Claim Missing Document
Check
Articles

MEDIASI KEPUASAN KERJA ANTARA PENGEMBANGAN KARIR DAN KINERJA PERAWAT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL WAHAB SJAHRANIE SAMARINDA Edi Sukamto; Rasmun Rasmun; Sutrisno Sutrisno
Husada Mahakam Vol 10 No 1 (2020): Mei 2020
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35963/hmjk.v10i1.212

Abstract

Achievement of optimal performance can be done if nurses have career development and competence, besides that nurse satisfaction is also a determining factor in Nurse performance. The purpose of this study was to determine the effect of career development and competence on job satisfaction and performance. The population in this study was the Staff Nurses. The sampling technique is Saturated Sampling (Sensus). The sample in this study were all staff nurses who worked in the inpatient ward of the AWS Samarinda regional general hospital, totaling 201 staff nurses. This research was analyzed using the SmartPLS program. The results of this study indicate that career development has a positive and significant effect on job satisfaction, competence has a positive and not significant effect on job satisfaction, career development has a positive and not significant effect on nurse performance, competence has a positive and significant effect on performance, job satisfaction has a positive and significant effect on Nurses performance, job satisfaction has mediates between career development and performance on Nurses AWS Samarinda regional general hospital. Keywords: Career Development, Competence, Satisfaction, Nurse Performance
Pengaruh Terapi Musik Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre Operasi Sectio Caesaria Edi Sukamto
Husada Mahakam Vol 3 No 7 (2014): Mei 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.261 KB)

Abstract

Terapi musik adalah usaha meningkatkan kualitas fisik dan mental dengan rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, timbre, bentuk dan gaya yang diorganisir sedemikian rupa hingga tercipta musik yang bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental. Musik bekerja pada sistem saraf otonom yaitu bagian sistem saraf yang bertanggung jawab mengontrol tekanan darah, denyut jantung dan fungsi otak, yang mengontrol perasaan dan emosi. Kecemasan merupakan emosi subjektif yang membuat individu tidak nyaman, ketakutan yang tidak jelas dan gelisah, dan disertai respon otonom. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh terapi musik terhadap tingkat kecemasan pasien pre operasi Sectio Caesaria di RSUD A.W Sjahranie Samarinda. Jenis Penelitian Ini adalah Kuantitatif dan menggunakan rancangan penelitian deskriptif analitik. Rancangan Penelitian ini menggunakan one group pre and posttest design. Sampel diambil sebanyak 87 Responden secara Purposive Sampling. Hasil uji statistik didapatkan nilai P=0,000 maka dapat disimpulkan ada perbedaaan yang signifikan antara tingkat kecemasan pasien pre operasi SC sebelum dan sesudah diberikan terapi musik. pemberian terapi musik dapat menurunkan tingkat kecemasan pada pasien Pre Operasi SC. Kesimpulan : pemberian terapi musik dapat membantu menurunkan tingkat kecemasan
PENGARUH PENKES TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG BANTUAN HIDUP DASAR PADA SISWA KEPERAWATAN TINGKAT 2 DI SMK MEDIKA SAMARINDA TAHUN 2017 Erika Sylviana; Edi Sukamto; Gajali Rahman
Husada Mahakam Vol 8 No 1 (2018): Mei 2018
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (130.231 KB) | DOI: 10.35963/hmjk.v4i6.139

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh pendidikan kesehatan terhadap tingkat pengetahuan pada siswa keperawatan tingkat 2 di SMK Medika Samarinda. Penelitian ini menggunakan desain penelitian exsperimen semu dengan rancangan one group pre and post test design, waktu yang digunakan ialah cross sectional. Teknik pengambilan sample dalam penelitian ialah total sampling yaitu seluruh siswa keperawatan tingkat 2 di SMK Medika Samarinda Tahun 2017 dengan jumlah 40 sample. Data yang diperoleh dengan membagikan kusioner tentang bantuan hidup dasar (BHD) kemudian pemberikan penkes tentang BHD setelah itu membagikan kembali dan responden mengisi kembali kusioner yang sama untuk menilai pengaruh penkes terhadap tingkat pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatn tentang bantuan hidup dasar. Uji yang digunakan dalam menilitan ini adalah uji Wilcoxon Test Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan dibandingkan sebelum pendidikan kesehatan, dengan nilai minimal sebelum penkes 9, maxsimal 14 dan nilai minimal sesudah penkes 24, maxsimal 28. sebelum penkes didapatkan sebagian besar siswa dengan pengetahuan kurang 20 siswa (50%) dan sebagian kecil pengetahun baik 3 siswa (7.5%). setelah penkes didapatkan hasil sebagian besar dengan pengetahuan baik 31 siswa (77.5%) dan sebagian kecil pengetahun kurang 3 siswa (7.5%).Hasil penelitian uji analisis Wilcoxon test menunjukan nilai p-value = 0.000 dimana lebih kecil dari nilai α = p<0.05 yaitu terdapat pengaruh yang signitifikan penkes terhadap tingkat pengetahuan tentang BHD. Ada Pengaruh Penkes terhadap tingkat pengetahuan pada siswa keperawatan tingkat 2 di SMK Medika Samarinda Tahun 2017, p-value = 0.000
Studi Tentang Kesehatan Jiwa Anak di 16 Sekolah Dasar Berprestasi Kota Samarinda Edi Sukamto
Husada Mahakam Vol 2 No 1 (2009): September 2009
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1112.241 KB)

Abstract

Penelitian ini berjudul Studi tentang kesehatan jiwa anak di 16 Sekolah Dasar berprestasi Kota Samarinda dengan menggunakan desain penelitian desain deskriptif sederhana yang bertujuan untuk mengetahui tentang gambaran kesehatan jiwa anak di 16 Sekolah Dasar berprestasi di Kota Samarinda. Populasi peneliti adalah orang tua atau wali atau pengasuh siswa kelas I sampai dengan VI dengan menggunakan purposive sampling didapat sebanyak 772 responden, yang tersebar di 16 Sekolah Dasar di 6 Kecamatan yang ada di Kota Samarinda. Dari 772 responden terdapat 105 responden (13,60%) yang memperoleh nilai di atas 23 (cut of point) yang diartikan bahwa terdapat 13,60% (1 dari 10 responden) dari 772 responden diduga mengalami masalah jiwa. Hal ini lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil penelitian Elbahan 1995 yang menyebutkan 2 dari 10 orang bermasalah dengan kesehatan jiwanya. Dari 105 responden tersebut 68% terdistribusi pada siswa dikelas II, III, IV, dan V. Sisanyaberada pada siswa kelas I dan VI. Dari temuan oleh peneliti ini, maka diasumsikan bahwa anak sekolah dasar yang tidak ditangani dengan baik akan beresiko mengalami masalah kesehatan jiwanya. Dan akan berdampak pada prestasi belajarnya, sehingga akan dapat mempengaruhi terhadap perkembangan berikutnya. Untuk itu penanganan untuk tindak lanjut terhadap penemuan ini dirasakan sangat dibutuhkan.
Pola Asuh Anak dan Remaja di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Juanda Samarinda Rasmun Rasmun; Edi Sukamto
Husada Mahakam Vol 4 No 5 (2017): November 2017
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.11 KB) | DOI: 10.35963/hmjk.v4i5.102

Abstract

ABSTRAK Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun di dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan dirinya terhadap segala rangsang baik yang datang dari lingkungan maupun yang berasal dari dirinya sendiri. Fenomena anak dan remaja saat ini terkadang tumbuh di luar kontrol moral dan etika, tekanan dan tuntunan kehidupan mengakibatkan banyak individu mudah melakukan perilaku kekerasan, penyimpangan perilaku, kriminal, gangguan kejiwaan yang ringan hingga gangguan kejiwaan yang berat. Hal tersebut tidak muncul tiba-tiba tetapi sudah terpola dalam proses pikir anak sebagai akibat dari perkembangan kepribadian yang dibentuk sejak dini yang sangat besar pengaruhnya yaitu pola asuh orang tua. Untuk mendapatkan gambaran pola asuh anak di puskesmas Juanda Samarinda, penulis melakukan penelitian yang berjudul “Gambaran pola asuh anak dan remaja di wilayah kerja Puskesmas Juanda Samarinda”. Responden dalam riset ini adalah ibu-ibu atau orang tua yang memiliki anak dan remaja yang berjumlah 111 responden. Hasil penelitian diolah dengan menggunakan statistis distribusi frekuensi dan disajikan dalam bentuk tabel, rerata usia responden adalah 22 tahun – 68 tahun rerata 37,9 tahun, jenis kelamin responden laki-laki 24 (1,6%), perempuan 87 (78%), tingkat pendidikan tidak sekolah 8 (7,2%), pendidikan kurang dari SMA 40 (36,0%) pendidikan SMA/SMK 40 (36.0%), pendidikan PT 23 (20.0%), Status pekerjaan responden tidak bekerja 72 (64.9%), bekerja 39 (35,1%) penghasilan < Rp. 2.000.000, 84 (75%), Rp. 2.000.000 0 Rp. 5.000.000 23 (20,7%), penghasilan > Rp. 5.000.000 4 (3,6%) jumlah anak satu (32,4%) , dua (34,2%) , tiga (21,6%) lebih dari tiga (11,7%) sedangkan hasil penelitian terhadap pola asuh anak yaitu pola asuh pemanja atau permisif 12 (10,8%), pola asuh demokratis yaitu 99 (89,2%). Penelitian ini sesuai dengan harapan yaitu orang tua mengasuh anak dengan pola demokratis atau autoritatif adalah pola asuh anak yang mendorong anak dan remaja bebas tetapi tetap memberikan batasan dan mengendalikan dengan tindakan mereka. Pola asuh yang diterapkan oleh ibu-ibu atau orang tua diwilayah kerja puskesmas Juanda sudah baik, kiranya dapat dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Kata kunci : Pola asuh anak dan remaja
Hubungan Peran Perawat Sebagai Pelaksana Dalam Mencegah Ide Bunuh Diri Pada Penderita Gangguan Jiwa Edi Sukamto
Husada Mahakam Vol 3 No 7 (2014): Mei 2014
Publisher : Poltekkes Kemenkes Kalimantan Timur (URL: http://poltekkes-kaltim.ac.id/)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.446 KB)

Abstract

Bunuh diri merupakan salah satu bentuk kegawatdaruratan psikiatrI, dalam enam bulan terakhir (Nopember 2013 s.d. April 2014) didapatkan 2 pasien yang mengalami bunuh diri dari total sebanyak 246 pasien yang mengalami gangguan jiwa di RSJD Atma Husada. Peran perawat sangat penting dalam membantu pasien perilaku ide bunuh diri terutama menjaga keamanan klien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan peran perawat sebagai pelaksana dalam mencegah ide bunuh diri pada penderita gangguan jiwa di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda. Rancangan penelitian ini adalah descriptive correlation dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil sebanyak 152 responden secara purposive sampling. Analisis untuk uji hipotesis dengan uji statistik chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai P sebesar 0,031 kurang dari nilai α sebesar 0,05, sedangkan OR sebesar 0,409. Hal ini menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang bermakna antara peran perawat sebagai pelaksana dalam mencegah ide bunuh diri pada penderita gangguan jiwa di RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda, peran perawat yang tidak aktif mempunyai resiko terhadap adanya ide bunuh diri pada pasien gangguan jiwa adalah 0,409 kali lebih besar dibanding peran perawat yang aktif sebagai pelaksana dalam rentang CI 0,192 – 0,873
Kepemimpinan Demokratis Dapat Meningkatkan Motivasi dan Kinerja Keperawatan di Bangsal Rawat Inap di RSUD Ie Moeis Samarinda Rasmun Rasmun; Edi Sukamto
Jurnal Forum Kesehatan Vol 9 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.421 KB)

Abstract

Gaya kepemimpinan akan berpengaruh terhadap kinerja staf dan tenaga keperawatan itu sendiri yaitu tenaga profesi yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat, perawat sebagai pelaksana maupun manajer harus mampu mempergunakan dan mengelola sumber sumber daya manusia dengan baik, menerapkan standar serta mencapai tujuan pelayanan keperawatan dengan efektif dan efisien. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan gaya kepemimpinan demokratis dengan kinerja perawat pelaksana. Penelitian ini dilakukan di RSUD IA. Moeis Samarinda Bulan Agustus 2018 menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian didapatkan bahwa dari 44 yang memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis terdapat 20 perawat berkinerja baik atau sebesar 45,5%, sedangkan pada gaya kepemimpinan yang sangat demokratis terdapat 30 orang perawat berkinerja baik atau sebesar 66,7%. Dari hasil uji statistik, didapatkan nilai p sebesar 0,044 (p value < α) dengan alpha (α) sebesar 0,05 dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara gaya kepemimpinan demokratis dengan kinerja perawat.Nilai OR (Odds Ratio) didapatkan sebesar 0,417 (95% CI: 0,177 – 0,983) yang berarti bahwa pada ruang rawat yang kepala ruangannya memiliki gaya kepemimpinan yang sangat demokratis memiliki odd sebesar 2,4 kali lebih besar perawat pelaksananya memiliki kinerja yang baik dibandingkan dengan ruangan yang gaya kepemimpinannya demokratis.
THE RISK OF SMARTPHONE ADDICTION TO EMOTIONAL MENTAL DISORDERS AMONG JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS Rizky Setiadi; Tini Tini; Edi Sukamto; Umi Kalsum
Belitung Nursing Journal Vol. 5 No. 5 (2019): September - October
Publisher : Belitung Raya Foundation, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (19.572 KB) | DOI: 10.33546/bnj.841

Abstract

Background: The use of smartphones increases in Indonesia, its users are no longer among adults but have also spread to teenagers and children. Smartphone addiction causes a variety of problems, both physical, social, behavioral, and psychological problems of adolescents. Objective: The objective of this study is to identify the association between the tendency of smartphone addiction and the occurrence of emotional mental disorders in adolescents of junior high school students in Samarinda. Methods: This study used a descriptive analytic design through cross-sectional approach conducted in junior high schools in Samarinda. Sample of this study were 127 students. The 20 self-questionnaire adopted from the 2013 Basic Health Research questionnaire was used to measure emotional mental disorders, and the Smartphone Addiction Scale - Short Version (SAS-SV) questionnaire was used to measure smartphone addiction. Data were analyzed with multiple logistic regressions. Results: Results showed that there was an association between smartphone addiction and emotional mental disorders among junior high school students in Samarinda (p < .05). Adjusted Odds Ratio (AOR) was obtained at 2.418 (95% CI was 1.033 – 5.660). Conclusions: Smartphone addiction may lead emotional mental disorder among Junior High School students. The decisive rules are needed in the use of smartphones, both at school and at home to prevent the occurrence of smartphone addiction.
Determinan Pernikahan Dini Pada Wanita Di Kecamatan Samarinda Utara Sutrisno Sutrisno; Nilam Noorma; Edi Sukamto; Rivan Firdaus
JURNAL CITRA KEPERAWATAN Vol 8 No 1 (2020): JURNAL CITRA KEPERAWATAN
Publisher : Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.208 KB) | DOI: 10.31964/jck.v8i1.147

Abstract

Menikah usia dini adalah pernikahan yang dilakukan remaja usia kurang dari 20 tahun. Data tahun 2017Kecamatan Samarinda Utara mencatat 51,31% dari 612 wanita, menikah diusia kurang dari 20 tahun. Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan menganjurkan wanita yang menikah di bawah usia 20 tahun untuk menunda kehamilan sampai usianya genap 20 tahun. Tujuan penelitian untuk mengetahui determinan utama pernikahan dini pada wanita di Kecamatan Samarinda Utara. Rancangan penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan cross sectional, pada 60 responden menggunakan tehnik rule of thumb (Dharma). Penelitian dilakukan pada bulan Februari 2019 di wilayah kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan uji Regresi Logistik Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa determinan pernikahan dini pada wanita di kecamatan Samarinda Utara adalah pendidikan (0,001), tradisi masyarakat (0,023) dan persepsi orangtua (0,010). Kesimpulan; Faktor pendidikan merupakan determinan utama yang berhubungan dengan pernikahan dini pada wanita di kecamatan Samarinda Utara. Saran; Kepada masyarakat khususnya kelompok remaja kecamatan Samarinda Utara diharapkan dapat menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya guna meningkatkan pengetahuan dan wawasan terutama dalam hal pernikahan dini.
Tingkat Beban Kerja Perawat Terhadap Kualitas Dokumentasi Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Daerah Samarinda Muhammad Oktariq; Edi Sukamto; Arifin Hidayat
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan Vol. 5 No. 1 (2022)
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32584/jkmk.v5i1.1406

Abstract

Pendokumentasian asuhan keperawatan merupakan sarana komunikasi antar petugas kesehatan dalam rangka pemulihan kesehatan pasien, dan tanpa dokumentasi yang benar dan jelas maka pendokumentasian tidak dapat dipertanggung jawabkan. Dalam proses pendokumentasian dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti beban kerja pada perawat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan beban kerja perawat dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan. Penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional, didapatkan 57 populasi dan 36 sampel menggunakan teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan uji spearman dan ditemukan bahwa perawat dengan beban kerja berat sebanyak 18 orang (50%), perawat dengan beban kerja ringan sebanyak 18 orang (50%) dan sebanyak 25 orang perawat (69,4%) dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan baik, 11 orang perawat (30,6%) dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan tidak baik. Nilai (Sig. 2-tailed) = 0,291 > nilai a = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara beban kerja perawat dengan kualitas dokumentasi asuhan keperawatan di ruang rawat inap kelas III RSJD Atma Husada Mahakam Samarinda.