Permasalahan pada Pokdarwis Purwa Hita yang beranggotakan 41 orang terletak pada aspek sosial kemasyarakatan dan manajemen dalam pengelolaan wisata spiritual melukat, yoga/ meditasi, dan konservasi terumpu karang. Sedangkan Permasalahan pada Karang Taruna dengan 25 anggotanya terletak pada aspek manajemen dan pemasaran public speaking, branding, dan penggunaan sistem digital. Sehingga tujuan program Kosabangsa ini terletak pada upaya menumbuhkembangkan SDM dan SDA yang ada. Metode pelaksanaan dirancang dengan memperhatikan permasalahan yang dihadapi mitra, teknologi yang relevan, dan kemampuan mitra. Adapun metode pelaksanaan dimasing-masing mitra meliputi: tahap sosialisasi, pelatihan dan diskusi, penerapan Iptek, pendampingan, monitoring, dan evaluasi, dan keberlanjutan program kosabangsa. Hasil yang diperoleh dalam pengabdian ini, pertama mitra Pokdarwis Purwa Hita berhasil mengembangkan sistem eticketing yang mampu mensingkronisasi wisata spiritual melukat, yoga meditasi, dan konservasi terumbu karang. Kedua pemetaan potensi posisi terumbu karang mampu diwujudkan; Ketiga keberadaan sampah yadnya mampu diolah menjadi pupuk kompos. Sedangkan pada mitra Karang Taruna Dharma Karya berhasil mewujudkan; Pertama, pemetaan pohon lontar; Kedua, pembuatan label branding minuman tradisional arak Pacung; Ketiga, membantu meningkatkan SDM mitra dalam pengelolaan administrasi keuangan. Hal ini menunjukkan bahwa pendampingan e-ticketing dan portal pacung mampu mensikronisasi obyek wisata wisata spiritual melukat, yoga/ meditasi, konservasi terumpu karang, dan pengelolaan arak pacung.