Firman Susilo
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PROSES MORFOFONEMIK BAHASA DAYAK SUHAID Mardianti, Paskalia Nila; Hanye, Paternus; Susilo, Firman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 9 (2015): SEPTEMBER 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.11 KB)

Abstract

Abstrak : Judul penelitian adalah Proses Morfofonemik Bahasa Dayak Suhaid. Penelitian ini secara umum untuk pendeskripsian Masalah Umum Proses Morfonfonomik Kata dalam BDS. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, berbentuk kualitatif sumber data yaitu cerita rakyat Bahasa Dayak Suhaid yang telah dituturkan oleh informan ditranskipkan kedalam bentuk tertulis. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengamatan langsung, yaitu tekhnik pancing, wawancara dan studi documenter. Alat pengumpulan data yaitu daftar pertanyaan, instrument, gambar, cerita rakyak dan catatan khusus. Adapun kesimpulan penelitian sebagai berikut. 1) mendiskripsikan proses perubahan fonem Bahasa Dayak Suhaid. 2) mendeskripsikan proses penambahan fonem Bahasa Dayak Suhaid. 3) mendiskripsikan proses penghilangan fonem Bahasa Dayak Suhaid. Perubahan fonem terjadi sebagai akibat pertemuan morfem  N- dan meN- peN- dengan bentuk dasar yang memiliki fonem /p,b,t,d,c,s,k,g dan vocal/. Penambahan fonem terjadi sebagai akibat pertemuan morfem N- dan meN-peN dengan bentuk dasar yang terdiri dari suku kata dengan bentuk dasar yang memiliki fonem /g,k,b,c,r, dan l/. Penghilangan fonem terjadi sebagai akibat pertemuan morfem N- dan meN-peN dengan bentuk dasar berawalan /l,h,dan w/. Kata kunci : Fonem, Morfem, Proses Morfofonemik. Abstract: The title of this research is the Dayak language Suhaid morphophonemic process. This study is generally to delineate Common Problems in the BDS process Morfonfonomik word. This research uses descriptive method, in the form of qualitative data sources are folklore Suhaid Dayak language that has been spoken by the informant ditranskipkan into written form. This study uses a technique of direct observation, namely fishing techniques, interviews and documentary studies.Data collection tool is a list of questions, instruments, images, stories rakyak and special notes. The conclusion of the study as follows. 1) describe the process of change in the Dayak language phoneme Suhaid. 2) describe the process of adding phoneme Suhaid Dayak language. 3) describe the removal process phonemes Suhaid Dayak language. Phoneme changes occur as a result of morpheme meeting N- and Men- Pen- with basic shapes which have a phoneme / p, b, t, d, c, s, k, g and vocal /. The addition of phonemes occur as a result of the meeting and the morpheme N-Pen Men with basic shape consisting of a syllable with a basic shape that has the phoneme / g, k, b, c, r, and l /. Phoneme disappearance occurred as a result of the meeting and the morpheme N-Pen Men with basic forms of the / l, h, and w /. Keywords: phoneme, morpheme, The Process morphophonemic.
MEDAN MAKNA VERBA MENGAMBIL DALAM BAHASA DAYAK BANYADU? Endang, Asteria; Hanye, Paternus; Susilo, Firman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 3 (2013): Maret 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The general problem this research is taken verb meaning field in Dayak Banyadu> language. The purpose of this research is to describe meaning component, meaning field, and semantic function of taken verb meaning field. The method in this research is descriptive method. The data in this research are words that contain taken verb meaning. The source of data is Dayak Banyadu> language.The technique in data collecting is conversation involving gathering technique and the research instrument are questions list, recording tape, data card, pictures, and photos. The result showed that taken verb in Dayak Banyadu> language is a two taken with tool and taken without tool. Keywords: verb, taken verb, meaning. Abstrak: Masalah umum penelitian ini adalah medan makna verba mengambil dalam Bahasa Dayak Banyadu>. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan komponen makna, jenis makna dan fungsi semantis verba mengambil. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung makna verba mengambil. Sumber data adalah Bahasa Dayak Banyadu>. Teknik yang digunakan adalah teknik simak libat cakap dan alat pengumpulan data yaitu daftar pertanyaan, seperangkat perekam, kartu data, gambar dan foto. Hasilnya menunjukan bahwa verba mengambil dalam bahasa dayak Banyadu> ada dua yaitu mengambil menggunakan alat dan mengambil tanpa alat. Kata Kunci: verba, verba mengambil, makna
PERISTILAHAN TENUN TRADISIONAL MELAYU SAMBAS: KAJIAN SEMANTIK (F11109009), Rahmawati; Susilo, Firman; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 11 (2013): Nopember 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis dan fungsi makna peristilahan tenun tradisional Melayu Sambas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan Bahasa Melayu dialek Sambas (BMDS) yang dituturkan oleh penutur asli masyarakat desa Tumuk Manggis dan Sumber Harapan Kabupaten Sambas. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung peristilahan tenun tradisional Melayu Sambas berupa alat, bahan, motif, dan hasil. Teknik pengumpulan data adalah teknik simak dan cakap yang memiliki teknik dasar berupa pemancingan terhadap narasumber yang merupakan penutur asli BMDS. Prosedur dan teknik analisis data berupa membaca kembali data yang sudah diklasifikasikan, menganalisis, mentranskripsikan, dan menginterpretasikan jenis makna serta fungsi makna, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data, terdapat 30 peristilahan tenun tradisional berupa alat, 7 peristilahan tenun tradisional berupa bahan, 25 peristilahan tenun tradisional berupa motif, dan 10 peristilahan tenun tradisional berupa hasil. Kata kunci: peristilahan tenun, bahasa Melayu Sambas, dan makna. Abstract. This study aimed to describe the types and functions of traditional Malay weaving terminology meaning Sambas. The method used is descriptive method with qualitative forms of research. Sources of data in this study are a Malay dialect speech Sambas (BMDS) are spoken by native speaker villagers Tumuk Mangosteen and Mineral Hope Sambas district. The data in this study are the word that is containing with terminology such as Sambas Malay tradisional weaving equipment, materials, motifs, and the result. Technique and data collection is a technique that has capably to see and basic techniques such as fishing for native speakers who are the BMDS. Procedures and data analysis techniques such as reading back the data that has been classified, analyze, transcribe, and interpret the meaning and function of the type of meaning, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, there are 30 traditional weaving terminology such as tools, terminology 7 traditional form of weaving materials, the traditional form of weaving terminology 25 motifs, and traditional form of weaving terminology 10 results. Key word: terminology weaving, Sambas Malay language, and meaning.
MEDAN MAKNA VERBA MENGAMBIL DALAM BAHASA DAYAK KANAYATN DIALEK BANANA?-AHE (F11409020), Mimis; Saman, Sisilya; Susilo, Firman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 2 (2013): Februari 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini difokuskan pada bidang semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan medan makna verba mengambil Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Banana/-Ahe (BDKDBA). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung medan makna verba mengambil BDKDBA. Sumber data dalam penelitian ini adalah BDKDBA yang dituturkan oleh informan di Dusun Bobor, Desa Benuang, Kecamatan Toho. Teknik pengumpulan data adalah teknik simak, libat, cakap, dan teknik pemancingan. Prosedur dan teknik analisis data berupa transkripsi, penerjemahan, klasifikasi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data, ditemukan 68 leksem verba mengambil dalam BDKDBA yang memiliki medan makna, komponen makna, jenis makna, dan fungsi semantis. Kata kunci: Medan Makna, Verba, Mengambil. Abstract. This research focused on the field of semantics, in order to describe the meaning of verbs take field in Bahasa Dayak Kanayatn Dialek Banana/-Ahe (BDKDBA). The method used in this research are the words that contain verb take in BDKDBA field. Source of data in this research is BDKDBA spoken by the informant in Bobor Hamlet, Benuang Village, Subdistrict of Toho, in Pontianak Regency. The techniques of data collecting are observation, involvement, competent, and stimulation tecniques. Prosedures and techniques of data analysis are transcription, translation, data classification, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, it was found 68 leksem verbs taken in BDKDBA which has a field of meaning, is the components of meaning, meaning types, and function semantic. Key word: Field Meaning, Verb, Taken.
KOHESI LEKSIKAL KOLOM “OPINI” OLEH ASWANDI DALAM SURAT KABAR PONTIANAK POST EDISI JULI—DESEMBER 2013 Rohmawati, Siti; Susilo, Firman; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 8 (2014): Agustus 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kohesi leksikal dalam  kolom “Opini” oleh Aswandi dalam surat kabar Pontianak Post edisi Juli—Desember 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan bentuk penelitian deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa bahasa dalam bentuk kata-kata yang ada dalam kolom “Opini” yang ditulis oleh Aswandi. Adapun sumber datanya adalah tulisan Aswandi yang dimuat dalam kolom “Opini” surat kabar Pontianak Post edisi Juli—Desember 2013. Penelitian ini menemukan adanya bentuk-bentuk kohesi leksikal dalam kolom “Opini” oleh Aswandi dalam surat kabar Pontianak Post edisi Juli—Desember 2013, berupa kesinoniman, keantoniman, kehiponiman, kemeroniman, keparoniman, kolokasi, dan repetisi, serta adanya kecenderungan penggunaan kata dalam bentuk kesinoniman dan kolokasi. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan ilmu pengetahuan khususnya tentang penggunaan kohesi leksikal sehingga dapat membentuk wacana yang padu dan utuh, serta dapat menjadi referensi bagi pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia dalam penulisan surat kabar. Kata Kunci: Kohesi Leksikal, Opini, Surat Kabar   Abstrack: This research aims to describe describe lexical cohesion form in “Opinion” column written by Aswandi in a newspaper named Pontianak Post edition July—December 2013. Researcher uses descriptive method with qualitative form. Data in this research are words in “Opinion” column written by Aswandi. Data source is Aswandi’s writing published in “Opinion” column in Pontianak Post edition July—December 2013. Researcher finds out that there are forms of lexical cohesion in “Opinion” column by Aswandi in Pontianak Post edition July—December 2013, i.e. synonym, antonym, hyponym, meronim, paronim, collocation, and repetition, with there are tendency to use words in synonym and collocation. Researcher expects that the result of this research may give contribution in knowledge in particular using lexical cohesion with the result that may whole and solid discourse form, and may be reference for development and construt of Indonesian language in process of writing newspaper. Keywords: Lexical Cohesion, Opinion, Newspaper
ANALISIS SEMANTIK LEKSIKAL KOSAKATA PADA TENUN IKAT TRADISIONAL SUKU DAYAK DESA Efpriyani, .; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 11 (2014): Nopember 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna leksikal, komponen makna, jenis makna, serta peran semantis yang dapat dilihat dari alat, motif, bahan, dan hasil. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung kosakata pada tenun ikat tradisional yang digunakan oleh masyarakat Suku Dayak Desa Ensaid Panjang, Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang. Sumber data dalam penelitian ini adalah bahasa Suku Dayak Desa yang dituturkan oleh informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknikpengamatan  langsung dan wawancara. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu peneliti sebagai instrumen kunci.Berdasarkan hasil analisis data penelitian ditemukan bahwa bahwa ada tiga makna yang terdapat dalam penelitian ini yaitu makna leksikal, makna gramatikal, dan makna kolokatif. Hasil analisis dari submasalah yang ada dalam penelitian ini yaitu pendeskripsian makna leksikal, komponen makna, jenis makna, dan peran semantis kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa yaitu terdapat 18 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa motif, 12 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa alat, 8 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa bahan, dan 8 kosakata pada tenun ikat tradisional Suku Dayak Desa berupa hasil tersebut yang terkumpul dalam penelitian ini. Penulis berharap adanya penelitian lanjutan mengenai kosakata pada tenun ikat tradisonal Suku Dayak Desa dari segi yang berbeda, sehingga penelitian selajutnya dapat melengkapi kajian tentang semantik khususnya semantik leksikal dengan masalah yang lain. Kata Kunci: Semantik Leksikal, Kosakata Abstract:This studyaims to describethe meaning oflexicalmeaningcomponents, typesof meaning, as well as thesemanticrolesthat can be seenfromthe tools, patterns,materials, andresults. This study used adescriptive method. The dataof this studyare the wordsthat containthevocabularyof traditionalikatused bythe DayakcommunityEnsaidLongVillage, District TenebrousPermai, Sintang. Sources of datain this studyis the languageof the Dayakvillagespoken byinformants. Data collection techniquesused aredirect observationandinterviewtechniques. Data collection toolused wasthe researcher asthe keyinstrument. Based on the analysisof research datafoundthatthatthere are three meaningscontainedin this research thatlexical meaning, grammatical meaning, and meaningkolokatif. The results ofthe analysisofthe existingconstructin this study isthe description oflexical meaning, components of meaning, kindof meaning, andthe role ofsemanticvocabularyon atraditionalikatweavingvillageof Dayakvocabularyinwhichthere are 18traditionalikatmotifssuch asthe Dayakvillage, 12vocabularyonikatthe Dayaktraditionalvillagein the form oftools, 8vocabularyonthe Dayaktraditionalikatweavingvillagein the form ofmaterials, and8traditionalikatvocabularyonthe Dayakvillagein the form oftheresultscollectedin this study. The authorshope that thefurther research onthevocabularyof traditionalikatweavingvillageof Dayakdifferentterms, so thatthe researchcan then eithercomplete thestudy oflexicalsemanticssemanticsespeciallywithotherissues. Keyword: lexical semantics, vocabulary  
SAPAAN DALAM BAHASA DAYAK IBAN DI DESA KUMANG JAYA KECAMATAN EMPANANG KABUPATEN KAPUAS HULU Ningkan, Fransiskus; Susilo, Firman; Salem, Laurensius
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 8 (2015): AGUSTUS 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan sapaan dalam bahasa Dayak Iban didesa Kumang Jaya Kecamatan Empanang Kabupaten Kapuas Hulu, baik dalam hubungan kekerabatan berdasarkan hubungan sedarah maupun hubungan kekerabatan karena perkawinan. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah tuturan langsung masyarakat Dayak Iban di desa Kumang Jaya yang mengandung sapaan kekerabatan, baik kekerabatan karena hubungan sedarah maupun kekerabatan karena hubungan perkawinan. Data dikumpulkan menggunakan teknik catat dan teknik rekam. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem sapaan dalam bahasa Dayak Iban terbagi menjadi, (1) sapaan kekerabatan karena hubungan darah; (2) sapaan kekerabatan berdasarkan hubungan perkawinan; (3) sistem sapaan dalam masyarakat Dayak Iban.   Kata Kunci: Sistem Sapaan, Kekerabatan, Dayak Iban   Abstract: The objective of this research is to describe the use of  greeting system in Dayak Iban language at Kumang Jaya, Empanang sub-district, Kapuas Hulu regency, either in bloodline relationship kinship or in marriage relationship kinship. The method of this research used descriptive by qualitative approach. The source of the data in this research is the direct speech of Dayak Iban society at Kumang  Jaya, containing greeting kinship, not only in bloodline relationship kinship  but also in marriage relationship kinship. The technique of the data collecting in this research is used note taking and recorded. Based on the result of the analisys, it could be concluded the greeting in Dayak Iban language, divided into: 1). greeting kinship because of bloodline relationship, 2). greeting kinship because of marriage relationship kinship, 3). greeting kinship system in Dayak Iban society.   Key Words: Greeting System, Kinship, Dayak Iban
MEDAN MAKNA VERBA BERJALAN DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS (F11109005), Lily; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 9 (2013): September 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan komponen makna dari setiap leksem medan makna verba berjalan, jenis makna medan makna verba berjalan, dan fungsi semantis medan makna verba berjalan dalam bahasa Melayu dialek Sambas. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif dalam bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah ujaran yang mengandung medan makna verba berjalan dituturkan oleh penutur asli bahasa Melayu dialek Sambas yang diwakili oleh dua informan. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pancing, teknik cakap simak, teknik rekam dan teknik catat. Medan makna verba berjalan dalam penelitian ini terdiri dari berjalan menggunakan alat, tanpa alat, dan bisa menggunakan alat dan tanpa alat. Jenis makna dalam verba berjalan dalam bahasa Melayu dialek Sambas digolongkan menjadi makna leksikal, gramatikal, dan tematikal. Fungsi semantis verba berjalan dalam bahasa Melayu dialek Sambas dibagi menjadi tiga bagian yaitu suatu proses, suatu keadaan, dan suatu perbuatan. Kata Kunci: Medan Makna, Verba Berjalan. Abstract: This study aimed to describe the meaning of each component of the meaning of the verb lexeme field runs, terrain types meaning verb meaning to walk, and the semantic function fields verb meaning to walk in Sambas Malay dialect. The method used in this research is descriptive method in the form of qualitative research. The data in this study is a field that contains speech verb meaning to walk spoken by native speakers Sambas Malay dialect which is represented by two informants. Data collection techniques using fishing techniques, techniques ably see, technical and engineering records note. Terrain verb meaning to walk in this study consisted of walking using the tool, without tools, and can make use of tools and without tools. Kind of meaning in the verb run in Sambas Malay dialect is classified into lexical meaning, grammatical, and tematikal. Semantic functions of verbs goes in Sambas Malay dialect is divided into three parts, namely a process, a condition, and an action. Keywords: Field Meaning, Verb Walk.
PEMAKNAAN LIRIK-LIRIK LAGU MELAYU SAMBAS DALAM ALBUM THE TERIGGAS OF SAMBAS: KAJIAN SEMIOTIK (F11409042), Nuraisi; Susilo, Firman; Seli, Sesilia
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 3 (2013): Maret 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian inidifokuskan pada bidang semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan pemaknaan lirik-lirik lagu Melayu Sambas dalam album The Teriggas of Sambas: kajian semiotik.Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang berkenaan dengan pemaknaan heuristik dan hermeneutik. Sumber data dalam penelitian ini adalah lirik-lirik lagu Melayu Sambas dalam album The Teriggas of Sambas yang diangkat Mulam.Teknik pengumpulan data adalah teknik wawancara dan studi dokumentasi. Prosedur dan teknik analisis data berupapenerjemahan, identifikasi dan klarifikasi, analisis data, penafsiran, dan penarikan kesimpulan.Berdasarkan analisis data, dari 9 lagu ditemukan tema tentang kerinduan, keceriaan, pesan-pesan moral, dan sindiran. Kata kunci: semiotik, heuristik, hermeneutic, dan lirik-lirik lagu. Abstract. This research is focused on semantics field, ained to describe the interpretation Sambas malay songs lyrics in The Terrigas of Sambas Album: Semiotics study. The method that is used is descriptive methodin form of Qualitative. Data in this research are the words that are concerned to interpretation both in heuristic and hermeneutic. The source of this research is Sambas malay songs lyrics in The Terrigas of Sambas Album that are brought by Mulam. The data collecting technique are interview and field note technique. Procedure and analysis technique of the data in form of transaltion, identification and clarification, data analysis, interpretation, and drawing conclusion. According to data analysis, it has been found that, from nine songs some themes have been found, they are; longing, happiness, moral values, and satire. Key word: semiotic, heuristic, hermeneutic, and song lyrics.
KOSAKATA BERCOCOK TANAM PADI DI SAWAH DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS: KAJIAN SEMANTIK Pribady, Haries; Hanye, Paternus; Susilo, Firman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 9 (2014): September 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komponen makna kosakata bercocok tanam padi di sawah dalam BMDS, jenis makna kosakata bercocok tanam padi di sawah dalam BMDS, dan fungsi semantis kosakata bercocok tanam padi di sawah dalam BMDS. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan bentuk kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah kosakata yang terdapat dalam kegiatan bercocok tanam, termasuk alat dan bahan yang digunakan dalam bercocok tanam. Teknik pengumpulan data yaitu wawancara dan dengan daftar gambar. Hasil penelitian sebagai berikut terdapat 43  leksem yang berkaitan dengan kegiatan bercocok tanam padi; 28 leksem dikategorikan sebagai verba; 15 leksem dikategorikan sebagai nomina, terdapat 36  makna leksikal, 9 makna gramatikal, dan lima kategori makna kolokatif; kegiatan menggunakan alat, kegiatan tanpa alat, peralatan berbahan kayu, peralatan berbahan logam, dan peralatan berbahan anyaman, terdapat 18 leksem dengan fungsi semantis proses; 10 leksem dengan fungsi semantis  perbuatan; 15 leksem dengan fungsi semantik nomina.   Kata kunci : kosakata, bercocok tanam padi, semantik Abstract: This study aims to  describe lexical-component of Sambas Malay vocabulary in farming procession, meaning-type of Sambas Malay vocabulary in farming procession, and semantic function of Sambas Malay vocabulary in farming procession. Research method used in this study is descriptive method with qualitative form. Data source in this research is Malay Sambas native speaker and the data is Sambas Malay vocabulary in farming procession including tools and substances used in the procession. Data acquisition technique is interview using pictures. The result is as follow: there are 43 lexemes related with rice farming procession, 28 lexemes are categorized as verb, and 15 as noun; there are 36 lexical meaning, 9 grammatical meaning, and 5 colocative meaning category: activity using tools, activity without tools, wooden tools, iron tools, and wicker tools; there are 18 lexeme with process semantic function, 10 lexeme with act semantic function, and 15 lexeme with noun semantic function. Keywords: vocabulary, rice farming, semantic