Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Analisis kebijakan pendidikan untuk anak jalanan di Kota Yogyakarta Syahrul, Syahrul; Wardana, Amika
Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS Vol 4, No 2 (2017): September
Publisher : Program Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (645.808 KB) | DOI: 10.21831/hsjpi.v4i2.10388

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (a) kebijakan pendidikan untuk anak jalanan, (b) implementasi kebijakan pendidikan untuk anak jalanan, dan (c) dampak kebijakan pendidikan pada anak jalanan di Kota Yogyakarta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian ditentukan dengan teknik purposive sampling terdiri atas anak jalanan, Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Dinas Sosnakertrans Kota Yogyakarta, PKBM Anak Mandiri, PKBM Reksonegaran, dan Rumah Singgah Ahmad Dahlan. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, catatan lapangan, dan analisis dokumen. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif bergerak dalam lingkaran di antara pengumpulan data, pengorganisasian data, pembacaan/memoing, deskripsi, klasifikasi, penafsiran, dan penyajian/ visualisasi. Hasil penelitian ini adalah: (1) kebijakan pendidikan layanan khusus untuk mengentaskan anak dari jalanan melalui pendidikan informal dan nonformal sudah tidak relevan lagi dengan realitas kehidupan di Kota Yogyakarta; (2) implementasi “akuntabilitas jalur pendek” oleh Dinas Sosnakertrans Kota Yogyakarta menyalurkan bantuan secara langsung ke rekening masing-masing anak jalanan, sedangkan “akuntabilitas jalur panjang” oleh Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta menyalurkan bantuan untuk anak jalanan melalui perantara pengelola PKBM/rumah singgah; (3) kebijakan pendidikan berdampak pada anak jalanan yang sudah mulai berkurang di Kota Yogyakarta,Kata kunci: kebijakan pendidikan, anak jalanan, Yogyakarta ANALYSIS OF EDUCATION POLICY FOR STREET CHILDREN IN YOGYAKARTAAbstactThe study aims to investigate (a) the education policy for street children, (b) the implementation of education policy for street children, and (c) the effect of education for street children in Yogyakarta. This study employed the qualitative approach. The research subjects consisting of street children, Head of Education in Yogyakarta, Head of Social, Manpower and Transmigration in Yogyakarta, PKBM Anak Mandiri, PKBM Reksonegaran, and Rumah Singgah Ahmad Dahlan. The data was collected through in-depth interview, observation, field notes, and document analysis. Meanwhile, the data was analyzed using qualitative analysis in one circle among data collection, data categories, memoing, descriptive, clasification, intepretation, and visualisation. The result of studi are follows: (1) a particular service in education policy which eradicates children from street through informal and non-formal education is not relevant with the life reality in Yogyakarta; (2) the implementation of “short path accountability” made by the Head of Social, Manpower and Transmigration is to distribute donation directly into the account of street children. Otherwise, the implementation of “long path accoutability” made by the head of education in Yogyakarta is to distribute donation for street children through the organizer of PKBM/Rumah singgah; (3) the education policy affects the eradication of number of homeless children in Yogyakarta.Keywords: education policy, street children, Yogyakarta
Tingkat Pendidikan Sebagai Penentu Takaran Belis pada Gadis Sumba Syahrul, Syahrul; Datuk, Amirulah; Bora, Elisabeth
Al-Maiyyah: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan Vol 13 No 2 (2020): AL-MAIYYAH
Publisher : LP2M IAIN Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35905/al-maiyyah.v13i2.721

Abstract

This research aims to describe the impact of education on Sumba Women in marriage culture. The approach which is used in this research is descriptive qualitative. The subject of this research is Sumba community in NTT Province. The data was collected by interview, observation, and filed notes. This data analyzed by the Miles and Hubermann technique which is obtained from the fact situation in the field, reduction data, display data, verification data, description data, and conclusion. The result of the research showed that the process of marriage tradition of Sumba people, especially women in Sumba Regency were already the changing the dowry (belis) which was determined according to the level of women education, and not based on the social strata or her mother dowry before. The marriage tradition process of Sumba people is no longer maintained traditionally, but they follow the times or modern era.
PERILAKU SOSIAL ANAK PENJUAL KORAN DI KOTA KUPANG DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSINYA DI SEKOLAH Syahrul Syahrul; Amirullah Datuk
Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi Vol 7, No 2 (2018): Dimensia: Jurnal Kajian Sosiologi
Publisher : Pendidikan Sosiologi FIS UNY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.812 KB) | DOI: 10.21831/dimensia.v7i2.32651

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku sosial anak penjual koran untuk tetap eksis di sekolah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Subyek penelitianditentukan dengan teknik purposive sampling terdiri atas anak penjual koran danguru. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi, dancatatan lapangan. Data penelitian ini dianalisis dengan teknik analisis kualitatifbergerak dalam lingkaran di antara pengumpulan data, pengorganisasian data,pembacaan/memoing, deskripsi, klasifikasi, penafsiran, dan penyajian/visualisasi.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa  anak penjual koran  di Kota Kupangmempertahankan  eksistensinya  di  sekolah  melalui  perilaku  ekspresif  yangditunjukkan dengan cara melanggar peraturan sekolah seperti tidak mengenakanbaju seragam dan kaos kaki serta sering menggunakan tas kresek untuk tempatbuku-buku dan alat-alat tulis lainnya. Sebaliknya, anak-anak ini juga menunjukkanperilaku sosiometrik melalui eksistensinya sebagai penjual koran di jalanan, yaitumereka berbohong apabila ada yang bertanya “masih sekolah?” maka merekaakan menjawab sekolah pagi jika ditanya di waktu sore dan malam, sedangkanmereka akan menjawab sekolah sore jika ditanya di waktu pagi.
Teori Konstruktivisme dalam Pembelajaran Sosiologi di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Bahri Ternate Kabupaten Alor Rabia Z Maswi; Syahrul Syahrul; Arifin Arifin; Amirulah Datuk
EDUKATIF : JURNAL ILMU PENDIDIKAN Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/edukatif.v4i2.2459

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji teori pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran sosiologi di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Bahri Ternate, Nusa Tenggara Timur dengan menggunakan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hasil yang positif dari teori konstruktivisme pada pembelajaran sosiologi di Madrasah Aliyah Al-Hikmatul Bahri Ternate karena dapat menumbuhkan kemampuan siswa dalam mengonstruksi materi pelajaran selama belajar. Hal ini terbukti dengan aktivitas siswa dalam memperhatikan penjelasan guru maupun penjelasan siswa lain, kerjasama mereka dalam kelompok, mengemukakan pendapatnya secara lisan pada kelompok, memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok, kemampuan siswa untuk mendengarkan pendapat teman lain, memberi gagasan yang cemerlang, aktivitas saling membantu dan menyelesaikan masalah.
Pengembangan Bahan Ajar Berorientasi Literasi Kearifan Lokal di Mas Al-Hikmah Soe Nusa Tenggara Timur Syahrul Syahrul; Arifin Arifin; Amirulah Datuk; Farid Fauzi Almu; ST. Ramlah
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 4 No 2 (2019): November
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.796 KB) | DOI: 10.21067/jpm.v4i2.3628

Abstract

The low quality of education in MAS Al-Hikmah Soe shows that teachers are still lacking in the ability to develop teaching materials due to lack of training. Therefore, this program aims to develop teaching materials based on the local wisdom of the Timorese. In this community service, using a dialogical method that is carried out with training directly to the teachers and students. The result is (1) the teacher's response in this activity has a strong effect on their ability to develop teaching materials based on local wisdom, because they did not realize and know that the values of local wisdom can be used as material to develop teaching materials, but after participating in training they realize that teaching material is not difficult, because there are many around us that can be used as teaching material. (2) The teacher's paradigm for smartphones has changed after attending this training, because they consider smartphones to be dangerous to students, but after attending this training they realize that smartphones are the future of human civilization that cannot be resisted, precisely the applications in them can be used as online learning media.
INTERNALISASI INDEOLOGI PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PLURALISME DI UNIVERSITAS MUHAMAMDIYAH KUPANG Sahrul Sahrul
CIVICS EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL (CESSJ) Vol 2, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/cessj.v2i1.764

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengkaji ideologi pendidikan multikultural yangditerapkan dalam menumbuhkan kesadaran pluralisme di UMK. Metodepenelitianini adalah kualitatif denganpenentuan subjekpurposive samplingyang terdiridarimahasiswa Islam, Protestan, Katolik, dan dosen. Data penelitian dikumpulkanmelalui wawancara, observasi, dan catatan lapangan yang dianalisis dengan tekniklingkaranyang bergerak di antara pengumpulan data, pengorganisasian data,pembacaan, memoing, deskripsi, klasifikasi, penafsiran, dan penyajian/visualisasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa internalisasi pendidikan multikultural diUMK dipengaruhi oleh tiga ideologi, di antaranya [1] multikulturalisme konservatifmerupakan ideologi yang paling berpengaruh, oleh karena itu, ideologi inimenghambat proses penumbuhan kesadaran pluralisme di UMK.[2]Multikulturalisme liberal banyak disalah artikan di UMK karena pada prinsifnyaideologi ini adalah bagian dari pluralisme yang dianggap tidak sejalan denganagama Islam. [3] Multikulturalisme kritis adalah sebuah terobosan baru dan jugaparadigma baru di UMK yang sulit mucul di permukaan karena mengalami tekanansecara struktural.
Problematika Pendidikan Anak Jalanan : (Studi Anak Penjual Koran di Kota Kupang) Syahrul Syahrul; Mariatul Kibtiyah
Jurnal Basicedu Vol 4, No 4 (2020): October, Pages 775-1467
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.531

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatar belakangi adanya anak penjual koran di Kota Kupang, dan mengetahui bagaimana pendidikan anak penjual koran di Kota Kupang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah anak penjual koran di Kota Kupang. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif yang terdiri dari koleksi data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa, (1) ada beberapa faktor yang melatar belakangi munculnya anak penjual koran di Kota Kupang diantaranya adalah faktor ekonomi orangtua, faktor rendahnya pendidikan orangtua, faktor budaya masyarakat Timor, dan kemauan dari anak itu sendiri. (2) Pendidikan anak penjual koran di Kota Kupang terdiri dari dua jenis yaitu anak penjual koran yang masih sekolah dan anak penjual koran yang tidak sekolah. Anak penjual koran yang masih sekolah beranggapan bahwa pekerjaan sebagai penjual koran bukanlah menjadi penghalang bagi mereka untuk menempuh pendidikan, sedangkan anak penjual koran yang tidak sekolah dikarenakan faktor ekonomi yang tidak mendukung dan keegoisan orangtua.
Tradisi Wuat Wai (Bekal Perjalanan) sebelum Melanjutkan Pendidikan di Manggarai, Nusa Tenggara Timur Leonardus Agung Mandut; Syahrul Syahrul; Wahid Hasyim TRA Beni; Arifin Arifin
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 7 No 4 (2021): Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya (November)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v7i4.528

Abstract

The purpose of this study was to determine the tradition of ‘wuat wai’ for children in Manggarai before attending education, and the benefits of implementing the tradition of ‘wuat wai’ in educational institution. The approach used in this study was qualitative. The research subjects using purposive sampling technique consisted of ‘Tua Adat’ (community leaders) and people in Manggarai. Research data were collected through interviews and documentation. The data of this study were analyzed using descriptive qualitative analysis techniques. This study shows threes findings, namely, first, the tradition of ‘wuat wai’ used as an event to support success in education in Manggarai. Second, the tradition ‘wuat wai’ is very useful for the education of children in Manggarai by providing travel provisions. Third, travel provisions provided are moral support (motivation) and financial support. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tradisi wuat wai untuk anak di Desa Todo sebelum mengikuti pendidikan dan manfaat pelaksanaan tradisi wuat wai pada pendidikan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek penelitian dengan teknik purposive sampling terdiri atas tua adat (tokoh masyarakat) dan masyarakat di Desa Todo, Manggarai. Data penelitian dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Data penelitian ini dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukan tiga hal, yaitu, pertama, tradisi wuat wai dijadikan sebagi ajang untuk mendukung keberhasilan dalam pendidikan di Manggarai. Kedua, tradisi wuat wai sangat bermanfaat sebagai bekal perjalanan untuk melanjutkan pendidikan. Ketiga, bekal perjalanan yang diberikan untuk anak adalah dukungan moral (motivasi) dan dukungan finansial.
Dilema Usaha Rasional Orangtua dalam Menumbuhkan Kesadaran Pendidikan pada Anak di Nusa Tenggara Timur Yayuk Julyyanti; Nur Wahida Yusuf; Santy Dewi Saldika; Syahrul Syahrul; ST Ramlah
Journal on Teacher Education Vol. 4 No. 1 (2022): Journal on Teacher Education
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.512 KB) | DOI: 10.31004/jote.v4i1.5842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui usaha rasional orangtua yang berhubungan dengan pendidikan anak di Alor, Nusa Tenggara Timur. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Dalam pengumpulan data, teknik yang dilakukan yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dilema usaha rasional orangtua terhadap pendidikan anak di Alor, NTT adalah mereka dihadapkan pada suatu pilihan sulit yaitu apakah orangtua menyuruh anaknya untuk sekolah ataukah membantu orangtua bekerja di kebun. Sementara itu, apabila mereka menyuruh anaknya untuk kerja di kebun, maka anak tidak dapat mengenyam pendidikan di sekolah. Menurut mereka, pilihan ini lebih rasional karena secara kebudayaan anak sudah berbakti terhadap orangtua dengan membatu di kebun, dan anak juga dapat menghasilkan uang untuk kebutuhan hidup.
Peran Ibu Rumah Tangga sebagai Pendamping Belajar Anak di Masa Pandemik Covid 19 di Kota Kupang Nomesio Suryanto Djehalut; Burhan Kiko; Nurdin Nurdin; Syahrul Syahrul
Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial dan Budaya Vol 8 No 3 (2022): Ideas: Pendidikan, Sosial, dan Budaya (Agustus)
Publisher : Ideas Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32884/ideas.v8i3.936

Abstract

The purpose of this study was to know the obstacle of online learning from home by children and to know the mothers role to accompany their children in learning during pandemic COVID-19. The research employed a qualitative method based on purposive sampling to choose the subjects such as children and parents. Interview, observation, and documentation were employed to collect data. Then, data were analyzed in one circle among data collection, data reduction, visualization, and conclusion. This study shows that online learning is difficult to conduct because most mothers have low education, the internet is not a good connection, and mothers are difficult to divide their time both accompanying children and working at home. Mothers roles are to accompany and help their children to do homework, motivate, give learning happiness, guide their children, and divide the childrens time. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui masalah yang dihadapi ibu rumah tangga dalam mendampingi anaknya belajar dan untuk mengetahui peranan ibu rumah sebagai pendamping belajar anak di masa pandemi Covid-19. Metode kualitatif digunakan dalam penelitian dan juga teknik purposive sampling untuk penentuan subjek ibu rumah tangga dan anak. Peneliti menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi untuk mengumpulkan data, kemudian dianalisis dalam bentuk lingkaran di antara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) ibu rumah tangga memiliki pendidikan rendah, koneksi internet yang tidak bagus, dan susah membagi waktu untuk menemani anak saat belajar daring dan mengurus pekerjaan rumah, dan (2) ibu rumah tangga berperan menemani dan membantu anaknya mengerjakan tugas, memotivasi, memberikan suasana nyaman, memberikan pemahaman pada materi yang dipelajari, dan membagi waktu anak untuk belajar dan bermain selama pandemi covid-19.