Made Suryadi
Unknown Affiliation

Published : 31 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) SEBAGAI MEDIA PENGAJARAN GEOGRAFI Suatu Kasus Manfaat Media Pengajaran Geografi Pada Pendidikan Tinggi Suryadi, Made
Media Komunikasi Geografi Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v14i1.1747

Abstract

SIG sebagai media pengajaran geografi membantu pengajaran dalam pemahaman konsep, generalisasi dan pemecahan masalah geografi. Dengan peta, fakta-fakta geografi secara realistis dengan mudah dapat dilihat. Untuk pemahaman konsep, generalisasi dan pemecahan masalah melalui pengamatan pada fakta-fakta geografi, pengajaran geografi membutuhkan sejumlah peta-peta yang relevan. Peta, dengan tumpang susun beberapa peta adalah SIG secara manual. Dalam SIG manual, pembuat peta dan penggunanya adalah terpisah. Pembuat dan pengguna peta melalui SIG dengan komputer oleh guru secara terpadu memudahkan penyediaan dan penggunaan peta sesuai dengan tujuan pengajaran geografi-pemahaman konsep, generalisasi, dan pemecahan masalah. Pengajaran geografi dapat dilakukan secara lebih efektif. Kata-kata kunci : SIG, media, pengajaran dan geografi.
ANALISIS KEBERHASILAN PROYEK DESENTRALISASI PENDIDIKAN DASAR TERKAIT DENGAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN SEKOLAH DI KABUPATEN GIANYAR TAHUN 2003-2007 Suryadi, Made
Media Komunikasi Geografi Vol 14, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v14i2.2192

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan analisis keberhasilan proyek desentralisasi pendidikan dasar terkaitdengan pengembangan pendidikan sekolah di Kabu[aten Gianyar tahun 2003-2007. Adapuntujuan penelitian ini adalah (1) menganalisis keberhasilan upaya peningkatan akses danpemerataan pemerolehan pendidikan dan (2) menganalisis keberhasilan upaya peningkatanmutu pendidikan di tingkat pendidikan dasar di kabupaten Gianyar selama proyekdesentralisasi pendidikan dasar dari tahun 2003-2007. Populasi penelitian adalah 107 SD danSMP sedangkan sampel penelitian sebanyak 28 sekolah SD dan SMP di Kabupaten Gianyar.Sampel ditentukan dengan teknik bertingkat dan berjenjang secara random. Data tentangjumlah siswa, APK, APM, DO, AMK, AT, hasil UAS, UN, proses pembelajaran, tenagapendidik, dan sarana-prasarana diambil dengan instrumen pengambil data baik lewatpengisian kuesioner,observasi dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis secaradeskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada keberhasilan dalam pengembanganpendidikan sekolah di kabupaten Gianyar sesuai dengan yang direncanakan dalam rencanapengembangan pendidikan sekolah selama proyek berlangsung kurun waktu 2003-2007.Keberhasilan ini dapat dilihat dari: (i) adanya peningkatan kualitas akses danpemerataan pemerolehan pendidikan yang meliputi jumlah siswa, APK, APM, DO, AMK,AK, dan AT di tingkat pendidikan dasar dan (ii) adanya peningkatan mutu pendidikan ditingkat pendidikan dasar dilihat dari capaian UAS SD dan UN SMP, proses pembelajaran,pendidik, tenaga kependidikan dan sarana-prasarana sekolah.Kata kunci : analisis keberhasilan, desentralisasi pendidikan dasar, pengembanganpendidikan sekolah
Pengembangan Wisata Alam dalam Perspektif Otonomi Daerah dan Dampak Lingkungan Yang Ditimbulkannya Suryadi, Made
Media Komunikasi Geografi Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.684 KB) | DOI: 10.23887/mkg.v15i2.11430

Abstract

Indonesia kaya akan obyek-obyek wisata alam yang potensial untuk dikembangkan yang merupakan aset daerah yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah, lebih-lebih setelah diundangkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah. walaupun demikian pada kenyataannya masih banyak obyek wisata yang belum dapat dikembangkan karena ada kendala-kendala seperti kurang dikenalnya obyek wisata , kurangnya sarana dan prasarana pendukung. Di sisi lain terdapat juga obyek wisata alam yang sudah berkembang sedemikian jauh sehingga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Pengembangan obyek wisata alam hendaknya harus mengkaji berbagai macam aspek, dan dapat melihat pada pengalaman yang lalu terhadap obyek wisata alam yang telah berkembang. Pengembangan obyek wisata walaupun pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat mealui peningkatan pendapatan asli daerah, tetapi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan yang harus mendapatkan kajian secar cermat.
PEMAKNAAN SISWA KELAS X SMA LAB UNDIKSHA SINGARAJA TERHADAP PEMBELAJARAN GEOGRAFI DENGAN PBL DALAM MENUMBUHKAN POLA PIKIR KRITIS Dhamayanti, Ni Luh Desy Dwi Anike; Suryadi, Made; Astawa, Ida Bagus Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i2.20355

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis pemaknaan siswa kelas X SMA Lab Undiksha Singaraja terhadap mata pelajaran geografi, pembelajaran geografi dengan penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL), dan pola pikir kritis yang ingin ditumbuhkan dalam pembelajaran geografi. Penelitian ini menggunakan pendekatan interaksionisme simbolik yang didasari atas premis bahwa manusia akan memberikan makna terhadap seluruh aktivitas kehidupannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Lab Undiksha Singaraja memiliki pemaknaan yang masih tergolong negatif terhadap pembelajaran geografi. Hal ini berdasarkan pada (1) kurangnya arti penting mata pelajaran geografi, kurangnya manfaat mata pelajaran geografi bagi kehidupan dan studi lanjut siswa. (2) Rendahnya respon siswa dan minimnya manfaat dari penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam pembelajaran bagi siswa. (3) Belum terbentuknya pola pikir kritis siswa sesuai dengan yang diharapkan oleh guru dalam pembelajaran geografi.
INDUSTRI BATU BATA DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA TULIKUP KECAMATAN GIANYAR KABUPATEN GIANYAR (TINJAUAN GEOGRAFI EKONOMI) Trisnawati, Ni Ketut; suratha, ketut; Suryadi, Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v3i2.20503

Abstract

Penelitian dilakukan di Desa Tulikup Kecamatan Gianyar Kabupaten Gianyar. Daerah ini dikenal dengan daerah industri, salah satunya adalah industri Batu Bata, daerah industri batu bata meliputi banjar Kaja Kauh, Banjar Menak, Banjar Roban, Banjar Pande, dan Banjar Siyut. Tujuan penelitian ini adalah, (1) untuk mengetahui Desa Tulikup secara geografi ekonomi dapat dikembangkan sebagai industri batu bata , (2) untuk mengetahui produk industri batu bata, (3), untuk mengetahui pendistribusian produk industri batu bata dan (4) untuk mengetahui seberapa besar sumbangan industri batu bata terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga di Desa Tulikup. Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif kualitatif dengan metode teknik sampling purposif. Objek penelitian adalah industri batu bata. Sedangkan subjeknya para pengerajin industri batu bata. Jumlah sampel adalah 50 orang pengerajin. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, kuesioner dan dokumentasi. Pengolahan data permasalahan pertama sampai ke empat menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) Berdasarkan aspek- aspek geografi ekonomi industri batu bata di Desa Tulikup dapat dikembangkan dengan baik (2) Produk yang dihasilkan sebagian batu bata super dan sebagian kecil batubata kasar, (3) Pola pemasaran dalam industri batu bata di Desa Tulikup langsung menjual ke pembeli (4) Sumbangan pendapatan industri batu bata terhadap pendapatan rumah tangga sebesar Rp.106.250.000 perbulan hal ini cnderung lebih besar daripada pendapatan diluar industri batu bata
KARAKTERISTIK KAWASAN KARST DI PULAU NUSA PENIDA KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG (KAJIAN GEOMORFOLOGI) Tawan, I Gede; Suryadi, Made; Treman, I Wayan
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i2.20363

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Nusa Penida, dengan tujuan : (1) Mengidentifikasi karakteristik kawasan karst yang terdapat di Pulau Nusa Penida. (2) Mendeskripsikan fase perkembangan kawasan karst yang terdapat di Pulau Nusa Penida. Objek penelitiannya adalah karakteristik kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Subjek penelitiannya adalah kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah metode observasi lapangan dengan jenis data yang dikumpulkan adalah data lingkungan fisik tanah, batuan, relief, kenampakan eksokarst, kenampakan endokarst, dan potensi air tanah kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data sekunder pada penelitian ini adalah metode pencatatan dokumen dengan jenis data yang dikumpulkan adalah data curah hujan, temperatur, fisiografis wilayah, berbagai jenis peta, dan jumlah penduduk pada kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan mempertimbangkan hasil observasi lapangan dan pencatatan dokumen terhadap kajian geomorfologi yang digunakan sebagai pedoman dasar dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) karakteristik kawasan karst di Pulau Nusa Penida memiliki karakteristik sebagai suatu kawasan karst yang mampu berkembang dengan baik pada wilayah yang memiliki curah hujan sangat rendah. (2) fase perkembangan kawasan karst di Pulau Nusa Penida memiliki fase perkembangan dewasa.
PERSEBARAN KEBUN SALAK GULA PASIR (Zalacca Var. Amboinensis) DI KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANGASEM (SUATU PENDEKATAN KERUANGAN) Cahyani, Ni Kadek Wetri; Suryadi, Made; Treman, I Wayan
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i2.20366

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan dukungan lingkungan fisiografis terhadap syarat tumbuhnya salak gula pasir di Kecamatan Bebandem, (2) menganalisis persebaran kebun salak gula pasir di Kecamatan Bebandem dalam bentuk peta persebaran. Untuk itu dilakukan penelitian pada 5 Desa yang terdapat kebun salak gula pasir dengan teknik purposive area sampling. Data dikumpulkan dengan metode (1) observasi dan (2) wawancara. Data yang didapatkan dari metode observasi dan wawancara dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif sedangkan persebaran kebun salak gula pasir dianalisis dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) lingkungan fisiografis yang mendukung tumbuhnya salak gula pasir di Kecamatan Bebandem adalah salak gula pasir terdapat pada ketinggian 350-900 meter diatas permukaan laut, tektur tanah yang berlempung, keasaman tanah asam-netral dan kelembaban tanah tinggi, curah hujan lebih dari 100 mm perbulan, dan suhu udara 25,60C, (2) salak gula pasir tersebar pada perbikitan denudasional dan lereng vulkan gunung agung dengan pola persebaran yang tidak merata karena dipengaruhi oleh struktur keruangan masing-masing wilayah penelitian.
PERUBAHAN FUNGSI LAHAN PERTANIAN MENJADI PERUMAHAN BERDAMPAK TERHADAP SOSIAL EKONOMI DI DESA BONGAN KECAMATAN KEDIRI KABUPATEN TABANAN Budihari, Ni Luh Gede; suditha, i nyoman; Suryadi, Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v2i1.20375

Abstract

Penelitian berlokasi di Desa Bongan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui kondisi lahan pertanian sebelum adanya pembangunan perumahan ; (2) mengetahui penyebab perubahan penggunaan lahan pertanian; dan (3) mengetahui dampak perubahan penggunaan lahan pertanian terhadap sosial ekonomi masyarakat. Sampel dalam penelitian ini adalah penduduk yang melakukan penjualan lahan pertanian di Desa Bongan yang berjumlah 60 responden. Penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan pencatatan dokumen, yang selanjutnya dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) terjadi perubahan fungsi lahan pertanian di Desa Bongan di mana kondisi lahan pertanian sebelum adanya pembangunan perumahan tergolong baik (2); penyebab perubahan lahan pertanian karena adanya alasan ekonomi, keterbatasan dalam mengelola lahan, dan alasan lainnya yang menunjang.kondisi sosial ekonomi pelaku yang meliputi yang melakukan dinamika penggunaan lahan pertanian. (3) terdapat dampak yang ditimbulkan dari perubahan penggunaan lahan pertanian terhadap sosial ekonomi masyarakat yang meliputi pekerjaan, pendapatan, pendidikan, kondisi bangunan rumah tinggal dan kepemilikan barang-barang berharga bagi petani (pelaku).
Pengaruh Model Pembelajaran Kontekstual (CTL) terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa dalam Pembelajaran Geografi pada Kelas X di SMA Negeri 4 Singaraja Astuti, Ni Putu Sri; Astawa, Ida Bagus Made; Suryadi, Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 3 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i3.20365

Abstract

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 4 Singaraja yang dirancang sebagai penelitian eksperimen dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kontekstual (CTL) terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran geografi pada kelas X. Untuk itu penelitian dilakukan pada dua kelas sampel terdiri dari satu kelas perlakuan dan satu kelas non perlakuan, yang ditentukan secara purposive random sampling dari sembilan kelas populasi. Data dikumpulkan dengan lembar observasi keterampilan berpikir kritis dan dilengkapi dengan tes hasil belajar siswa yaitu sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan uji ANAVA pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai signifikansi yang diperoleh lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka terdapat perbedaan keterampilan berpikir kritis secara signifikan antara kelas perlakuan dan non perlakuan. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa model pembelajaran kontekstual (CTL) berpengaruh positif terhadap keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran geografi yang dilihat melalui perbedaan dengan menggunakan uji ANAVA.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE PROBLEM-BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X B SMA NEGERI 1 BEBANDEM, DI KECAMATAN BEBANDEM, KABUPATEN KARANGASEM Widari, Ni Nyoman Tuti; sutarjo, sutarjo; Suryadi, Made
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 3, No 1 (2015): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v3i1.20458

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui respon siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran Problem-Based Learning di kelas X B SMA Negeri 1 Bebandem (2) untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap pelaksanaan model pembelajaran Problem-Based Learning di kelas X B SMA Negeri 1 Bebandem.. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas X B SMA Negeri 1 Bebandem tahun pelajaran 2012/2013 berjumlah 36 siswa. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 1) respon siswa, 2) hasil belajar. Data respon siswa dikumpulkan dengan angket respon siswa. Data hasil belajar dikumpulkan dengan tes dan penugasan. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa. 1) Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran Problem-based Learning pada siklus 1 tergolong cukup positif. Pada siklus II respon siswa terhadap model pembelajaran Problem-Based Learning tergolong Positif. 2) Nilai hasil belajar siswa siklus I adalah 70,00 dengan ketuntasan klasikal 39%. Pada siklus II rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 84,00 dengan ketuntasan klasikal 91%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem-Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X B SMA Negeri 1 Bebandem tahun ajaran 2012/2013.