Rudy Sutrisna
Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Lampung Jln. Soemantri Brojonegoro no.1Bandar Lampung 35145

Published : 29 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals)

PENGARUH DOSIS RAGI TEMPE PADA PEMBUATAN TEMPE TONGKOL JAGUNG TERHADAP KANDUNGAN NUTRISI UNTUK PAKAN TERNAK Widiasri, Ni Luh Putu; Husni, Ali; Sutrisna, Rudy; Liman, Liman
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 8 No 1 (2024): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Februari 2024
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2024.8.1.100-106

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis ragi tempe terhadap kandungan nutrien tempe tongkol jagung (lemak kasar, protein kasar, dan serat kasar). Penelitian ini dilaksanakan pada Maret – April 2022, di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0: tongkol jagung tanpa ragi tempe (kontrol), P1: tongkol jagung + ragi tempe 1,5%, P2: tongkol jagung + ragi tempe 2%, P3: tongkol jagung + ragi tempe 2,5%, P4: tongkol jagung + ragi tempe 3%, P5: tongkol jagung + ragi tempe 3,5%, dan P6: tongkol jagung + ragi tempe 4%. Variabel yang akan diamati meliputi serat kasar, protein kasar dan lemak kasar. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan Analisis Ragam dan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambaham ragi tempe dengan level yang berbeda tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap serat kasar (P0: 12,37%, P1: 11.78%, P2 : 10,63%, P3: 16,39%, P4: 9,43%, P5: 12,78%, P6: 12,44%), namun berpengaruh nyata (P<0,05) pada protein kasar (P0: 4,01%, P1: 5,46%, P2: 5,44%, P3: 7,31%, P4: 7,40%, P5: 7,10%, P6: 8,49%) dan lemak kasar (P0: 11,03%, P1: 2,01%, P2: 1,14%, P3: 3,35%, P4: 3,46%, P5: 5,40%, P6: 4,63%) dengan perlakuan terbaik pada dosis 4% untuk protein dan 2% untuk lemak.
PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG DAUN SINGKONG TERFERMENTASI TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING DADA AYAM JOPER Rahmawati, Nelly; Septinova, Dian; Sutrisna, Rudy; Riyanti, Riyanti
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Mei 2024
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.324-332

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger terbaik terhadap kualitas fisik daging dada ayam joper umur 8 minggu, meliputi nilai pH, DIA, dan susut masak. Penelitian ini dilaksanakan pada Januari – Maret 2022 di Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung dan Laboratorium Lapang Terpadu, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan (0%, 5%, 10%, 15%, dan 20%) tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger yang diulang 4 kali dengan total 20 unit petak percobaan, masing-masing unit berisi 4 ekor ayam joper tanpa dibedakan jantan ataupun betina, sehingga jumlah ayam joper 80 ekor. Peubah yang diamati meliputi nilai pH, DIA, dan susut masak. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan substitusi tepung daun singkong terfermentasi Aspergillus niger 0%, 5%, 10%, 15%, dan 20% tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap nilai pH, DIA, dan susut masak daging dada ayam joper umur 8 minggu. Substitusi daun singkong terfermentasi Aspergillus niger hingga taraf 20% masih dapat ditoleransi oleh ayam joper, dengan perolehan rata-rata nilai pH (6,04—6,11), nilai DIA (55,08--60,97%), dan susut masak (19,02--19,04%).
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN AMPAS TAHU TERHADAP KANDUNGAN LEMAK KASAR, ABU, BETN, DAN TDN PRODUK FERMENTASINYA Tamara, Nina Yelly; Sutrisna, Rudy; Liman, Liman; Erwanto, Erwanto
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 8 No 2 (2024): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Mei 2024
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2024.8.2.291-299

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komposisi campuran tongkol jagung dan ampas tahu terhadap kandungan lemak kasar, abu, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN), dan Total Digestible Nutrien TDN. Penelitian ini dilaksanakan pada 12 Januari—03 Februari 2023, di Laboratorium Nutrisi dan Makanan Ternak, Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu P0 : tongkol jagung 50% + ampas tahu 50% (kontrol), P1 : tongkol jagung 50% + ampas tahu 50% + Rhizopus oligosporus 4%, P2 : tongkol jagung 60% + ampas tahu 40% + Rhizopus oligosporus 4%, P3 : tongkol jagung 70% + ampas tahu 40% + Rhizopus oligosporus 4%. Variabel yang diamati meliputi lemak kasar, abu, Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN), dan Total Digestible Nutrien (TDN). Data yang diperoleh dianalisis dengan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT). Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase campuran tongkol jagung dan ampas tahu terfermentasi berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap lemak kasar (P0: 13,81 ± , P1: 12,21 ± , P2: 10,92 ± , dan P3: 4,94 ± ), berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap abu (P0: 5,64 ± , P1: 4,65 ± , P2: 4,80 ± , dan P3: 4,85 ± ), berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap BETN (P0: 27,28 ± , P1: 30,15 ± , P2: 40,67 ± , dan P3: 40,67 ± ), dan berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap TDN (P0: 66,86 ± , P1: 69,01 ± , P2: 67,54 ± , dan P3: 60,51 ± ). Perlakuan terbaik yaitu pada P1 terhadap kandungan abu dan TDN, pada P3 terhadap kandungan lemak kasar dan BETN.
PENGARUH SUPLEMENTASI TEPUNG MAGGOT BLACK SOLDIER FLY (BSF) DALAM RANSUM TERHADAP ERITROSIT, HEMOGLOBIN, DAN HEMATOKRIT DARAH AYAM JOPER BETINA Kristanti, Nuke; Hartono, Madi; Liman, Liman; Sutrisna, Rudy
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2022
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2022.6.3.311-320

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik pemberian tepung maggot terhadap eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit darah ayam joper betina. Penelitian ini dilaksanakan pada Februari – Maret 2022 dan berlokasi di Peternakan Ayam Joper Daffa, Labuhan Dalem, Kecamatan Tanjung Senang, Kota Bandar Lampung. Pemeriksaan eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit dilakukan di Balai Veteriner Lampung, Bandar Lampung. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu ransum tanpa suplementasi tepung maggot (P0), ransum dengan suplementasi 5% tepung maggot (P1), ransum dengan suplementasi 10% tepung maggot (P2), dan ransum dengan suplementasi 15% tepung maggot (P3). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dengan taraf nyata 5% dan dilanjutkan dengan uji polinomial ortogonal. Hasil uji lanjut polinomial ortogonal menunjukkan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) terhadap eritrosit, hemoglobin, dan hematokrit pada ayam joper betina. Hasil uji lanjut polinomial ortogonal berpola kubik dengan persamaan pada eritrosit yaitu y = 2,692 – 0,1184x + 0,0359x2 – 0,002x3, pada hemoglobin y = 7,6 - 0,0493x+ 0,0256x2-0,0015x3, dan pada hematokrit y = 27,4- 0,58x+ 0,196x2-0,0112x3. Dosis suplementasi tepung maggot optimum pada eritrost, hemoglobin, dan hematokrit berturut-turut adalah 9,99%, 15,62%, dan 10,14%.
UJI KUALITAS DEDAK PADI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH Nugroho, Muhammad Dika; Liman, Liman; Sutrisna, Rudy; Muhtarudin, Muhtarudin
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 6 No 3 (2022): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: Agustus 2022
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2022.6.3.286-292

Abstract

Dedak padi yang berkualitas baik mempunyai ciri fisik yaitu baunya khas, tidak tengik, teksturnya halus, lebih padat dan mudah digenggam karena mengandung kadar sekam yang rendah. Dedak yang memiliki ciri seperti ini mempunyai nilai nutrisi yang tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kualitas dedak padi yang terdapat di pasar dan pabrik di Kabupaten Lampung Tengah. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah wawasan masyarakat tentang cara membedakan kualitas dedak padi yang baik dan buruk serta untuk mengetahui cara menentukan kualitas dedak padi yang baik melalui karekteristik fisik dedak padi dengan melakukan uji organoletik, uji sekam dan uji kerapatan tumpukan. Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode purposive sampling dengan cara pengambilan sampel dedak padi yang berbeda di Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 5 sampel dari pasar dan 5 sampel dari pabrik penggilingan padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dedak padi yang diambil di Kabupaten Lampung Tengah berdasarkan uji organoleptik (warna, aroma, tekstur, serangga) dedak padi dari pabrik lebih baik dibandingkan dedak padi dari pasar. karena dalam segi aroma dedak padi pasar memiliki lebih banyak sampel yang beraroma tengik dan terdapat serangga dibandingkan dedak padi dari pabrik. Berdasarkan uji fluorogucinol didapatkan dedak padi yang berkualitas baik memiliki kadar sekam kurang dari 15% dan berkualitas rendah memiliki kadar sekam lebih dari 15%. Dedak padi berkualitas baik didapatkan dari sampel yang diambil di pabrik dengan kadar sekam 10%, sedangkan dedak padi berkualitas rendah didapatkan dari sampel yang diambil di pasar dengan kadar sekam 25%. Berdasarkan uji kerapatan tumpukan didapatkan dedak padi dari pasar lebih baik dibandingkan dedak padi dari pabrik. karena dedak padi dari pasar memiliki rata rata nilai yang lebih kecil dibanding dedak padi dari pabrik.
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN TONGKOL JAGUNG DAN AMPAS TAHU TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING, PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PRODUK FERMENTASINYA Ramadhani, Fath Hate; Sutrisna, Rudy; Liman, Liman; Erwanto, Erwanto
Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan (Journal of Research and Innovation of Animals) Vol 8 No 4 (2024): Jurnal Riset dan Inovasi Peternakan: November 2024
Publisher : Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jrip.2024.8.4.652-662

Abstract

This study aims to determine the effect of the composition of a mixture of corn cobs and tofu by product on the content of dry matter, crude protein, and crude fiber of fermentation products. This research was conducted on January 12 - February 03, 2023, at the Animal Nutrition and Food Laboratory, Department of Animal Husbandry, Faculty of Agriculture, University of Lampung. This study used a completely randomized design (CRD) consisting of 4 treatments and 5 replicates. The treatments were P0: 50% corn cob + 50% tofu by product (control), P1: 50% corn cob + 50% tofu by product + 4% tempe yeast, P2: 60% corn cob + 40% tofu by product + 4% tempe yeast, and P3: 70% corn cob + 30% tofu by product + 4% tempe yeast. The observed variables included dry matter, crude protein, and crude fiber. The data obtained were analyzed using Analysis of Variance (ANOVA) and continued with Duncan's Multiple Range Test (DMRT). The results showed that the composition of the mixture of corn cob and tofu by product was significantly different (P<0.05) on dry matter (P0: 34.39%, P1: 34.80%, P2: 35.98%, and P3: 36.11%, very significantly different (P<0.05) to crude protein (P0: 11.73%, P1: 15.54%, P2: 14.68%, and P3: 11.30%, and significantly different (P<0.05) to crude fiber (P0: 30,54%, P1: 27,23%, P2: 27.40%, and P3: 28,56%. The best treatment was in P1 on crude protein and crude fiber, and in P3 on dry matter.