Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Fungsi Slang dalam Media Sosial Twitter Pendekatan Sosiolinguistik Irwan Fadli; Kasmawati Kasmawati; Mastur Mastur
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 4 No. 4 (2024)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v4i4.1103

Abstract

Penelitian berjudul Fungsi Slang pada Media Sosial Twitter Kajian Sosiolinguistik ini bertujuan mendeskripsikan bentuk slang dan fungsi slang pada media sosial Twitter. Jenis penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak dan rekam. Sumber data penelitian adalah tweet dan komentar dari akun pengguna Twitter. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, conclusion drawing (verification). Berdasarkan hasil analisis ditemukan empat bentuk slang pada media sosial twitter yaitu bentuk singkatan, bentuk yang dipendekkan, bentuk salah ucap yang lucu, bentuk interjeksi. Bentuk slang yang paling banyak digunakan yaitu bentuk salah ucap yang lucu. Selanjutnya ditemukan lima fungsi slang yaitu fungsi emotif, fungsi referensial, fungsi konatif, fungsi fatik, dan fungsi puitik. Fungsi slang yang paling banyak ditemukan yaitu fungsi emotif.
Heuristik Pappaseng Masyarakat Desa Bonto Birao Tinjauan Semiotika Ince Nasrullah; Irwan Fadli; Kasmawati Kasmawati; Muhammad Ali
DEIKTIS: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol. 5 No. 2 (2025)
Publisher : Perkumpulan Dosen Muslim Indonesia - Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53769/deiktis.v5i2.1469

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengenalkan makna pappaseng secara heuristik pada masyarakat desa Bonto Birao yang ditinjau dari kajian semiotika Michael Riffaterre. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data penelitian ini berupa teks yang terdapat dalam 11 buah pappaseng yang dikumpulkan dari tiga narasumber di Desa Bonto Birao. Teknik analisis data meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data menunjukkan adanya pembacaan heuristik terhadap teks pappaseng. Melalui pembacaan ini, terungkap makna-makna berupa pesan moral, biografi kehidupan, dan kondisi sosial. Setiap pappaseng memuat pesan-pesan luhur yang bertujuan membentuk karakter individu dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Temuan ini menunjukkan bahwa pappaseng tidak hanya berfungsi sebagai tradisi lisan, tetapi juga sebagai pedoman etika dan perilaku yang diwariskan secara turun-temurun kepada masyarakat di Desa Bonto Birao.
Pelatihan Implementasi Pembelajaran Kontekstual Berbasis Kearifan Lokal dan Teknologi Digital dalam Membangun Semangat Merdeka Belajar Syamsuriana Basri; Pertiwi Indah Lestari; Irwan Fadli
E-Dimas: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 16, No 1 (2025): E-DIMAS
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/e-dimas.v16i1.20931

Abstract

Pembelajaran kontekstual berbasis kearifan lokal dan teknologi digital merupakan salah satu pembelajaran dengan mengaitkan materi dengan konteks lokal siswa dan memanfaatkan teknologi digital sebagai alat bantu pembelajaran yang inovatif. Kegiatan PKM ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di Sekolah Dasar dengan menggerakkan semangat merdeka belajar di kalangan guru, mengembangkan keterampilan guru dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan konteks lokal dan relevan dengan kearifan lokal di lingkungan siswa, juga mengembangkan manajemen sekolah berbasis digital. Metode yang digunakan dalam keseluruhan pelatihan ini mencakup: (1) ceramah, (2) diskusi, dan (3) pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan terdapat peningkatan pemahaman guru tentang konsep merdeka belajar serta pengenalan fitur yang terdapat dalam platform Merdeka Mengajar rata-rata 81,05%, kemudian peningkatan pengetahuan guru dalam mengaitkan materi pembelajaran dengan kearifan lokal yang ada di lingkungan siswa rata-rata 74,02%, serta peningkatan keterampilan guru dalam mengembangkan materi pembelajaran yang berbasis kearifan lokal rata- rata 85,98%. Selanjutnya peningkatan pengetahuan yang memadai tentang teknologi digital dan cara efektif mengintegrasikannya dalam proses pembelajaran rata-rata 83,64%, peningkatan keterampilan guru dalam membuat media pembelajaran berbasis teknologi digital menggunakan canva dan adobe animate dalam pembelajaran rata-rata 75,97%, dan peningkatan keterampilan memanfaatkan teknologi digital pada sistem manajemen sekolah digital sebesar 81,94%. Selain itu, sudah ada website UPT SDN 26 Binamu yaitu https://talabungungbaddo.com/ yang telah dimanfaatkan mitra. Secara keseluruhan pelatihan yang dilaksanakan melebihi dari indikator keberhasilan dan persentasi 70%, sehingga pelatihan ini dapat dikatakan berhasil dan memberikan dampak positif bagi mitra.
Perbandingan Model Two Stay-Two Stray dan Konvensional dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di MA Darul Fath Bontolangkasa Haerina; Fitrawahyudi; Fadli, Irwan
GENIUS: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran Vol 3 No 1 (2025): GENIUS: Jurnal Inovasi Pendidikan dan Pembelajaran
Publisher : CV. Insight Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58227/gjipp.v3i1.242

Abstract

This study is quantitative research with a comparative approach aimed at identifying differences in student learning outcomes between Grade X and Grade XI at MA Darul Fath Bontolangkasa, Pangkep Regency. The sample was selected using simple random sampling, consisting of students from the 2021/2022 academic year. Data were analyzed using SPSS version 26. The experimental class, which used the cooperative learning model type Two Stay – Two Stray, achieved an average score of 82.56. In contrast, the control class, which applied the conventional learning model, scored an average of 77.89. Based on the results of the t-test, the significance value obtained was 0.421 (≥ 0.05), indicating that there is a statistically significant difference in learning outcomes between the two classes. Therefore, the Two Stay – Two Stray model was found to be more effective in improving student performance in Indonesian language subjects, particularly in prose and scientific writing materials.
Plang Pada Destinasi Wisata Di Kabupaten Maros: Kajian Stilistika Aryanti, Aryanti; Fadli, Irwan; Kasmawati, Kasmawati
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 7 No. 1 (2024): Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v7i1.2245

Abstract

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk penggunaan gaya bahasa pada plang destinasi wisata di Kabupaten Maros. Data penelitian ini diperoleh dari tiap lokasi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Maros dengan menggunakan teknik observasi dan dokumentasi berupa gambar. Teknik analisis data yang digunakan penelitian ini terdiri atas, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Diperoleh sejumlah 25 data plang destinasi wisata yang berbeda-beda. Selanjutnya, data terbagi menjadi empat bentuk gaya bahasa yaitu, gaya bahasa perbandingan, gaya bahasa pertautan, gaya bahasa pertentangan dan gaya bahasa perulangan. Dari empat bentuk gaya bahasa diperoleh beberapa majas, yaitu majas personifikasi, majas hiperbola, majas sinisme, majas anafora, majas depersonifikasi, majas repetisi, majas satire, majas elipsis, majas aliterasi, dan majas asonansi.