Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHA TANI TOMAT DI KABUPATEN GARUT Fitri Awaliyah; Vela Rostwentivaivi
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 4, No 1 (2021): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v4i1.1285

Abstract

Kabupaten Garut pada tahun 2018 mempunyai proporsi produksi tomat mencapai  35,46% dari total produksi tomat keseluruhan di Provinsi Jawa Barat, sehingga mempunyai potensi besar dalam proses budidaya dan akan memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengaanalisis biaya dan pendapatan usahatani komoditas tomat, agar mengetahui efisiensi dan efektivitas pengelolaan pembudidayaan komoditas tomat di Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan di 4 Kecamatan sentra budidaya komoditas tomat yaitu di Kecamatan Cikajang, Cigedug, Cisurupan dan Pasirwangi dengan mewawancarai 40 petani tomat yang diambil secara purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode perhitungan keuntungan dengan cara penerimaan dikurangi biaya total setelah itu menggunakan R/C rasio. Hasil penelitian menujukkan bahwa usahatani tomat di Kabupaten Garut mampu memberikan keuntungan terhadap petani dan layak untuk dikembangkan.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI PRODUKSI AKAR WANGI DI KABUPATEN GARUT Vela Rostwentivaivi; Kurnaeli .
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 1, No 2 (2018): MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v1i2.459

Abstract

Akar wangi adalah komoditas unggulan perkebunan yang telah lama dibudidayakan di Kabupaten Garut. Komoditas ini memberikan kontribusi 90 persen dari total produksi minyak akar wangi Indonesia, yaitu 60-75 ton per tahun. Hanya enam kecamatan yang merupakan sentra produksi akar wangi, yaitu Kecamatan Samarang, Bayongbong, Cilawu, Leles, Tarogong Kaler, dan Pasirwangi. Meskipun sebagai tanaman unggulan, akar wangi menghadapi beberapa permasalahan, seperti regulasi pemerintah Garut terkait pembatasan luas areal penanaman akar wangi sehingga produktivitas akar wangi tidak dapat ditingkatkan dengan ekstensifikasi. Selain itu, penurunan produksi terjadi tahun 2012-2016 diakibatkan oleh penurunan harga minyak atsiri global. Di akhir tahun 2016 terlihat peningkatan produksi akar wangi di Garut karena harga akar wangi mulai membaik sejak tahun 2014 dan pada tahun 2018 harga minyak atsiri mencapai Rp. 5.000.000,- per kg. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi produksi akar wangi di Kabupaten Garut pada tahun 2017. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi berganda. Terdapat 5 variabel independent (variabel bebas) yang dianalisis: lahan (X1), bonggol akar wangi (X2), pupuk kandang (X3), pupuk kimia (X4), dan tenaga kerja (X5). Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R2) 79.24 persen yang berarti kelima variabel yang diteliti mampu memengaruhi produktivitas dan sisanya 20,76 persen adalah error. Dalam model ini tidak terdapat multikolinearitas karena nilai VIF kurang dari 10. Kata kunci : Akar Wangi, Produksi, Garut
PENINGKATAN NILAI TAMBAH TERHADAP NIRA AREN MELALUI PENGGUNAAN PENGAWET ALAMI Ati Atul Quddus; Vela Rostwentivaivi
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 1, No 1 (2018): MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v1i1.368

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara produsen gula di dunia, namun industri gula dalam negeri masih belum mampu memenuhi kebutuhan gula dalam negerinya sendiri. Kondisi swasembada gula diupayakan melalui pengembangan gula tebu dan melalui sumber bahan baku lain, salah satunya adalah tanaman aren. Menurut data Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (2015), Jawa Barat memiliki areal panen aren seluas 14.204 Ha, dengan produksi 22.489 ton dan produktivitas mencapai 2.781 kg/Ha. Daerah Pasir Mukti di desa Tenjowaringin merupakan daerah penghasil aren di Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat. Nira aren yang berasal dari tangkai bunga jantan merupakan bahan untuk memproduksi gula aren. Mutu nira sangat menentukan mutu gula aren. Nira aren cepat mengalami perubahan menjadi asam karena terjadinya proses fermentasi, biasanya diakibatkan karena terlambatnya perlakuan pengolahan setelah penyadapan, ataupun karena tidak bersihnya alat penampung nira tersebut. Banyak penelitian sudah dilakukan untuk memperpanjang umur simpan nira. Salah satu diantaranya dengan menambahkan pengawet alami. Masyarakat Pasir Mukti dulunya biasa menggunakan pengawet alami untuk mempertahankan mutu nira, yaitu daun tanaman hiris (Cajanus cajan) yang ditumbuk atau dihaluskan lalu dimasukkan ke dalam nira aren. Masyarakat biasanya menambahkan gula yang sudah masak ke dalam nira. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio nilai tambah gula aren sebesar 44 persen sedangkan nira aren sebesar 80 persen. Keuntungan yang diterima pemilik jasa faktor-faktor produksi pada produk gula aren adalah 43 persen dan nira aren 32 persen. Kedua produk ini masih memiliki peluang besar dalam peningkatan produksinya.
ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN BROILER POLA MANDIRI DI KABUPATEN GARUT (Analysis Feasibility Enterprise Development of Farmer Broiler Independent Pattern in Garut) Egi Gifari Irhais; Tendy Kusmayadi; Vela Rostwentivaivi Sinaga
Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science) Vol 3, No 2 (2019): Janhus: Jurnal Ilmu Peternakan (Journal of Animal Husbandry Science)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/janhus.v3i2.1029

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha ternak broiler ditinjau dari aspek finansial dan non finansial, menganalisis tingkat kelayakan (switching value) usaha peternakan broiler. Metode yang digunakan adalah sensus dengan mengukur seluruh anggota populasi dengan mendatangi peternak-peternak.Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juli 2018, dengan jumlah responden 15 orang dengan menggunakan data primer dan sekunder. Hasil penelitian finansial menunjukan usaha peternakan broiler layak untuk dilanjutkan, karena dilihat dari nilai NPV sebesar Rp 14.070.620, IRR sebesar 24 persen, Net B/C sebesar 1,27, dan PP sebesar 2 tahun, dengan discount rate 12 persen. Hasil analisis switching value menunjukkan usaha peternakan ayam broiler rentan terhadap kenaikan harga pakan di atas 4,5 persen dan penurunan harga jual ayam diatas 2,1 persen. Hasil penelitian non finansial menunjukan usaha peternakan broiler layak dilanjutkan karena dilihat dari aspek pasar sebesar 93 persen, aspek teknis sebesar 83 persen, aspek manajemen dan hukum sebesar 85 persen, aspek sosial dan ekonomi sebesar 77 persen, dan aspek lingkungan sebesar 100 persen. Kata kunci : Analisis Kelayakan, Broiler, Mandiri Abstract The study aims to analyze the feasibility of broiler farming in terms of financial aspect and non financial, analyze level of sensibility (switching value).The method used is a cencus by measuring all members of the population and visiting farmers. This research was conducted from may to july 2018 with 15 respondent by using primary and secondary data. The result of the study show that independent broiler farms are fesible to continue, because it is seen from Net Present Value (NPV) IDR 14.070.624, IRR 24 percent, Net B/C 1,27, and Pay Period 2 years. The Discount Rate was 12 percent. The result switching value showed that broiler farm are susceptible to price of feed increase above 4,5 percent and decrease in selling price of vases above 2,1 percent were still feasible. The results of non-financial studies show that broiler farms are feasible to continue because it is seen from the market aspect of 93 percent, technical aspects at 83 percent, management and legal aspects at 85 percent, social and economic aspects at 77 percent, and environmental aspects at 100 percent. Keywords : Feasibility, Broiler, Independe
ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN USAHA TANI TOMAT DI KABUPATEN GARUT Fitri Awaliyah; Vela Rostwentivaivi
MAHATANI: Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal) Vol 4, No 1 (2021): Mahatani : Jurnal Agribisnis (Agribusiness and Agricultural Economics Journal)
Publisher : Universitas Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52434/mja.v4i1.1285

Abstract

Kabupaten Garut pada tahun 2018 mempunyai proporsi produksi tomat mencapai  35,46% dari total produksi tomat keseluruhan di Provinsi Jawa Barat, sehingga mempunyai potensi besar dalam proses budidaya dan akan memberikan manfaat yang besar dalam meningkatkan ekonomi masyarakat Kabupaten Garut. Tujuan penelitian ini adalahuntuk mengaanalisis biaya dan pendapatan usahatani komoditas tomat, agar mengetahui efisiensi dan efektivitas pengelolaan pembudidayaan komoditas tomat di Kabupaten Garut. Penelitian dilakukan di 4 Kecamatan sentra budidaya komoditas tomat yaitu di Kecamatan Cikajang, Cigedug, Cisurupan dan Pasirwangi dengan mewawancarai 40 petani tomat yang diambil secara purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah metode perhitungan keuntungan dengan cara penerimaan dikurangi biaya total setelah itu menggunakan R/C rasio. Hasil penelitian menujukkan bahwa usahatani tomat di Kabupaten Garut mampu memberikan keuntungan terhadap petani dan layak untuk dikembangkan.
Analisis Pemasaran Dan Kelayakan Bisnis Jamur Tiram Di Kabupaten Bogor Doni Sahat Tua Manalu; Vela Rostwentivaivi; Dinda Dauty; Muhammad Rifa Zainur Ridha; Dian Fajria Syahwidyanti; Andi Dhiya Khalidah Zaenal; Zheika Zamelia
Jurnal Teknologi Pangan dan Ilmu Pertanian Vol. 2 No. 2 (2024): Juni : Jurnal Teknologi Pangan dan Ilmu Pertanian
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59581/jtpip-widyakarya.v2i2.3335

Abstract

Horticulture can be interpreted as one of the agricultural subsectors that bridges the gap between production and consumption in Indonesian society. Horticultural commodities consist of vegetables, fruit, ornamental plants and medicinal plants. One of the horticultural commodities is mushrooms. Mushroom commodities have quite high consumption value in Indonesia. The demand for mushrooms continues to increase, but the availability of inputs is still inadequate and farmers still rely on marketing institutions, which is still an obstacle for mushroom entrepreneurs to meet consumer demand. Based on these problems, it is necessary to add mushroom cages so that the level of mushroom productivity continues to increase and an efficient marketing channel is needed so that all actors involved in the marketing channel can benefit each other. Research uses qualitative and quantitative methods. The data sources used are primary and secondary data. The analysis results from the business feasibility study can be run properly and inefficient marketing channels are found in channel 3.
ANALISIS PERILAKU KEWIRAUSAHAAN USAHA KECIL MENENGAH PENGOLAHAN PISANG DI GARUT SELATAN ENTREPRENEURSHIP BEHAVIOUR ANALYSIS OF SMALL MEDIUM ENTERPRISE ON BANANA PROCESSING IN SOUTH GARUT SitiSyarahMaesyaroh, VelaRostwentivaiviSinaga
Jurnal Pertanian Vol. 7 No. 1 (2016): APRIL
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (419.823 KB) | DOI: 10.30997/jp.v7i1.29

Abstract

Pisang merupakan komoditas unggulan di daerah Garut Selatan dengan sentra produksi, yaituKecamatan Cibalong, Cilawu, Pameungpek, Cisompet, dan Cikelet dengan jumlah rata-rata99.743 ton. Produksi pisang tahun 2015 mencapai 112.875,1 ton dengan luas panen 4.737.907pohon (Disperindag Garut 2015). Selain didistribusikan secara langsung ke daerah Bandungdan Jakarta, pisang juga diolah menjadi makanan yang memberikan nilai tambah bagipengusaha. Beberapa produk olahan pisang yang diproduksi yaitu keripik dan sale pisang.Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis dan mengidentifikasi perilaku kewirausahaanterhadap kinerja bisnis khususnya pada Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pisang didaerah Garut Selatan. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2016 dengan jumlah 40responden berasal dari 4 kecamatan di daerah Garut Selatan. Metode penelitian yangdigunakan adalah Partial Least Square (PLS) dengan software SmartPLS versi 2.0. Penggunaanmetode ini disebabkan jumlah responden yang dianalisis berjumlah kurang dari 100 orangsehingga PLS ini cocok digunakan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwavariabel kinerja usaha dan faktor eksternal memiliki korelasi yang signifikan sebesar 34,7%dibandingkan dengan perilaku kewirausahaan dan faktor individu. Selain itu, terdapat kondisiyang bertolak belakang antara perilaku kewirausahaan dan faktor individu sebesar 28,5%.Kata kunci: Garut Selatan, Partial Least Square, perilaku kewirausahaan
Analisis Pengaruh Atribut Terhadap Keputusan Pembelian Roti Soek Padjadjaran Bogor Doni Sahat Tua Manalu; Vela Rostwentivaivi; Gina Jaudah; Chintya Eka Putri; Azrina Qisthina Zamila; Riza Muharmayenti; Fauzan Ariq
JURNAL ILMIAH EKONOMI, MANAJEMEN, BISNIS DAN AKUNTANSI Vol. 1 No. 1 (2024): Mei
Publisher : CV. KAMPUSA AKADEMIK PUBLISING

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61722/jemba.v1i1.76

Abstract

Bread is a staple food for people abroad. However, as time progressed, Indonesian people began to make bread one of the staple foods that was consumed quite often. This research data uses qualitative and quantitative methods with primary and secondary data collection which is processed using fishbein analysis and multiple linear regression. The aim of this research is to determine the significant level of influence of the attributes of taste, aroma, texture, price, packaging design, product durability, product availability, service and cleanliness of the place on purchasing Roti Soek Padjadjaran products. Fishbein's analysis shows that the attributes of taste, price, product durability and service are the attributes with the four highest ratings. Multiple linear analysis shows the results that the taste and service attributes are the attributes that have a significant positive influence as variables that influence purchasing decisions for Soek Padjajaran Roti using a confidence level of 95 percent.
Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Telur Ayam Ras Di Pasar Anyar, Kota Bogor Doni Sahat Tua Manalu; Vela Rostwentivaivi; Putri Pebrianti Utami; Nadira Marsandri Ratnakaniya; Azryl Gustian Azhar; Almalia Pramena; Aulia Mardatila
Botani : Publikasi Ilmu Tanaman dan Agribisnis Vol. 1 No. 2 (2024): Mei : Botani : Publikasi Ilmu Tanaman dan Agribisnis
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/botani.v1i2.43

Abstract

This research aims to analyze the factors that influence the decision to purchase purebred chicken eggs at Pasar Anyar, Bogor City, with a focus on age, distance, income, price of purebred chicken eggs, education and employment. The method used is a survey using a questionnaire as a tool for collecting primary data. The research sample consisted of 80 consumers who bought purebred chicken eggs at Pasar Anyar, Bogor City. The results of multiple linear regression analysis show that only distance, income and price significantly influence consumer behavior in purchasing purebred chicken eggs, where for every 1 unit increase in distance, the purchase of purebred chicken eggs decreases on average by 0.289%, for every increase in income. by 1 unit, the purchase of purebred chicken eggs increases by an average of 0.902%, and for every 1 unit price increase, the purchase of purebred chicken eggs decreases by an average of 13.710%. Other factors such as age, education, and employment did not have a significant impact. This emphasizes the important role of distance, income, price in shaping consumer decisions. This study provides insight for the purebred chicken egg industry to design more effective marketing strategies, by segmenting the market based on distance, income and price.
Analisis Saluran Pemasaran Manggis Garcinia Mangosta L. Di Kabupaten Bogor, Jawa Barat Doni Sahat Tua Manalu; Vela Rostwentivaivi; Isma Nurjanah; Diana Indah Ramadhani; Anie Puspita Sari; Diva Nurfitrianti Azizah; Yunus Al Gaza
Jurnal Bintang Manajemen Vol. 2 No. 2 (2024): juni : Jurnal Bintang Manajemen (JUBIMA)
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jubima.v2i2.3053

Abstract

Indonesia is one of the countries that has very abundant horticultural resources and has the potential for national competitiveness globally. One of the horticultural commodities that has become a superior product in Indonesia is Mangosteen (Garcinia mangostana L.) dubbed as the Queen of Fruits. This study aims to determine the marketing channels of mangosteen commodities, analysis of marketing margin costs, profits, and Farmer's Share in Karacak Village, Leuwiliang District, Bogor Regency, West Java. The determination of the research area is determined intentionally (Purposive Method). The method used for sampling using the Snowball Sampling method is selected based on previous sample information.