Articles
THE IMPLEMENTATION OF ACTIVITY-BASED COSTING METHOD IN DETERMINING SELLING PRICES
Muhtarudin, Muhtarudin;
Sulastri, Tuti;
Suprihatin, Eti
Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan Vol 5, No 2 (2017): Jurnal Riset Akuntansi dan Keuangan. Agustus 2017
Publisher : Program Studi Akuntansi FPEB UPI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/jrak.v5i2.8521
Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan perhitungan antara Harga Pokok Produksi Sepatu menggunakan metode tradisional dengan metode Activity-Based Costing. Penelitian dilakukan pada 5 industri Sepatu di Sentra Industri Sepatu Cibaduyut Kota Bandung dengan metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Jumlah populasi sebanyak 76 industri dan metode penentuan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis beda dua rata-rata. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara Harga Pokok Produkasi sepatu metode tradisional dengan  Activity-Based Costing. Setelah menerapkan metode penentuan biaya dengan metode tersebut, Harga Pokok Produkasi adanya perbedaan yang cukup signifikan sehingga penentuan harga jual yang salah. Karena menetapkan harga jual dengan melakukan mark-up untuk menutupi biaya produksi. Penentuan harga jual dengan cara ini menyebabkan harga jual yang terlalu rendah, sehingga tidak dapat mengoptimalkan labaKata Kunci.  Activity-Based Costing; Harga Pokok Produksi; Harga Jual. Abstract. This study aims to find out the difference between the calculation of shoe production cost using the traditional method as compared to that using the Activity-Based Costing method. The research was conducted on five shoe industries in the Shoes Industry Center in Cibaduyut Bandung, using such data collecting method as observation, interview, and documentation studies. The population comprises of 76 industries, and the method used for determining the sample is purposive sampling technique. The analytical technique used in this study is the analysis of two different averages. The results of this study indicate that there is a significant difference between the shoe production cost calculated using the traditional method and that calculated using the Activity-Based Costing method. After applying the latter cost determining the method there turned out to be a significant difference in the shoe production cost resulted from the inaccurate price calculation in the former method, as here a selling price is fixed by marking-up efforts aiming to cover the production cost. Determining a selling price in this way causes the selling price to be too low; thus it cannot optimize the profit.Keywords: Activity-Based Costing; Production Cost; Selling PriceÂ
ANALISIS PENGARUH BESARNYA TINGKAT LEVERAGE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN INFORMASI LAPORAN TAHUNAN (DISCLOSURE LEVEL ANNUAL REPORT)
., Muchtarudin
Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi Vol 11, No 1 (2012): Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/manajerial.v11i1.2125
Tingkat leverage mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan informasilaporan tahunan karena tingkat leverage akan mempengaruhi keputusan investasi investor. Turunnyatingkat leverage akan menurunkan tingkat resiko dan menaikkan kemampuan pengembalian investasiperusahaan. Karena itu perusahaan akan memberikan pengungkapan yang lebih pada item-item yangmempengaruhi tingkat leverage supaya semakin banyak investor yang mengenal dan mengetahuikeadaan perusahaan sehingga semakin banyak investor yang menanamkan modalnya diperusahaantersebut.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PENGUNGKAPAN SOSIAL PERUSAHAAN
Muchtarudin, Muchtarudin
Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi Vol 9, No 1 (2010): Manajerial : Jurnal Manajemen dan Sistem Informasi
Publisher : Program Studi Pendidikan Manajemen Perkantoran
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.17509/manajerial.v9i1.1200
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sosial perusahaan, seberapa dominan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap tingkat pengungkapan perusahaan, seberapa besar pengaruh faktor-faktor  tersebut terhadap tingkat pengungkapan sosial perusahaan, apakah faktor-faktor yang dihasilkan tersebut berpengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap tingkat pengungkapan sosial perusahaan, dan apakah faktor-faktor yang dihasilkan tersebut berpengaruh signifikan secara parsial terhadap tingkat pengungkapan sosial perusahaan.Penelitian dilaksanakan dengan proses penilaian (coding) atas laporan tahunan perusahaan dengan menggunakan metode content analysis. Penulis menetapkan 40 indikator pengungkapan sosial yang diambil dari indikator dasar GRI Guidelines G2 2002.Penelitian ini dilakukan pada perusahaan multinasional terkemuka yang menerbitkan laporan tahunan tahun 2006. Dengan mengambil sampel sebanyak 56 perusahaan, dengan metode purposive sampling. Data yang digunakan diperoleh dari laporan tahunan perusahaan. Pengolahan data dilakukan menggunakan teknik analisis regresi berganda, dan pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-statistik dan uji t-statistik pada tingkat signifikansi 5%.Hasil pengujian secara simultan dengan uji F menunjukkan bahwa faktor 1 (ukuran perusahaan dan kewajiban usaha), faktor 2 (tingkat profitabilitas, debt ratio, operating leverage dan revenue), dan faktor 3 (size of boards commissioners  dan financial leverage) secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sosial (social disclosure) perusahaan. Untuk hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan uji-t, hanya faktor 1 (ukuran perusahaan dan kewajiban usaha) dan faktor 3 (size of boards commissioners dan financial leverage) yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sosial (social disclosure) perusahaan. Sedangkan faktor 2 (tingkat profitabilitas, debt ratio, operating leverage dan revenue) tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan sosial (social disclosure) perusahaan.
PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 ORANG PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN APLIKASI EXCEL (Studi Kasus pada Gita Sarana Jasa Consultant)
Drs Muhtarudin M.M
Jurnal Komputer Bisnis Vol 2 No 1 (2013): Jurnal Komputer Bisnis
Publisher : Journal of Business Computers
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (439.909 KB)
Penerapan perencanaan pajak yang biasa dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dimulai dari data yang diperoleh dari beberapa sumber , memilih alternatif dasar pembukuan, efisiensi Pajak Penghasilan terhadap biaya-biaya yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan, pemilihan metode penilaian persediaan, memamfaatkan penyusutan fiskal aktiva tetap dan melakukan rekonsiliasi fiskal yang sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan yang berkaitan dengan PPh Pasal 25 yang dilakukan Wajib Pajak Orang Pribadi setelah mendapatkan laba bersih setelah koreksi fiskal, lalu dari laba tersebut dihitung PPh Pasal 25 sesuai dengan peraturan yang berlaku. Setelah itu penyetoran PPh Pasal 25 dilakukan di Bank Persepsi menggunakan SSP. Dan melakukan pelaporan ke KPP dimana Wajib Pajak terdaftar. Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan, maka Penggunaan Aplikasi Excel sangat membantu mengolah untuk bahan pertimbangan dan masukan bagi perusahaan. Adapun saran-saran tersebut adalah sebaiknya selalu memperbaharui peraturan-peraturan perpajakan yang terbaru, lalu sebaiknya menyarankan kepada klien agar dilakukan revaluasi pada aktiva tetap.
REVALUASI AKTIVA TETAP TERHADAP PENGHASILAN KENA PAJAK PADA WP BADAN MENGGUNAKAN APLIKASI EXCEL
Muhtarudin .
Jurnal Komputer Bisnis Vol 4 No 2 (2014): Jurnal Komputer Bisnis
Publisher : Journal of Business Computers
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (522.264 KB)
This research aim to examine the influence of fixed assets revaluation on taxable income of tax agency obligation. The objective of this revaluation is so that the company could counting income and expense to be more realistic and they could reflect the ability and value of firm fairly. The extreme price fluctuation causing an unbalance situation of income and expense so that it can makes tax expense unfairly. The variables that are used in this research as follows : The dependent variable is the changes of taxable income in one year after implementation of this revaluation (ΔPKPt+1), the independent variable is the revaluation itself (net increment to the revaluation balance of fixed assets), those variables are controlled by the controlling variables which are the changes of taxable income at the implementation of the revaluation (ΔPKPt), total assets and market to book value equity. This research use survey approach of descriptive method to examines all listed company in Indonesia stock exchange which are implement the revaluation of fixed assets between 2003-2007. The statistical compulation using multiple linear regression analysis. The result of this research found that this revaluation of fixed assets had positive effect significantly to the changes of taxable income a year after implementation of the revaluation, but revaluation of fixed assets makes another factors which can reduce the taxable income. One of the factor is depreciation expense. Otherwise, there is no difference of taxable income between company that implement this revaluation and the company that doesn’t.
APLIKASI TATA CARA PERMOHONAN PENOMORAN NOMOR SERI FAKTUR PAJAK, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) BERDASARKAN PER04/PJ.09/2013 PADA PT. COCA-COLA DISTRIBUTION INDONESIA.
Muhtarudin .
Jurnal Komputer Bisnis Vol 5 No 2 (2014): Jurnal Komputer Bisnis
Publisher : Journal of Business Computers
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (387.255 KB)
PT. Coca-Cola Distribution Indonesia, sebagai perusahaan minuman ringan terkemuka di Indonesia yang mendistribusikan produk-produk berlisensi dari The Coca-Cola Company, yang selalu menjual hasil produknya kepada konsumen atas konsumsi tersebut dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Dari kegiatan bisnis yang dilakukan oleh perusahaan ini dan dari setiap penjualan produknya yang dikenakan Pajak Pertambahan Nilai maka PT Coca-Cola harus membuatkan faktur pajak yang didalamnya terdapat 16 (enam belas) digit angka yang terdiri dari 2 (dua) angka pertama adalah Kode Transaksi, 1 (satu) digit berikutnya adalah kode status yang diisi sendiri oleh PKP dan 13 (tiga belas) digit terakhir Nomer Seri Faktur Pajak yang diberikan oleh KPP.Namun dewasa ini dengan maraknya pembuatan faktur pajak yang tidak jelas asal usul dan penggunaannya yang dapat merugikan kedalam pemasukan kas Negara maka Direktorat Dirjen Pajak mengeluarkan kebijakan baru yang Terhitung 1 April 2013, Peraturan Direktur Jenderal Pajak tentang Faktur Pajak yang terbaru akan mulai berlaku. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER - 08/PJ/2013 tentang perubahan Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : PER-24/PJ/2012 tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak memuat beberapa perubahan yang mendasar di bidang Pajak Pertambahan Nilai, terutama terkait dengan tatacara pemberian nomor seri faktur pajak. Dan Nomor : PENG - 04/PJ.09/2013 tentang Aturan Baru Tata Cara Penomoran Faktur Pajak. Dengan adanya permasalahan tersebut maka akan dibuat sebuah aplikasi yang akan memudahan bagi para Pengusaha Kena Pajak dalam memahami dan melaksanakan peraturan yang diterbitkan oleh Dirjen Pajak tentang Bentuk, Ukuran, Tata Cara Pengisian Keterangan, Prosedur Pemberitahuan dalam Rangka Pembuatan, Tata Cara Pembetulan atau Penggantian dan Tata Cara Pembatalan Faktur Pajak.Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah SADT Structured Analysis And Design Technique. Dengan model proses waterfall.Database yang digunakan adalah Ms.Excel 2013 dan bahasa pemograman menggunakan visual basic 6.0.
A TINJAUAN APLIKASI E-FAKTUR UNTUK PKP ATAS PELAPORAN SPT MASA PPN
Muhtar Udin
Jurnal Komputer Bisnis Vol 15 No 2 (2022): Jurnal Komputer Bisnis
Publisher : Journal of Business Computers
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (89.672 KB)
This study aims to make it easier for Taxable Entrepreneurs to process input tax and output tax invoices so as to facilitate the reporting of Periodic Value Added Tax Returns (VAT) as a tax obligation. In this study the authors used a descriptive method with a case study approach to one of the clients at YR Tax Consultants. The data obtained from this research is by carrying out field work practices, interviewing YR Tax Consultants employees, using data or documents from March to June 2021 and gathering the necessary theories. From the results of this study it can be concluded that reporting Periodic Value Added Tax (VAT) SPT using the e-Faktur application facilitates the process, but there are several factors that hinder the reporting process such as interference with internet connections to other problems experienced by clients.
REVALUASI AKTIVA TETAP TERHADAP PENGHASILAN KENA PAJAK PADA WP BADAN MENGGUNAKAN APLIKASI EXCEL
Drs. Muhtarudin
JURTIK:Jurnal Penelitian dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 2 No 1 (2013): TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI EDISI 2
Publisher : LPPM STMIK BANDUNG
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (576.679 KB)
This research aim to examine the influence of fixed assets revaluation on taxable income of tax agency obligation. The objective of this revaluation is so that the company could counting income and expense to be more realistic and they could reflect the ability and value of firm fairly. The extreme price fluctuation causing an unbalance situation of income and expense so that it can makes tax expense unfairly. The variables that are used in this research as follows : The dependent variable is the changes of taxable income in one year after implementation of this revaluation (ΔPKPt+1), the independent variable is the revaluation itself (net increment to the revaluation balance of fixed assets), those variables are controlled by the controlling variables which are the changes of taxable income at the implementation of the revaluation (ΔPKPt), total assets and market to book value equity. This research use survey approach of descriptive method to examines all listed company in Indonesia stock exchange which are implement the revaluation of fixed assets between 2003-2007. The statistical compulation using multiple linear regression analysis. The result of this research found that this revaluation of fixed assets had positive effect significantly to the changes of taxable income a year after implementation of the revaluation, but revaluation of fixed assets makes another factors which can reduce the taxable income. One of the factor is depreciation expense. Otherwise, there is no difference of taxable income between company that implement this revaluation and the company that doesn’t.
LITERASI KEUANGAN PENTINGNYA PENCATATAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN UMKM DI KELURAHAN PADASUKA KECAMATAN CIMENYAN KABUPATEN BANDUNG
Hamidah Hamidah;
Eti Suprihatin;
Muhtarudin Muhtarudin;
Maisa Azizah Asmara;
Rikky Wisnu Nugraha
Prosiding COSECANT : Community Service and Engagement Seminar Vol 2, No 2 (2022)
Publisher : Universitas telkom
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (469.355 KB)
|
DOI: 10.25124/cosecant.v2i2.18560
Laporan Keuangan merupakan bagian terpenting dari suatu usaha yang bertujuan memberikan informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi tentang kinerja perusahaan, posisi keuangan dan arus kas usaha. Masih banyak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah belum memahami pentingnya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan pentingnya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Padasuka Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung dalam rangka mengembangkan literasi keuangan. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi dan kegiatan pelaksanaan pengabdian menggunakan penyuluhan dengan cara ceramah pemaparan materi dan diskusi. Kegiatan ini berhasil menjaring sebanyak 22 pelaku UMKM yang ada di kelurahan Padasuka. Hasil yang diperoleh dari pengabdian masyarakat ini adalah meningkatnya pengetahuan dan pemahaman peserta UMKM mengenai pentingnya pencatatan dan penyusunan laporan keuangan. Untuk lebih lebih mengoptimalkan kegiatan ini diperlukan pelatihan dan pendampingan berkelanjutan berupa pembinaan dan pelatihan secara teknis proses pencatatan dan pembuatan laporan keuangan.Kata Kunci: Laporan keuangan, Literasi Keuangan, UMKM, Pencatatan
Analysis of Deposit Calculations and Reporting Personal Income Tax Uses E-Form Application on Personal Wp Registered at Kpp Tegalaga
Muhtarudin Muhtarudin;
Maisa Azizah Asmara;
Rikky Wisnu Nugraha;
Hamida Hamida;
Rani Ahsani Alfi
International Journal of Business, Economics, and Social Development Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Research Collaboration Community (RCC)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.46336/ijbesd.v4i2.431
Personal income tax is a tax imposed on personal tax subjects on income received or earned in one tax year and has been regulated in Law no. 36 of 2008 concerning Income Tax. In this study using a qualitative descriptive method, namely collecting available data, compiling it, studying it, and then conducting further analysis regarding the calculation, deposit and reporting of Personal Income Tax on personal taxpayers registered at The Pratama Bandung Tegalega Tax Service Office. Based on the results of the analysis conducted, it can be concluded that the personal taxpayers registered at the Pratama Bandung Tegalega Tax Service Office as a whole have an average income of more than one source, where the tax calculation results in underpaid taxes. Underpaid tax deposit using electronic Deposit Letter with e-Billing system.