Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Reproductive Performances of Friesian Holstein Dairy Cows in Different Agricultural Ecosystems Tendy Kusmayadi; Muhamad Hasan Hadiana; Ujang Hidayat Tanuwiria
Buletin Peternakan Vol 44, No 2 (2020): BULETIN PETERNAKAN VOL. 44 (2) MAY 2020
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v44i2.39917

Abstract

The objective of this study was to study reproductive performance of Friesian Holstein (FH) dairy cows in the three different agro-ecosystems at the operational area of Bayongbong’s cooperative, Garut regency, Indonesia. The method used in this study was the survey method.  The study was carried out in Lebakjaya village, which has drylands and rainfed agricultural ecosystem (AES DL-Rainfed); Cintanagara village which has drylands and irrigated rice field agricultural ecosystem (AES DL-IRF); and Pamalayan village which has drylands tropical forest (AES DL-Forest). The total samples were 208 dairy farmers and 315 head of FH dairy cows from the three places, 18 dairy farmers and 44 head in Lebakjaya village, 95 dairy farmers and 120 head in Cintanegara village, and 95 dairy farmers with 151 head in Pamalayan village. The study used a simple random sampling and the reproductive performances data were obtained from the field and artificial insemination practices. The data were descriptively analyzed using SPSS 22.0.  After that, it was  tested using  T-Student statistical analyses. The results showed that the reproductive performances in AES DL-Rainfed were S/C 2.23 ± 0.45  times, days open (DO) 148.89 ± 65.52 days, and calving interval (CI) 431.00 ± 65.18 days. The reproductive performances in AES DL-IRF were S/C 2.31 ± 0.54 times, DO 161.95 ± 61.99 days, and CI 444.47 ± 61.21 days, and the reproductive performances in AES DL-Forest were S/C 2.11 ± 0.62 times, DO 138.38 ± 47.18 days, and CI 419.86 ± 46.95 days.  The reproductive performances of AES DL-Forest were more efficient (P<0.05) than the AES DL-IRF. It was concluded that the reproductive performances in the three study locations, for the characters of reproductive value S/C and DO deviated from the ideal estimation, whereas the CI was around the ideal estimation.
ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN BROILER POLA MANDIRI DI KABUPATEN GARUT (Analysis Feasibility Enterprise Development of Farmer Broiler Independent Pattern in Garut) Egi Gifari Irhais; Tendy Kusmayadi; Vela Rostwentivaivi Sinaga
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 3, No 2 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v3i2.1029

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha ternak broiler ditinjau dari aspek finansial dan non finansial, menganalisis tingkat kelayakan (switching value) usaha peternakan broiler. Metode yang digunakan adalah sensus dengan mengukur seluruh anggota populasi dengan mendatangi peternak-peternak.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2018, dengan jumlah responden 15 orang dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian finansial menunjukan usaha peternakan broiler layak untuk dilanjutkan, karena dilihat dari nilai NPV sebesar Rp 14.070.620, IRR sebesar 24 persen, Net B/C sebesar 1,27, dan PP sebesar 2 tahun, dengan discount rate 12 persen. Hasil analisis switching value menunjukkan usaha peternakan ayam broiler rentan terhadap kenaikan harga pakan di atas 4,5 persen dan penurunan harga jual ayam diatas 2,1 persen. Hasil penelitian non finansial menunjukan usaha peternakan broiler layak dilanjutkan karena dilihat dari aspek pasar sebesar 93 persen, aspek teknis sebesar 83 persen, aspek manajemen dan hukum sebesar 85 persen, aspek sosial dan ekonomi sebesar 77 persen, dan aspek lingkungan sebesar 100 persen. Kata kunci : Analisis Kelayakan, Broiler, Mandiri Abstract The study aims to analyze the feasibility of broiler farming in terms of financial aspect and non financial, analyze level of sensibility (switching value).The method used is a cencus by measuring all members of the population and visiting farmers. This research was conducted from may to july 2018 with 15 respondent by using primary and secondary data. The result of the study show that independent broiler farms are fesible to continue, because it is seen from Net Present Value (NPV) IDR 14.070.624, IRR 24 percent, Net B/C 1,27, and Pay Period 2 years. The Discount Rate was 12 percent. The result switching value showed that broiler farm are susceptible to price of feed increase above 4,5 percent and decrease in selling price of vases above 2,1 percent were still feasible. The results of non-financial studies show that broiler farms are feasible to continue because it is seen from the market aspect of 93 percent, technical aspects at 83 percent, management and legal aspects at 85 percent, social and economic aspects at 77 percent, and environmental aspects at 100 percent. Keywords : Feasibility, Broiler, Independe
Analisis Faktor Pendorong Minat Masyarakat Terhadap Usaha Peternakan Ayam Broiler Dengan Pola Kemitraan Di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut Dewi Maryani; Ervi Herawati; Tendy Kusmayadi; Tati Rohayati; Titin Nurhayatin
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 5, No 1 (2020): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v5i1.1117

Abstract

Peternakan ayam broiler merupakan salah satu usaha peternakan yang memberikan kontribusi terbanyak dalam memenuhi kebutuhan pangan hewani di Indonesia, yang paling utama adalah meningkatkan pendapatan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat masyarakat terhadap usaha peternakan ayam broiler dengan pola kemitraan di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, yang dilakukan pada bulan April 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah metode sensus, dengan jumlah responden sebanyak 30 peternak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dengan jenis data dikuantitatifkan. Pengukuran minat masyarakat dalam beternak ayam broiler dengan menggunakan skala Liekert. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap usaha ayam broiler di Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut adalah modal (puas); jaminan pasar (sangat puas); jaminan harga dan nilai ekonomis (sangat puas). Faktor yang paling berpengaruh adalah jaminan harga.Kata kunci: analisis, minat masyarakat, pola kemitraan, ayam broiler.
IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SIFAT KUANTITATIF KAMBING PERANAKAN ETAWAH BETINA DI KELOMPOK TERNAK MITRA USAHA KECAMATAN SAMARANG KABUPATEN GARUT (Quantitative Traits Identification of Peranakan Etawah Female Goat at Mitra Usaha Livestock Group Samarang Subdistrict Garut Regency) Dani Ramdani dan Tendy Kusmayadi
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 1, No 1 (2016): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v1i1.323

Abstract

Abstrak Penelitian dilaksanakan di Kampung Lengkong Desa Samarang Kecamatan Samarang Kabupaten Garut mulai tanggal 15 sampai 30 Januari 2013. Penelitian bertujuan untuk memperoleh karakteristik sifat kuantitatif kambing Peranakan Etawah betina yang meliputi bobot badan, tinggi pundak, panjang badan, lingkar dada, panjang telinga, dan panjang bulu rewos di Kelompok Ternak Mitra Usaha. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-analitik, penentuan sampel berdasarkan (purposive sampling). Jumlah kambing PE yang diteliti yaitu sebanyak 43 ekor betina tidak bunting berumur dua tahun. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata bobot badan 38,9 ± 0,10 kg dengan nilai koefisien variasi 4,5%, tinggi pundak 74,9 ± 0,53 cm dengan nilai koefisien variasi 2,9%, panjang badan 60,5 ± 0,25 cm dengan nilai koefisien variasi 3,2%, lingkar dada 78,9 ± 0,64 cm dengan nilai koefisien variasi 2,6%. panjang telinga 26,8 ± 0,40 cm dengan nilai koefisien variasi 3,8%, dan panjang bulu rewos 13,9 ± 0,24 cm dengan nilai koefisien variasi 11,6%. Hasil pengujian dengan menggunakan uji t, nilai distribusi ttabel (1,68), dari karakteristik sifat kuantitatif, karakteristik yang sesuai dengan standar SNI adalah panjang badan dengan nilai thitung 1,73, sedangkan karakteristik tidak sesuai standar yang dipersyaratkan SNI, bobot badan dengan nilai thitung -7,85, tinggi pundak dengan nilai thitung -0,37, lingkar dada dengan nilai thitung -6,75, panjang telinga dengan nilai thitung -1,57, dan panjang bulu rewos dengan nilai thitung -0,58. Kata kunci : Identifikasi, Sifat kuantitatif, Kambing Peranakan Etawa Betina Abstract The Research was conducted at Lengkong Village Samarang Subdistric Garut Regency at 15 until 30 Januari 2013. The objective of research are to identify characterristics of quantitative traits of Peranakan Etawah Female Goat in Mitra Usaha Livestock Group. The quantitative traits are body weight, shoulder height, cest circumference, body lenght, ear length and fur rewos length. Descriptive analytic method was used in this study with purposive sampling using 43 non pregnant peranakan etawa female goat, two years age. Result of research show that average of body weight (kg) were 38,9 ± 0,10 kg with variation coefficient 4,5%, shoulder height (cm) were 74,9 ± 0,53 with variation coefficient 2,9%, body length (cm) 60,5 ± 0,25 with variation coefficient 3,2%, chest circumference (cm) 78,9 ± 0,64 with variation coefficient 2,6%, ear length (cm) were 26,8 ± 0,40 with variation coefficient 3,8%, and fur rewos length (cm) 13,9 ± 0,24 with variation coefficient 11,6%. Result of examination by using test t, assess the distribution ttabel (1,68), characteristic matching with standard SNI is body length with the value ttabel 1,73, while inappropriate characteristic of standard which qualify the SNI, is body weight with the value thitung - 7,85, while shoulder height with the value thitung -0,37, chest circumference with the value thitung - 6,75, ear length with the value thitung - 1,57, and length of fur rewos with the value thitung - 0,58. Keywords : identification, quantitative traits, Peranakan Etawa female goat
BOBOT BADAN DAN UKURAN TUBUH SAPI PERAH BETINA FRIES HOLLAND DI WILAYAH DESA CIPANGRAMATAN KECAMATAN CIKAJANG KABUPATEN GARUT Body Weight and Body Measurement of FH Heifers in Cipangramatan Village Area Cikajang Subdistrict Garut Regency Tendy Kusmayadi; Ryan Aryanto
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 3, No 1 (2018): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v3i1.501

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari dan memperoleh gambaran mengenai Bobot Badan dan Ukuran Tubuh Ternak Sapi Perah Betina Fries Holland di wilayah Desa Cipangramatan Kecamatan Cikajang. Objek penelitian adalah ternak sapi perah betina Friesh Holland yang ada di wilayah desa Cipangramatan yang umurnya berkisar 15-20 bulan yaitu sebanyak 33 ekor. Penelitian dilaksanakan di wilayah desa Cipangramatan. Penelitian dilaksanakan selama satu bulan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Penentuan sampel menggunakan sampel acak sederhana (simpel random sampling). Keseluruhan data yang diperoleh diolah secara deskriptif analitik, dengan peubah yang diamati adalah bobot badan, lingkar dada, tinggi pundak, panjang badan, lebar dada, dan lebar pinggul. Hasil penelitian menunjukkan sapi perah betina FH di wilayah desa Cipangramatan memiliki rata-rata bobot badan 307,10 ± 23,49 kg, rata-rata lingkar dada 156,88 ± 3,90 cm, rata-rata tinggi pundak 118,29 ± 5,17 cm, rata-rata panjang badan 125,70 ± 2,36 cm, rata-rata lebar dada 29,27 ± 0,95 cm dan rata lebar pinggul 36,45 ± 1,35 cm. Kesimpulannya bahwa bobot badan dan ukuran tubuh sapi perah FH di wilayah Desa Cipangramatan dapat dikategorikan baik. Kata kunci : Sapi Perah FH, Bobot Badan dan Ukuran Tubuh.. Abstract This resarch aims to study and obtain get description about the Body Weight and Body Measurement Fries Holland Heifers in the area of Cipangramatan Village, Cikajang District. Total object of this research was 33 heifers. The research was carried out in the area of Cipangramatan Village. The study was conducted for one month. The method of the research was survey method. Determining samples by random sampling method. The compiling data was processed under analytic descriptive method, with variables observed was body weight, girth, shoulder height, body length, chest width and hip width. Result of research showed that the avarege body weight was 307,10± 23,49 kg, girth156,88 ± 3,90 cm , shoulder height 118,29 ± 5,17 cm, body length125,70 ± 2,36 cm , chest width 29,27 ± 0,95 cm and hip width 36,45 ± 1,35 cm. The conclusion is that body weight and body measurement of FH heifers in the Cipangramatan Village area can be categorized as good. Keywords : FH heifers, body weight, and body measurement
PENGARUH SUBSTITUSI DEDAK PADI DENGAN BONGGOL PISANG FERMENTASI TERHADAP BOBOT POTONG PERSENTASE BAGIAN EDIBLE DAN IN EDIBLE AYAM KAMPUNG SUPER Ikmal Abdul Karim; Tendy Kusmayadi; Tati Rohayati; R.Rizki El Akbar; Ibrahim Hadist
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 5, No 2 (2021): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v5i2.1353

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Subtitusi Dedak Padi dengan Bonggol Pisang Fermentasi terhadap Bobot Potong Persentase Bagian Edible dan In Edible Ayam Kampung Super. Materi yang digunakan adalah 100 ekor anak ayam kampung super tanpa ada pemisahan jenis kelamin (straight run) dengan bobot badan awal rata – rata 36 ± 2,96 gram. Ransum yang digunakan adalah ransum dengan taraf percobaan masing masing R0 (dedak padi 10% + bonggol pisang 0%), R1 (dedak padi 7,5% + bonggol pisang 2,5%),  R2 (dedak padi 5%+ bonggol pisag 5%), R3 (dedak padi 2,5% + bonggol pisang 7,5%), R4 (dedak padi 0% + bonggol pisang 10% ). Metode penelitian  adalah metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan, sehingga terdapat 20 unit percobaan, tiap unit terdiri dari 5 ekor ayam. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan sidik ragam pada tarap 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh subtitusi dedak padi dengan bonggol pisang fermentasi tidak nyata terhadap bobot potong, persentase bagian edible dan in edible ayam kampung super. Kata kunci: Bonggol pisang, bobot potong, edible, in edible, ayam kampung super
EFISIENSI REPRODUKSI SAPI PERAH FRIESIAN HOLSTEIN DI WILAYAH KERJA KOPERASI PETERNAKAN BANDUNG SELATAN (The Reproductive Efficiency of The Friesian Holstein Dairy Cows in The Area of South Bandung Livestock Cooperative) Fahmi reza fauzi; Tendy Kusmayadi; Tati Rohayati; Titin Nurhayatin; Ibrahim Hadist
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 4, No 1 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v4i1.792

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efisiensi reproduksi melalui pengamatan angka Service per Conception (S/C), angka Conception Rate (CR) dan angka Calving Interval (CI) pada sapi perah Friesian Holstein (FH) di wilayah kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey, dengan pengambilan data bersumber dari data sekunder dan primer. Pengambilan data primer menggunakan kuesioner kepada 100 peternak di Wilayah Kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS), sedangkan data sekunder diambil dari data rekording di kantor KPBS dengan pengambilan data masing-masing 10% dari populasi yaitu laktasi 2 sebanyak 144 ekor dan laktasi 3 sebanyak 250 ekor. Hasil penelitian menunjukkan Service per Conception (S/C) ternak laktasi 2 adalah 1.6 dan laktasi 3 adalah 1.8, Conception Rate (CR) ternak laktasi 2 adalah 58% dan laktasi 3 adalah 46% dan Calving Interval (CI) ternak laktasi 2 rata-rata adalah 385 hari dan ternak laktasi 3 rata-rata adalah 389 hari berkisar 12-13 bulan. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa efisiensi reproduksi sapi perah Friesian Holstein (FH) di Wilayah Kerja Koperasi Peternakan Bandung Selatan dapat dikategorikan baik. Kata kunci: Service_per_Conception, Conception_Rate, Calving_Interval, Friesian Abstract This research aim to know the level of reproductive efficiency through the observation number Service per Conception (S/C), the Conception Rate (CR) and Calving Interval (CI) on Friesian Holstein Dairy Cows in the area of South Bandung Livestock Cooperative. The research method used Survey method, with the primer and secondary data. The primer data retrievaled from 100 breeders in South Bandung Livestock Cooperative and secondary data sampling from the recording lactation 2 as many as 144 herd and lactation 3 as many as 250 herd. Result of the research showed the Service Per Conception (S/C) of the second lactation is 1.6 and third lactation is 1.8, Conception Rate (CR) is 58% on the second lactation and 46% on third lactation and Calving Interval (CI) of lactation 2 average is 385 days and lactation 3 average is 389 days revolved around 12-13 month. The conclusions of this study that ther reproductive efficiency of the Friesian Holstein Dairy Cows in the area of the South Bandung Livestock Cooperative can be categorized good. Keywords: Service_per_Conception, Conception_Rate, Calving_Interval, Friesian_ Holstein
ANALISIS MINAT MASYARAKAT TERHADAP USAHA TERNAK KAMBING DI KECAMATAN CISEWU KABUPATEN GARUT (Analysis of Community Interest in Goat Livestock Business in Cisewu District Garut Regency) Deni Mulyadi; Tendy Kusmayadi; Tati Rohayati; Ervi Herawati; Ibrahim Hadist
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 4, No 1 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v4i1.797

Abstract

Abstrak Ada beberapa hal yang menjadi alasan masyarakat dalam usaha beternak kambing. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis minat masyarakat terhadap usaha peternakan kambing di Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Jumlah responden sebanyak 43 peternak. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Jenis data yang digunakan dalam peneilitian ini adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Adapun alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan penyajian data menggunakan tabel distribusi frekuensi. Pengukuran minat masyarakat dalam beternak kambing menggunakan Skala Liekert. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat terhadap usaha ternak kambing di Kecamatan Cisewu Kabupaten Garut adalah peran pemerintah (sangat bermanfaat); nilai ekonomis, lahan, pakan dan sosial budaya (bermanfaat); modal (cukup bermanfaat). Faktor yang paling berpengaruh adalah peran pemerintah. Kata Kunci : analisis, minat masyarakat, kambing Abstract There are number of things that are the reason for the community interest in the goat livestock business. This study aims to analisis community interest in goat livestock business in Cisewu District, Garut Regency. This research was conducted in April 2019. The research method used was the survey method. The number of respondents were 43 farmers of goat livestock. Data collection techniques were used observation and interview. The types of data used in this research are quantitative and qualitative data. The data sources in this study were primary and secondary data. The analysis tool in this study was descriptive analysis by presenting data using a frequency distribution table. Measurement of people's choice in goat livestock business using the Liekert Scale. The results obtained from the study show that the factors that influence the community interest in goat livestock business in Cisewu District, Garut Regency are the role of government (very useful); economic value, land, feed and social culture (useful); capital (quite useful). The most influential factor is the role of government. Keywords: analysis, interests of community, goat
ANALISIS FINANSIAL PETERNAKAN AYAM PETELUR DI CIGALUMPIT FARM KECAMATAN WANARAJA KABUPATEN GARUT Gilang Yoga Naratama Sujana; Tati Rohayati; Tendy Kusmayadi
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 6, No 2 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v6i2.1974

Abstract

Prospek pengembangan agribisnis ayam ras petelur di masa yang akan datang bisa dilihat dari sisi penawaran dan sisi permintaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis finansial Peternakan ayam petelur di Cigalumpit Farm. Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Peternakan Cigalumpit Farm pada Bulan Mei 2020 sampai Juni 2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif, analisis kelayakan finansial yaitu : Net Benefit Cost Ratio (Net B/C ratio), Internal Rate of Return (IRR) dan Break Even Point (BEP). Hasil analisis finansial, usaha Peternakan Cigalumpit Farm tahun 2020 menunjukkan bahwa dengan modal pinjaman (tingkat suku bunga 15%) maka didapat Net B/C Ratio 1,15. IRR yang didapat sebesar 15,174%. BEP atau titik impas dalam Rupiah sebesar Rp. 11.366.705 Berdasarkan kriteria kelayakan, Net B/C Ratio lebih dari satu, IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku. Maka  secara finansial usaha peternakan Cigalumpit Farm layak untuk dijalankan dan dilanjutkan.
PENGARUH DOSIS EFFECTIVE MICROORGANISM (EM4) TERHADAP KANDUNGAN BAHAN KERING ABU DAN BAHAN ORGANIK PADA DEDAK PADI HASIL FERMENTASI Maulana Aziz; Tendy Kusmayadi; Tati Rohayati; Ibrahim Hadist; Ervi Herawati
JANHUS Jurnal Ilmu Peternakan Journal of Animal Husbandry Science Vol 7, No 1 (2022): Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v7i1.2283

Abstract

Dedak padi merupakan ketersediannya dipengaruhi oleh waktu dan musim, bahan pakan ini bersifat tidak bisa disimpan lama. Fermentasi adalah salah satu cara untuk meningkatkan nutrisi dedak padi dan menambah daya simpan sehingga tidak mudah tengik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahan kering, abu, dan bahan organik pada dedak padi hasil fermentasi dengan penambahan dosis EM4 yang berbeda pada setiap perlakuan. Penelitian dilakukan secara dua tahapan pertama membuat proses fermentasi dedak padi dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2022, dan pengujian kadar bahan kering, abu, dan bahan organik dilakukan di Laboratorium Nutrisi dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0= Dedak padi tanpa fermentasi (kontrol), P1= Dedak padi 5 kg + EM4 15 ml + 250 ml molasses + air 2500 ml, P2= Dedak padi 5 kg + EM4 25 ml + 250 ml molasses + air 2500 ml, dan P3= Dedak padi 5 kg + EM4 35 ml + 250 ml molasses + air 2500 ml. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis EM4 berpengaruh nyata terhadap bahan kering, bahan organik dan abu. Perlakuan dengan dosis EM4 25ml memberikan pengaruh terbaik terhadap peningkatan bahan kering dan bahan organik serta penurunan abu dedak fermentasi.