Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora

ADAPTASI BUDAYA MASYARAKAT DI KAWASAN KARST RAMMANG-RAMMANG YANG BER-KEARIFAN SEBAGAI PENGETAHUAN LOKAL PERUBAHAN IKLIM Anawagis, Fian; Rengko, Sumarlin; Rahman, Nurfadilah Fajri; Taufik, Muh.
Pangadereng : Jurnal Hasil Penelitian Ilmu Sosial dan Humaniora Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36869/pjhpish.v9i1.357

Abstract

Pranata lokal di Kawasan karst Rammang-Rammang Maros mampu mempertahankan mekanisme budaya dalam sistem adaptif berbasis edukasi konservasi dan program kampung iklim terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim merupakan permasalahan yang nyata di Kawasan karst Rammang-Rammang, Maros. Penelitian ini mendeskripsikan setiap bagian dari masyarakat dalam pranata lokal Indonesia telah mewariskan pengetahuan dan kearifan tanpa pendidikan formal yang terbukti secara jenius mampu meminimilasir kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh meningkatnya aktivitas dan jumlah kebutuhan manusia. Namun, kerapkali konlik sumberdaya dan ketidakharmonisan karena pengaruh dari luar membuat pengetahuan dalam adaptasi yang telah terinternalisasi dalam kearifan lokal sebagai mekanisme kadang dikesampingkan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan telaah dokumen. Analisis data mencakup beberapa tahapan yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kearifan lokal masyarakat yang diewajantahkan oleh pranata sosial melalui adaptasi budaya dan ekologis masyarakat mengelola lingkungan alam di ekosistem karst dapat memperkuat jangka panjang equilibrium terhadap perubahan iklim ditingkat mikro. Kapasitas untuk memperkuat equilibrium ini adalah dengan mengintegrasikan sistem pengetahuan konservasi tradisional (non formal), menerapkan mekanisme pelestarian lingkungan dengan berbasis edukasi kampung iklim (informal) dengan pengetahuan berbasis sains (formal) dalam wujud sosial kehidupan sehari-hari, integrasi dukungan saintis, integrasi ilmiah dari luar meningkatkan penjagaan alam sebagai spirit oleh peran serta masyarakat kepada lingkungan lokal bahkan global untuk mereduksi kerentanan yang beresiko tinggi..