Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KB DI KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG Sulistyo, Budi; Hardati, Puji; Indrayati, Ariyani
Geo-Image Vol 4 No 1 (2015)
Publisher : Geo-Image

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pelaksanaan pelayanan Keluarga Berencana yang berkualitas dilandasai oleh Undang-Undang Nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan keluarga sejahtera. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sebaran tingkat partisipasi Pasangan Usia Subur dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kecamatan Bergas dan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berkontribusi terhadap partisipasi Pasangan Usia Subur dalam pelaksanaan program Keluarga Berencana di Kecamatan Bergas. Metode penelitian ini adalah deskriptif-kuantitatif, teknik analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, distribusi frekuensi, dan uji korelasi kontijensi. Faktor usia pernikahan terbukti memiliki hubungan dengan tingkat partisipasi PUS di Desa Wujil dengan nilai koefisien phi 0,44, Desa Gebugan dengan nilai koefisien phi 0,55, Desa Bergas Kidul dengan nilai koefisien phi 0,40, dan Desa Wringinputih 0,48. Mengacu pada pedoman interpretasi koefisien korelasi maka nilai koefisien korelasi faktor usia pernikahan pada seluruh desa sampel termasuk dalam kriteria hubungan sedang, artinya usia terdapat hubungan antara faktor usia pernikahan dengan partisipasi PUS di 4 desa sampel.  Implementation of quality family planning services based on the Act No. 10 of 1992 on the development of a prosperous family Population and Development. This study aims to determine the distribution of the level of participation in the implementation of Eligible Couple family planning program in the District Bergas and to determine what factors are contributing to the couples participation in the implementation of the program Eligible Family Planning in Sub Bergas. This research method is descriptive-quantitative, analytical techniques used are descriptive analysis, frequency distribution, and correlation test contingency. Marriage age factor proved to have a relationship with the level of participation in the Village EFA Wujil the phi coefficient value of 0.44, the Village Gebugan the phi coefficient value of 0.55, the Village Bergas Kidul with phi coefficient value of 0.40, and 0.48 Wringinputih village. Referring to the interpretation of the guidelines, the correlation coefficient correlation coefficient marriage age factor in all sample villages included in the criteria for moderate relationship, meaning that there is a relationship between the age of marriage at the age factor EFA participation in 4 villages.
PERENCANAAN KEBIJAKAN PERSEDIAAN OBAT DENGAN METODE CONTINUOUS REVIEW (S,S) DAN METODE HYBRID SISTEM UNTUK MEMINIMUMKAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN STUDI KASUS : KLINIK MEDIKA 24 Sari, Gita Purnama; Sulistyo, Budi; Santosa, Budi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 2 No 03 (2015): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Juli 2015
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v2i03.58

Abstract

Klinik Medika 24 merupakan salah satu klinik pratama yang berada di daerah Kabupaten Bandung. Pada Klinik Medika 24, pengendalian obat yang terdapat di klinik terbilang belum baik sehingga mengakibatkan permasalah yaitu persediaan obat melebihi dari permintaan tiap bulan yang berdampak pada tingginya total biaya persediaan. Hal ini dapat terjadi karena klinik Medika 24 belum mengklasifikasikan obat berdasarkan nilai pemakaiannya dan tingkat kekritisan obat tersebut dalam pengendalian obatnya, serta dalam melakukan pemesanan obat klinik Medika 24 tidak memperhatikan persediaan maksimum dan sisa persediaan yang ada. Dari permasalahan tersebut, pada penelitian ini dilakukan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dan menerapkan sistem inventori probabilistik metode Continuous Review (s,S) dan metode Hybrid Sistem untuk menghasilkan parameter persediaan yang mendekati optimal dengan perhitungan Hadley-Within. Berdasarkan pengklasifikasian obat dengan menggunakan analisis ABC-VED dihasilkan 3 kelas obat. Perhitungan dengan metode Continuous Review (s,S) untuk obat kelas I memberikan penurunan total biaya persediaan 51%. Sedangkan perhitungan dengan menggunakan metode Hybrid Sistem untuk obat ekelas II dan kelas III memberikan penurununan total biaya persediaan sebesar 49%.
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENANGANAN IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN Puspita, Ika Arum; Sulistyo, Budi; Pratami, Devi
Jurnal Rekayasa Sistem & Industri Vol 3 No 02 (2016): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - April 2016
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v3i02.27

Abstract

PEMDA (Pemerintah Daerah) diharapkan memiliki Perda bangunan gedung yang mengatur tentang penataan bangunan dan lingkungan. Pada kenyataannya pembangunan bangunan masih banyak yang dibangun tanpa dilengkapi dengan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), selain itu masih banyak bangunan yang dibangun tanpa memperhatikan daya dukung lingkungan yang menyebabkan rawan banjir, longsor, kumuh dan rawan kriminalitas. Penelitian ini merupakan perancangan aplikasi yang dapat mempermudah pemerintah dalam mengontrol bangunan yang mmiliki IMB. Aplikasi ini berisikan data bangunan, tata ruang, penggunaan lahan, dan fungsionalitas bangunan. Dari sistem ini akan ditampilkan informasi bangunan beserta kriteria atau fungsionalitas bangunan yang sesuai dengan IMB-nya. Fungsi lain dari aplikasi sistem informasi geografis (SIG) sebagai salah satu pendukung pengambilan keputusan perizinan pengajuan pembuatan IMB. Selain itu juga dapat digunakan untuk pendokumentasian data kepemilikan IMB menadi satu data base.
PENGEMBANGAN MODEL BISNIS DENGAN PENDEKATAN LEAN CANVAS PADA KAFE TADASHI KOHI Jauhar, M. Wafi; Sulistyo, Budi; Prambudia, Yudha
Journal of Industrial Engineering and Operation Management (JIEOM) Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jieom.v7i2.16316

Abstract

Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah UMKM terbanyak dengan jumlah sebanyak 1,49 juta unit usaha. Menurut Open data Bandung pada tahun 2022 terdapat 1.533 usaha dalam bidang makanan dengan 1.187 yaitu berupa kafe dan resto yang mana menjadikan Kota Bandung dijuluki sebagai salah satu surga kuliner di Indonesia. Pembukaan kafe menghadapi sejumlah tantangan, hal ini menunjukkan bahwa perlu untuk merencanakan berbagai strategi agar dapat bertahan menarik minat pelanggan serta mengimbangi persaingan dalam bidang usaha yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan model bisnis untuk Kafe Tadashi Kohi guna mempersiapkan kafe yang akan dibukanya. Perancangan model bisnis diawali dengan melakukan pengumpulan data sekunder untuk selanjutnya dilakukan perancangan lean canvas. Hasil rancangan lean canvas selanjutnya akan diverifikasi guna memperkuat dasar pembuatan model bisnis. Selanjutnya dilakukan validasi dengan melakukan wawancara kepada early adopters. Solusi yang dihasilkan yaitu model bisnis yang baru sehingga pemiliki kafe lebih mengerti dan memahami apa yang perlu dipersiapkan dalam pembukaan usaha kafe baru.Kata Kunci:  Kafe Tadashi Kohi, Lean Canvas, Kopi, Pelanggan 
Designing the Performance Measurement System for A Digital Enterprise using Balanced Scorecard Putri, Salsabila Katya; Sulistyo, Budi; Suryana, Nanang
JTI: Jurnal Teknik Industri Vol 10, No 2 (2024): December 2024
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jti.v10i2.32577

Abstract

The main issue is the absence of a comprehensive KPI system to effectively measure the performance of digital products. Currently, the company PT XYZ unit tracks only two KPIs, such as revenue and total sales. This narrow focus overlooks aspects of achieving business success such as ensuring business fulfillment, business assurance, and employee competence in a growth and agile focus environment. As a result, performance targets are not fully met, and customer satisfaction declines in meeting service level agreements and service level guarantees. This research aims to fill these gaps by designing a performance measurement system using a Balanced Scorecard, and AHP is used for weighing the level of importance. Based on the research, the measurement system was developed, consisting of 7 Strategic Factors (SF), 9 Strategic Objectives (SO), and 12 KPI that are assessed on a quarterly basis. AHP analysis assigns the highest weight to financial perspective (56.60%), SF “market expansion and product innovation” (56.60%), SO “increase the revenue” (29.88%), and KPI “net profit margin growth” (26.72%). Once implemented, this system will standardize digital product performance measurement, aligning with company goals to drive revenue growth and operational efficiency. Keywords: BSC, AHP, KPI, Performance Measurement, and Digital Product
Perancangan Model Bisnis Kaki Bukit Coffee Menggunakan Metode Business Model Canvas Achmad, Fadhil; Aryani, Sinta; Sulistyo, Budi
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 6 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Septemb
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i6.1136

Abstract

Kaki Bukit Coffee is a coffee shop located in West Bandung Regency, precisely on Jl. Maribaya No.16, Kayuambon, Lembang District, which was founded on December 16 2018. This coffee shop offers various types of drinks, both hot and cold, such as Basic Coffee, Flavored Coffee, Freshener, and Tea. However, Kaki Bukit Coffee faces several challenges, including not achieving its revenue target. This challenge is caused by several factors such as lack of employee capability, limited space capacity, lack of product innovation, many competitors, the influence of rainy weather, less than optimal promotional strategies, and limited use of promotional media only via Instagram. This research aims to identify and overcome the problems faced by Kaki Bukit Coffee through evaluating and designing a new business model using the Business Model Canvas (BMC) method. The improvement process begins with collecting data regarding the current condition of the business model, including customer profiles obtained through questionnaires and analysis of the business environment through literature studies. Next, a SWOT analysis is carried out to understand the strengths, weaknesses, opportunities and threats from internal and external aspects, as well as identifying the value proposition canvas to formulate the right strategy. Several proposals were put forward to solve problems such as in the Value Proposition block, proposals included increasing product variations, offering variations in glass sizes and toppings, as well as providing bundling packages. In the Customer Segments block, the focus is on increasing the number of Lembang customers. For Channels, proposals include increasing the use of online food delivery applications such as GoFood, increasing promotions via social media such as Instagram, adding the ShopeeFood and TikTok platforms, as well as displaying menu lists and linktr.ee on Instagram profiles. In the Customer Relationship block, proposals include offering discounts and promos, providing special promotions for local residents, as well as providing WiFi connections. In the Key Activities block, increasing sales and marketing activities, adding training and HR development programs, as well as improving indoor and outdoor facilities are priorities. In the Key Partners block, namely increasing cooperation with raw material suppliers. Meanwhile, in the Cost Structure block, the proposal includes additional costs for improving indoor and outdoor facilities, training and human resource development costs, as well as costs for WiFi connections. Lastly, in the Revenue Streams block, the focus is on increasing product sales offline and online.
Perancangan Usulan Model Bisnis pada PT ABC Gudang Pondok Aren Menggunakan Metode Business Model Canvas Ayu Maharani Sekar Swastini, Ni Luh; Aryani, Sinta; Sulistyo, Budi
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 6 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Septemb
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i6.1138

Abstract

PT ABC is a company that distributes fresh cut chicken with premium quality broiler chickens which supplies chicken meat for hotels, restaurants, cafes, factories, processed chicken meat, government and private agencies, as well as household needs. There are 5 warehouse locations, namely Jatiasih, Pondok Aren, Batuceper, North Bekasi, and Pasar Minggu. However, this research focuses on discussing the problems that exist at PT ABC Gudang Pondok Aren. In running its business, PT ABC Gudang Pondok Aren has a main problem, namely a decline in sales caused by a decrease in total customers. Through this main problem, a fishbone is obtained which contains the roots of the problem from the man, method, facility, information and product factors. Based on the main problem and the roots of the problem, to overcome the existing problems at PT ABC it is necessary to evaluate and design a proposed new business model that can contribute to future business development. Based on these problems, the solution used in this research uses the Business Model Canvas (BMC) method. There is a supporting theoretical basis such as business model theory, Business Model Canvas (BMC), business environment strategy, SWOT analysis, SWOT matrix and value proposition canvas. The results obtained are in the form of a proposed Business Model Canvas (BMC) which provides solutions in the form of additional services, additional products new products, changes in packaging methods, and suggestions in terms of product marketing.
Perancangan Model Bisnis Produk Pembenah Tanah Asam Humat Pada Pt Xyz Dengan Metode Business Model Canvas (Bmc) Putri, Shafira Nurulita; Hasun, Farda; Sulistyo, Budi
SEIKO : Journal of Management & Business Vol 6, No 2.1 (2023)
Publisher : Program Pascasarjana STIE Amkop Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37531/sejaman.v6i2.5411

Abstract

Peningkatan produktivitas lahan untuk memperkuat ketahanan pangan dapat dilakukan dengan menggunakan produk pembenah tanah. PT XYZ merupakan lembaga penelitian pertanian di Kota Bogor yang telah mengkomersilkan produk pembenah tanah asam humat, namun penjualan produk saat ini belum dapat mencapai target. Beberapa penyebabnya adalah kurangnya promosi, minimnya jumlah dan kemampuan SDM dalam melakukan penjualan dan karakter bahwa produk pembenah tanah merupakan produk pendamping pertanian yang tentunya mempengaruhi upaya pemasaran yang diperlukan. Permasalahan tersebut perlu diatasi secara simultan, untuk itu perlu dilakukan evaluasi atas model bisnis saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi dan merancang model bisnis menggunakan Business Model Canvas. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif menggunakan data hasil wawancara dengan pihak perusahaan untuk mengetahui model bisnis yang saat ini, wawancara dengan pengguna produk untuk mengetahui profil konsumen dan data lingkungan bisnis dari studi dokumentasi untuk mengetahui peluang atau ancaman apa yang dihadapi perusahaan. Hasil penelitian berupa masukan untuk perbaikan model bisnis perusahaan yaitu pada blok customer segment dengan membentuk niche market untuk segmen pelanggan individu (B2C), menambah segmen pelanggan bisnis (B2B) yaitu perusahaan pertanian ataupun non-pertanian dan komunitas yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan, menambah segmen pelanggan instansi (B2G) mulai dari pemerintah pusat sampai dengan pemerintah desa, menawarkan value proposition baru yaitu jasa konsultansi pengelolaan lahan untuk segmen B2B dan B2G dengan konsekuensi perubahan pada blok revenue stream terkait jasa tersebut. Kata kunci: Pembenah Tanah, Model Bisnis, Business Model Canvas
Analisis Kelayakan Pembukaan Cabang Baru PD Jembar Di Kota Bandung Prabowo, Wisnu Prio; Chumaidiyah, Endang; Sulistyo, Budi
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak— PD Jembar merupakan suatu usaha yangbergerak pada penjualan merek beras yang berada di Jl. RayaCimindi no.23, Cimahi. penjualan PD Jembar menjual berbagaimacam merek beras yang berasal dari kawasan Jawa Tengahdan Jawa Barat. Pada tren penjualan yang telah dianalisa olehpenulis terdapat kenaikan pada empat tahun kebelekangbeserta satu penurunan pada tahun kelima. Penurunan terjadiakibat kurangnya operasional PD Jembar dalammemaksimalkan penjualan yang penulis petakan melaluidiagram fishbone. Berdasarkan sumber masalah yang ada padadiagram fishbone didapatkan alternatif solusi yang akandilakukan yaitu perancangan pembukaan cabang baru. PemilikPD Jembar memiliki keinginan untuk membuat cabang baruPD Jembar yang berlokasi di Kota Bandung. Setelah dilakukanperancangan dan diskusi kepada pemilik PD Jembardidapatkan lokasi usaha baru yang berada di mainroad Jl.Sudirman Kota Bandung. Terdapat tiga perancangan yangakan dilakukan berupa aspek pasar, aspek teknis dan aspekfinansial. Dalam menentukan kelayakan usaha didapatkan tigaparameter yaitu NPV, IRR dan PBP. Dalam melakukanperancangan didapatkan asumsi nilai inflasi sebesar 2.84 %beserta kondisi perekonomian dalam kondisi normal. Padaestimasi permintaan dilakukan berdasarkan hasil peramalanpermintaan dengan metode regresi linear, Single exponentialsmoothing, dan Double exponential smoothing yang akan dipilihberdasarkan nilai MSE terkecil. Pada laporan keuangan akandiproyeksikan selama lima tahun kedepan beserta biaya yangakan dilakukan perhitungan mengikuti laju inflasi sebesar2.84% beserta nilai MARR sebesar 10%. Setelah dilakukananalisis kelayakan didapatkan hasil berupa nilai NPV sebesarRp5,379,580,408, Nilai IRR sebesar 46.03%. dan nilai PBPsebesar 3.48. Setelah dilakukan analisis kelayakan didapatkanhasil analisis sensitivitas berupa tingkat sensitivitas terhadappenurunan demand sebesar 50.48%, kenaikan biaya pengadaansebesar 3.99%, dan penurunan harga jual sebesar 1.27%.Terdapat juga perhitungan analisis risiko yang didapatkanberdasarkan risiko yang terjadi pada kondisi eksisting PDJembar. Didapatkan hasil berupa nilai MARR risiko sebesar18.88% yang menghasilkan nilai NPV sebesarRp3,271,927,362.66yang mengindikasikan nilai NPV berupapositif beserta nilai PBP sebesar 3.64. Kata kunci— Kelayakan, NPV, IRR, PBP, Sensitivitas
Analisis Kelayakan Perencanaan Pembukaan Workshop Pada Umkm Blume Scarf Di Kabupaten Cirebon Divaliya , Azra; Sulistyo, Budi; Rendra, Meldi
eProceedings of Engineering Vol. 12 No. 1 (2025): Februari 2025
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak — Blume Scarf, sebuah UMKM yang didirikanpada 30 Mei 2023 di Bandung, bertujuan memenuhikebutuhan hijab di Indonesia dengan tagline <Your DailyScarf=. Meskipun penjualan meningkat, Blume Scarfmenghadapi kendala produksi karena ketergantungan padavendor eksternal, termasuk kualitas jahitan yang buruk,potongan kerudung yang tidak sesuai, dan produk cacat yangmencapai 15%. Hal ini menyebabkan kerugian finansial danwaktu. Analisis menggunakan fishbone diagrammengidentifikasi faktor man dan method sebagai penyebabutama masalah ini. Solusi yang diusulkan adalah membangunworkshop sendiri untuk meningkatkan kontrol kualitas danefisiensi operasional, diharapkan dapat mengurangi produkcacat dan memenuhi permintaan pasar. Analisis kelayakanbisnis dilakukan untuk memastikan bahwa ekspansi ini layak.Dari aspek pasar, ditemukan peningkatan permintaan yangkonsisten dari tahun ke tahun. Dalam aspek teknis,pembukaan workshop memenuhi kebutuhan produksiUMKM Blume Scarf. Dari aspek finansial, ditemukan nilaiNPV sebesar Rp391.723.353, IRR sebesar 102,98% denganMARR sebesar 17,26%, dan payback period selama 2,30tahun. Sehingga, secara finansial, pembukaan workshopdianggap layak dan direncanakan untuk dibuka pada tahun2025. Kata kunci— Kerudung, Produksi, Workshop, offline store