kepada guru-guru sekolah Dr.Cipto Mangun Kusumo tentang cara pembuatan video pembelajaran menggunakan bandi cam yang dikombinasikan dengan power point dan penggunaan aplikasi meeting google meet dan zoom. Target khusus yang ingin dicapai adalah para guru dapat membuat video pembelajaran sederhana dan dapat menggunakan aplikasi meeting menggunakan google meet dan zoom baik sebagai host maupun partisipan dan diharapkan setelah pelatihan para guru yang mengikuti pelatihan dapat membagikan ilmunya kepada para guru lainnya atau rekan sejawat yang tidak mengikuti pelatihan. Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode tatap muka terbatas yang selalu menerapkan protokol kesehatan sekaligus metode penugasan kepada peserta pelatihan. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan materi pelatihan sesuai dengan buku panduan yang dibuat sebelumnya oleh tim pengabdian dan mempraktekannya langsung terhadap sesama peserta pelatihan. Kegiatan berlangsung selama satu hari pada tanggal 3 Desember 2021 yang diikuti oleh 18 guru. Dari hasil pengamatan kegiatan dan wawancara kepada guru diperoleh kesimpulan bahwa terbatasnya jumlah Lcd Proyektor untuk kebutuhan proses belajar mengajar membuat para guru enggan mempersiapkan materi pembelajaran dalam bentuk video pembelajaran yang inovatif, dan penggunaan aplikasi meeting menggunakan google meet lebih diminati oleh guru karena aplikasi tersebut gratis dan mudah digunakan serta durasi meeting tidak dibatasi. Sedangkan penggunaan video pembelajaran menggunakan bandicam baik digunakan dalam pembelajaran luring dan daring, untuk pembelajaran luring dengan pertemuan tatap muka terbatas maka video pembelajaran menggunakan bandicam menjadikan proses belajar mengajar lebih efektif karena guru hanya menjelaskan ulang hal-hal penting dan yang menjadi pertanyaan peserta didik sehingga waktu yang digunakan cukup efektif dan peserta didik mempunyai dokumen file rekaman guru ketika menerangkan materi pembelajaran
Variasi Spasi Baut terhadap Kuat Geser Sambungan Baut pada Pelat Baja Ahmad Sumantri
Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil Vol 8 No 2 (2020): Bentang : Jurnal Teoritis dan Terapan Bidang Rekayasa Sipil (Juli 2020)
Publisher : Universitas Islam 45

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33558/bentang.v8i2.2121

Abstract

Errors in planning the spaces/distances between the bolts can weaken or create defects in the connection. Therefore, a research on the effect of bolt space on shear strength of bolt joints on steel plates is needed to find out the influence of the distance between bolts to the strength of double bolt joints on steel plate joints, whereas the long-term goal of this study is to determine the effect of the distance between bolts to the strength of the bolt connection in a plate connection system having more than two bolts. In the planning, the connection used bolt connecting devices that meet SNI 1729:2015 requirements. A tensile testing machine was used and the direct test method was conducted for shear strength of bolts in the plate joint system using two bolts. The bolt sample was installed in the plate connection system then the connection system was given a tensile load until it broke in the bolt sample. The peak load of the experimental results indicated the shear strength of the double bolt connection on the plate fluctuates. Average peak load for the sample of group I (20 mm bolt space), group II (40 mm bolt space), group III (60 mm bolt space), group IV (80 mm bolt space) and group V (100 mm bolt space) are 21.962 kN, 23.512 kN, 22.925 kN, 23.725 kN and 22.975 kN, respectively. The experimental results from each sample group showed the average peak load strength was greater than the theoretical shear strength value of 17.4974 kN.
EVALUASI KINERJA STRUKTUR PADA GEDUNG JAMALIAH YAYASAN SYAFIATULAMALIYAH MEDAN BERDASARKAN SNI 1726:2019 Ridho Syahputra; Irwan Irwan; Ahmad Sumantri
Buletin Utama Teknik Vol 17, No 1 (2021): Edisi September
Publisher : Universitas Islam Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan gedung vertikal menjadi suatu kebutuhan. Hal ini terbatasnya lahan salah satu faktor permasalahan khusus di daerah perkotaan, Rentannya struktur gedung vertikal mampu menahan gaya lateral pada gempa yang terjadi, Dalam penelitian ini menggunakan sistem rangka pemikul momen biasa tanpa sistem dinding geser. Tujuan penelitian mengetahui bagaimana cara mengevaluasi struktur menggunakan analisis dinamik metode respon spektrum pada SNI 1726:2019 digunakan untuk menganalisa gedung Jamaliah. Hasil analisa menunjukkan partisipasi massa ragam yaitu 91%-93%, gaya geser dasar nominal Vx yaitu 17103,46 kNdan Vy yaitu 17103,46 kN , waktu getar alami fundamental Tcxyaitu 1,793 s dan Tcyyaitu 1,832 s, gaya geser dasar terbesar arah x yaitu 3,46 mm dan y yaitu 15,92 mm, Simpangan antar lantai terjadi rata-rata arah x yaitu197,76 mm dan arah y adalah 209,85 mm. Sehingga kerusakan struktur bangunan dianggap lebih besarketika terjadi goncangan atau pergerakkan struktur bangunan akibat beban lateral pada beban gempa yangterjadi. Sehingga sistem rangka pemikul momen biasa tanpa dinding geser yang terletak di inti bangunan pada permodelan ETAB S2016v2.1 dianggap tidak efektif menahan gaya lateral pembebanan gempa SNI1726:2019.
Desain Beton High Early Strength (HES) dengan Campuran Superplasticizer Fendria, Riki; Irwan, Irwan; Sumantri, Ahmad
Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS) Vol 3, No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Teknik Sipil dan Arsitektur (JITAS)
Publisher : Universitas Medan Area

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31289/jitas.v3i1.3875

Abstract

High initial strength concrete technology is increasingly developing to meet modern projects requiring fast-hardening concrete. This research highlights the role of superplasticizers in achieving high initial strengths. Superplasticizers, and chemical additives, reduce water, accelerate hardening, and simplify concrete work. The compressive strength test method on cylindrical specimens was carried out at the age of 3, 7, and 28 days. Using 250 ml of superplasticizer per sack of cement, with water reduced by 40%, can achieve the quality of concrete f'c 25 MPa at 28 days old. The results showed that concrete with superplasticizer had higher initial compressive strength, increasing by 31.49% in 3 days, and 18.84% in 7 days compared to normal concrete. However, at 28 days old, compressive strength tends to be the same as normal concrete.
Thematic Community Service Collaboration (TCSC) Pemasangan Peralatan Otomasi Kelistrikan di Gedung SMA Muhammadiyah 2, Kelurahan Tanjung Sari, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan Suprianto; Fadlan Siregar, Muhammad; Trisna Frianto, Herri; Sumantri, Ahmad; Harianto, Budi; Intan Zarina binti Raja Zaki Hashim, Raja; Anwar Syahputra, Syofyan; Permata Bunda, Yola; Romi Nasution, Muhammad
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2024): Desember 2024
Publisher : Yayasan Penelitian dan Inovasi Sumatera (YPIS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52622/mejuajuajabdimas.v4i2.198

Abstract

Kegiatan Pengabdian Masyarakat TCSC yang dilaksanankan di Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Medan dilakukan dengan tujuan untuk penghematan pemakaian energi listrik dan kemudahan dalam mengendalikan peralatan listrik dari jarak dekat dan jarak jauh menggunakan aplikasi di handphone android. Sedangkan target khusus yang ingin dicapai adalah mengimplementasikan peralatan otomasi kelistrikan dengan melakukan pemasangan peralatan otomasi dan menginstalasi ulang kelistrikan gedung sesuai dengan yang direncanakan. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode eksperimen dengan membuat prototype sederhana yang representatif, setelah itu melaksanakan metode pengujian untuk mengetahui tingkat kelayakan peralatan otomasi yang diimplementasikan di gedung sekolah. Kegiatan yang dilaksanakan adalah mengimplementasikan peralatan otomasi dengan cara memasang peralatan otomasi pada gedung sekolah yang disesuaikan dengan kondisi gedung dan instalasi yang sudah terpasang. Pengujian dan cara penggunaan peralatan otomasi dari jarak jauh dan jarak dekat menggunakan handphone android dilaksanakan dan dipresentasikan di depan kepala sekolah, pemilik yayasan, guru-guru dan teknisi. Hasil kegiatan adalah terpasangnya peralatan otomasi kelistrikan dan cctv IoT di sekolah dan secara umum pemasangan peralatan otomasi secara efektif mengatasi pemborosan penggunaan energy listrik dengan memonitoring dan mengendalikan keaktifan beban listrik menggunakan Internet of Things.