Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

PENGGUNAN BAHASA DENTONG PADA SUKU BUGIS DAN MAKASSAR DI KECAMATAN CENRANA KABUPATEN MAROS Nasrullah, Ince
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 16 No. 1 (2016): Ecosystem Vol 16 No 1, Januari-April 2016
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of the research was to observe the use of Dentong Language as minoritylangage of Bugis and Makassar tribes, and acknowladge the status of Dentonglanguage in Bugis and Makassar langage. The populations of the research werespeaker community of Dentong language. Samples were collected with stratifiedsampling method from which the populations were grouped into sub-populationbased on certain criteria of the population. The reshults of the research indicatedthat the use of Dentong and Makassar language tended to be more frequentlyused by speakers of certain ages of adolescents, adults and old. Some reasons whyDentong and Makassar language were used such at the love for anf the fride ofthe languages, so that communication flows smoothly, and references they talkabout were more easily comprehendible.
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reverse Jigsaw Berbantukan Media Macromedia Flash 8 terhadap Hasil Belajar Biologi Fitriana Fitriana; Pertiwi Indah Lestari; Ince Nasrullah
PROSIDING Seminar Nasional FKIP Universitas Muslim Maros Vol 1 (2019): PROSIDING Seminar Nasional FKIP Universitas Muslim Maros
Publisher : FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (734.017 KB)

Abstract

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reverse Jigsaw Berbantukan Media Macromedia Flash 8 Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Maros. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui bagiamana pengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Reverse jigsaw berbantukan media Macromedia Flash 8 dan model pembelajaran konvensional pada kelas XI MIPA SMA Negeri 4 Maros pada materi sistem reproduksi manusia. Pengambilan sampel dilakukan secara Random Sampling yakni siswa dari kelas XI MIPA 3 dan XI MIPA 5 SMA Negeri 4 Maros tahun pelajaran 2018/2019. Pembelajaran materi pokok sistem reproduksi manusia, satu kelas diberikan perlakuan, sedangkan kelas lainnya menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen dalam penelitian adalah essay test sebanyak 10 pertanyaan yang telah divalidasi. Data penelitian ini dianalisis secara deksriptif dan inferensial. Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan antara hasil belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan nilai rata-rata 82,44 dan standar deviasi 10,848, sedangkan siswa kelas kontrol dengan rata-rata nilai 70,91 dan standar deviasi 9,423. Berdasarkan uji t sampel independen diperoleh ttabel < thitung dengan nilai 1,999 < 4,540. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran menggunakan pembelajaran kooperatif Reverse Jigsaw berbantukan media Macromedia Flash 8 dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran konvensional pada siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 4 Maros pada materi sistem reproduksi manusia.
INTERFERENSI BIDANG MORFOLOGI DAN SINTAKSIS BAHASA MAKASSAR-BAHASA INDONESIA DALAM PERCAKAPAN REMAJA DI MAROS SULAWESI SELATAN: - Ince Nasrullah Ince
JURNAL ILMU BUDAYA Vol. 9 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Budaya
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34050/jib.v9i2.18209

Abstract

Berdasarkan pernyataan Chaer bahwa seseorang yang sudah mengenyam pendidikan tentu dapat menguasai bahasa daerah dan bahasa Indonesia Kompetensi terhadap bahasa dapat dilihat pada keterampilan dalam berkomunikasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk interferensi bidang morfologi dan sintaksis terhadap suatu tuturan. Metode yang digunakan adalah metode deksriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu Observasi, menyimak, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian berupa (1) Kosakata yang digunakan oleh penutur ketika menggunakan bahasa Indonesia sebagai unsur formal mendapat pengaruh dari bahasa daerah; (2) Faktor terjadinya penyusupan bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia yang diakibatkan latar belakang dan pengetahuan penutur. Simpulan dalam penelitian ini adalah wujud penggunaan bahasa Indonesia dalam tuturan percakapan antar remaja di Kabuapten Maros terjadi interferensi atau penyusupan Bahasa daerah. Oleh karena itu meskipun bahasa daerah merupakan alternatif dalam berkomunikasi, namun tentunya wajib menerapkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan dan Bahasa nasional.
Analisis Semiotika Charles S. Peirce dalam Wartegg Ita Suryaningsih; Kasmawati Kasmawati; Ince Nasrullah
Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran) Vol 5 No 2 (2022): Jurnal KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/kibasp.v5i2.3726

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan bagaimana tanda dalam tes wartegg sebagai salah satu alat ukur yang menggunakan gambar sebagai proyeksi dari karakter atau perilaku seseorang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Peneliti melakukan analisis terhadap 8 gambar yang sebagai stimulus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa interpretasi gambar pada tes Wartegg akan memiliki makna perilaku berbeda dan mengalami perkembangan makna berdasarkan penggunaan tanda yang merujuk pada model Triangle Meaning Peirce. Hal ini berdasarkan hasil analisis yang dilakukan pada tes Wartegg berdasarkan analisis semiotika Charles S. Peirce. Peirce mengkategorikan teori segitiga makna yang terdiri dari tiga elemen utama yakni, tanda, objek, dan interpretasi. Tanda atau representasi tanda merupakan bentuk fisik atau segala sesuatu yang dapat diserap pancaindra dan mengacu pada sesuatu. Interpretasi merupakan pemaknaan atau makna dibalik gambar sedangkan objek adalah subyek dari tanda dan interpretasi.Simpulan dalam penelitian adalah bahwa seluruh gambar pada tes Wartegg memiliki makna. Pemaknaan bergantung pada Ground, Objek pada gambar merupakanpersepsi seseorang terhadap tanda bergantung pada latar belakang dan pengetahuannya serta mengalami perkembanganmakna jika setiap tampilan tersebut dipadukan atau dikombinasikan dengan tanda-tanda yang lain. Kata Kunci: Semiotika, Tes, Wartegg
Sapaan Keakraban Remaja Sebagai Pemicu Konflik di Makassar: Kajian Pragmatik Firman Saleh; Ince Nasrullah
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Idiomatik
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini mengungkapkan sapaan keakraban remaja dalam memanggil atau menyapa temannya yang berbentuk kekerasan verbal sebagai penyebab timbulnya konflik di kalangan remaja pada masyarakat multikultural di Sulawesi Selatan yang terdiri dari berbagai latar belakang suku dan agama.Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan metode observasi, metode simak, metode catat dan metode cakap.Analisis data dilakukan menggunakan metode padan intralingual.Kemudian, penyajian hasil analisis data dilakukan menggunakan metode formal dan metode informal dengan deskriptif kualitatif data.Hasil dengan data yang telah didapatkan di beberapa wilayah yang dapat mewakili representasi yaitu di kota Makassar telah ditemukan 2 jenis sapaan keakraban dalam situasi non formal di kampus yaitu sapaan keakraban positif dan sapaan keakraban negatif. Namun yang sangat lazim dan akrab di telinga kita adalah sapaan keakraban remaja yang diungkapkan baik dengan penyingkatan maupun dengan pelesapan yang dianggap sebagai kekerasan verbal yang mengundang ketersinggungan dan kemarahan yang disapa.Hal ini banyak dijumpai dan sering didengarkan dikalangan remaja saat menggunakan sapaan keakraban dalam situasi non formal. Hipotesis yang lahir dalam penelitian ini adalah semakin dekat dan lama bertemannya remajasemakin negatif dan kurang sopan sapaan keakrabannya terhadap tawan tuturnya, dan solusinya adalah bila baru saja akrab dan berteman seorang remaja maka sapaan keakraban yang seharusnya dilontarkan adalah sapaan positif saat menyapa lawan tuturnya sebagai teman dan melakukan penyingkatan maupun pelesapan pada sapaan yang digunakan kepada temannya yang sewajarnya.
Personality Traits Models; Tindak Tutur dalam Musyawarah Desa di Kabupaten Maros Ince Nasrullah; Ita Suryaningsih; Kasmawati Kasmawati
Jurnal Sinestesia Vol. 12 No. 2 (2022)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana reaksi antara satu individu dengan individu lain dalam berinteraksi dengan memanfaatkan pemahaman tindak tutur yang berorientasi pada ciri keperibadian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan analisis ciri model kepribadian yang penerapannya dimodifikasi dari teori lima kepribadian model lima besar yang dikemukakan oleh Lewis Goldberg. Peneliti melakukan analisis terhadap tuturan masyarakat sebagai pemakai bahasa dalam pelaksanaan musyawarah desa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari tiga, yaitu: (1) observasi, (2) Teknik catat, dan (3) studi Pustaka. Hasil penelitian berupa (1) Topik melalui konsep wajah positif, cara berkomunikasi dengan tujuan untuk memelihara wajah masing-masing. (2) Bentuk penyampaian pesan pada musyawarah desa dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran kepribadian. (3) konteks pesan yang menunjukkan adanya sikap yang saling menghargai, saling memahami tentang etika berbicara yang baik sehingga mitra tutur berekspresi sebagaimana cara kita sebagai penutur berekspresi. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa personalitas tindak tutur sesorang merupakan kesadaran timbal-balik, bahwa kita senantiasa ingin mitra tutur kita berekspresi sebagaimana cara kita sebagai penutur berekspresi.
Interferensi Fonologi Bahasa Dalam Tuturan Pemandu Wisata Dan Wisatawan Di Pantai Ujung Batu Kabupaten Barru Andi Rika Putri; Firman Saleh; M. Dalyan Tahir; Muh. Rafli Irfandi; Ince Nasrullah
Jurnal Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 5 No 2 (2022): Idiomatik: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Muslim Maros

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46918/idiomatik.v5i2.1641

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan bentuk interferensi fonologi yang menyebabkan terjadinya interferensi dalam tuturan pemandu wisata dan wisatawan di Pantai Ujung Batu Kelurahan Sumpang Binangae Kabupaten Barru. Metode penelitian yaitu kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu metode simak, teknik sadap sebagai teknik dasarnya beserta teknik lanjutannya teknik simak libat cakap dan teknik simak bebas libat cakap. Selain itu, menggunakan teknik rekam dan teknik catat. Data penelitian ini berupa tuturan lisan pemandu wisata dan wisatawan yang mengalami interferensi bahasa. Menurut Weinreich, Interferensi merupakan penyimpangan salah satu bahasa yang terjadi dalam tuturan para dwibahasawan sebagai akibat dari pengenalan terhadap lebih dari satu bahasa sehingga menghasilkan kontak bahasa. Pengambilan unsur terkecil pun dari bahasa pertama ke bahasa kedua dapat menimbulkan interferensi. Bahasa Bugis tidak menggunakan fonem /m/ dan /n/ di akhir kata. Jadi, apabila ada kata bahasa Indonesia yang berakhiran /m/ dan /n/ akan berubah menjadi /ng/ akibat interferensi bahasa Bugis.
Talkshow Gen Z Undercover: Memahami Dunia dari Sisi Remaja di Madrasah Aliyah (MA) Darussalam Barandasi Kab. Maros Ita Suryaningsih; Kasmawati; Aryanti; Ince Nasrullah; Nurhikmah Amalia; Muh. Kiswa
Abdimas: Papua Journal of Community Service Vol. 5 No. 1 (2023): Januari
Publisher : LP3M Universitas Muhammadiyah Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33506/pjcs.v5i1.2185

Abstract

Masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Satu tahapan perkembangan manusia yang cukup penting dalam membentuk identitas diri, pembentukan nilai-nilai baru menuju pribadi yang matang. Identifikasi dan imitasi role model yang disenangi adalah salah satu cara yang dilakukan remaja dalam membentuk nilai-nilai tersebut. Dalam proses pencarian jati diri tersebut ada banyak permasalahan yang dihadapi oleh remaja. Permasalahan pada remaja sangat beragam dan lingkungan sangat berpengaruh dalam ini. Faktor teman sebaya merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap kecenderungan remaja melakukan kenakalan. Di masa ini, remaja memilih teman sesuai dengan jenis kelamin, kegemaran, minat atau perasaan senasib. Pihak sekolah telah melakukan banyak hal dalam meminimalisir tindakan-tindakan siswa nya yang mengarah pada kenakalan remaja. Talkshow genZ: memahami dunia dari sisi remaja merupakan kegiatan tim pengabdian untuk siswa-siswi di MA Darussalam Barandasi Kab. Maros. Kegiatan talkshow adalah salah satu program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan oleh tim mahasiswa Kemahiran Mengajar Aplikasi Lapangan (KEMAL) Universitas Muslim Maros. Tujuan dari kegiatan ini difokuskan pada (a) Pengenalan dunia remaja generasi Z; (b) Memberikan gambaran tahapan perkembangan pada remaja; (c) Memotivasi remaja generasi Z untuk mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan jaman mereka yang serba digital. Metode  yang  digunakan  adalah  melalui  talkshow agar lebih interaktif antara peserta dan narasumber. Peserta talkshow terdiri dari anggotas Organisasi Siswa Sekolah (OSIS) dan perwakilan masing-masing kelas. Hasil kegiatan menunjukkan peserta sangat antusias dengan penyajian materi yang diberikan. Hal tersebut ditunjukkan dengan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada narasumber.  Pihak sekolah dalam hal ini kepala MA Darussalam Barandasi sangat menerima dengan baik kegiatan pengabdian ini.
Improving Students Reading Comprehension Through Probing-Prompting Technique At The Eighth Grade Of SMP Negeri 4 Pancarijang Lababa Lababa; Nadirah Nadirah; Yusrianti Yusrianti; Hartati Hartati; Ince Nasrullah
La Ogi : English Language Journal Vol 9 No 1 (2023): January
Publisher : Prodi Pendidikan Bahasa Inggris, FKIP, LP3M Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55678/loj.v9i1.847

Abstract

The objective of the research are find out whether or not the use of Probing- Pompting Technique improves te students reading comprehension and student interest at the eighth grade of SMP Negeri 4 Pancarijang. His research employed pre- experimental method with on group pre-test and post-test design. The population was Theeighth grade student of SMP Negeri 4 Pancarijang in academic 2014-2015. Total number of population was 66 student consist of 3 classes and one class (VIII.2) was taken as sample by using cluster sampling techniquetotal of sample 20 students’. The research instrument are reading test an questionnaire. The result this research showed that the pre-test got the mean score (56.00) while the post-test goat mean score (69.00). This showed that there was significant difference between pretest and posttest. The result of the t-test value (5.378) was higher than t-table (2.093). This mean that H1was accepted. The researcher concluded that teaching reading comprehension by using probing-prompting increased the students’ ability in reading comprehension of SMP Negeri 4 Pancarijangand the mean score of the questionnaire was 84.75 categorized as a strongly interested. The researcher concluded that teaching reading comprehension by using probing-prompting improve the students’ ability in reading comprehension at the eighth grade SMP negei 4 Pancarijang
Rekonstruksi Fenomena Sosial dalam Film “Adagium” Karya Rizal Mantopani Kasmawati; Ince Nasrullah; Ita Suryaningsih
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v9i1.2369

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena sosial dalam film Adagium karya Rizal Mantopani dengan pendekatan mimetik. Sumber data dalam penelitian ini adalah film “Adagium” Karya Rizal Mantopani yang tayang di bioskop pada bulan Januari 2023. Data penelitian ini adalah fenomena sosial dalam Film “Adagium” karya Rizal Mantopani. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data, mendeskripsikan data, dan selanjutnya menganalisis data dari jenis data yang bersifat kualitatif untuk memperoleh data. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah tahap reduksi atau merangkum, menyajikan data, kesimpulan dan verivikasi hasil. Hasil penelitian ini dapat menjawab pernyataan penelitian yaitu adanya fenomena sosial dalam film “Adagium” karya Rizal Mantopani yakni persahabatan, percintaan, kejahatan ciber, dan perjuangan membela negara yang sesuai dengan kenyataan yang sering dihadapi di kehidupan masyarakat saat ini. Persahabatan yang terjadi ditandai dengan menghabiskan waktu bersama, memilik rahasia, dan saling menolong. Percintaan terjadi antara Alenda dan Bian. Kejahtan Ciber yang mengancam data-data penting dan perjuangan membela negara dari serangan musuh.