Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN PENGGUNAAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DAN SURFER SEBAGAI MEDIA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI GURU- GURU SMP SE-KECAMATAN NUSA PENIDA Treman, I Wayan
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 1, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (180.949 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v1i2.9284

Abstract

Pelatihan penggunaan Global Positioning System (GPS) dan Surfer bagi guru-guru Geografi SMP se-kecamatan Nusa Penida dilaksanakan di SMP N 2 Nusa Penida. Kegiatan tersebut bertujuan   memberi pembekalan keterampilan tentang penggunaan GPS dan Surfer dan mengetahui nilai kebermanfaatan pelatihan untuk pemetaan sebagai media digital bagi guru-guru Geografi. Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu observasi, pemberian materi, pelatihan penggunaan GPS, analisis Surfer, pembuatan peta kontur 2 dimensi dan model medan 3 dimensi yang akhirnya digunakan sebagai media pembelajaran geografi. Berdasarkan hasil tes keterampilan menunjukkan bahwa   penggunaan alat GPS dan Surfer untuk pemetaan sebagai media digital bagi guru-guru Geografi dengan kualifikasi 25% sangat mampu dan 75% kategori mampu. Keterampilan pembuatan peta kontur 2 dimensi dan model medan 3 dimensi menggunakan GPS dan Surfer sebagai media digital bagi guru-guru Geografi tergolong kategori mampu. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil dari lay out (komposisi) peta, perpaduan warna, pemilihan simbol dan pemanfaatan informasi peta dengan benar sesuai dengan kaidah kartografi. Kata kunci: Pelatihan, GPS, Surfer, media digital, geografi.
STUDI TENTANG PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KAWASAN NUSA DUA-BALI Sarmita, Made -; Treman, I Wayan
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 3, No 1 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.502 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v3i1.11470

Abstract

Nusa Dua merupakan salah satu wilayah di Bali Selatan yang telah mengalami kemajuan pesat di bidang pariwisata. Seiring kemajuan tersebut, wajah fisik Nusa Dua telah mengarah menuju sifat kekotaan yang didalamnya terselip pelaku-pelaku sektor informal seperti pedagang kaki lima (PKL). Fenomena PKL yang tumbuh subur di kawasan Nusa Dua seakan-akan menjadi fenomena yang terlupakan karena tidak menarik dan bahkan tidak dianggap memiliki kontribusi yang berarti bagi kemajuan wilayah Nusa Dua. Beranjak dari hal itu dilakukan penelitian tentang PKL di Nusa Dua yang bertujuan untuk mengetahui profil PKL sekaligus historisnya sebagai dasar dalam menilai pekerjaan tersebut apakah sebagai bentuk pelarian atau memang sebagai profesi yang menjanjikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode yang digunakan adalah survei terhadap 116 PKL di Nusa Dua yang merupakan sampel individu. Data survei dianalisis menggunakan teknik deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui profil PKL di Nusa Dua memiliki kemiripan dengan pelaku-pelaku sektor informal perkotaan lainnya dilihat dari karakteristik dan aktivitasnya. Perbedaannya adalah PKL di Nusa Dua memiliki omset yang terbilang cukup besar (Rp 100.000-Rp 500.000/hari), tidak seperti omset pelaku sektor informal perkotaan lainnya, yang rata-rata relatif kecil dan tidak menentu. PKL di Nusa Dua adalah profesi yang cukup menjanjikan. Faktor kenyamanan, kebebasan untuk mengelola usaha, sesuai dengan kemampuan, pendapatan, dan prediksi peluang di masa depan membuat profesi PKL menjadi profesi yang menjanjikan.Kata Kunci:PKL, Profil, Profesi Menjanjikan
STUDI MOBILITAS PENDUDUK: ANALISIS MIKRO PERILAKU MOBILITAS MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA Sarmita, I Made; Treman, I Wayan
Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial Vol 3, No 2 (2017): Jurnal Ilmiah Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (77.385 KB) | DOI: 10.23887/jiis.v3i2.16519

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui frekuensimobilitas, mengetahui hubungan antara frekuensi mobilitas dengan jarakke daerah asal, dan mengetahui hubungan antara frekuensi mobilitasdengan lama tinggal mahasiswa jurusan pendidikan geografi Undiksha diSingaraja. Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakanrancangan sensus dari seluruh mahasiswa jurusan pendidikan geografiyang saat penelitian dilakukan masih tercatat aktif sebagai mahasiswa.Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif dan korelasiproduct moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi mobilitasmahasiswa jurusan pendidikan geografi hampir setengahnya terkategorirendah (0-1 kali dalam sebulan). Hal ini sesuai dengan daerah asalmahasiswa yang lebih dari setengahnya adalah mahasiswa dari luarpulau Bali. Sementara mahasiswa yang daerah asalnya dari Bali memilikifrekuensi mobilitas yang terkategori sedang-tinggi (2 - >4 kali dalamsebulan). Hubungan antara jarak daerah asal-daerah tujuan denganfrekuensi mobilitas yang dilakukan mahasiswa adalah negatif dansignifikan. Semakin jauh jarak antara daerah asal-daerah tujuan,frekuensi mobilitas mahasiswa menjadi rendah, begitu sebaliknya. Lamatinggal di daerah tujuan dengan frekuensi mobilitas yang dilakukanmahasiswa tidak menunjukkan hubungan yang signifikan. Baikmahasiswa yang sudah lama tinggal di daerah tujuan maupun mahasiswamutakhir sama sekali tidak berhubungan dengan tinggi-rendahnyafrekuensi mobilitas.
PENGEMBANGAN KAWASAN PANTAI BERBASIS GEOMORFOLOGI Treman, I Wayan
Media Komunikasi Geografi Vol 15, No 2 (2014)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.761 KB) | DOI: 10.23887/mkg.v15i2.11428

Abstract

Tenaga geomorfologi yang meliputi air, angin dan gletsyer memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan permukaan bumi baik daratan maupun lautan. Wilayah pantai merupakan wilayah pertemuan antara daratan dan lautan. Perubahan-perubahan yang terjadi sebagai akibat proses endogen dan exogen akan dapat terlihat pada wilayah tersebut, baik perubahan dari geomorfologi, proses-proses erosi dan sedimentasi, jenis tanah dan batuan sedimen yang terbentuk, kondisi hidrogeologi, berbagai proses bencana alam, dan perubahan ekosistem maupun lingkungan manusia.Wilayah pantai yang umumnya datar, berbatasan dengan laut, banyak sungai, airtanah yang relatif dangkal, serta terkadang mengandung mineral ekonomis, berpandangan indah dan mempunyai terumbu karang tentu sangat menarik dan dapat mendukung berbagai pembangunan. Kota-kota, pelabuhan, pertanian dan perikanan, wisata bahari, kawasan industri, bahkan kadang-kadang penambangan mineral dan bahan bangunan dapat berkembang di wilayah pantai. Banyak kota besar, kota pelabuhan, kota perdagangan, dan ibu kota negara atau ibu kota daerah berada di sana. Pemanasan global yang berakibat naiknya muka laut dengan demikian akan dapat menimbulkan dampak yang serius bagi wilayah pantai tersebut.
PEMANFAATAN GLOBAL POSITIONING SYSTEM DAN SURFER SEBAGAI MEDIA DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI GURU-GURU SMP SE-KECAMATAN NUSA PENIDA Treman, I Wayan
Media Komunikasi Geografi Vol 14, No 1 (2013)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/mkg.v14i1.1746

Abstract

Pelatihan penggunaan Global Positioning System (GPS) dan Surfer bagi guru-guru Geografi SMP se-kecamatan Nusa Penida dilaksanakan di SMP N 2 Nusa Penida. Kegiatan tersebut bertujuan  memberi pembekalan keterampilan tentang penggunaan GPS dan Surfer dan mengetahui nilai kebermanfaatan pelatihan  untuk pemetaan sebagai media digital bagi guru-guru Geografi. Pemecahan masalah dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu observasi, pemberian materi, pelatihan penggunaan GPS, analisis Surfer, pembuatan peta kontur 2 dimensi dan model medan 3 dimensi yang akhirnya digunakan sebagai media pembelajaran geografi. Berdasarkan hasil tes keterampilan menunjukkan bahwa  penggunaan alat GPS dan Surfer untuk pemetaan sebagai media digital bagi guru-guru Geografi dengan kualifikasi 25% sangat mampu dan 75% kategori mampu. Keterampilan pembuatan peta kontur 2 dimensi dan model medan 3 dimensi menggunakan GPS dan Surfer  sebagai media digital bagi guru-guru Geografi tergolong kategori mampu. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil dari lay out (komposisi) peta, perpaduan warna, pemilihan simbol dan pemanfaatan informasi peta dengan benar sesuai dengan kaidah kartografi. Kata kunci : Pelatihan, GPS, Surfer, media digital, geografi.
KAJIAN POTENSI PASAR SENI SUKAWATI SEBAGAI OBJEK WISATA BUDAYA DI DESA SUKAWATI KECAMATAN SUKAWATI KABUPATEN GIANYAR ( TINJAUAN GEOGRAFI PARIWISATA) Febriani, Ni Nyoman Siska; Wesnawa, I Gede Astra; Treman, I Wayan
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 2, No 1 (2014): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v2i1.20382

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Desa Sukawati, dengan tujuan (1) mengetahui parameter objek wisata budaya Pasar Seni Sukawati dan (2) mengetahui potensi di Pasar Seni Sukawati sebagai objek wisata budaya. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Objek penelitian ini adalah Pasar Seni Sukawati, sedangkan yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat dan pelaku pariwisata, berjumlah 42 orang, dengan teknik Proportional Random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode (1) kuesioner, (2) observasi dan (3) pencatatan dokumen yang selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Objek Wisata Pasar Seni Sukawati belum dapat dikatakan berpotensi sebagai objek wisata budaya di Kecamatan Sukawati sebab terdapat beberapa permasalahan yaitu kebersihan, minimnya lahan untuk lokasi tempat parkir, tidak adanya tempat untuk money changer dan tata tertib yang ada di Pasar Seni Sukawati, serta kurangnya promosi dan adanya pasar-pasar seni yang lain. Oleh karena itu perlu adanya penilaian atau pengukuran terhadap Pasar Seni Sukawati dengan tepat, untuk menjaga kelestarian fungsi lingkungan, membangun dan memperbaiki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan serta mempermudah akses menuju objek wisata Pasar Seni Sukawati, meningkatkan sumber daya manusia baik pihak pengelola maupun masyarakat sekitar sehingga memberikan manfaat yang optimal, melakukan promosi melalui media cetak maupun media elektronik.
EVALUASI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) BERBASIS CITRA DIGITAL KECAMATAN GEROKGAK KABUPATEN BULELENG TAHUN 2016 Wijaya, I Gede Eka; Treman, I Wayan
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v6i2.20685

Abstract

Penelitian dilakukan di Kecamatan Gerokgak dengan tujuan: (1)mendeskripsikan jenis penggunaan lahan di Kecamatan Gerokgaktahun 2016, (2) mengetahui penggunaan lahan sesuai/tidak sesuaiantara RTRW dengan kondisi lahan exsisting. Metode yang digunakananalisis citra landsat deskriptif analitik, teknik sampling menggunakanpurposive sampling. Hasil penelitian: (1) penggunaan lahan KecamatanGerokgak tahun 2016 diperoleh tujuh kelas yaitu hutan, kebuncampuran, ladang/tegalan, sawah, semak/belukar, permukiman, badanair. (2) Analisis spasial menunjukkan tidak semua penggunaan lahanhasil komparasi sesuai dengan RTRW. Evaluasi diperoleh darikomparasi fungsi kawasan RTRW dengan Fungsi kawasan lahanactual. Total fungsi kawasan sesuai 29.232,18 Ha atau 74,99% dantidak sesuai 9.751,22 Ha atau 25,01%.
KARAKTERISTIK KAWASAN KARST DI PULAU NUSA PENIDA KECAMATAN NUSA PENIDA KABUPATEN KLUNGKUNG (KAJIAN GEOMORFOLOGI) Tawan, I Gede; Suryadi, Made; Treman, I Wayan
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i2.20363

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Pulau Nusa Penida, dengan tujuan : (1) Mengidentifikasi karakteristik kawasan karst yang terdapat di Pulau Nusa Penida. (2) Mendeskripsikan fase perkembangan kawasan karst yang terdapat di Pulau Nusa Penida. Objek penelitiannya adalah karakteristik kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Subjek penelitiannya adalah kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data primer pada penelitian ini adalah metode observasi lapangan dengan jenis data yang dikumpulkan adalah data lingkungan fisik tanah, batuan, relief, kenampakan eksokarst, kenampakan endokarst, dan potensi air tanah kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Sedangkan metode yang digunakan dalam pengumpulan data sekunder pada penelitian ini adalah metode pencatatan dokumen dengan jenis data yang dikumpulkan adalah data curah hujan, temperatur, fisiografis wilayah, berbagai jenis peta, dan jumlah penduduk pada kawasan karst di Pulau Nusa Penida. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan mempertimbangkan hasil observasi lapangan dan pencatatan dokumen terhadap kajian geomorfologi yang digunakan sebagai pedoman dasar dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa : (1) karakteristik kawasan karst di Pulau Nusa Penida memiliki karakteristik sebagai suatu kawasan karst yang mampu berkembang dengan baik pada wilayah yang memiliki curah hujan sangat rendah. (2) fase perkembangan kawasan karst di Pulau Nusa Penida memiliki fase perkembangan dewasa.
PERSEBARAN KEBUN SALAK GULA PASIR (Zalacca Var. Amboinensis) DI KECAMATAN BEBANDEM KABUPATEN KARANGASEM (SUATU PENDEKATAN KERUANGAN) Cahyani, Ni Kadek Wetri; Suryadi, Made; Treman, I Wayan
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v1i2.20366

Abstract

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem dengan tujuan untuk (1) mendeskripsikan dukungan lingkungan fisiografis terhadap syarat tumbuhnya salak gula pasir di Kecamatan Bebandem, (2) menganalisis persebaran kebun salak gula pasir di Kecamatan Bebandem dalam bentuk peta persebaran. Untuk itu dilakukan penelitian pada 5 Desa yang terdapat kebun salak gula pasir dengan teknik purposive area sampling. Data dikumpulkan dengan metode (1) observasi dan (2) wawancara. Data yang didapatkan dari metode observasi dan wawancara dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif sedangkan persebaran kebun salak gula pasir dianalisis dengan pendekatan keruangan. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa (1) lingkungan fisiografis yang mendukung tumbuhnya salak gula pasir di Kecamatan Bebandem adalah salak gula pasir terdapat pada ketinggian 350-900 meter diatas permukaan laut, tektur tanah yang berlempung, keasaman tanah asam-netral dan kelembaban tanah tinggi, curah hujan lebih dari 100 mm perbulan, dan suhu udara 25,60C, (2) salak gula pasir tersebar pada perbikitan denudasional dan lereng vulkan gunung agung dengan pola persebaran yang tidak merata karena dipengaruhi oleh struktur keruangan masing-masing wilayah penelitian.
POLA PENYEBARAN PEDAGANG KAKI LIMA (PKL) DI KOTA SINGARAJA Rahayuni, I Gusti Ayu Adi; treman, i wayan; Citra, I Putu Ananda
Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha Vol 3, No 2 (2015): Jurnal Pendidikan Geografi Undiksha
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpg.v3i2.20498

Abstract

Pola penyebaran pedagang kaki lima (PKL) di Kota Singaraja tumbuh dengan memanfaatkan kawasan fungsional kota dan fasilitas publik yang dianggap strategis seperti trotoar jalan, taman, bahu jalan, emperan toko yang mengakibatkan fasilitas publik tersebut tidak dapat dimanfaatkan oleh penggunanya sesuai dengan fungsinya. Oleh karena itu, dilakukan suatu penelitian yang bertujuan untuk, (1) mengetahui pola peyebaran PKL di Kota Singaraja, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran PKL di Kota Singaraja, dan (3) menganalisis dampak yang ditimbulkan oleh kehadiran PKL terhadap kenyamanan masyarakat di Kota Singaraja. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan metode deskriptif, dengan PKL dijadikan sebagai objek dan subjek penelitian. Sedangkan untuk data penelitian dikumpulkan dengan metode Observasi dan kuesioner. Hasil observasi kemudian dianalisis secara kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan (1) pola penyebaran PKL di Kota Singaraja membentuk pola penyebaran memanjang pada kawasan pusat pendidikan dan kawasan permukiman, sedangkan pola penyebaran terjadi di kawasan pusat rekreasi atau taman kota Singaraja dan pada kawasan pasar. (2) faktor-faktor yang mempengaruhi pola penyebaran PKL di Kota Singaraja disebabkan oleh aglomerasi dan aksesibilitas yang terdapat pada masing-masing kawasan dan (3) dampak kebaradaan PKL terhadap kenyamanan masyarakat di kota Singaraja yaitu berdampak positif dimana masyarakat dapat dengan mudah menjangkau PKL karena PKL menempati kawasan publik, sedangkan dampak negatifnya terjadinya ganguan lalu lintas, pengguna jalan raya merasa terganggu akibat PKL menempati fasilitas publik, timbulnya kesan kotor dan kumuh.
Co-Authors Anak Agung Gede Sugianthara Ariasa, I Kadek Agus Ariwijaya, Dewa Aryati, Ni Ketut Dian Astawa, Made Cahyani, Ni Kade Wetri Christien Fujiyama Aquilan Christien Fujiyama Aquilan Darmiati, Ni Made Ayu Diah Dewa Ayu Sri Padmayoni Dewa Made Admaja Dewi, Made Kartika Sila Dewi, Ni Putu Rahayu Mutiara Dinata, I Wayan Hewik Indra Djulita Thresiani Nahak Dwipa, Gusti Ngurah Gede Kunjara Gusti Ngurah Gede Kunjara Dwipa Habibika, Haerfina Prambayoun Haerfina Prambayoun Habibika Hendro Wibowo Hendro Wibowo I Gede Astra Wesnawa I Gede Budiarta I Gede Eka Wijaya I Gede Tawan I Gede Tawan I Gede Yudi Wisnawa I Gede Yudiwisnawa I Gst Ngr Yoga Jayantara I Gusti Ayu Adi Rahayuni I Kadek Agus Ariasa I Ketut Sudiartawan I Ketut Suratha i ketut suratha I MADE ARIP WIDMANTARA I MADE ARIP WIDMANTARA I Made Sarmita I Made Sartono I Made Sartono I Nyoman Suditha I Putu Agus Suhendra Adi Putra I Putu Ananda Citra I Putu Gede Banu Astawa I Wayan Hewik Indra Dinata I Wayan Krisna Eka Putra Ida Ayu Agung Widhia Utami Pidada Ida Bagus Made Astawa Latifah Latifah Latifah Latifah Made - Sarmita Made Kartika Sila Dewi Made Suryadi Made Suryadi Misaq Akbar Ngurah Agus Satria Wedana Putra Ni Kade Wetri Cahyani Ni Kadek Wetri Cahyani Ni Kadek Wetri Cahyani Ni Ketut Dian Aryati Ni Luh Kadek Rahmawati Ni Made Astri Dwi Jayanthi Ni Made Astri Dwi Jayanthi Ni Made Ayu Diah Darmiati Ni Made Marheni Widiastuti Ni Made Marheni Widiastuti Ni Nyoman Siska Febriani Ni Nyoman Siska Febriani Ni Putu Mas Puspitha Dewi Ni Putu Mas Puspitha Dewi Ni Putu Rahayu Mutiara Dewi Ni Wayan Tanti Purwanti Ni Wayan Tanti Purwanti Padmayoni, Dewa Ayu Sri Pidada, Ida Ayu Agung Widhia Utami Putra, I Putu Agus Suhendra Adi Putu Yudi Sastrawan Rahmawati, Ni Luh Kadek Rusdianto Rusdianto Rusdianto Rusdianto, Rusdianto Sudiartawan, I Ketut Suditha, I Nyoman sutarjo sutarjo sutarjo sutarjo Sutarjo Sutarjo Wayan Damar Windu Kurniawan Wijaya, I Gede Eka