Teguh Hari Suprayogi
Unknown Affiliation

Published : 18 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

TAMPILAN LEMAK DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK PADA SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN RANSUM DENGAN IMBANGAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT YANG BERBEDA (The Display of Fat and Solid Non Fat of Milk Lactation Dairy Cattle Because of The Rationing Feed By The Differen Setiyaningtyas, Rahmadilla Widi; Sudjatmogo, Sudjatmogo; Suprayogi, Teguh Hari
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.65 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian yang bertujuan mempelajari pengaruh imbangan hijauan : konsentrat pakan sapi perah terhadap produksi susu dan kualitasnya, khususnya lemak dan bahan kering tanpa lemak susu dilaksanakan selama 60 hari di Unit Pelaksanaan Teknis Mulyorejo Pembibitan Ternak Kabupaten Semarang. Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi kepada peternak. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah sapi perah FH sebanyak 9 ekor yang terdiri dari 6 ekor bulan laktasi VIII dan 3 ekor bulan laktasi VII dengan pendugaan bobot badan antara 400-486 kg dan produksi susu antara 5,5-8 liter. Pakan yang digunakan adalah rumput gajah dan konsentrat. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL) dengan 3 perlakuan, yaitu imbangan hijauan : konsentrat (T1 = 40 : 60, T2 = 45 : 55, T3 = 50 : 50%). Data hasil penelitian dianalisis dengan uji F yang dilanjutkan dengan uji  Beda Nyata Terkecil (BNT). Parameter yang diamati meliputi kandungan lemak dan bahan kering tanpa lemak susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan hijauan dan konsentrat  pada ransum sapi perah PFH tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kandungan lemak dan bahan kering tanpa lemak susu dengan kandungan lemak susu (gram/ekor/hari) masing-masing T1 = 242,04, T2 = 260,49 dan T3 = 276,47. Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian bahwa ransum sapi perah dengan imbangan hijauan dengan konsentrat pada kisaran 40-60% tidak mengubah persentase lemak dan bahan kering tanpa lemak susu.Kata Kunci : Sapi FH; lemak susu; bahan kering tanpa lemak susu ABSTRACTThe experiment was aimed to learn the effect of balance  forage : concentrates on feed dairy cattle to milk production and quality, specially milk fat and solid non fat was implemented about 60 days in the Technical Implementation Unit Mulyorejo and Livestock Breeding Semarang District. The benefits of this study to give farmers information. The material was used in this experiment were 9 FH dairy cattle which consists of 6 in the VIII lactations and 3 in the VII lactations with body weight estimation were between 400-486 kg and milk production between 5.5-8 liters. Feed used forage and concentrates. The experimental design used Latin Square Design with 3 treatments. That was the balance forage : concentrate (T1 = 40 : 60, T2 = 45 : 55, T3 = 50 : 50%). The results were analyzed by the F test which continued by Least Significant Difference test ( LSD ). The parameters were observed include milk  fat and solid non fat content. The results showed that the balance forage and concentrates on feed dairy cattle FH did not influence ( P > 0.05) milk fat and solid non fat content (g/cattle/day), T1 = 242.04, T2 = 260.49 and T3 = 276.47. It was concluded that the feed dairy cattle by the balance forage and concentrates in the range of 40-60 % did not change the percentage of milk fat and solid non fat.Keywords : FH Cattle; milk fat; solid non fat
TAMPILAN PRODUKSI SUSU DAN KADAR LEMAK SUSU KAMBING PERANAKAN ETTAWA AKIBAT PEMBERIAN PAKAN DENGAN IMBANGAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT YANG BERBEDA Ramadhan, Berlianto Gilang; Suprayogi, Teguh Hari; Sustiyah, Ani
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.219 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tampilan produksi susu dan kadar lemak susu kambing PE akibat perlakuan imbangan hijauan dan konsentrat. Materi penelitian terdiri dari 12 ekor kambing PE laktasi. Bahan pakan yang digunakan adalah konsentrat dan hijauan yang terdiri dari tebon dan legum (kacang-kacangan). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan imbangan hijauan : konsentrat (T1= 80%:20%, T2= 70%:30%, T3= 60%:40%). Parameter yang diamati meliputi konsumsi BK, produksi susu dan kadar lemak susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan hijauan dan konsentrat pada ransum kambing PE tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap konsumsi bahan kering pakan, produksi susu dan kadar lemak susu. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa imbangan hijauan konsentrat pada ransum kambing PE laktasi tidak berpengaruh terhadap konsumsi bahan kering pakan, produksi susu dan kadar lemak susu.Kata kunci: kambing Peranakan Ettawah, konsumsi, produksi susu, kadar lemak susu.ABSTRACT This experiment was aimed to determine the appearance of milk production and milk fat content affected by treatments of counterpart forage and concentrates. The material consisted of 12 heads goat lactation. Feed ingredients used are concentrates and forage consisting of Tebon and legumes (beans). The equipment used consisted of a capacity of 250 cc sample bottles were made of glass, light-tight flasks and beakers. Experimental design used was completely randomized design (CRD) with 3 treatments (T). The treatment used is a balance of forage and concentrates respectively (T1) 80%: 20%, (T2) 70%: 30%, (T3) 60%: 40%. Parameters observed dry matter intake, include milk production and milk fat content. The results showed that the balance of forage and concentrates on goat ration had no effect (P> 0.05) on dry matter intake, milk production and milk fat content. Based on the results of the study concluded that the balance of the concentrate to forage ration goat lactation had no effect on dry matter feed intake, milk production and milk fat contents.Keywords : Ettawah grade goats, intake, milk production, milk fat.
PENGARUH LAMA WAKTU DIPPINGDENGAN MENGGUNAKAN LARUTAN KAPORIT TERHADAP TAMPILAN TOTAL BAKTERI DAN DERAJAT KEASAMAN SUSU SAPI PERAH (The Effect of Durations Time of Dipping with Kaporit on Total Bacteria and pH of Dairy Cows Milk) Putri, Praditha; Sudjatmogo, Sudjatmogo; Suprayogi, Teguh Hari
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.277 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian yang bertujuan untuk mengetahui tampilan total bakteri dan derajat keasaman susu sapi perah akibat perbedaan lama waktu dipping dengan menggunakan larutan kaporitini dilaksanakan di UPTD Pembibitan Ternak Unggul Mulyorejo, Tengaran, Semarang pada tanggal 15 September - 12 Oktober 2014. Materi penelitian adalah susu segar dari 18 ekorsapiperah FH dengan rata-rata bobot badan 387,21 20,54 kg (CV : 5,46%) dan rata-rata produksi susu 8,7 0,46 l (CV : 5,36%). Larutan dipping menggunakan 0,2% kaporit. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diterapkan sebagai berikut: T1 (dippingselama 5 detik), T2 (dippingselama 10 detik) dan T3 (dippingselama 15 detik). Parameter yang diamati adalah total bakteri dan derajat keasaman susu. Data dianalisis dengan menggunakan Analisis Varians yang dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil analisis rata-rata  total bakteri yaitu : T1 : 3,20; T2 : 2,55 dan T3 : 2,50 x 105CFU/ml (P<0,05). Rata-rata nilai pH susu yaitu T1 : 6,0; T2 : 6,1dan T3 : 6,3 (P<0,05). Simpulan dari penelitian ini adalahperlakuan dippingmenggunakan larutan kaporit 0,2 %dengan lama waktu 10 detik sudah mampu meminimalkan cemaran bakteri dan cenderung meningkatkan pH susu ke arah netral.                                                                                                             Kata kunci: dipping; total bakteri; pH susu sapi perah; kaporitABSTRACT The study aimed to determine the total bacteria and the acidity of the dairy cows milk at the different length of dipping time using chlorine solution is carried out at Superior Livestock Breeding Station (UPTD) Mulyorejo, Tengaran, Semarang from 15 September to 12 October 2014. The research materials were fresh milk from 18 heads of FH dairy cows. The cattle were in average body weight of 387.21±20.54 kg (CV: 5.46%) and the average milk production of 8.7±0.46 l (CV: 5.36%). Dipping solution was used 0.2% chlorine. The experimental design used was a completely randomized design (CRD) with three treatments and 6 replications. The treatments were applied as follows: T1 (5 seconds dipping time), T2 (10 seconds dipping time) and T3 (15 seconds dipping time). Parameters measured were total bacteria and the acidity of the milk. Data observed were analyzed using analysis of variance followed by Least Significant Difference Test (BNT) to determine the differences between the treatments. The results showed that average of total bacteria were 3.20; 2.55 and 2.50x105CFU/ml (P<0.05), and pH of milk were 6.0; 6,1 and 6.3 (P<0.05) for T1, T2 and T3, respectively. The conclusion of this study was the dipping treatment used 0.2% chlorine with duration 10 seconds time had been able to minimize bacterial contamination and led milk pH to be neutral.Keywords : dipping time; bacterial contamination; pH dairy cows milk; chlorine
KECERNAAN PROTEIN RANSUM DAN KANDUNGAN PROTEIN SUSU SAPI PERAH AKIBAT PEMBERIAN IMBANGAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT RANSUM YANG BERBEDA (Protein Digestibility and Milk Protein of Dairy Cow Fedatthe Ration of the Difference Ratio Forage And Concentrates) Sarah, Siti; Suprayogi, Teguh Hari; Sudjatmogo, Sudjatmogo
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.966 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum dengan imbangan hijauan dan konsentrat yang berbeda terhadap kecernaan protein ransum dan kandungan protein susu sapi perah. Materi yang digunakan yaitu 12 ekor sapi perah FH betina bulanlaktasi II dan III, rumput raja, konsentratdanHCl 3%. Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) 3x4. Perlakuan yang diterapkan adalah imbangan hijauan dan konsentrat yaitu 50:50 (T0), 55:45 (T1), dan 60:40 (T2). Parameter pengamatan meliputi konsumsi BK dan PK ransum, kecernaan protein ransum dan kandungan protein susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan kecernaan protein ransum (T0; T1; T2) masing-masing adalah 66,26; 62,03; 67,48 %. Kandungan protein susu (T0; T1; T2) adalah 247,08; 270,70; 287,79 gram/ekor/hari. Konsumsi BK ransum (T0; T1; T2) adalah15,16; 15,37; 16,30  kg/ekor/hari. Konsumsi PK ransum (T0; T1; T2) adalah1,75; 1,74; 1,81 kg/ekor/hari. Ketiga perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap parameter. Simpulan penelitian ini adalah pemberian ransum dengan imbangan konsentrat dan hijauan yang berbeda belum dapat mengubah kecernaan protein ransum dan kandungan protein susu sapi perah.Kata kunci : sapi perah FH; konsumsi pakan; kecernaan protein pakan; protein susu. ABSTRACT The experiment aimedto determine the protein digestibility and milk protein of lactating dairy cowsfed at forage and concentrate ratio.The materials used were 12 dairy cows at II and III month lactating period. The experiment was done by Completely Randomized Designs (CRD) for 3 treatments and 4 replications. The treatments applied were proportion of forage and concentrate in the rations, namely 50:50 (T0), 55:45(T1), and 60:40 (T2), respectively.The parameters observed were protein digestibility, milk protein, dry matter intake (DMI) and crude protein intake (CPI).The results showedthat protein digestibility ofT0; T1; and T2 were66.26; 62.03; 67.48%, while milk protein were 247.08; 270.70; 287.79 g/head/day, respectively. The DMI ofT0; T1; and T2 were15.16; 15.37; and 16.30 kg/head/day, while CPI were1.75; 1.74; and 1.81kg/head/day, respectively. All of those parameterswere not significantlydifferent (P>0.05).Therefore it could be concluded that ratio of forage and concentrates in the ration forlactating dairy cow did not affectfeed protein digestibility and milk protein.Keywords : lactating dairy cow; feed consumption;milk protein;protein digestibility
PENGARUH FREKUENSI PEMBERIAN HIJAUAN YANG BERBEDA TERHADAP PRODUKSI DAN BAHAN KERING SUSU KAMBING PERAH (The Effect of Differents by Forage Feeding Frequency on Total Solid and Milk Production for Dairy Goat) Amrudin, Rahmad; Sambodho, Priyo; Suprayogi, Teguh Hari
Animal Agriculture Journal Vol 3, No 2 (2014): Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (411.417 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performans produksi kambing Perah yaitu produksi susu dan kandungan bahan kering susu akibat dari perlakuan pakan hijauan dengan cara mengatur frekuensi pemberiannya (frekuensi pemberian pakan perhari). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kambing perah (PE) laktasi sebanyak 12 ekor yang berada pada bulan laktasi ke 3 dan ke 4. Pakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrat dan hijauan (tebon jagung dan rumput gajah dengan perbandingan kosentrat : hijauan adalah 40% : 60% dari total bahan kering ransum. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan (T1, T2 dan T3) dan 4 kali ulangan (kambing). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang nyata (P<0,05) frekuensi pemberian hijauan terhadap konsumsi BK pakan dan PK pakan, produksi susu dan bahan kering susu, selanjutnya dapat disimpulkan bahwa peningkatan frekuensi pemberian hijauan ekor/hari pada kambing perah dapat meningkatkan konsumsi hijauan, produksi susu dan BK susu.Kata Kunci : Kambing perah; hijauan; konsentrat; produksi susu ABSTRACT The experiment aimed to determine the performance of dairy goat of total solid and milk production dairy goat. The result of feed treatment by regulation the frequencies of feeding. Material used are 12 dairy goats in 3rd and 4th lactating periods. Ration that used in this experiment are concentrate and forages (corn hay and Elephant grass) with ration : 40 % (concentrate) : 60 % (forages). Design of experiment used Completely Randomized Design ( CRD ) that consisted of 3 treatments ( T1, T2 and T3 ) and 4 replications. The result indicates a significant by frequencies of forages on dry matter intake, crude protein intake, total solid and milk production. The conclusions, that the increased of forage feeding frequencies in dairy goats can be improve for feed intake , total solid and milk production.Keywords: Dairy goat; forage; concentrate; milk production
PERFORMANS DARAH KAMBING PERANAKAN ETTAWA DARA YANG DIBERI RANSUM DENGAN TAMBAHAN UREA YANG BERBEDA Yanti, Elisa Gebi; Isroli, Isroli; Suprayogi, Teguh Hari
Animal Agriculture Journal Vol 2, No 1 (2013): Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (187.904 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui kegunaan pemberian tambahan urea dalam ransum terhadap performans darah yaitu eritrosit, hemoglobin serta hematokrit. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober sampai 30 Desember 2013 di UPTD Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Singosari Malang. Materi yang digunakan adalah kambing PE fase dara sebanyak 12 ekor dengan bobot badan 15-17 kg; ransum berupa pakan hijauan dan konsentrat. Perlakuan dalam penelitian ini menggunakan tiga ransum dengan tambahan urea yang berbeda, sebagai 3 perlakuan dan 4 kali ulangan : 1) ransum ditambah urea 0,9% (T1); 2) ransum ditambah urea 2,16% (T2); 3) ransum ditambah urea 3,42% (T3). Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap. Parameter yang diamati adalah konsumsi data BK, kadar Hemoglobin, jumlah eritrosit dan kadar eritrosit darah diuji dengan menggunakan uji analisis varians dan dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukan rataan konsumsi BK ransum harian masing-masing adalah T1 622,7 g/ekor/hari; T2 655,3 g/ekor/hari dan T3 569,2 g/ekor/hari (P<0,05). Rataan jumlah eritrosit masing-masing adalah T1 2,9 sel/µl; T2 2,54 sel/µl dan T3 2,3 sel/µl (P<0,05). Rataan kadar hemoglobin masing-masing adalah T1 10,2 g/dl; T2 9,6 g/dl; dan T3 9,1 g/dl. Rataan`nilai hematokrit masing-masing T1 31,1%; T2 24,1%; dan T3 22,6%. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa pemberian ransum dengan tambahan urea yang berbeda pada kambing PE fase dara ternyata mempengaruhi konsumsi Bahan Kering ransum dan jumlah eritrosit. Penambahan urea tidak mempengaruhi kadar hemoglobin dan nilai hematokrit darah.Kata Kunci : Kambing , urea , hemoglobin, eritrosit, hematokritABSTRACT This experiment was conducted to study the effect of differences of urea level of ration on performance in particular blood erythrocytes, hemoglobin and hematocrit of Ettawa grade ewes. The experiment was carried out in October 1st – December 30th 2012 in Singosari, Malang regency. The material used was 12 heads of ettawa ewe weight 15-17 kg, feed of ration forage and concentrates. The treatment in this study were three rations with different levels of urea ; 1) ration plus urea 0,9%; 2) ration plus urea 2,16%); 3) ration plus urea 3,42%. This study used experimental design CRD (completely randomized design) with LSD. Parameters observed were feed intake, hemoglobin, number of erythrocytes and hematocrit levels. The results of the analysis of a variety shows, that addition urea in the ration significally affect feed intake consumption and the number of erythrocytes, but did not affect the levels of hemoglobin and hematocrit. The conclusion that can be drawn from the above study is that administration of rations with different addition of urea in ettawa ewe has affect the average of consumption and the number of erythrocytes.Keywords : goat, urea, hemoglobin, eritrosit, hematokrit
EFISIENSI DAN PERSISTENSI PRODUKSI SUSU PADA SAPI FRIESIAN HOLSTEIN AKIBAT IMBANGAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT BERBEDA (The Efficiency and Persistency of Milk Production on Friesian Holstein Dairy Cows Fed at Different Forage and Concentrate Feeding Ratio) Anggiati, Gita Tri; Sudjatmogo, Sudjatmogo; Suprayogi, Teguh Hari
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.146 KB)

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi dan persistensi produksi susu akibat imbangan pakan hijauan dan konsentrat berbeda.  Materi yang digunakan adalah 12 ekor sapi perah Friesian Holstein bulan laktasi II dan III dengan bobot badan rata-rata 456,21 ± 20,83 kg (CV = 4,95%) dan produksi susu rata-rata 10,05 ± 1,24 liter (CV = 12,83%).  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan.  Perlakuan yang diujikan yaitu pemberian ransum dengan imbangan hijauan dan konsentrat : T0 = 50:50; T1 = 55:45 dan T2 = 60:40.  Data dianalisis ragam menggunakan uji F dan apabila terdapat perbedaan dilakukan uji lanjut menggunakan uji Duncan.  Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan imbangan pakan hijauan dan konsentrat tidak berpengaruh (P>0,05) terhadap kecernaan energi ransum (T0= 88,27; T1= 88,02 dan T3= 87,91 %), energi susu (T0=921,60; T1=1.174,53 dan T2=1.132,68 kkal/liter) dan persistensi produksi susu (T0=93,50; T1=100,26 dan T2=84,21%).  Perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap energi tercerna (T0=16,05; T1= 13,66 dan T2= 8,34 Mkal/hari) dan efisiensi produksi susu (T0=27,84; T1=37,69 dan T2=39,62%. Kesimpulan penelitian ini adalah imbangan hijauan dan konsentrat yang berbeda dalam ransum sapi perah friesian holstein tidak mengubah persistensi produksi susu tetapi meningkatkan efisiensi produksi susu. Kata kunci : Imbangan Pakan; Efisiensi Produksi Susu; Persistensi Susu. ABSTRACT The aim of this experiment was to determine the efficiency and persistency of milk production as a result of forage and concentrates rations.  The materials used were twelve Friesian Holstein lactating cows in lactation II and III month at averaged body weight of 456.21±20.83 kg (CV=4.95%) and the averaged milk production of 10.05±1.24 liters (CV =12.83%).  The experimental design used was a completely randomized design for 3 treatments and 4 replications.  The treatments were rations of forage and concentrate at 50:50 (T0); 55:45 (T1) and 60:40 (T2).  Data were analyzed using ANOVA and further test using Duncan Multiple Range Test were used at any significant differences.  The results showed that the forage and concentrate ratio on the ration of Friesian Holstein dairy cows was not significantly different (P>0.05) the digestibility of energy (T0= 88.27; T1=88.02 and T2=87.91%), milk energy (T0=921.60; T1= 1,174.53 and T2=1,132.68 kcal/liter), persistencies of milk (T0=93.50; T1=100.26 and T2=84.21%) respectively.  There was high significantly different (P<0.01) to the digestible energy (T0=16.05; T1=13.66 and T2=8.34 Mcal/day) and milk production efficiencies (T0= 27.84; T1=37.69 and T2=39.62%). This study concluded that the ratio of forage and concentrate in Friesian Holstein dairy cows feeding was failed to change the persistencies of milk production but increase the milk production efficiencies. Key words : Ration Balance; Efficiency Milk Production; Persistency of Milk.
TAMPILAN TOTAL PLATE COUNT DAN Staphylococcus aureus PADA SUSU SAPI FRIESIAN HOLSTEIN AKIBAT DIPPING DENGAN IODOSFOR PADA BERBAGAI KONSENTRASI (Performance Of Total Plate Count And Staphylococcus aureus In Milk Of Friesian Holstein Cow After Dipping With Wibowo, Andri; Suprayogi, Teguh Hari; Sudjatmogo, Sudjatmogo
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Nomor 1 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.193 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi iodosfor untuk dipping terhadap Total Plate Count (TPC) dan Staphylococcus aureus pada susu sapi Friesian Holstein (FH). Penelitian dilaksanakan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pembibitan Ternak Unggul Mulyorejo di Desa Barukan, Kecamatan Tengaran - Kabupaten Semarang. Materi yang digunakan adalah susu segar yang diperoleh dari 18 ekor sapi perah FH laktasi dengan rata-rata bobot badan 408,55 ± 30,86 kg (CV = 10,68%) dan rata-rata produksi susu 9,6 ± 0,84 l (CV = 12,36%). Bahan dipping yang digunakan adalah iodosfor 10,295% (yang tersusun atas 0,295% iodine, 10% sorbitol dan gliserol) dan akuades yang dicampur hingga homogen. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 3 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yang diujikan yaitu T0 (non dipping), T1 (dipping dengan konsentrasi 0,5% iodosfor) dan T2 (dipping dengan konsentrasi 1% iodosfor). Hasil penelitian menunjukkan bahwa rataan TPC pada T0, T1 dan T2 masing-masing adalah 9,6 ; 7,5 dan 3,9 x 105 CFU/ml (P<0,01), sedangkan total bakteri Staphylococcus aureus masing-masing yaitu : 1,60; 0,93 dan 0,55 x 102 CFU/ml (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah dipping dengan menggunakan iodosfor pada konsentrasi 0,5% sudah dapat menurunkan TPC dan Staphylococcus aureus pada susu sapi FH.Kata kunci:  dipping; iodosfor; Total Plate Count; Staphylococcus aureus; sapi Friesian Holstein  ABSTRACTThis study was aimed to determine the effect of iodosphor concentration for dipping on Total Plate Count (TPC) and Staphylococcus aureus in milk of Friesian Holstein (FH) dairy cow. The research was conducted at the Regional Technical Implementation Unit (Superior Livestock Breeding/UPTD Mulyorejo) Barukan village, Tengaran – district of Semarang. The material used was fresh milk obtained from 18 lactating FH dairy cows with an averaged body weight of 408.55 ± 30.86 kg (CV = 10.68%) and the averaged milk production of 9.6 ± 0.84 l (CV = 12.36%). Dipping materials used were iodosphor 10.295% (which was composed of 0.295% iodine, 10% sorbitol and glycerol) and distilled water which was mixed until homogeny. The experimental design used was a completely randomized design with 3 treatments and replicates).The treatments were T0 (non-dipping), T1 (dipping with a concentration of 0.5% iodosphor) and T2 (dipping with a concentration of 1% iodosphor).The results showed that the average of TPC of the treatments were 9.6; 7.5, and 3.9 x 105 CFU/ml (P <0.01), whereas the total Staphylococcus aureus were 1.60; 0.93 and 0.55 x 102 CFU/ml (P <0.01) for T0, T1 and T2, respectively. The conclusion of this study was the use of iodosphor at a concentration of 0.5% for dipping could lower the TPC and Staphylococcus aureus in milk from FH dairy cows. Keywords:  dipping; iodosphor; Total Plate Count; Staphylococcus aureus; Friesian Holstein cows
KANDUNGAN LEMAK, TOTAL BAHAN KERING DAN BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU SAPI PERAH AKIBAT INTERVAL PEMERAHAN BERBEDA Vergi, Mentari Diana; Suprayogi, Teguh Hari; Sayuthi, Suranto Moch
Animal Agriculture Journal Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Nomor 2 Tahun 2015
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.622 KB)

Abstract

ABSTRAK    Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan interval pemerahan yang berbeda guna memperbaiki tampilan mutu susu atau kandungan lemak, total bahan kering dan bahan kering tanpa lemak (BKTL). Materi yang digunakan adalah 16 ekor sapi perah Friesian Holstein (FH) pada bulan laktasi ke-4 dan 5, bobot badan rata-rata 373,27±27,32 kg (CV 7,32%), dan produksi susu rata-rata 12,50±0,06 liter (CV 0,46%). Rancangan percobaan yang digunakan adalah Crossover Designs. Perlakuan yang dicobakan adalah P1 (interval pemerahan 12:12 jam) dan P2 (interval pemerahan 16:8 jam). Parameter yang diamati meliputi lemak susu, total bahan kering dan bahan kering tanpa lemak. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan lemak susu P1 dan P2, masing-masing 0,56 dan 0,50 kg/ekor/hari dan berbeda nyata (P<0,05). Kandungan total bahan kering pada P1 dan P2, masing-masing 1,80 dan 1,56 kg/ekor/hari dan berbeda nyata (P<0,05). Kandungan BKTL pada susu untuk perlakuan P1 dan P2, masing-masing 19,76 dan 17,34  kg/ekor/hari dan berbeda nyata (P<0,05). Kesimpulan yang dapat diambil adalah interval pemerahan 12:12 jam dapat meningkatkan kualitas susu dibandingkan interval pemerahan 16:8 jam.Kata kunci : Sapi Perah FH; Interval Pemerahan; Kualitas Susu. ABSTRACT This study aimed to compare the milking interval on milk fat content, Total Solid and Solid Non Fat (SNF). The dairy cattle used was 16 Frisien Holstein cows at the second and third milking periods and at fourth and fifth months of lactation. The average of body weight and milk production were 373.27 ± 27.32 kg (CV 7.32%) and  12.50 ± 0.06 liters (CV 0.46%). The experimental design used was Crossover Design. The treatment was T1 (milking interval 12:12 hours) and T2 (milking interval 16:8 hours). The parameters observed were milk fat, total solid and solid non fat. The data were analysed by F test. The results showed that milk fat content was 0.56 and 0.50 kg/head/day (P<0.05), total solid content was 1.80 and 1.56 kg/head/day (P<0.05), Solid non fat on milk was 19.76 and 17.34 kg/ head/day (P<0.05 ) for P1 and P2, respectively. In conclusion, the milking interval used by 12:12 hours was better than 16:8 hours to increase milk quality.Keywords: Milking Interval; Fat Content; Total Solid; Solid Non Fat.
TAMPILAN TOTAL BAKTERI DAN pH PADA SUSU KAMBING PERAH AKIBAT DIPPING DESINFEKTAN YANG BERBEDA Mahardika, Okto; Sudjatmogo, Sudjatmogo; Suprayogi, Teguh Hari
Animal Agriculture Journal Vol 1, No 1 (2012): Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012
Publisher : Animal Agriculture Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (396.603 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Unit Pelayanan Teknis Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan Ternak Singosari Malang pada tanggal 6 Agustus sampai 20 Agustus 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari 3 macam desinfektan yang dicobakan untuk dipping puting kambing PE laktasi terhadap total bakteri dan pH. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor kambing perah Peranakan Ettawa laktasi dengan kriteria kondisi sehat,dengan bobot badan rata-rata 40 kg dan sedang dalam masa laktasi bulan laktasi ke 2, 3 macam desinfektan yaitu povidon iodine, kaporit (calcium hyphochloride 60%), desinfektan (benzalkonium chloride dan isopropanol) dengan merk dagang destasan dan aquabides. Peralatan yang digunakan timbangan digital, ember, gelas ukur, gelas pencelup untuk dipping, stop watch, botol sampel, pH meter merk Hanna dengan skala 0-14 dengan kepekaan 0,01, dan termos kedap cahaya serta plate count agar. Perlakuan yang diterapkan adalah T1 (dipping dengan larutan iodine), T2 (dipping dengan larutan kaporit) dan T3(dipping dengan larutan destasan). Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah total bakteri dan pH susu. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 4 ulangan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dipping dengan desinfektan yang berbeda tidak menunjukkan perbedaan (P>0,05) terhadap total bakteri dan pH susu. Rataan total bakteri T1, T2 dan T3 masing-masing 5,80 x 105 cfu/ml ; 5,53 x 105 cfu/ml dan 5,40 x 105 cfu/ml. Rataan pH susu T1, T2 dan T3 masing-masing 6,52; 6,59 dan 6,61. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa 3 jenis desinfektan (iodine, kaporit, destasan) yang digunakan untuk dipping puting kambing laktasi mempunyai kemampuan yang sama dalam mengendalikan jumlah bakteri dan mempertahankan nilai pH.Kata kunci: total bakteri, pH susu, dippingABSTRACT This research was conducted at the Technical Services Unit and the Livestock Breeding Livestock Forage Food Singosari Malang on August 6 until August 20, 2011. This study aimed to determine the effect of three kinds of disinfectants were tested for dipping goat nipple lactation on total bacteria and pH. The material used in this study were 12 dairy goats Peranakan Ettawa healthy lactation criteria, with an average body weight of 40 kg and is in the months of lactation to lactation 2, 3 kinds, namely povidone iodine disinfectant, chlorine (60% calcium hyphochloride ), disinfectants (benzalkonium chloride and isopropanol) with destasan trademarks and aquabides. Equipment used digital scales, buckets, measuring cups, glasses dyer for dipping, stop watch, sample bottles, brand Hanna pH meter with a scale of 0-14 with a sensitivity of 0.01, and a light-tight flask and plate count agar. The treatment is applied to T1 (dipping with iodine solution), T2 (dipping with chlorine solution) and T3 (dipping the solution destasan). Parameters observed in this study is the total bacteria and pH of milk. Experimental design used was completely randomized design (CRD) with 3 treatments and 4 replications. The data obtained were then analyzed using ANOVA. The results showed that dipping with different disinfectants showed no difference (P> 0.05) on total bacteria and pH of milk. Mean total bacterial T1, T2 and T3 respectively 5.80 x 105 cfu / ml; 5.53 x 105 cfu / ml and 5.40 x 105 cfu / ml. Mean pH of milk T1, T2 and T3 respectively 6.52; 6.59 and 6.61. Based on these results it can be concluded that the three types of disinfectant (iodine, chlorine, destasan) used for dipping the nipple lactating goats have the same ability to control the amount of bacteria and maintain the pH value.Keywords: total bacteria, the pH of milk, dipping