Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA PEMASARAN KENTANG GRANOLA DI KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Sinaga, Vela Rostwentivaivi; Fariyanti, Anna; Tinaprilla, Netti
Forum Agribisnis Vol 4, No 2 (2014): FA Vol 4 No 2 September 2014
Publisher : Forum Agribisnis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

High number of production and vast planting area make Pengalengan as granola potato production center of Bandung Regency. Problems faced by potato farmers of the area are price volatility, limited market information, and middleman controlled market. The purpose of this study is to analyze granola potatoes market structure, conduct, and performance at Pangalengan. The methods used are market concentration and market entry and exit barriers to analyze market structure; marketing function (exchange, physical and facilities) to analyze market conduct; and farmer share and marketing margin to analyze market performance. The result shows granola potato market has nine marketing channel, oligopsony market, farmer position as price taker and middleman caused barrier to entry and relatively efficient market performance with an average value of 27,64 percent and an average farmer share of 72,36 percent.
POSISI DAYA SAING DAN TINGKAT PERSAINGAN MINYAK ATSIRI INDONESIA DI PASAR GLOBAL Rosiana, Nia; Feryanto, Feryanto; Sinaga, Vela Rostwentivaivi
Agricore Vol 2, No 1 (2017)
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permintaan minyak atsiri Indonesia dalam satu dekade terakhir, menunjukkan tren yang positif dalam memenuhi pasar global. Namun demikian, upaya untuk meningkatkan daya saing produk minyak atsiri mengalami fluktuatif. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi daya saing dan tingkat persaingan minyak atsiri Indonesia di pasar global. Metode analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan RCA Dinamis dan analisis korelasi rank spearman, analisis menggunakan data time series (2001-2015). Sepanjang periode 2001-2015 Indonesia memiliki daya saing, cenderung memiliki tren positif bila dibandingkan dengan sembilan negara eksportir utama lainnya. Hasil RCA Dinamis menunjukkan bahwa produk minyak Atsiri Indonesia periode 2001-2005 masuk kategori leading retreat, sedangkan periode 2005-2010 dan 2011-2015 masuk kategori rising star, yakni produk yang memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia. Namun demikian korelasi rank spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara daya saing minyak atsiri Indonesia dengan sembilan negara eksportir utama lainnya.
ANALISIS PERILAKU KEWIRAUSAHAAN USAHA KECIL MENENGAH PENGOLAHAN PISANG DI GARUT SELATAN ENTREPRENEURSHIP BEHAVIOUR ANALYSIS OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE ON BANANA PROCESSING IN SOUTH GARUT SitiSyarahMaesyaroh, VelaRostwentivaiviSinaga
JURNAL PERTANIAN Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.823 KB) | DOI: 10.30997/jp.v7i1.29

Abstract

Pisang merupakan komoditas unggulan di daerah Garut Selatan dengan sentra produksi, yaituKecamatan Cibalong, Cilawu, Pameungpek, Cisompet, dan Cikelet dengan jumlah rata-rata99.743 ton. Produksi pisang tahun 2015 mencapai 112.875,1 ton dengan luas panen 4.737.907pohon (Disperindag Garut 2015). Selain didistribusikan secara langsung ke daerah Bandungdan Jakarta, pisang juga diolah menjadi makanan yang memberikan nilai tambah bagipengusaha. Beberapa produk olahan pisang yang diproduksi yaitu keripik dan sale pisang.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengidentifikasi perilaku kewirausahaanterhadap kinerja bisnis khususnya pada Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pisang didaerah Garut Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 dengan jumlah 40responden berasal dari 4 kecamatan di daerah Garut Selatan. Metode penelitian yangdigunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS versi 2.0. Penggunaanmetode ini disebabkan jumlah responden yang dianalisis berjumlah kurang dari 100 orangsehingga PLS ini cocok digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwavariabel kinerja usaha dan faktor eksternal memiliki korelasi yang signifikan sebesar 34,7%dibandingkan dengan perilaku kewirausahaan dan faktor individu. Selain itu, terdapat kondisiyang bertolak belakang antara perilaku kewirausahaan dan faktor individu sebesar 28,5%.Kata kunci: Garut Selatan, Partial Least Square, perilaku kewirausahaan
Kelayakan Bisnis dan Pemasaran Tahu Jojoh di Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut Vela Rostwentivaivi; Atia Fizriani

Publisher : Universitas Muhammadiyah Parepare

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1544.219 KB) | DOI: 10.31850/jdm.v3i1.457

Abstract

Tofu is a processed food from soy that has a high protein content. Tofu consumption of Indonesian people is higher than tempe consumption, which is 1,425 ounces per week. Tofu processing in Garut Regency is mostly on a household scale with limited and simple equipment. Partners are Jojoh tofu craftsmen, where jojoh tofu marketing is still relatively limited, making tofu craftsmen only market their products around production areas and traditional markets. The purpose of the Community Partnership Program is to analyze the business feasibility and marketing of Jojoh's tofu and financial literacy, specifically marketing and financial aspects. Mix marketing strategy is one of the strategies that can be used. For financial literacy is to understand the financial aspects consisting of investment costs, fixed costs, and variable business costs. The results of the joint assistance show that Jojoh's tofu business is worth developing. This can be seen from several feasibility indicators, such as NPV Rp 97,126,405.33; IRR 85 percent; Net B/C 2.73; and Gross B/C 1.09.
ANALISIS STRUKTUR, PERILAKU, DAN KINERJA PEMASARAN KENTANG GRANOLA DI KECAMATAN PANGALENGAN, KABUPATEN BANDUNG, JAWA BARAT Vela Rostwentivaivi Sinaga; Anna Fariyanti; Netti Tinaprilla
Forum Agribisnis Vol 4 No 2 (2014): FA Vol 4 No 2 September 2014
Publisher : Magister Science of Agribusiness, Department of Agribusiness, FEM-IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/fagb.4.2.101-120

Abstract

High number of production and vast planting area make Pengalengan as granola potato production center of Bandung Regency. Problems faced by potato farmers of the area are price volatility, limited market information, and middleman controlled market. The purpose of this study is to analyze granola potatoes market structure, conduct, and performance at Pangalengan. The methods used are market concentration and market entry and exit barriers to analyze market structure; marketing function (exchange, physical and facilities) to analyze market conduct; and farmer share and marketing margin to analyze market performance. The result shows granola potato market has nine marketing channel, oligopsony market, farmer position as price taker and middleman caused barrier to entry and relatively efficient market performance with an average value of 27,64 percent and an average farmer share of 72,36 percent.
RISIKO PRODUKTIVITAS AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT Vela Rostwentivaivi; Kurnaeli Rellykur
JURNAL MANAJEMEN AGRIBISNIS Vol 6 No 1 (2018): MEI 2018
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.567 KB) | DOI: 10.24843/JMA.2018.v06.i01.p04

Abstract

Indonesia adalah produsen akar wangi terbesar kedua setelah negara Haiti. Sentra akar wangi terbesar berada di Kabupaten Garut yang mampu menyumbang sekitar 90 persen dari total produksi minyak atsiri akar wangi di Indonesia. Produksi akar wangi segar di Kabupaten Garut mengalami penurunan dari tahun 2012-2016. Hal ini dikarenakan adanya penurunan harga minyak atsiri dunia. Budidaya akar wangi menjadi pekerjaan sampingan bagi sebagian besar petani di Kabupaten Garut karena komoditas ini baru dapat dipanen pada usia 12 bulan. Petani melakukan budidaya menggunakan sistem polikultur dalam satu lahan, dengan harapan petani mampu menghasilkan pendapatan bulanan. Tidak hanya minyak atsiri yang dapat dihasilkan akar wangi, produk kerajinan juga mampu meningkatkan nilai tambah. Penelitian dilaksanakan di empat kecamatan dengan 89 petani akar wangi di Kabupaten Garut. Data yang diambil adalah data produksi di tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah model Just and Pope. Model ini telah mengakomodasi risiko dalam persamaan produksi dengan memasukkan varians dari persamaan produksi. Koefisien variasi digunakan untuk menghitung risiko produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 5 variabel yang memengaruhi produktivitas akar wangi, diantaranya lahan, bonggol, pupuk kandang, pupuk kimia, dan tenaga kerja. Variabel pupuk kandang, pupuk kimia dan tenaga kerja mampu meningkatkan risiko yang ditunjukkan dengan tanda positif. Sedangkan variabel lahan dan bonggol akar wangiditunjukkan dengan tanda negatif yang berarti dapat mengurangi risiko.
POSISI DAYA SAING DAN TINGKAT PERSAINGAN MINYAK ATSIRI INDONESIA DI PASAR GLOBAL Nia Rosiana; Feryanto Feryanto; Vela Rostwentivaivi Sinaga
Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian Unpad Vol 2, No 1 (2017): Agricore: Jurnal Agribisnis dan Sosial Ekonomi Pertanian
Publisher : Departemen Sosial Ekonomi Faperta Unpad

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/agricore.v2i1.15044

Abstract

ABSTRAKPermintaan minyak atsiri Indonesia dalam satu dekade terakhir, menunjukkan tren yang positifdalam memenuhi pasar global. Namun demikian, upaya untuk meningkatkan daya saing produkminyak atsiri mengalami fluktuatif. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untukmenganalisis posisi daya saing dan tingkat persaingan minyak atsiri Indonesia di pasar global.Metode analisis yang digunakan adalah dengan pendekatan RCA Dinamis dan analisis korelasi rankspearman, analisis menggunakan data time series (2001-2015). Sepanjang periode 2001-2015Indonesia memiliki daya saing, cenderung memiliki tren positif bila dibandingkan dengan sembilannegara eksportir utama lainnya. Hasil RCA Dinamis menunjukkan bahwa produk minyak AtsiriIndonesia periode 2001-2005 masuk kategori leading retreat, sedangkan periode 2005-2010 dan2011-2015 masuk kategori rising star, yakni produk yang memiliki potensi untuk dikembangkanmenjadi komoditas unggulan ekspor Indonesia. Namun demikian korelasi rank spearmanmenunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara daya saing minyak atsiri Indonesiadengan sembilan negara eksportir utama lainnya.Kata kunci: daya saing, minyak atsiri, pasar globalABSTRACTIndonesian essential oil demand in the last decade, showed a positive trend in global markets.However, efforts to improve product competitiveness experienced volatile essential oil. This studyaimed to analyze the competitive position and the level of competition Indonesian essential oil in theglobal market. The analytical method used is the Dynamic RCA approach and Spearman rankcorrelation analysis, analysis of data using time series (2001-2015). Throughout the 2001-2015periods Indonesia has a competitive advantage, tend to have a positive trend when compared withnine other major exporting countries. Dynamic RCA results showed that the essential oils productsIndonesia 2001-2005 period were leading retreat categories, while the period of 2005-2010 and2011-2015 in the category of Rising Star, which is a product that has the potential to be developedinto the leading commodity exports of Indonesia. However, Spearman rank correlation showed thatno significant relationship between the competitiveness of Indonesian essential oil with nine othermajor exporting countries.Keywords: competitiveness, essential oil, global market
ANALISIS STRUCTURE CONDUCT PERFORMANCE PADA PEMASARAN KOMODITAS TOMAT DI KABUPATEN GARUT Fitri Awaliyah; Vela Rostwentivaivi
Mimbar Agribisnis: Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis Vol 7, No 1 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/ma.v7i1.4566

Abstract

Garut Regency currently has the position as the largest tomato producer in West Java. The large amount of tomato production encourages a fairly broad marketing that involves a lot of marketing actors. This study aims to determine the market structure, the behavior of marketing actors, and the performance of the tomato commodity market in Garut Regency. This research was conducted in 4 districts with the largest tomato production in Garut district, namely Cikajang, Cisurupan, Cigedug and Paisrwangi. The samples taken in this research were 40 farmers and tracked the marketing of tomatoes using the snowball sampling technique. The data analysis methods used are market concentration analysis, minimum scale efficiency analysis, descriptive qualitative analysis of market behavior, and marketing margin analysis and farmer's share. The results showed that the sales ratio of 8 large tomato traders was weakly concentrated which led to monopolistic competition. There are barriers to entry to this tomato commodity market. Market behavior shows that most marketing activities are selling, buying, transporting and utilizing price information among marketing actors. The majority of the sorting and grading activities are only carried out by collector trader and wholesaler. The greatest marketing risk management occurs in farmers and retailers. Marketing margin analysis shows that the highest marketing margin occurs when tomatoes are sold for market destinations outside the island, and the lowest marketing margin occurs when tomatoes are marketed for industrial purposes. The results of farmer's share analysis show that the highest share received by farmers is when selling tomatoes for industrial needs, this happens because of the short marketing chain and the selling price for the industry is contractually above the market price.
Penerapan Good Manufacturing Practices (GMP) Pada Pengrajin Tahu Jojoh Kabupaten Garut Vela Rostwentivaivi; Atia Fizriani
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2019: 3. Pengembangan Usaha Mikro, kecildan Menengah (UMKM), Serta Ekonomi Kreatif
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.483 KB) | DOI: 10.18196/ppm.23.425

Abstract

Tahu merupakan produk turunan kedelai yang memiliki kandungan protein dan mineral yangdibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Peningkatan konsumsi tahu pada levelrumah tangga menjadikan industri pengolahan tahu semakin berkembang khususnya di KabupatenGarut. Sebagian besar kondisi pengolahan tahu belum memenuhi standar Good Manufacturing Practices(GMP) yang baik dan benar, salah satunya pengrajin tahu Jojoh. Tujuan kegiatan adalah memperbaikimanajemen dan kondisi ruang produksi yang sesuai dengan standar GMP sehingga menghasilkan tahuberkualitas. Metode yang digunakan dalam pengabdian ini adalah Focus Group Discussion (FGD),menyandingkan teori GMP pada setiap kegiatan, dan pelaksanaan pelatihan serta pendampingankepada mitra pengrajin. Hasil dan implikasi kegiatan adalah merenovasi ruang produksi, perbaikanfasilitas sanitasi, penambahan material komunikasi dalam ruang produksi, penambahan beberapaperalatan seperti Alat Pemadam Api Ringan (APAR), perlengkapan P3K, perlengkapan kerja saatproduksi berlangsung, dan penyediaan tempat penyimpanan produk jadi. Pemasaran tahu masih terbataspada pasar lokal, yaitu Ciawitali Garut dengan harga berkisar Rp 500-1.000 per biji disesuaikan denganukuran. Kesimpulan kegiatan ini bahwa mitra dan pekerja mendapatkan pengetahuan baru dalampengolahan tahu sesuai dengan standar baku yang baik dan benar, minim kontaminasi yang terjadi padasetiap proses produksi, dan mulai menerapkan manajemen usaha.
Sosialisasi Sistem Vertiminaponik di Desa Cidatar Kecamatan Cisurupan Kababupaten Garut Isna Tustiyani; Vela Rostwentivaivi Sinaga
JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) VOL. 2 NOMOR 2 SEPTEMBER 2018 JPPM (Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat)
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.115 KB) | DOI: 10.30595/jppm.v2i2.1945

Abstract

Desa Cidatar merupakan salah satu desa di Kabupaten Garut. Sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.Pekarangan rumah di daerah pedesaan semakin lama semakin menyempit. Hal ini dikarenakan adanya pertambahan penduduk yang semakin cepat. Pekarangan rumah jika dimanfaatkan dengan optimal akan menjadikannya sebagai lahan produktif. Salah satu cara pemanfaatan pekarangan adalah dengan sistem vertiminaponik. Sistem vertiminaponik adalah sistem integrasi budidaya sayuran dan ikan dalam satu tempat. Sistem ini tidak membutuhkan tempat yang luas, hemat waktu, hemat tempat dan lebih sehat karena menggunakan bahan-bahan organik. Kegiatan ini diselenggarakan dengan warga dari perwakilan tiap RW di Desa Cidatar, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan sistem vertiminaponik di desa Cidatar dalam rangka memanfaatkan pekarangan rumah secara optimal. Metode yang digunakan adalah transfer informasi, pelatihan dan pendampingan sistem vertiminaponik. Transfer informasi dilakukan dengan cara kegiatan seminar tentang vertiminaponik serta penayangan video tentang vertiminaponik. Pelatihan dan pendampingan dilakukan dengan cara membagikan paket vertiminaponik kepada warga untuk dirakit oleh mereka dengan didampingi oleh tim dosen dan mahasiswa. Hasil kegiatan disimpulkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan dan ketrampilan mitra  tentang sistem vertiminaponik, serta adanya peningkatan kemandirian pangan keluarga dengan memanfaatkan pekarangan rumah melalui budidaya sayuran dan ikan dalam satu tempat yang lebih sehat Kata kunci: pekarangan, pendampingan sosialisasi vertiminaponik, pengetahuan berkebun