Firman Susilo
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia FKIP Untan, Pontianak

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

KOSAKATA BERLADANG PADI SUKU DAYAK KUBITN KECAMATAN PINOH SELATAN: KAJIAN SEMANTIK LEKSIKAL Septiandi, .; Susilo, Firman; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 5 (2015): Mei 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Berladang padi merupakan kearifan lokal Suku Dayak Kubitn yang masih dilestarikan secara turun-temurun bukan hanya sebagai mata pencaharian. Penelitian ini memfokuskan pendeskripsian pada kosakata berladang  padi yang masih tradisional menggunakan kajian semantik leksikal. Masalah dalam penelitian ini mencakup inventarisasi kosakata, deskripsi makna, komponen makna,  dan kaitan objek penelitian dengan materi pembelajaran di sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kosakata berladang padi Suku Dayak Kubitn dengan pemaknaan lesikal. Penulis menggunakan metode penelitian kualitatif dan bentuk penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan makna kosakata. Pengambilan data menggunakan teknik simak, simak libat cakap, dan teknik rekam dan catat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penulis berhasil menghimpun 68 kosakata dalam berladang padi yang terdiri atas 48 kosakata alat dan 20 kosakata alat. Penelitian ini juga dilengkapi dengan draf kamus tematik berladang padi Suku Dayak Kubitn Kecamatan Pinoh Selatan dengan program komputerisasi linguistik (shoebox).   Kata Kunci: Berladang padi, semantik, komputerisasi linguistik Abstract: Rice farming is the local wisdom of the Dayak Kubitn are still preserved by generations not only as a livelihood. This study focuses on the description vocabulary are still traditional rice farming using lexical semantic study. Problems in this study includes inventory of vocabulary, description of the meaning, the meaning component, and the relevancy of research with learning materials in school. The goal of this study is describe Dayak Kubitn vocabulary rice farming through leksikal meaning. The author uses qualitative research method and forms of descriptive research to describe the meaning of the vocabulary. retrieval data using techniques see, see involved a conversation, and recording techniques and record. Based on the research conducted, the author managed to collect 68 vocabulary Dayak rice farming consists of 48 vocabulary process and 20 vocabulary tool. This study is also equipped with a draft thematic dictionary Dayak rice farming Kubitn District of South Pinoh with computerized linguistic program (shoebox).       Keywords: Farming rice, semantics, computerized linguistics
KESINONIMAN NOMINA NONINSANI DALAM BAHASA SUBSUKU DAYAK DESA ENSAID PANJANG (F11408048), Sudarto; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 3 (2013): Maret 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian tentang Kesinoniman Nomina Noninsani dalam BSDD bertujuan mendeskripsikan kesinoniman nomina noinsani BSDD. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Dari hasil deskripsi dalam satu kolokasi makna diperoleh leksem-leksem yang mempunyai makna sama. Dari hasil substitusi diperoleh bahwa leksem kesinoniman nomina noninsani dalam BSDD yang berada dalam satu kolokasi makna dapat saling menggantikan dalam konteks kalimat yang sama. Dari analisis komponen makna, sifat hubungan kesinoniman nomina noninsani dalam BSDD dapat terlihat dengan memperhatikan komponen makna tiap-tiap pasangan leksem yang bersinonim. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesinoniman nomina noninsani dalam BSDD dapat dikaji dari tiga sudut kesinoniman, yaitu berdasarkan deskripsi, subtitusi dan analisis komponen makna leksem kesinoniman nomina noninsani. Kata kunci: kesinoniman, nomina, noninsani Abstract: The Research about of Inanimate Nouns Synonymy BSDD aims to describe of inanimate nouns BSDD. The method that has to be use is descriptive method with the form of research is qualitative. From the description in the collocation of ??meaning-leksem obtained leksem that have the same meaning. From the results obtained that leksem synonymy substitution of inanimate nouns in the BSDD within the collocation meaning of the region are interchangeable in the context of the same sentence. From the analysis of the components of meaning, the nature of inanimate relationships in the BSDD nouns synonymy can be seen by considering the meaning of the components of each pair leksem synonymous. Based on the results of this study concluded that the BSDD of inanimate nouns synonymy can be studied from three angles synonymy, which is based on the description, substitution, and analysis of the components of inanimate nouns meaning leksem synonymy. Keywords: synonymy, nouns, inanimate
FRASA BAHASA MELAYU DIALEK SANGGAU Wati, Lidia; Hanye, Paternus; Susilo, Firman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 6 (2014): Juni 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan distribusi unsur frasa, kategori frasa, dan makna frasa bahasa Melayu dialek Sanggau (BMDS). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan bentuk penelitian kualitatif. Data penelitian ini adalah frasa BMDS yang digunakan masyarakat Liku, Kabupaten Sanggau. Sumber data penelitian berupa BMDS yang dituturkan oleh penutur asli BMDS yang diwakili dua orang informan. Teknik yang digunakan adalah teknik wawancara dan teknik simak libat cakap, sedangkan alat yang digunakan adalah daftar pertanyaan, cerita rakyat yang dituturkan informan, buku catatan, dan alat tulis. Hasil analisis data terhadap frasa BMDS yaitu, terdapat distribusi unsur frasa berupa frasa endosentris (frasa endosentris atributif, frasa endosentris koordinatif, dan frasa endosentris apositif) serta frasa eksosentris. Selain itu, terdapat lima kategori frasa BMDS  (frasa nomina, frasa verba, frasa adverbia, frasa preposisi, dan frasa adjektiva) dan terdapat lima makna frasa BMDS (makna frasa verba, makna frasa adverbia, makna frasa preposisi, dan makna frasa adjektiva). Kata kunci: frasa bahasa Melayu, dialek Sanggau Abstract: The propose of this research is to describe the distribution of phrase elements, phrase cattegory, and the meanings of  BMDS phrase. The methode used in this research is descriptive methode and the form of research is qualitative research. The data in this research are BMDS phrase that is used in Liku, Sanggau district. The data source in this research are BMDS which was spoken by BMDS native speakers that represented by two informants. The technique that is used in this research are interview and simak libat cakap technique, meanwhile the instruments that is used in this research are the list of questions, folklore that is told by the informant, note book, and writing equpments. The results of this research are there are two distribution of BMDS phrase elements, they are endosentris phrase (atributive endosentris phrase, coordinative endosentris phrase, and apositive endosentris phrase) and eksosentris phrase. There are five BMDS phrase cattegories (noun phrase, verb phrase, adverb phrase, preposition phrase, and adjective phrase) and there are five BMDS phrase meanings based on their cattegory phrases, (noun phrase meaning, verb phrase meaning, adverb phrase meaning, preposition phrase meaning, and adjective phrase meaning). Keywords: Malay language phrase, Sanggau dialect
MEDAN MAKNA VERBA MEMUKUL DALAM BAHASA MELAYU SAMBAS Darlisanto, Majinur; Susilo, Firman; Amir, Amriani
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 9 (2014): September 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini difokuskan pada bidang semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan medan makna verba memukul Bahasa Melayu Sambas (BMS). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang mengandung medan makna verba memukul dalam BMS. Sumber data dalam penelitian ini adalah BMS yang dituturkan oleh informan di desa Dalam Kaum, Kecamatan Sambas, Kabupaten Sambas. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pancing, teknik cakap simak, teknik rekam dan teknik catat. Prosedur dan teknik analisis data berupa transkripsi, penerjemahan, klasifikasi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data ditemukan 39 leksem verba memukul dalam BMS yang memiliki medan makna, komponen makna, jenis makna, dan fungsi semantis. Kata kunci: Medan Makna, Verba, Memukul. Abstract. This research focused on the field of semantics, in order to describe the hit verb meaning field in Malay Sambas language (MSL). The method used in this research are the words that contain verb hit in MSL field. Source of data in this research is MSL spoken by the informant in Dalam Kaum village of Sambas subdistrict, subdistrict of Sambas, in Sambas Regency. Data collection techniques using fishing techniques, techniques ably see, technical and engineering records note. Prosedures and techniques of data analysis are transcription, translation, data classification, data analysis, are transcription, translation, data classification, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, it was found 39 leksem verb hit in MSL which has a field of meaning, is the components of meaning, meaning types, and function semantic. Key word: Field Meaning, Verb, Hit.
KESANTUNAN BERBAHASA DALAM MEDIA JEJARING SOSIAL (FACEBOOK) GRUP COMDEV AND OUTREACHING UNIVERSITAS TANJUNGPURA TAHUN 2012 Ikhwani, Muhammad Wahyuddin; Susilo, Firman; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 7 (2014): Juli 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa dilihat melalui bentuk kalimat imperatif biasa, kalimat imperatif permintaan, kalimat imperatif pemberian izin, kalimat imperatif ajakan, dan kalimat imperatif suruhan dari informasi yang dipublikasikan melalui media facebook pada grup Comdev and Outreaching Universitas Tanjungpura Tahun 2012 menggunakan skala kesantunan Lecch. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk kualitatif. Hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa bentuk kesantunan dilihat dari kalimat imperatif dengan pengukur skala kesantunan Leech menunjukkan 1) cost benefit scale sebanyak 8 tuturan;  2) optionality scale sebanyak 20 tuturan; 3) indirectness scale sebayak 15 tuturan; 4) authority scale sebanyak 37 tuturan; 5) sosial dictance scale sebanyak 36 tuturan. Bentuk kesantunan yang terpublikasi dilaman facebook Comdev and Outreaching Universitas Tanjungpura, dilihat dari skala kesantunan Lecch tergolong santun karena masih banyaknya penggunaan bahasa atau kalimat imperatif yang santun. Kata kunci : Kesantunan Berbahasa, Facebook, Comdev Outreaching   Abstract: This study is purpose to describe linguistic politeness views by ordinary imperative sentence, imperative sentence request, permits imperative sentence, imperative sentence solicitation, and imperative sentences messengers from information published by the media on the facebook group Comdev and Outreaching University of Tanjungpura in 2012 using a scale of politeness Lecch. The method used is descriptive method with qualitative . The results of the data analysis it can be concluded that the of politeness views of imperative sentence with a measuring scale shows politeness Leech 1) cost benefit scale as much as 8 utterances; 2) optionality scale of 20 utterances; 3) indirectness scale sebayak 15 utterances; 4) Scale authority as much as 37 utterances; 5) dictance social scale as much as 36 utterances. Published in the form of politeness The Page facebook Comdev and Outreaching University of Tanjungpura, the scale of politeness Lecch classified politely because there are many use of language or a polite imperative sentence. Key words : Politeness, Facebook, Comdev Outreaching
MEDAN MAKNA VERBA MAKAN DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS Yandi, Syarif; Susilo, Firman; Hanye, Paternus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 3, No 8 (2014): Agustus 2014
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Penelitian ini difokuskan pada bidang semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan medan makna verba makan Bahasa Melayu Dialek Sambas (BMDS). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang mengandung medan makna verba makan BMDS. Sumber data dalam penelitian ini adalah BMDS yang dituturkan oleh informan di desa Tebas Kuala, Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas. Teknik pengumpulan data adalah teknik cakap dan teknik simak. Prosedur dan teknik analisis data berupa transkripsi, penerjemahan, klasifikasi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data ditemukan 22 leksem verba makan dalam BMDS yang memiliki medan makna, komponen makna, jenis makna, dan fungsi semantis. Kata kunci: Medan Makna, Verba, Makan. Abstract. This research focused on the field of semantics, in order to describe the eat verb meaning field in Sambas dialect of Malay language. The method used in this research are the words that contain verb eat in SDML field. Source of data in this research is SDML spoken by the informant in Tebas Kuala village, subdistrict of Tebas, in Sambas Regency. The techniques of data collecting are observation, involvement, competent, and stimulation tecniques. Prosedures and techniques of data analysis are transcription, translation, data classification, data analysis, are transcription, translation, data classification, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, it was found 22 leksem verb eat in SDML which has a field of meaning, is the components of meaning, meaning types, and function semantic. Key word: Field Meaning, Verb, Eat.
MEDAN MAKNA VERBA BERJALAN BAHASA MELAYU DIALEK NGABANG Karmila, Mia; Hanye, Paternus; Susilo, Firman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 5 (2013): Mei 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The general problem in this research is walking verb meaning field in Ngabang dialect of Malayan language, and the specific problems are meaning component, meaning kind, and meaning function. The method in this research is descriptive method. The data in this research are words that contains walking verb meaning field in Ngabang dialect of Malayan language spoken by Melayu society in Ngabang district. The source of data is Ngabang dialect of Malayan language spoken by the informants. The techniques in data collecting are listening speaking and inducement technique. The tools of data collecting are questions list guide, pictures, visual aid, and recording tape. Based on the data analysis, it shows that walking verb meaning field in Ngabang dialect of Malayan language has meaning component, meaning kind, and meaning function. Keywords: meaning field, verb, walking Abstrak: Masalah umum penelitian ini adalah medan makna verba berjalan dalam Bahasa Melayu Dialek Ngabang, masalah khususnya adalah komponen makna, jenis makna dan fungsi makna. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata yang mengandung medan makna verba berjalan bahasa Melayu dialek Ngabang yang digunakan oleh masyarakat Melayu Kecamatan Ngabang. Sumber data dalam penelitian ini adalah Bahasa Melayu Dialek Ngabang yang dituturkan oleh informan. Teknik pengumpulan data adalah teknik simak dan cakap serta teknik pemancingan. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu pedoman daftar pertamnyaan, gambar dan alat peraga serta alat perekam. Berdasarkan hasil analisis data yang ada, hasil penelitian menunjukkan bahwa medan makna verba berjalan Bahasa Melayu Dialek Ngabang memiliki komponen makna, jenis makna dan fungsi makna. Kata kunci: Medan Makna, Verba, Berjalan
MEDAN MAKNA VERBA MELIHAT DALAM BAHASA MELAYU DIALEK SAMBAS (F11108029), Juniarti; Hanye, Paternus; Susilo, Firman
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 2, No 4 (2013): April 2013
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research focused on the field of semantics, in order to describe the See verb meaning field in Sambas dialect of Malay language. The merhod used in this research are the words that contain verb see in SDML field. Source of data in this research is SDML spoken by the informant in Sempadian village, subdistrict of Tekarang, in Sambas Regency. The techniques of data collecting are observation, involvement, competent, and stimulation tecniques. Prosedures and techniques of data analysis are transcription, translation, data classification, data analysis,are transcription, translation, data classification, data analysis, and conclusion. Based on data analysis, it was found 27 leksem verb see in SDML which has a field of meaning, is the components of meaning, meaning types, and function semantic. Key word: field Meaning, Verb, See. Abstrak. Penelitian ini difokuskan pada bidang semantik, dengan tujuan untuk mendeskripsikan medan makna verba melihat Bahasa Melayu Dialek Sambas (BMDS). Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan kalimat yang mengandung medan makna verba melihat BMDS. Sumber data dalam penelitian ini adalah BMDS yang dituturkan oleh informan di desa Sempadian, Kecamatan Tekarang, Kabupaten Sambas. Teknik pengumpulan data adalah simak dan teknik cakap. Prosedur dan teknik analisis data berupa transkripsi, penerjemahan, klasifikasi data, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan analisis data ditemukan 27 leksem verba melihat dalam BMDS yang memiliki medan makna, komponen makna, jenis makna, dan fungsi semantis. Kata kunci: Medan Makna, Verba, Melihat.
PERISTILAHAN PERSENJATAAN TRADISIONAL MASYARAKAT MELAYU DI KABUPATEN SAMBAS Rahmawati, Siska; Susilo, Firman; Syahrani, Agus
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 5, No 06 (2016): Juni 2016
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan penelitian ini penelitian adalah mendeskripsikan peristilahan persenjataan tradisional masyarakat Melayu di Kabupaten Sambas berdasarkan komponen makna peristilahan, makna leksikal peristilahan, dan fungsi peran persenjataan tradisional tersebut. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dan menggunakan pendekatan kajian semantik leksikal. Sumber data dalam penelitian ini, peneliti ambil dari penutur bahasa Melayu Sambas yang mengetahui mengenai peristilahan persenjataan Melayu Sambas. Penelitian ini berhasil menghimpun peristilahan persenjataan tradisional Melayu Sambas. Keseluruhan data tersebut dihimpun dengan memperhatikan bagian senjata, bahan pembuatan senjata, motif dan desain, dan cara penggunaannya. Dari penelitian ini terkumpul  21 jenis senjata, 29 bagian senjata, 21 bahan dasar pembuatan senjata 19 motif dan desain senjata, 21 cara penggunannya. Hasil penelitian dengan mengangkat budaya lokal daerah ini diharapkan dapat terinventarisasi dan terdokumentasi dengan baik sehingga dapat bermanfaat terutama dalam pengayaaan bahan bantu ajar di sekolah dalam mengajarkan muatan lokal bahasa daerah. Kata Kunci: Peristilahan, Persenjataan Tradisional, Melayu  Sambas Abstract: The research objective of this study is to describe terminology traditional weapons Malay community in Sambas district based component of the meaning of terminology, terminology lexical meaning, and function of the role of traditional weaponry. Researchers using qualitative descriptive methods and assessment approaches lexical semantics. Source of data in this study, researchers took from Sambas Malay language speakers who know the terminology Sambas Malay weaponry. This study managed to collect terminology Sambas Malay traditional weaponry. Overall the data is collected with regard parts of weapons, weapons-making materials, motifs and designs, and how to use it. From this research collected 21 types of weapons, weapons parts 29, 21, 19 the manufacture of weapons and weapons design motif, 21 way consumer. Results of the research with the local culture of this region is expected to terinventarisasi and well documented to be useful especially in Enrichment materials teaching aids in schools to teach the local content of regional languages.   Keywords: Terminology, Traditional Weapons, Malay Sambas