Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Kajian Tipologi Sufiks –an dalam Bahasa Indonesia Suryadi, M
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 1: Februari 2017
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.649 KB) | DOI: 10.14710/nusa.12.1.27-37

Abstract

In Indonesian language, the study of suffix “–an” has been widely practiced by linguists, as if the study of suffix “–an” has been completed and there was no problem. Behind that, the rule of certainty about the suffix “–an” has not been convincingly revealed, wheater it is related to necessity, probability, and certainty.Through typology studies can be found the rules of certainity suffix “–an”. Surely, there will be found three rues: first the rule of suffix “–an”, second the rule of stability of the suffix “–an”, and third the rule of the suffix “–an” position on the sentence relation. Further findings on setencial relations: the presence of the suffix -an determined by verbal form. In relation S-V-O suffix -an always occupy the argument. Suffix -an have the ability to change all categorical word into a noun category except the category of adverbs.
Aspek Lingual Tegursapa Sosial Masyarakat Jawa Kota Semarang Suryadi, M
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 13, No 2: Mei 2018
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.001 KB) | DOI: 10.14710/nusa.13.2.180-189

Abstract

AbstractThe purpose of this study is to describe lingual aspects that strengthen the speech of the clergy of Java Coastal community in Semarang City. This greeting remarks as a glue of the socioal harmony and horizontal conflict absorbers, as well as a feature of uniqueness in the connection of social intimacy in the coastal region.Research location in Semarang City. Selection of respondents and informants using purposive sampling system. Data collection methods were conducted through structured interviews, in-depth interviews, and focus group discs. The method of data analysis using the separation of components on speech by greeting sad lingual aspects contained in the speech.There are three lingual aspects that influence the power of speech:  speech sauce, variety, and formIntisariTujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan aspek lingual yang memperkuat tuturan tegur-sapa social masyarakat Jawa Pesisir di Kota Semarang.  Tuturan bertegur-sapa ini sebagai perekat harmoni sosioal dan peredam konflik horizontal, sekaligus sebagai fitur keunikan dalam pertalian keakraban sosial di wilayah pesisiran.  Lokasi penelitian di Kota Semarang. Pemilihan responden dan informan menggunakan sistem purposive sampling. Metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terstruktur, wawancara  mendalam, dan focus group discus.Metode analisis data menggunakan pemilahan komponen pada tuturan bertegur-sapa melalui aspek-aspek lingual yang terdapat pada tuturan. Ditemukan tiga aspek lingual yang mempengaruhi kekuatan tuturan bertegur sapa social, yakni kecap ujaran,ragam, dan bentuk.
Nilai Filosofis Peralatan Tradisional Terhadap Karakter Perempuan Jawa dalam Pandangan Masyarakat Pesisir Utara Jawa Tengah Suryadi, M
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 13, No 4: November 2018
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.978 KB) | DOI: 10.14710/nusa.13.4.567-578

Abstract

The uniqueness of Javanese society, especially the Javanese people north coast of Central Java is a way of looking at the values of life. One of the values of the life of the Javanese people is attached to traditional household appliances. Traditional tools have lexical meanings, cultural meanings, and philosophical values. These three components are captured in the name of the equipment. Traditional tools of coastal Javanese society gradually began to be abandoned by their owners and began to be replaced with modern equipment. As a result, inherent philosophical values begin to be forgotten. Research location in Demak Regency. Data collection methods used were observation, in-depth interviews, and focus group discussions.The data analysis method used is a description of the lexical component: the description of the lexical meaning and cultural meaning.Description of internal culture: elaboration of philosophical values.Research findings: each traditional equipment name has a correlation between the lexical meaning of cultural meaning, and cultural meaning of its philosophical value.The traditional equipment function of the coastal Javanese community is attached to referents. Philosophical values are attached to references.
Peran Keluarga Muda Jawa terhadap Penggunaan Bahasa Jawa pada Ranah Keluarga di Lingkungan Perkampungan Kota Semarang Suryadi, M
Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa dan Sastra Vol 12, No 2: Mei 2017
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.093 KB) | DOI: 10.14710/nusa.12.2.14-23

Abstract

The research aims is to determine the strength and the role of families, especially the families of the village who were used Javanese Language. Nowadays, the Javanese language the developed is the reflection of family concern, especially the role of parents in inheriting the use of Javanese Language (normative-prescriptive).  The research location is in Semarang City. The method that used to obtain data was the method refer to: observation, record, and method of proficient: participant, interviews. Data analysis used descriptive-quantitative method, i.e. Ervin-Tripp alternation rule (1972). The result of this research that the role of family is very influential on the mastery and use of Javanese Language, as well as coloring the Javanese Language on the present-day. The family has three main roles, namely (1) the gateway to the introduction of the Javanese Language, (2) the gateway to learning Javanese Language, and (3) the gateway to preservation of Javanese.
FORMASI IDEOLOGI DAN NEGOSIASI DALAM CERPEN SIPLEG KARYA OKA RUSMINI: KAJIAN HEGEMONI GRAMSCI Sayekti, Fitria Tungging; Noor, Redyanto; Suryadi, M
HUMANIKA Vol 28, No 2 (2021): December
Publisher : Faculty of Humanities, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/humanika.v28i2.38390

Abstract

Penelitian ini membahas hegemoni berlatar tempat di daerah Bali, dalam cerpen Sipleg karya Oka Rusmini. Bahasan pertama yaitu formasi ideologi apa saja yang dimiliki para tokoh pada cerita melalui kutipan dalam cerpen Sipleg. Setiap tokoh memiliki ideologi yang mempengaruhi pemikiran dan sikapnya kepada orang lain di sekitarnya. Tanpa disadari ideologi yang mereka yakini memunculkan tindakan hegemoni kepada tokoh lain di cerita Sipleg. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formasi ideologi apa saja yang terdapat di dalam cerpen Sipleg karangan Oka Rusmini. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ideologi apa yang dinegosiasikan oleh pengarang, yang dimunculkan melalui tokoh Sipleg dalam cerpen karangannya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan cara membaca dan mencatat kutipan dialog dalam cerpen. Formasi ideologi dan negosiasi ideologi dianalisis menggunakan teori hegemoni Gramsci. Oka Rusmini sebagai pengarang memunculkan hegemoni yang dilakukan oleh tokoh lelaki bernama I Wayan Sager memiliki ideologi konservatisme dan anarkisme. Ideologi yang dominan terdapat pada cerita adalah ideologi konservatisme dan ideologi anarkisme. Pengarang memunculkan ideologi baru yaitu ideology feminisme. 
PERTALIAN ANALISIS SINTAKSIS PADA BENTUK WACANA BERTEKS JAWA M Suryadi
PAROLE: Journal of Linguistics and Education Volume 1 Nomor 1 Oktober 2010
Publisher : Master Program in Linguistics, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.149 KB) | DOI: 10.14710/parole.v1i0.37-50

Abstract

To understand a word need the details comprehension of the unit of language such as sentences. However the complicated discourse start from and being in the unit of language itself, whether sentence as discourse component or discourse exponent. When the sentence as discourse component then the intention (the speakers aim will be delivered) and the binding capacity of sentence (the binding inter sentence in the discourse) that play role, when the sentence as discourse exponent so the interest (reality have been captured) play the role. If the three components (intention, interest, and the binding capacity of sentence) can be united in the unit of language so the effort of the speaker to develop his intelligence and his cooperation with the hearer can be tied in optimally
Interpretasi Kata Borrowing Pada Novel The Borrowers Karya Mary Norton : Kajian Semiotika Kawentar, Rukma; Noor, Redyanto; Suryadi, M
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 8, No 2 (2024): Juni
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.8.2.187-196

Abstract

Sastra anak merupakan objek kajian yang menarik untuk diteliti karena walaupun sasaran pembacanya adalah kalangan anak-anak tetapi sastra jenis tersebut juga diminati oleh orang-orang dewasa. Objek penelitian dari tulisan ini adalah sastra anak berjenis novel yang berjudul The Borrowers karya Mary Norton. Permasalahan yang akan diangkat dari penelitian ini adalah tentang interpretasi kata borrowing yang menjadi salah satu inti cerita di dalam novel tersebut. Dengan menggunakan teori semiotika milik Charles Sanders Peirce khususnya tentang ikon, indeks dan simbol akan dilihat bagaimana makna kata borrowing jika dikaitkan dengan konteks sosial masyarakat negara Inggris pada saat novel tersebut diciptakan. Melalui permasalahan yang diangkat di dalam penelitian ini akan  dilihat bahwa sebenarnya pemaknaan dari kata borrowing di dalam novel dapat dihubungkan dengan kondisi sosial masyarakat Inggris pasca Perang Dunia ke-2, sehingga kata borrowing tersebut sebenarnya memiliki interpretasi yang lebih dalam maknanya. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa makna borrowing yang terdapat di dalam novel sebenarnya merupakan pencerminan dari sikap pemerintah Negara Inggris terhadap masyarakat Inggris yang pada saat itu menderita akibat Perang Dunia ke-2 yang terjadi. 
Kritik Sosial dalam Bermasyarakat Merujuk Pada Asas Agama Islam Novel Kubah Karya Ahmad Tohari: Kajian Sosiologi Sastra Jamin, Abdiansyah; Waluyo, Sukarjo; Suryadi, M
Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, dan Informasi Vol 8, No 1 (2024): Maret
Publisher : Program Studi Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/anuva.8.1.1-13

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisa perihal kondisi sosial dan mengerucut pada acceptance, atau penerimaan masyarakat berpenduduk Islam terhadap mantan simpatisan dan tahanan politik sayap kiri, serta situasi psikologis yang diderita oleh tokoh Karman dalam novel Kubah karya Ahmad Tohari. Novel Kubah karya dianalisis dan dikaji dengan sosiologi sastra dan didukung teori religiusitas. Teks non-sastra digunakan sebagai objek utama penelitian untuk menyesuaikan dan menemukan hasil analisis yang akurat terhadap novel Kubah. Urutan penelitian meliputi pembacaan teks dan jurnal sastra, yaitu analisis yang diinisiasi dengan kajian pustaka teks sastra (novel) dan teks non-sastra; kajian yang disajikan antara lain adalah data dan pembahasan. Hasil kajian meliputi: tokoh Karman yang merupakan anggota PKI dihadapkan pada situasi yang mengharuskan dirinya masuk ke dalam kelomok masyarakat Islam dan juga fakta temuan fakta bahwa tidak semua bekas kelompok komunis tidak diterima di kelompok masyarakat. Dampak psikologis yang berdampak pada Karman menjadi penelitian tambahan dalam jurnal ini. Tokoh Karman juga menderita dampak psikologis yang membebani semasa menjadi tahanan politik. Hasil kajian sosiologi dan religiusitas pada novel Kubah bertujuan untuk memberi sudut pandang baru terhadap penerimaan di sebuah kelompok masyarakat dan kepada seseorang atau kelompok yang pernah memiliki rekam jejak yang kurang baik. Novel Kubah yang sarat dengan pesan yang terkait dengan religiusitas di dalamnya menggambarkan bahwa; (1) kelompok masyarakat atau kelompok keagamaan menerima dan memaafkan setiap orang yang bertaubat dan berbuat baik, (2) pilihan politik tidak menjadi sumbu perpecahan dan pemantik kebencian antar manusia, (3) dan fakta bahwa pilihan politik menuntut pengorbanan yang besar dan berisiko dapat menghancurkan kondisi psikologis orang tersebut.
KEMANUSIAAN, CINTA, DAN KEBAIKAN: STUDI DEKONSTRUKSI RAMAYANA OLEH RAJAGOPALACHARI Puspitasari, Shochifah Diyah; Widyatwati, Ken; Suryadi, M
ELTIN Journal Vol 12 No 2 (2024): VOLUME 12, ISSUE 2, OCTOBER 2024
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ramayana is the famous story from India that have retold in many versions and translated into many languages. Ramayana has unique way in depicting characters between the protagonist and antagonist. In the story of Ramayana, Ravana as the antagonist character also has some good personality such as the way he treats Sita. According to the issues, the researcher tried to analyze binary oppositions in the story of Ramayana retold by C. Rajagopalachari by using the deconstruction theory of Jacques Derrida. This research is a qualitative descriptive research that focus on the antagonist character in this story namely Ravana. The data were taken from the quotations in the book to find out or explain the deconstruction analysis in the Ramayana retold by C. Rajagopalachari.  The result of this research showed that the binary oppositions are found in the antagonist character, Ravana. Thus, it can be concluded that Ravana as antagonist character actually has a character who brings humanity, love, and kindness.
Istilah-Istilah dalam Sesaji Upacara Apitan Desa Taruman, Kecamatan Klambu, Kabupaten Grobogan: Kajjian Antropolinguistik Faradilla, Hanif Rahma; Suryadi, M
Wicara: Jurnal Sastra, Bahasa, dan Budaya Vol 2, No 1: April 2023
Publisher : Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/wjsbb.2023.16507

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah istilah-istilah yang digunakan untuk menyebutkan benda-benda yang terdapat di dalam sesaji Upacara Apitan. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi dua jenis yaitu, sumber data primer berupa hasil wawancara dengan informan penelitian, dan data sekunder berupa catatan, dan berkas-berkas penting yang berkaitan dan bersifat mendukung  data penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara infroman menggunakan teknik cakap, dan observasi lapangan menggunakan teknik simak, teknik cakap, teknik rekam, dan teknik catat. Aanalisis data dilakukan dengan menggunakan metode Miles dan Huberman, kemudian hasil analisis diasajikan secara formal dan informal. Berdasarkan hasil analisis data, terdapat 21istilah dalam sesaji Upacara Apitan antara lain yaitu cok bakal meliputi, miri, lawe, kelapa, kembang gantal, gula jawa, bolah, taki,  seperangkat sesaji upluk isi beras, dhuwik ting, lan kendhi isi banyu, gedhang,  godhong gedhang, godhong jati, suruh, kembang setaman, jajan pasar, uplik, kupat lepet, ingkung pitik, tuwak, merang, dan beras kuning.