Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

MANAJEMEN PEMBIAYAAN PENDIDIKAN PADA SMP NEGERI 13 KOTA TERNATE Irsan Habsyi
EDUKASI Vol 14, No 2 (2016): Edisi Juni 2016
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.967 KB) | DOI: 10.33387/j.edu.v14i2.199

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan  mendeskripsikan tentang: 1) Proses perencanaan pembiayaan pendidikan pada SMP Negeri 13 Kota Ternate; 2) Pelaksanaan  pembiayaan pendidikan pada SMP Negeri 13 Kota Ternate;  3) Pengawasan  pemanfaatan  pembiayaan pendidikan pada SMP Negeri 13 Kota Ternate; 4) Pertanggungjawaban pembiayaan pendidikan pada SMP Negeri 13 Kota Ternate. Metode penelitian ini adalah naturalistic inquiry  dengan pendekatan kualitatif. Prosedur pengumpulan dan perekaman data dilakukan melalui tahap  berikut ini, yaitu: (1) orientasi, (2) eksplorasi, (3) member check. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: observasi, wawancara dan dokumentasi. Instrumen utama yang digunakan dalam pengumpulan data adalah peneliti sendiri yang dilengkapi oleh dokumen wawancara, tape recorder, dan catatan lapangan. Dari hasil temuan  dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan  sebagai hasil penelitian yaitu: (1) Kegiatan perencanaan pembiayaan pendidikan tidak lepas dari  program-program yang akan dikembangkan di sekolah dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut: (a) pengumpulan data yang bertujuan untuk mengindentifikasi dan mengakomodasi daya dukung penyelenggaraan pendidikan melalui penyediaan data yang akurat dari berbagai sumber antara lain kepala sekolah, wakil kepala sekolah, komite sekolah  guru, tenaga administrasi; (b) Penyusunan rencana program didasarkan pada visi, misi, tujuan dan sasaran  yang ditetapkan; (2) Pembiayaan pendidikan di sekolah ini dilaksanakan untuk membiayai berbagai  program yang menjadi prioritas, akan tetapi dalam pelaksanaannya tidak semua program dan sub program bisa didanai karena alasan kekurangan dana namun  menurut para guru dana yang ada sebenarnya cukup tapi kepala sekolah kurang transparan dalam pengelolaan keuangan sekolah; (3) Pengawasan Pembiayaan Pendidikan dilaksanakan oleh kepala sekolah secara berkala setiap bulan bagi bendahara dan panitia yang ditunjuk untuk mengelola dana, tim monitoring dari sumber dana yang masuk; 4) Pertanggungjawaban Pembiayaan Pendidikan di laksanakan secara berjenjang yaitu bendahara, atau panitia program ke kepala sekolah dan kepala sekolah ke instansi vertikal di atasnya. Kata Kunci: Pendidikan, Manajemen, Pembiayaan
MASA DEPAN GURU KEMAMPUAN KREATIF DALAM KOMPENTENSI Irsan Habsyi
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.4431143

Abstract

Modernisasi pendidikan dalam pendekatan kompetensi guru memerlukan pemikiran ulang konten kualitas pelatihan guru masa depan. Mengingat bahwa kunci dasar untuk pengembangan kompetensi guru menyajikan keterampilan kreatif sebagai blok bangunan untuk pembentukan proses bertahap kemampuan kreatif guru masa depan dalam tujuan pendidikan dan profesional. Para peneliti menyajikan pengembangan teknologi keterampilan kreatif guru masa depan, berdasarkan kemampuan pelatihan profesional umum pada fase ini guru masa depan dengan tahapan pembentukan kemampuan intelektualnya. Dalam teknologi modern sekarang ini menjadi pengembangan profesional diselidiki bahwa kualitas guru di masa depan adalah tambahan yang menyediakan untuk pembentukan kongnitif di dalam kreativitas sebagai guru profesional di bidang kompetensi Salah satu tantangan utama bagi guru di sekolah adalah untuk merancang kegiatan belajar yang akan memungkinkan guru untuk secara efektif memperoleh kompetensi keberlanjutan. Oleh karena itu pendidikan perlu re-berorientasi kombinasi interdisciplinarity, membayangkan, kreativitas, yang menyenangkan untuk masa depan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada guru untuk menilai kapasitas membina kegiatan belajar alternatif, yaitu pengalaman dunia nyata. Untuk menunjukkan bahwa guru masa depan dianggap memiliki kompetensi keberlanjutan dikembangkan di setiap kegiatan pelatihan di berbagai program pendidikan agak dapat bervariasi. Untuk memastikan pengembangan lebar spektrum kompetensi keberlanjutan masa depan guru, guru disarankan untuk menggabungkan kegiatan belajar yang berbeda atau dapat memasukkan berbagai karakteristik yang mampu membina sebanyak mungkin kompetensi, terutama karena interaksi antara kompetensi yang berbeda.
TOTAL QUALITY MANAGEMENT DALAM PENINGKATAN MUTU SERTIFIKASI PROFESI GURU Irsan Habsyi
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 2 No 2 (2021): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.5048521

Abstract

Teachers are at the forefront of educating the nation's children through formal education, have social values for society, to become human beings with noble character in the field of science that is owned in accordance with the demands of today's education world. In Law Number 14 of 2005 article 8 concerning Teachers and Lecturers it is stated that teachers are required to have academic qualifications, competencies, educator certificates, physically and mentally healthy, and have the ability to realize national education goals. Each rule has a legal basis that binds every teacher to carry out his profession with the concept of education containing the values of national and state life based on Pancasila. Education must be a means to encourage the development of shared values and knowledge. But in the fact these values have not been used in formal education. This is seen as an inadequate approach to carrying out performance as a reliable professional educator. Teachers always emphasize the system of emphasis on students, it can be seen from the standard KKM scores which are still brought on average. Teachers who have certification have not shown their professionalism and are licensed as educated teachers. In the fact often occurs in schools is that teachers have not shown themselves in the teaching and learning process, because the factors that influence the emphasis on teachers are economic problems, lack of teacher discipline, inadequate infrastructure in schools, placement of teachers in the field of study. more than one person so that the teacher lacks teaching hours that should teach 24 hours a week.
Strategi Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Kompetensi Sosial Guru Dengan Kerjasama Masyarakat Melalui Budaya Bobaso Se Rasai Irsan Habsyi
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 8 No 20 (2022): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.729 KB) | DOI: 10.5281/zenodo.7240446

Abstract

This study aims to find out about local cultural values ​​as a reference by the government in this case, the Directorate of National Education Office of the Republic of Indonesia so that it becomes an understanding of schools in Indonesia and provides opportunities to better know and understand local cultural values ​​wisely and effectively. wise to practice in school. Furthermore, this study describes the principal's leadership strategy in developing teacher social competence with community cooperation through the bobaso serasai culture. The research used descriptive qualitative research and the research design was a multi-case study. Data was collected through in-depth interviews, observation, and documentation studies as research objectives. Researchers used snowball data analysis. Data validity was carried out for credibility, transferability, dependability and confirmability. The results showed that the social competence of teachers as the main actors in schools needed the support of community cooperation which became a strength for school principals to learn the cultural values ​​of bobaso as felt in the community. This research was conducted in 2019, at SMA Negeri 1 Ternate City, SMK Negeri 1 Ternate City and Madrasah Aliyah Negeri 1 Ternate City, North Maluku Province-Indonesia. As a research, namely prioritizing bobaso cultural values ​​according to the people of Ternate City as local wisdom to implement teacher social competence in schools effectively. In addition, the bobaso cultural dimension seems to be very dominant in supporting the principal's program in teacher-community collaboration
PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN BERORIENTASI PEMECAHAN MASALAH MASA DEPAN Irsan Habsyi; Iswadi M Ahmad
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 3 No 2 (2022): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.6960358

Abstract

Pendidikan adalah pilar yang sangat menentukan bagi kemajuan suatu bangsa.Tanpa pendidikan yang memadai suatu bangsa sulit berkembang dan bahkan akan terus terpuruk dalam percaturan perkembangan global maupun internasional. Proses pendidikan adalah mempersiapkan manusia untuk dapat hidup layak di masa depan, suatu masa yang tidak mesti sama bahkan cenderung berbeda dengan masa kini. Berkaitan dengan pendidikan dimensi jangka panjang ini memberikan pemahaman bahwa pendidikan harus menjadi jembatan bagi peserta didik untuk dapat mengantarkan dari kehidupan masa kini ke kehidupan masa depan. Di Abad-21 ditantang untuk mampu menciptakan pendidikan yang dapat ikut menghasilkan sumber daya pemikir yang mampu ikut membangun tatanan sosial dan ekonomi sadar pengetahuan sebagaimana layaknya warga dunia di Abad-21. pembelajaran di era abada 21 menekankan pada kemampuan peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber, merumuskan permasalahan, berpikir analitis dan kerjasama serta berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah dengan memanfaatkan sumber yang majemuk. Untuk mengembangkan pembelajaran pada abad 21 maka pembelajara Life Based Learning menjadi acung untuk diterapkan pada proses pembelajaran. Life-based learning menekankan pada pengembangan kapabilitas di era ilmu pengetahuan untuk berkontribusi bagi kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat
PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENDIDIKAN (Kajian Pada Sekolah Menengah: SMPN 1 Malang, SMPN 10 Malang, SMP Plus Al Kautsar) Bustanul Arifin; Arif Dermawan; Irsan Habsyi
Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora Vol. 2 No. 2 (2022): Juni : Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.97 KB) | DOI: 10.55606/khatulistiwa.v2i2.642

Abstract

Education is the responsibility of all components of the nation: schools, parents, society, and government. The factors that determine the success of education are the education carried out by parents and the environment. The conclusions of this study are: obstacles in increasing community participation include environmental factors and parents. The pattern of the relationship between the community and parents in terms of finance, academics, and evaluation. Strategies to increase community participation can be carried out by: revitalizing the role of committees, utilizing institutions and social media, and increasing parental education.
Kinerja Profesional Guru Pada SMA Negri Kota Ternate Irsan Habsyi; Bustanul Arifin
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 9 No 8 (2023): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.7950639

Abstract

The focus of this research is: Professional Performance of Teachers in State Senior High Schools in Ternate City. Based on the focus of the research, the problems were formulated: (1) How is the Professional Performance of Teachers of SMA Negeri Kota Ternate (2) What factors hinder the professional performance of teachers of SMA Negeri Kota Ternate (3) What efforts are made to overcome the factors that hinder the professional performance of teachers of SMA Negeri Kota Ternate. This research uses research methods that are based on holistic, complex, dynamic, and meaningful. The data collected is not numerical but qualitative. The results of this study are: (1) Professional Performance of Teachers of State Senior High School of Ternate City is good (2) Factors that hinder the professional performance of teachers of State Senior High School of Ternate City are based on the data obtained that there is still a lack of facilities and infrastructure, the teacher's late step to school. There are several teachers in the mastery of making lesson plans and syllabus is still minimal. IT mastery in order to educate students better and get quality that can compete with other regions. (3) Efforts made to overcome the factors that hinder the professional performance of teachers in public high schools in Ternate City, namely the need for cooperation with the government and schools in Ternate City. Coordinating with the government so that there is serious attention to the development of SMA Negeri Kota Ternate. Based on these conclusions, it is recommended that: (1) commitment as a teacher should be followed by high enthusiasm in advancing themselves by adding books supporting lessons. (2) it is necessary to collaborate with the government and with schools in Ternate City to overcome the lack of facilities and infrastructure so that students do not miss the subjects taught by teachers. (3) the principal should provide guidance and motivation that can spur the spirit of the teachers.
Internalisasi Nilai Pendidikan Karakter Berbasis Budaya Talaqqi di Pondok Pesantren Nurul Hakim Kediri Lombok Barat Bustanul Arifin; Irsan Habsyi; Irwan Irwan
ISLAMIKA Vol 5 No 3 (2023): JULI
Publisher : Pendidikan Agama Islam STIT Palapa Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36088/islamika.v5i3.3617

Abstract

Education is an effort to change behavior to be better than before, behavior change for students does not only cover the learning material provided, but instilling the character values of students requires strategies, behavior modification as a model that can be internalized and applied so that it becomes a permanent attitude as the main characteristic a student. The problem of this research: Character education which is proclaimed is a program that has no pattern, the research question is how is the internalization of the value of character education based on talaqqi culture in Islamic boarding schools? This study aims to describe the talaqqi strategy in implementing character education through the internalization of the moral values of the Islamic boarding school culture in Nurul Hakim, Kediri, West Lombok. The research approach is qualitative and the type of research is descriptive. Retrieval of data using non-participant observation techniques, in-depth interviews, and documentation, inductive data analysis. Validity test with credibility, dependability, confirmability, and discussion with peers. The results of the study show that the formation of the character of the students is carried out simultaneously by the teacher, environmental support, ustadz, and the culture of the Islamic boarding school. The character of the santri is formulated in the form of the Five Souls of Islamic Boarding Schools or the five souls of Islamic boarding schools which consist of a soul of sincerity, a spirit of Islamic ukhuwah, a spirit of independence, a spirit of simplicity, and a spirit of limited freedom. The instilled characters can be seen from the attitude of the students when they are inside and outside the Islamic boarding school environment. This research contributes to strengthening the elements of fostering character education through habituation carried out by educators by setting a noble example in the Islamic boarding school environment.
SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KINERJA GURU PADA SMA NEGERI DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT. PROVINSI MALUKU UTARA Irsan Habsyi; Hasrul Wahid
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 4 No 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP Kie Raha Ternate

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.8166620

Abstract

Penelitian ini di laksanakan pada SMA Negeri Kabupaten Halmahera Barat, pada preode semester genap, dengan judul penelitian Supervisi Akademik Kepala Sekolah dalam Peningkatan Kinerja Guru Pada SMA Negeri di kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif untuk mencari tahu fonemena yang terjadi di lapanagan sesuatu yang nyata dan peristiwa yang terjadi, untuk mendalami persoalan secara fenomonologis, interaksi sembolik, studi kasus dan mendiskripsikan sifat-sifat kualitatif. Peneliti memakai wawancara terstruktur merupakan wawancara yang menyusun suatu daftar pertanyaan yang ketat oleh peneliti. Peneliti menyiapkan bahan wawancara berupa pertanyaan yang berhubungan dengan topik. wawancara mendalam, studi dokementasi, observasi dan reduksi data, validitas data yang dilakukan oleh penelitian ini, terdiri dari guru 10 orang, kepala sekolah, 10 orang. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa “Kepala sekolah mampu melaksanakan supervisi akademik untuk meningkatkan mutu pendidikan di SMA Negeri Halmahera Bara
MASA DEPAN GURU KEMAMPUAN KREATIF DALAM KOMPENTENSI Irsan Habsyi
Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK) Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Pendidikan dan Ekonomi (JUPEK)
Publisher : Program Studi Pendidikan Ekonomi Institut Sain dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.4431143

Abstract

Modernisasi pendidikan dalam pendekatan kompetensi guru memerlukan pemikiran ulang konten kualitas pelatihan guru masa depan. Mengingat bahwa kunci dasar untuk pengembangan kompetensi guru menyajikan keterampilan kreatif sebagai blok bangunan untuk pembentukan proses bertahap kemampuan kreatif guru masa depan dalam tujuan pendidikan dan profesional. Para peneliti menyajikan pengembangan teknologi keterampilan kreatif guru masa depan, berdasarkan kemampuan pelatihan profesional umum pada fase ini guru masa depan dengan tahapan pembentukan kemampuan intelektualnya. Dalam teknologi modern sekarang ini menjadi pengembangan profesional diselidiki bahwa kualitas guru di masa depan adalah tambahan yang menyediakan untuk pembentukan kongnitif di dalam kreativitas sebagai guru profesional di bidang kompetensi Salah satu tantangan utama bagi guru di sekolah adalah untuk merancang kegiatan belajar yang akan memungkinkan guru untuk secara efektif memperoleh kompetensi keberlanjutan. Oleh karena itu pendidikan perlu re-berorientasi kombinasi interdisciplinarity, membayangkan, kreativitas, yang menyenangkan untuk masa depan. Hal ini bertujuan untuk memberikan kontribusi kepada guru untuk menilai kapasitas membina kegiatan belajar alternatif, yaitu pengalaman dunia nyata. Untuk menunjukkan bahwa guru masa depan dianggap memiliki kompetensi keberlanjutan dikembangkan di setiap kegiatan pelatihan di berbagai program pendidikan agak dapat bervariasi. Untuk memastikan pengembangan lebar spektrum kompetensi keberlanjutan masa depan guru, guru disarankan untuk menggabungkan kegiatan belajar yang berbeda atau dapat memasukkan berbagai karakteristik yang mampu membina sebanyak mungkin kompetensi, terutama karena interaksi antara kompetensi yang berbeda.