Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Filsafat

Nilai-nilai Hukum dalam Masyarakat Bugis-Makassar (Sebuah Tinjauan Filsafat Hukum) Tri Tarwiyani
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 22, No 3 (2012)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jf.3098

Abstract

Budaya Bugis-Makassar adalah salah satu budaya yang belum banyak diungkap sisi filosofisnya. Padahal nilai-nilai filosofis yang terdapat di dalam kebudayan tersebut menarik dan tidak kalah dibandingkan nilai-nilai filosofis Barat. Penggalian nilai-nilai filosofis masyarakat Bugis-Makassar ini bertujuan untuk mencari dan merumuskan filsafat yang ada di Indonesia atau disebut dengan Filsafat Nusantara.Berdasarkan kajian yang dilakukan, diperoleh beberapa kesimpulan: (1) nilai-nilai hukum yang terdapat di masyarakat Bugis-Makasar berkaitan dengan hakikat manusia yang merupakan landasan dan dasar dari panggaderreng. (2) Dalam hal hukum dan keadilan, mereka memandang bahwa yang adil adalah yang benar yaitu dengan menempatkan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya dan adanya keseimbangan. (3) Individu di dalam masyarakat ini diakui secara mutlak. (4) Negara (raja) harus menjamin hal tersebut karena perjanjian yang diadakan antara raja dengan masyarakat bukan berarti raja mempunyai kekuasaan yang mutlak. (5) Raja mempunyai tanggung jawab dan kewajiban terhadap kemajuan dan kesejahteraan masyarakatnya.Kata kunci: nilai hukum, Bugis-Makassar, keadilan, kesejahteraan
Tingkatan Bahasa Jawa dalam Perspektif Metafisika Hans-Georg Gadamer Tri Tarwiyani
Jurnal Filsafat "WISDOM" Vol 21, No 3 (2011)
Publisher : Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jf.3108

Abstract

Hans Georg Gadamer argued that language is not a system of signs. Language is more than a system of signs. Language, according to Gadamer, does not come from reflective action because language describes subjective reality. It is only a communicated-reality that can be recognized by human. The essence of Gadamer’s metaphysicsis is that language is a world of experience so that between language and the world there is an interrelated relationship. By having language, human has its world because the world is essentially linguistics.The point of Gadamer’s metaphysics is then used to see levels in the Javanese language. The levels in the Javanese language, namely ngoko, madya, and krama, imply a person's attitude toward his interlocutor who has a different position. This is what Gadamer means, that by analyzing language of a particular community, a social system or class distinction in the community will berecognizable.Keywords: reality, being and language, Javanese language level, class distinction