Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

EVALUASI DAN PERBAIKAN KUALITAS PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA Rahayu, Sri; Eliyah Yuliana, Pram
Widya Warta No. 01 Tahun XLII/Januari 2018
Publisher : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya Kampus Kota Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (469.901 KB)

Abstract

CV. Asia Plastics is a manufacturing company engaged in the field of plastic packaging. In the initial picture there are still activities that are not worth adding and the percentage of defects is high enough. Therefore, the purpose of this study was to evaluate and improve the existing production process in order to reduce defect and non value added activity (NVA) which was waste. This method could be done by using Lean Six Sigma Approach and DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve and Control) Steps. Once identified, the all types of waste appearing in the production process were 5 liter jerry consisting of inventory waste, waste motion, waiting waste, overproduction waste, and defect waste. The initial sigma value of the firm for blow 5 was 3.89, the total initial lead time obtained from the value stream mapping (current state) was 405.14 s and the total NVA obtained from the value stream mapping (current state) was 11.706 s. The calculation result after making improvement for Blow 5 showed that the sigma value increased to 4.1, total lead time obtained from value stream mapping (future state) decreased to 293,78 s and total NVA obtained from value stream mapping (future state) decreased to 9,607 s.
Analisis Pengaruh Penerapan Metode DRP Terhadap Bullwhip Effect Pada Rantai Suplai Pram Eliyah Yuliana; Sri Rahayu
Journal of Information System,Graphics, Hospitality and Technology Vol. 1 No. 02 (2019): Journal of Information System,Graphics, Hospitality and Technology
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (d/h Sekolah Tinggi Teknik Surabaya)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37823/insight.v1i02.46

Abstract

Dalam sebuah rantai suplai, aliran informasi yang akurat dari setiap tahapan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Distorsi informasi mengakibatkan pola permintaan yang semakin fluktuatif kearah hulu dalam rantai suplai. Meningkatnya fluktuasi atau variabilitas permintaan dari hilir ke hulu suatu rantai suplai dinamakan bullwhip effect (BE). Nilai BE didapat dari perbandingan antara kebutuhan dan pemesanan yang dilakukan untuk memenuhi permintaan. Nilai BE yang ideal adalah 1, yang berarti terdapat keseimbangan antara kebutuhan dan pemesanan yang dilakukan sehingga tidak menyebabkan penumpukan ataupun kekurangan persediaan. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan terjadinya bullwhip effect, diantaranya order batching, yaitu penentuan ukuran pemesanan pada setiap tahapan rantai suplai. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis pengaruh penerapan metode Distribution Requirement Planning (DRP) terhadap Bullwhip Effect pada level sub distributor ke distributor utama. Distribution Requirement Planning adalah suatu metode untuk menangani pengadaan persediaan dalam suatu jaringan distribusi multi eselon Dengan membuat DPR maka pemesanan dapat direncanakan dengan baik sesuai dengan permintaan dari eselon dibawahnya dalam rantai suplai. Studi kasus dilakukan pada distributor minyak goreng UD Trimei yang melayani beberapa sub distributor di wilayah Jawa Timur dan diambil contoh dua jenis produk yaitu Hemart 500 ml dan Hemart 1000 ml. Pada UD Trimei sering terjadi ketidaksesuaian stock karena tidak adanya perencanaan terhadap ketersediaan produk pada distributor ini. Masalah tersebut diselesaikan dengan metode distribution requirement planning untuk menentukan jumlah pemesanan pada perusahaan. Setelah metode ini diterapkan untuk merencanakan kebutuhan kedepan pada perusahaan ini, keadaan membaik yang ditandai dengan nilai bullwhip effect yang mendekati nilai 1. Nilai bullwhip effect sebelum penerapan metode distribution requirement planning pada produk Hemart 500ml adalah 3.18 sedang pada produk Hemart 1000 ml adalah 2.89 .Setelah penerapan metode distribution requirement planning nilai bullwhip effect Hemart 500ml menjadi 1.07 dan untuk produk Hemart 1000 ml menjadi 0,99. Kata Kunci—Bullwhip Effect, Rantai Supplai, Order Batching, DRP.
Penentuan Tata Letak Gudang Sparepart Non Genuine Pada Bengkel Mobil di Surabaya dengan Metode Dedicated Storage Kelvin; Pram Eliyah Yuliana; Sri Rahayu
Journal of Information System,Graphics, Hospitality and Technology Vol. 2 No. 02 (2020): Journal of Information System, Graphics, Hospitality and Technology
Publisher : Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (d/h Sekolah Tinggi Teknik Surabaya)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37823/insight.v2i02.104

Abstract

Abstrak—Gudang merupakan tempat kegiatan yang berhubungan dengan penyimpanan barang. Manajemen gudang yang baik tentunya akan membantu mempercepat proses keluar dan masuk barang. Permasalahan yang dihadapi sebuah bengkel mobil resmi yang berada di Surabaya adalah tidak adanya manajemen penataan gudang yang baik, khususnya pada gudang sparepart non genuine. Sparetpart dengan jumlah lebih dari 90 jenis part tidak tertata dengan baik, sehingga mengakibatkan pencarian sparepart yang dibutuhkan menjadi sulit karena lokasi barang yang tidak terdeteksi. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, perlu dilakukan perbaikan tata letak gudang dengan menggunakan metode yang sesuai. Salah satu metode yang dapat diterapkan adalah metode Dedicated storage. Metode ini menentukan lokasi yang tetap untuk setiap jenis barang berdasarkan jumlah dan jarak perpindahannya. Sehingga setiap barang nantinya akan memiliki lokasi yang pasti dan jarak ditempuh setiap barang akan menjadi lebih pendek. Data yang diperlukan dalam analisis ini adalah data jenis barang, volume barang, jumlah keluar dan masuk barang, jarak perpindahan barang. Dari hasil analisis pada gudang sparepart non genuine didapatkan 2 kelompok jenis barang yang ditata, yaitu jenis sparepart berupa cairan / basah, dan jenis sparepart kering. Dari 2 kelompok jenis sparepart tersebut dibagi ke dalam 6 (enam) lokasi penyimpanan yang baru dengan 5 (lima) rak memuat barang bersifat basah dan 1 (satu) rak etalase memuat barang bersifat kering. Hasil perhitungan jarak perpindahan sparepart dengan penataan lokasi yang baru didapatkan sebesar 12.942,2 meter perbulan, dimana angka ini berkurang sebanyak 24% dari 17.047,6 meter perbulan sebelum dilakukan perbaikan.
IMPLEMENTATED HAY METHOD FOR JOB EVALUATION IN COMPANY AT SIDOARJO Kelvin Kelvin; Pram Eliyah Yuliana; Sri Rahayu
Research In Management and Accounting (RIMA) Vol 5, No 1 (2022): June
Publisher : Faculty of Business, Widya Mandala Surabaya Catholic University, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/rima.v5i1.3729

Abstract

Job evaluation is very important for the employee being assessed and the company. Job evaluation is a method to determine whether the employee has been in the appropriate position and salary. The Hay method is one method that can be used to evaluate current positions. Hay's method has been standardized and tested in various parts of the world. The Hay method requires information about the job structure, job description, and job specifications, which is then given a point to evaluate the position. The Hay method is applied to a company in the Sidoarjo-East Java, Indonesia, to determine what wages are appropriate for workers with the workload they receive while working in this company. The research was conducted at four levels: manager, head of the department, supervisor, and operator (37 positions). Based on data processing using the Hay method, the position that obtained the highest points was the plant manager position of 752 points with a salary range of Rp. 39,000,000 - Rp. 41,000,000, and the lowest points were cleaning raw material warehouses, machines, and silos with salary ranges. Rp. 3,000,000 – Rp. 5,000,000. The greater the responsibility and workload, the greater the points and salary earned.
PENERAPAN METODE CPM DAN CCPM UNTUK PERENCANAAN SUMBER DAYA DAN WAKTU PENYELESAIAN MULTI PROYEK Sri Rahayu; Pram Eliyah Yuliana; Kelvin Kelvin
JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization Vol 5, No 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Universitas Maarif Hasyim Latif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51804/jiso.v5i2.92-98

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak di bidang supplies dan engineering dan berlokasi di Surabaya. Perusahaan mempunyai beberapa proyek dalam waktu yang dekat maupun bersamaan. Salah satunya adalah proyek alat pengupas bawang dan proyek exhaust silencer yang harus diselesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan dengan sumber daya yang terbatas. Untuk menyelesaikan hal tersebut maka pentingnya untuk dilakukan perencanaan terhadap jadwal dengan menggunakan metode critical path method dan juga critical chain project management. Pada critical path method bertujuan untuk melihat kegiatan mana saja yang harus menjadi perhatian perusahaan dalam pelaksanaannya agar tidak menyebabkan keterlambatan penyelesaian. Lalu dengan mmetode critical chain project management bertujuan untuk mengatur penjadwalan terhadap tenaga kerja yang melakukan pekerjaan terhadap beberapa proyek. Setelah melakukan analisa, dari hasil penelitian didapatkan untuk proyek alat pengupas bawang pada metode critical path method adalah 56 hari dari waktu normal 59 hari, sedangkan untuk proyek exhaust silencer 46 hari dari waktu normal 47. Lalu untuk metode critical chain project management, kegiatan multiproyek mengalami kemunduran selama 15 hari pada proyek alat pengupas bawang, namun hal tersebut masih berada dalam project buffer.  ABSTRACTThis research was conducted at supplies and engineering company in Surabaya. The company has several projects in the near future or at the same time. One of them is the onion peeler project and the exhaust silencer project which must be completed in accordance with the specified time with limited resources. To solve this problem, it is important to plan the schedule using the critical path method and also critical chain project management. The critical path method aims to see which activities the company should pay attention to in its implementation so as not to cause delays in completion. Then the critical chain project management method aims to regulate the scheduling of workers who work on several projects. After conducting the analysis, the research results obtained for the onion peeler project on the critical path method is 56 days from the normal time of 59 days, while for the exhaust silencer project it is 46 days from the normal time of 47. Then for the critical chain project management method, multi-project activities experience 15 day setback on the onion peeler project, but it's still in the project buffer.
Pendampingan dan Pelatihan Desain Label Kemasan Produk Makanan Beku Zaalea I Gusti Ayu Sri Deviyanti; Pram Eliyah Yuliana; Sri Rahayu; Kelvin; Setya Ardhi
Jurnal Pengabdian Masyarakat Manage Vol. 4 No. 02 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/manage.v4i02.487

Abstract

Usaha Zaalea Food yang berdiri sekitar tahun 2018 merupakan usaha yang memproduksi makanan beku. Produk yang dihasilkan adalah bakso, sempol, tahu bakso, siomay ayam, kubis ayam, bandeng sapit. Saat ini terdapat produk baru yaitu tahu fantasi. Adapun proses pembuatan masih tradisional dan penjualannya masih dengan getok tular. Kemasan dari produk yang dibuat juga masih sederhana dan belum tampak ada label pada kemasan. Untuk saat ini pelaku Usaha Zaalea Food belum paham bagaimana proses mendesain label kemasan yang menarik. Melalui pengabdian masyarakat dengan melakukan pendampingan & perlatihan cara mendesain label kemasan menggunakan aplikasi canva ini bertujuan untuk membuat visual branding Zaalea Food dengan tampilan yang lebih menarik, lebih kreatif dengan kekhasan yang unik sehingga mampu membedakan dengan produk kompetitor lainnya. Keunikan logo sebagai penanda keberadaan produk makanan beku sehingga mudah dikenal oleh masyarakat.