Claim Missing Document
Check
Articles

Found 36 Documents
Search

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA Nur Eva Zakiah; Yoni Sunaryo; Asep Amam
Teorema: Teori dan Riset Matematika Vol 4, No 2 (2019): September
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (237.337 KB) | DOI: 10.25157/teorema.v4i2.2706

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan rancangan pendekatan kontekstual pada model pembelajaran berbasis masalah berdasarkan langkah-langkah Polya. Artikel ini merupakan kajian studi literatur. Hasil kajian menunjukkan bahwa desain pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual pada model pembelajaran berbasis masalahberdasarkan langkah-langkah Polya dapat dijadikan sebagai inovasi dalam pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kurikulum saat ini, yaitu: (1) mengorientasikan siswa pada masalah; (2) mengorganisasikan kegiatan pembelajaran; (3) membimbing invesitigasi mandiri dan kelompok berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah Polya, diantaranya: (a) memahami masalah; (b) menyusun rencana; (c) melaksanakan rencana; dan (d) mengecek kembali; (4) melakukan pengembangan dan mempresentasikan hasil karya; dan (5) melakukan analisis dan evaluasi terhadap proses pemecahan masalah. Pemberian masalah matematis non-routin yang disajikan dalam bentuk soal matematika kontekstual, maupun masalah terbuka atau terstruktur yang diterapkan pada pembelajaran berbasis masalah potensial digunakan dalam pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Implementasi pendekatan kontekstual pada model pembelajaran scaffolding Yoni Sunaryo; Ai Tusi Fatimah
JP3M (Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika) Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Siliwangi, Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/jp3m.v4i2.578

Abstract

The purpose of this study was to find out an overview of an innovation learning model in the form of the application of the Contextual Approach applied to the Scaffolding Learning Model. This innovation is a creativity that is carried out in classroom learning to create a combination of an approach and a learning model that facilitates students to explore their thinking skills, both high-level thinking and low-level thinking. This research is a descriptive research. The results obtained from this study are a syntax of the application of the Contextual Approach to the Scaffolding Learning Model that can be made an alternative in the implementation of learning by the instructors. The learning stages are: 1) Explaining learning material; 2) Grouping students according to their ZPD; 3) Provide learning tasks in the form of tiered questions related to learning material; 4) Encourage students to work and learn to solve problems independently in groups; 5) Providing assistance in the form of guidance, motivation, giving examples, keywords or other things that can lure students towards learning independence; 6) Direct students who have high ZPD to help students who have low ZPD; 7) Summing up lessons and giving assignments; 8) Summing up lessons and giving assignments and 9) Actual assessment.Keywords: Contextual Approach; Scaffolding Learning Model
ANALISIS SELF-EFFICACY MAHASISWA PADA MATA KULIAH PEMROGRAMAN LINEAR DENGAN PEMBELAJARAN DARING Yoni Sunaryo; Ida Nuraida
Wahana Pendidikan Vol 9, No 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/wa.v9i1.6777

Abstract

Pembelajaran daring merupakan solusi dari situasi pandemic covid 19 yang melanda dunia saat ini agar proses pembelajaran tetap berlangsung meskipun dosen dan mahasiswa harus berada di rumah. Pembelajaran memiliki tiga ranah capaian pembelajaran salah satunya pada ranah afektif yakni self-efficacy. Oleh sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran self-efficacy mahasiswa pada mata kuliah pemrograman linear dengan pembelajaran daring. Penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan metode survey. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa kelas 3B Prodi Pendidikan Matematika Universitas Galuh pada mata kuliah Pemrograman Linear. Teknik pengambilan data melalui observasi, pemberian angket self-efficacy dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek magnitude (Tingkat kesulitan tugas) mahasiswa termasuk pada kategori positif, pada aspek strength (Tingkat kuat atau lemahnya keyakinan) mahasiswa termasuk pada kategori positif dan pada aspek generality (Penguasaan bidang atau tugas pekerjaan) mahasiswa termasuk pada kategori positif. 
ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI STATISTIKA Sri Wahyuni; Angra Meta Ruswana; Yoni Sunaryo
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 2 (2022): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i2.6519

Abstract

Kebanyakan guru kurang memperhatikan kemampuan pemahaman matematis, namun hanya memperhatikan hasil belajar siswa. Kemampuan pemahaman matematis dapat mencapai tujuan pembelajarannya apabila siswa dapat memahami konsep dengan baik. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kemampuan pemahaman matematis siswa SMP pada materi statistika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VIII di salah satu MTs di Ciamis tahun pelajaran 2020/2021 sebayak 6 orang. Teknik analisis data yang digunakan yaitu tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Siswa dengan kemampuan pemahaman matematis rendah masih kurang bisa memahami soal, sehingga jawabannya tidak sempurna. Siswa dengan kemampuan pemahaman matematis sedang dan tinggi sudah mampu memahami soal dan menyelesaikannya dengan baik. Dengan demikian, siswa dengan kemampuan rendah tidak dapat mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu, sedangkan siswa dengan kemampuan pemahaman sedang dan tinggi sudah mampu. 2) Siswa dengan kemampuan pemahaman rendah sudah dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu, hanya saja kurang sedikit sempurna dalam penulisan langkah-langkah penyelesaian. Sedangkan siswa dengan kemampuan pemahaman matematis sedang dan tinggi telah mampu memahami soal sehingga siswa dengan kemampuan pemahaman sedang dan tinggi dapat menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu pada materi statistika. 3) Siswa dengan kemampuan pemahaman rendah, sedang dan tinggi mampu memahami soal dan menyelesaikan soal dengan baik dan benar sehingga siswa dengan kemampuan pemahaman rendah, sedang dan tinggi telah mampu mengaplikasikan konsep atau algoritma pemecahan masalah pada materi statistika.Kata Kunci : Kemampuan Pemahaman Matematis, Materi Statistika
ANALISIS KEMAMPUAN KONEKSI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH KONSTEKTUAL Andri Yanto; Asep Amam; Yoni Sunaryo
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 2 (2022): JUNI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i2.6556

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan koneksi  matematis siswa pada materi bangun ruang sisi datar melalui masalah konstektual ditinjau dari kemampuan matematikanya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX SMP Negeri 2 Pangandaran sebanyak 6 orang siswa yang terdiri dari 2 orang siswa berkemampuan tinggi, 2 orang siswa berkemampuan sedang dan 2 orang siswa berkemampuan rendah yang diambil berdasarkan nilai raport.  Metode pengumpulan data dengan menggunakan tes dan wawancara yang melalui tahap teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Kemampuan koneksi matematis didefinisikan melalui soal konstektual yang memuat indikator kemampuan koneksi yaitu: 1) koneksi antar topik matematika, 2) Koneksi dengan disiplin ilmu lain, 3) Koneksi dengan kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa siswa berkemampuan tinggi  sudah mampu memenuhi indikator kemampuan koneksi matematis, sebagian siswa berkemampuan sedang mampu memenuhi indikator koneksi matematis dan siswa dengan kemampuan rendah belum mampu memenuhi indikator koneksi matematis.Kata Kunci: Koneksi Matematis, Bangun ruang sisi datar, Kubus dan balok.
Kesalahan Penyelesaian Mathematical Word Problem Siswa SMK Teknik dan Bisnis Sepeda Motor Berdasarkan Taksonomi SOLO Desi Rahmawati; Ai Tusi Fatimah; Yoni Sunaryo
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 2 (2021): JUNI 2021
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (376.128 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i2.5319

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk  mendeskripsikan  kesalahan  siswa  dalam  menyelesaikan Mathematical Word Problems  yang disusun berdasarkan taksonomi SOLO. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah tes dan  wawancara. Subjek penelitian ini adalah enam orang siswa SMK Al-Masturiyah Langkaplancar Kompetensi Keahlian Teknik dan Bisnis Sepeda Motor yang mewakili kemampuan matematika tinggi, sedang, dan rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesalahan konsep dilakukan oleh siswa pada kelompok kemampuan matematika sedang dan rendah. Kesalahan konsep yang dilakukan adalah penggunaan teorema atau rumus oleh siswa tidak sesuai  dengan kondisi prasyarat berlakunya rumus tersebut. Kesalahan menggunakan data dilakukan oleh semua kelompok kemampuan yaitu tidak menggunakan data yang seharusnya dipakai. Kesalahan interpretasi bahasa dilakukan oleh siswa pada kelompok kemampuan  sedang dan rendah yaitu kesalahan  dalam  menyatakan  bahasa  sehari-hari  dalam  Bahasa matematika dan kesalahan menginterpretasikan simbol-simbol, grafik dan tabel ke dalam Bahasa matematika. Kesalahan teknis hanya dilakukan oleh siswa pada kelompok sedang yaitu kesalahan penulisan bentuk pertidaksamaan. Kesalahan penarikan kesimpulan dilakukan oleh semua kelompok kemampuan yaitu melakukan penyimpulan tanpa alasan pendukung yang benar dan melakukan penyimpulan  pernyataan  yang  tidak  sah  dengan  penalaran logis Kata Kunci : Kesalahan, Taksonomi SOLO
KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIS SISWA SMP DILIHAT DARI PERSPEKTIF GENDER Siti Awalyah; Ida Nuraida; Yoni Sunaryo
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 3, No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/j-kip.v3i1.6697

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan literasi matematis siswa yang ditinjau dari perbedaan gender. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Baregbeg sebanyak enam orang. Pengumpulan data meliputi tes tertulis dan  wawancara. Data dianalisis berdasarkan aspek kemampuan literasi menurut OECD yaitu a) Merumuskan situasi secara matematis b) menggunakan konsep, fakta, prosedur dan penalaran matematika c) Menafsirkan, menerapkan dan mengevaluasi hasil matematika . Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a)  Kemampuan peserta didik laki-laki menunjukkan kemampuan literasi matematis pada kategori cukup, peserta laki-laki kebanyakan mampu menjawab pertanyaan namun tidak menuliskan langkah-langkah dalam menyelesaikan soal yang diberikan dan peserta didik menjawab pertanyaan sebagian salah; b) kemampuan peserta didik perempuan menunjukkan kemampuan literasi matematis pada kategori baik. Ketiga subyek perempuan mampu menjawab pertanyaan dengan aspek merumuskan situasi secara matematis, terlihat dalam pengerjaan menuliskan jawaban yang sesuai dengan indikator yang diberikan dan sebagian mampu menjawab pertanyaan dengan baik; c) Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan literasi matematis antara peserta didik laki-laki dan perempuan.
ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS BERDASARKAN GAYA BELAJAR SISWA Novia Fauziah; Yoni Sunaryo; Angra Meta Ruswana
J-KIP (Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan) Vol 2, No 3 (2021): OKTOBER
Publisher : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS GALUH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (165.364 KB) | DOI: 10.25157/j-kip.v2i3.6197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan penalaran matematis berdasarkan gaya belajar siswa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus.Objek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII di salah satu Madrasah Tsanawiyah daerah Ciamis Kecamatan Baregbeg sebanyak sembilan orang.Pengumpulan data menggunakan angket, tes tertulis dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan gaya belajar tipe visual yang memiliki kemampuan penalaran tinggi, sedang dan rendah dapat menyelesaikan soal penalaran matematis yang diberikan, dengan hambatan kurangnya ketelitian, terpengaruh oleh rekan. Siswa dengan gaya belajar auditori dan memiliki kemampuan penalaran tinggi, sedang dan rendah dapat menyelesaikan soal penalaran matematis yang diberikan, dengan hambatan siswa lebih tertarik jika menyelesaikan soal dengan cara berdiskusi. Siswa dengan gaya belajar kinestik dan memiliki kemampuan penalaran tinggi, sedang dan rendah dapat menyelesaikan soal penalaran matematis yang diberikan, dengan hambatan siswa merasa bosan jika terus-menerus belajar di kelas, kurang minat terhadap mata pelajaran matematika dan tidak bisa diam sehingga waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal banyak terbuang. Kata Kunci :Kemampuan Penalaran, Gaya Belajar
PELATIHAN MENJADI ENTERPRENEUR MELALUI KONSEP PROGRAM LINEAR DAN SOFTWARE WOLFRAM MATHEMATICA Yoni Sunaryo; Ida Nuraida
Abdimas Galuh Vol 2, No 1 (2020): Maret 2020
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (577.76 KB) | DOI: 10.25157/ag.v2i1.3340

Abstract

Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah membentuk karakter seorang entrepreneur pada siswa di SMA N 1 Baregbeg; materi program linear dipraktikkan di lapangan sehingga siswa dapat mengetahui dan merasakan aplikasinya dalam kehidupan nyata; dan mengajarkan pada siswa software wolfram mathematica dan penggunaannya pada materi Program Linear. Kegiatan pengabdian ini pada pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu: tahap 1 yang pada kegiatannya pada tahap ini adalah mengumpulkan siswa sebanyak enam orang dari kelas XI. Tahap 2 yaitu pemberian penyuluhan mengenai pentingnya membangun jiwa seorang enterprenur dalam diri mereka mengingat persaingan kerja di zaman sekarang begitu ketat. Materi penyuluhan juga membahas mengenai konsep/materi Program Linear. Tahap 3 yaitu melakukan pembinaan atau bimbingan dalam menyelesaikan konsep Program Linear dengan menggunakan software wolfram mathematica. Kesimpulan kegiatan ini bahwa siswa merasakan banyak manfaat dari kegiatan penyuluhan yang telah dilaksanakan, siswa termotivasi untuk berwirausaha dan terbantu dalam penguasaan terhadap materi Program Linear. Rekomendasi untuk pengabdi selanjutnya yaitu menggunakan software yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu siswa dalam menguasai materi pelajaran yang ada di sekolah, sekaligus memotivasi siswa untuk memiliki bekal keterampilan hidup yang kelak dapat dimanfaatkan siswa.
PELATIHAN PENYUSUNAN SOAL MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS BUDAYA CIAMIS PADA CALON GURU MATEMATIKA Yoni Sunaryo; Ida Nuraida
Abdimas Galuh Vol 4, No 2 (2022): September 2022
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ag.v4i2.8144

Abstract

Selama ini matematika sering dianggap sebagai ilmu yang abstrak dan berdiri sendiri padahal terdapat istilah yang menyetakan bahwa matematika adalah ratu dan pelayan ilmu. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya matematika baik bagi ilmu lain selain matematika maupun dalam kehidupan nyata. Persepsi mengenai matematika sebagai ilmu yang abstrak dan tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dapat diminimalisir dengan cara memperkenalkan kepada siswa soal-soal matematika yang realistic. Soal-soal matematika yang realistic akan lebih bermakna jika dikaitkan dengan kebudayaan daerah setempat. Siswa dapat mengenal dan mengetahui kebudayaan-kebudayaan yang ada di wilayahnya. Hal ini dapat menumbuhkna kecintaan siswa pada warisan leluhur berupa kebudayaan yang ada di sekitarnya. Metode yang dilakukan pada pengabdian ini adalah metode pelatihan dan pendampingan. Pelatihan dan pendampingan berfokus pada penyusunan soal-soal matematika realistik dengan berbasis pada budaya yang ada di Ciamis. Kegiatan ini dilakukan secara daring. Hasil dari kegiatan ini yaitu: 1)meningkatnya pemahaman secara optimal tentang cara penyusunan soal matematika yang realistic dengan berbasis budaya kagaluhan sebesar 23%; 2)meningkatnya kemampuan menyusun soal-soal matematika yang realistic dengan berbasis budaya kagaluhan sebesar 26%; 3)meningkatnya pengetahuan mengenai ragam budaya yang ada di Ciamis sebesar 20%; 4) meningkatnya rasa cinta pada kebudayaan local khsusnya yang ada di Ciamis sebesar 13%; 5)tumbuh keinginan untuk berwirausaha dengan peningkatan keinginan sebesar 34%; 6)memiliki gambaran jika akan berwirausaha kelak akan melakukan wirausaha dalam bidang apa peningkatan gambaran tersebut sebesar 30%. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan yang dilaksankan memberikan dampak positif kepada mahasiswa dalam penyusunan soal-soal matematika realistik dengan berbasis budaya yang ada di Ciamis dan minat berwirausaha.