Articles
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISKURSUS MULTY REPRECENTACY (DMR) TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA
Linda Herdiana;
Nur Eva Zakiah;
Yoni Sunaryo
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 1 (2021): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (34.18 KB)
|
DOI: 10.25157/j-kip.v2i1.4784
Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan penerapan model pembelajaran Diskursus Multy Reprecentacy (DMR) terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa pada pokok bahasan bangun datar. Jenis penelitian studi literatur ini terdiri dari 4 tahapan: (1) pemaparan data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, dan (4) kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran di kelas dengan menggunakan desain model pembelajaran Diskursus Multy Reprecentacy (DMR) terhadap kemampuan pemahaman matematis siswa pada pokok bahasan bangun datar terdiri dari 5 tahap: (1)persiapan, (2)pendahuluan, (3) pengembangan, (4) penerapan, dan (5) penutup. Kata kunci: Kemampuan Pemahaman Matematis, Model Pembelajaran Diskursus Multy Reprecentacy (DMR)
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DITINJAU DARI SELF-CONFIDENCE SISWA
Rizky Nur Afifah;
Yoni Sunaryo;
Angra Meta Ruswana
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 3 (2022): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/j-kip.v3i3.8769
Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah kemampuan komunikasi matematis siswa yang masih rendah. Pembelajaran matematika tidak hanya membentuk siswa menjadi paham dengan materi-materi matematika saja, akan tetapi kemampuan lain yang dimiliki siswa ditumbuhkan dalam pembelajaran matematika seperti kemampuan berpikir matematis. Salah satu jenis kemampuan berpikir matematis yaitu kemampuan komunikasi matematis. Kemampuan komunikasi merupakan salah satu bagian penting dalam matematika, karena merupakan alat bantu dalam transmisi pengetahuan matematika atau sebagai pondasi dalam membangun pengetahuan matematika. Selain itu, self-confidence juga merupakan salah satu aspek penting dalam pembelajaran matematika, karena seseorang yang memiliki rasa percaya diri akan yakin dengan kemampuannya untuk menyelesaikan suatu masalah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kemampuan komunikasi matematis ditinjau dari self-confidence tinggi, sedang dan rendah. Metode penelitian yang dipakai adalah kualitatif. Penelitian dilakukan di kelas XI IPA 1 yang terdiri dari 15 orang. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah intrumen tes kemampuan komunikasi dan angket self-confidence. Pokok bahasan materi yang dibahas dalam soal tes yaitu materi matriks. Hasil penelitian ini adalah siswa dengan self-confidence tinggi dapat memenuhi 3 indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu indikator written text, drawing dan mathematical expressions, siswa dengan self-confidence sedang dapat memenuhi 2 indikator kemampuan komunikasi matematis. Subjek S-1 dapat memenuhi indikator 1 (written text) dan indikator 3 (mathematical expressions), sedangkan subjek S-2 dan S-3 dapat memenuhi indikator 1 (written text) dan indikator 2 (drawing), siswa dengan self-confidence rendah hanya dapat memenuhi 1 indikator kemampuan komunikasi matematis yaitu semua subjek R-1, R-2 dan R-3 dapat memenuhi indikator 1 (written text).
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV)
Evi Siti Sopiah;
Yoni Sunaryo;
Adang Effendi
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 1, No 2 (2020): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (185.902 KB)
|
DOI: 10.25157/j-kip.v1i2.4396
Kemampuan berpikir kreatif merupakan salah satu faktor penting dalam tujuan pembelajaran karena hanya dengan memberi pengetahuan saja tidak akan banyak menolong siswa dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembelajaran disertai pengembangan sikap dan kemampuan siswa dalam menghadapi persoalan- persoalan di masa mendatang secara kreatif sangat penting. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII MTs Cinyasag Kecamatan Panawangan dengan jumlah siswa sebanyak 6 orang yang terdiri dari siswa yang berkemampuan matematika rendah sedang, dan tinggi; masing-masing terdiri dari dua orang siswa. Teknik pengambilan data dilakukan dengan tes uraian dan wawancara. Sedangkan teknik analisis data menggunakan triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Berdasarkan indikator kelancaran, siswa yang memiliki kemampuan sedang dan rendah mampu mengingat dan menerapkan rumus serta mampu melakukan perhitungan dengan tepat, serta mampu memberikan kesimpulan secara lisan dan tulisan dengan baik meskipun dengan menggunakan bahasa sendiri; 2)Berdasarkan indikator keluwesan, siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis rendah belum mampu menerapkan rumus dan melakukan perhitungan dengan tepat; edangkan, siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis sedang dan tinggi cenderung mampu menyelesaikan jawaban dengan berbagai macam cara; 3) Pada indikator keaslian siswa yang memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis rendah, sedang, dan tinggi, mereka cenderung kurang mampu mengerjakan dan menyelesaikan soal dengan jawaban sendiri atau pemikiran sendiri; 4) Pada indikator elaborasi hampir semua siswa mampu menyelesaikan jawaban, meskipun terdapat beberapa siswa yang kurang mampu menyelesaikan jawaban secara terperinci. Kata Kunci: Kemampuan Berfikir Kreatif Matematis Siswa, SPLDV
Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Ditinjau Dari Kemandirian Belaja Di Kampung Nelayan Pangandaran
Rusdi Attamami;
Ai Tusi Fatimah;
Yoni Sunaryo
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 3 (2022): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/j-kip.v3i3.8751
Latar belakang masalah pada penelitian ini berangkat dari aktivitas masyarakat Kampung Nelayan Pangandaran yang melibatkan matematika di dalamnya dan munculnya pandemi covid-19 yang menyebabkan penyelenggaraan pembelajaran dilakukan secara tentatif. Oleh karenanya perlu diadakan analisis kemampuan koneksi matematis siswa yang ditinjau dari kemandirian belajar. Dari berbagai literatur, kajian pustaka dan penelitian sebelumnya, diperoleh informasi bahwa kemandirian belajar dapat berpengaruh terhadap penguasaan kemampuan koneksi matematis siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan koneksi matematis siswa di Kampung Nelayan Pangandaran ditinjau dari kemandirian belajar. Strategi yang digunakan dalam penelitiana ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik analisis yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Subjek pada penelitian ini terdiri dari tujuh orang siswa kelas IX yang tersebar dalam tiga Rukun Tetangga yang merupakan wilayah Kampung Nelayan Pangandaran. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah agket kemandirian belajar, soal tes kemampuan koneksi matematis dan pedoman wawancara. Soal yang dirancang memanfaatkan permasalahan kontekstual yang terdapat dalam aktivitas keseharian masyarakat. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini menunjukkan bahwa 1) seluruh siswa dengan kemandirian belajar kurang dan cukup memiliki kemampuan koneksi konteks dengan konsep matematis; 2) lima siswa dengan kemandirian belajar kurang dan cukup memiliki kemampuan koneksi antar konsep matematis; 3) tiga siswa dengan kemandirian belajar kurang dan cukup memiliki kemampuan koneksi antar prosedur matematis.
Kemampuan Representasi Matematis Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Software Wolfram Mathematica
Yoni Sunaryo
JNPM (Jurnal Nasional Pendidikan Matematika) Vol 4, No 1 (2020): EDISI MARET
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (807.424 KB)
|
DOI: 10.33603/jnpm.v4i1.2683
Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa melalui model pembelajaran berbasis masalah dengan bantuan software wolfram mathematica. Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pendidikan matematika semester enam Universitas Galuh. Pengambilan sampel penelitian menggunakan cara cluster random sampling. Sebanyak 50 mahasiswa terpilih, yang dikelompokan menjadi satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini adalah soal tes kemampuan representasi matematis pada mata kuliah Program Linear. Hasil penelitian menunjukan bahwa peningkatan kemampuan representasi matematis mahasiswa yang belajar menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan software wolfram mathematica lebih baik daripada yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional. Kemampuan mahasiswa dalam mengoperasikan software wolfram mathematica menjadi kunci agar semua mahasiswa dapat penyelesaian soal program linear.Kata Kunci: Pembelajaran Berbasis Masalah, Software Wolfram Mathematica, Representasi Matematis.
Kajian Literatur: Media Audio Visual Pada Pembelajaran Terhadap Kemampuan Berpikir Matematis
Sunaryo, Yoni;
Dwijanto, Dwijanto;
Mariani, Scolastika
Wahana Pendidikan Vol 10, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Galuh
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/jwp.v10i2.7952
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji mengenai media audio visual pada pembelajaran terhadap kemampuan berpikir matematis. Metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini ialah metode Literature Review. Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasi semua artikel yang relevan dengan penelitian ini. Artikel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 5 artikel yang merupakan jurnal yang berasal dari Google Scholar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa Penggunaan media audio visual pada pembelajaran matematika memiliki pengaruh terhadap kemampuan berpikir matematis. Pengaruh yang dihasilkan adalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematis yang diteliti. Hasil yang diperoleh ini terjadi pada penggunaan media audio dan visual yang memang betul-betul menjadi treatment ataupun menjadi alat bantu proses pembelajaran saja. Penelitian yang beragam jenisnya tetap menunjukkn hasil yang sama yakni penggunaan media audio visual dapat meningkatkan kemampuan berpikir matematis subjek penelitian.
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL HIGHER ORDER THINGKING SKILLS (HOTS)
Rustiana, Ana;
Zamnah, Lala Nailah;
Sunaryo, Yoni
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 4, No 3 (2023): OKTOBER
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/j-kip.v4i3.11178
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaiakn soal higher order thinking skills (HOTS). Subjek dalam penelitian ini adalah 3 orang siswa kelas X OTKP SMK Negeri 1 Cipatujah. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tes tertulis, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal higher order thinking skills (HOTS) masih rendah, hal ini ditunjukan dengan hasil tes bahwa hanya sebagian siswa yang mampu memenuhi indikator kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal higher order thinkng skills (HOTS). Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal HOTS dengan kategori tinggi sudah mampu mencapai ke empat indikator kemampuan pemecahan masalah yang diantaranya memahami masalah, merencanakan cara penyelesaian, pelaksanaan rencana, dan peninjauan kembali. 2) Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal HOTS dengan kategori sedang mampu mencapai tiga indikator kemampuan pemecahan masalah diantaranya memahami masalah, merencanakan cara penyelesaian, pelaksanaan rencana. 3) Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah matematis dalam menyelesaikan soal HOTS dengan kategori rendah mampu mencapai 1 indikator kemampuan pemecahan masalah yaitu memahami masalah.
EKSPLORASI KONSEP MATEMATIKA PADA PERMAINAN TRADISIONAL KELERENG DAN ENGKLEK
Khoerunnissa, Nazla R.;
Sunaryo, Yoni;
Zakiah, Nur Eva
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 4, No 3 (2023): OKTOBER
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/j-kip.v4i3.11743
ABSTRAKPenelitian ini dilatarbelakangi dengan kurangnya eksplorasi permainan tardisional yang tanpa masyarakat ketahui bahwa dalam permainan tardisional terdapat konsep matematika, selain untuk kesenangan permainan tradisional juga dapat melatih pengetahuan dan peningkatan pemahaman masyarakat dalam pembelajaran salah satunya dalam pembelajaran matematika. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi konsep-konsep matematika pada permainan tradisional kelereng dan engklek. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif pendekatan etnografi. Data yang digunakan adalah data hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui tahap reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada permainan tradisional kelereng dan engklek terdapat konsep matematika yaitu : (1) konsep geometri bangun datar persegi, persegi panjang, trapesium, segitiga dan lingkaran; (2) konsep hitung yang ada pada permainan tradisional kelereng yaitu penjumlahan dan pengurangan dan konsep penjumlahan pada permainan engklek; (3) konsep pengukuran yang terdapat pada permainan kelereng yaitu pengukuran jarak antar kelereng dengan gambar bangun datar, konsep pengukuran pada permainan engklek yaitu pengkuran panjang dan luas bangun datar petak engklek.Kata kunci : Konsep matematika, permainan tradisional kelereng dan engklek
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN ETNOMATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
Septiani, Ana Karlina;
Zamnah, Lala Nailah;
Sunaryo, Yoni
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 4, No 3 (2023): OKTOBER
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/j-kip.v4i3.11826
Latar belakang masalah pada penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP masih rendah. Dari berbagai literatur, kajian pustaka dan penelitian yang dilakukan sebelumnya, diprediksi bahwa pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan etnomatematika dapat membantu siswa dalam memperbaiki kemampuan pemecahan masalah matematis yang masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara yang menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan etnomatematika dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan desain penelitian pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 3 Banjar. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas VII-E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII-D sebagai kelas kontrol dengan menggunakan teknik puposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa soal tes kemampuan pemecahan masalah matematis. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa antara yang menggunakan model pembelajaran problem based learning berbantuan etnomatematika dengan yang menggunakan model pembelajaran langsung.
EKSPLORASI KONSEP-KONSEP BANGUN DATAR PADA BUDAYA KAMPUNG KUTA
Wijaya, Roman;
Zakiah, Nur Eva;
Sunaryo, Yoni
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 4, No 2 (2023): JUNI
Publisher : Faculty of Teacher Training and Education
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.25157/j-kip.v4i2.9791
Kampung Kuta merupakan sebuah perkampungan adat yang masih memegang teguh kearifan lokal serta adat istiadat yang berlaku turun-temurun sejak dulu. Ada 3 hal utama yang berkaitan erat dengan Kampung Kuta diantarnaya adalah Masyarakat, Aturan dan Bangunan. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kurikulum Merdeka Belajar yang memberikan keluasan bagi pendidik dan siswa untuk mengembangkan pembelajaran seinovatif mungkin. Penelitian ini mengaitkan Konsep Bangun Datar dengan Budaya Kampung Kuta khususnya dalam arsitektur bangunan. Konsep bangun datar yang digali meliputi Segitiga, trapesium, Persegi Panjang, Persegi. Tujuan penelitian ini untuk mengeksplorasi konsep-konsep bangun datar yang terdapat bada bangunan Kampung Kuta diantaranya Rumah Adat yang beberapa bentuk yaitu Gagajahan, Jure, Julangapak, Pasangrahan, Masjid, Gapura Masuk Kampung Kuta, dan Saung Lawang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi yang mengintegrasikan kajian teoritis dan empiris yang didapatkan dari hasil observasi dan wawancara di lapangan sebagai instrumen pengumpul data. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa bangunan-bangunan yang terdapat di Kampung Kuta memiliki berbagai konsep bangun datar yaitu konsep segitiga, segi empat, trapesium sama kaki, persegi panjang. Temuan dan hasil yang didapatkan kemudian dimanfaatkan menjadi soal-soal yang dapat diberikan kepada siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian tentang matematika berupa konsep bangun datar yang terdapat pada bangunan Kampung Kuta diharapkan dapat menumbuhkan karakter siswa yang bangga dan cinta terhadap budaya bangsanya.