Claim Missing Document
Check
Articles

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY-CREATIVE-PROCESS (ICP) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA CALON GURU Verawati, Ni Nyoman Sri Putu; Wahyudi, W.; Ayub, Syahrial
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol 4, No 1: March 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (497.562 KB) | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i1.151

Abstract

Mengajar berpikir kritis kepada mahasiswa calon guru telah menjadi perhatian dalam beberapa dekade terakhir dan pembelajaran menggunakan model yang spesifik mempromosikan berpikir kritis mahasiswa calon guru penting dikonduksikan dan dieksplorasi dampaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efek model pembelajaran Inquiry-Creative-Proces (ICP) terhadap kemampuan berpikir kritis pada mahasiswa calon guru. Penelitian eksperimen dengan desain one group pretest-posttest dikonduksikan, melibatkan 16 mahasiswa calon guru fisika di Universitas Mataram sebagai sampel penelitian. Kemampuan berpikir kritis diukur menggunakan instrumen tes sebanyak 8 item soal essay. Instrumen tes yang digunakan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Data kemampuan berpikir kritis dianalisis secara deskriptif dan statistik di mana uji homogenitas, uji normalitas, dan uji-t dikonduksikan. Hasil studi menunjukkan bahwa model pembelajaran ICP berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru.The Effect of Inquiry-Creative-Process Learning Model (ICP) on Prospective Teacher Students Critical Thinking AbilityAbstractTeaching critical thinking to prospective teacher has been a concern in the last few decades and learning using specific models to train critical thinking prospective teachers is important to be conditioned and explored their impact. This study aims to explore the effect of Inquiry-Creative-Process (ICP) learning model on prospective teachers critical thinking ability. The experimental research with one group pretest-posttest design was conducted, involving 16 physics prospective teachers at Universitas Mataram as a research sample. Critical thinking ability were measured using 8 essay test items. The test instrument used has been tested for validity and reliability. The data of critical thinking ability were analyzed descriptively and statistically where homogeneity test, normality test, and t-test are conducted. The results showed that the ICP learning model affected to the prospective teachers critical thinking ability.
Pengaruh Penggunaan Video Animasi Fisika dalam Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Kreativitas Peserta Didik di SMAN 3 Mataram Mertasari, Komang Ayu; Kosim; Ayub, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.234

Abstract

Tuntutan pendidikan abad 21 adalah pendidikan yang berkesesuaian dengan perkembangan zaman, sehingga dilakukannya penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas peserta didik dengan menggunakan video animasi fisika dalam pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini menggunakan quasi-experimental dengan desain pretest-posttes control group design, yang dilakukan di SMAN 3 Mataram dengan populasi seluruh peserta didik kelas XI, serta yang menjadi sampel adalah kelas XI MIPA 1 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 2 sebagai kelas eksperimen dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 7 soal valid, reliabel, taraf kesukaran yang berbeda dan daya beda soal yang beragam. Penelitian ini menggunakan data pretest dan posttest. Pada data pretest diperoleh Fhitung 1,337 ≤ Ftabel 1,907, data tersebut menunjukan kemampual awal kelas eksperimen dan kontrol setara. Pada data posttest dilakukan untuk menguji hipotesis penelitian. Sebelum dilakukan uji hipotesis, maka harus dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Pada uji normalitas diperoleh χ2hitungeskperimen=2,13 dan χ2hitungkontrol=3,14 dengan χ2tabel=11,07. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung 1,436 ≤ Ftabel 1,872. Berdasarkan data tersebut, maka kelas eksperimen dan kontrol memiliki data yang homogen dan terdistribusi normal, sehingga dapat dilanjutkan untuk menguji hipotesis penelitian. Hasil data uji hipotesis didapatkan nilai thitung 12,686 > ttabel2,0009 pada taraf signifikan 5%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan penggunaan video animasi fisika dalam pembelajaran berbasis masalah terhadap kreativitas peserta didik di SMAN 3 Mataram.
Perkuliahan dengan Konteks Kearifan Lokal pada Mata Kuliah “Pengantar Pendidikan” untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru Fisika Hikmawati, Hikmawati; Verawati, Ni Nyoman Sri Putu; 'Ardhuha, Jannatin; Ayub, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 1 (2024): February
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i1.287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa calon guru fisika melalui perkuliahan dengan konteks kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan desain: one shot case study. Subyek penelitian meliputi 29 orang mahasiswa yang mengikuti perkuliahan “Pengantar Pendidikan”, pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024, di Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Mataram. Penelitian dimulai dari tanggal 24 Agustus 2023 sampai dengan 7 Desember 2023. Instrumen penelitian terdiri atas 10 soal berbentuk essay. Perhitungan nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi dinyatakan dalam bentuk persentase. Ketuntasan individual diperoleh bila nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa sebesar minimal 75,0. Ketuntasan klasikal diperoleh bila 80% mahasiswa tuntas belajar secara individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa sebesar 82,6, dengan nilai terendah sebesar 77,0 dan nilai tertinggi sebesar 90,0. Ketuntasan klasikal sebesar 100%, yakni semua mahasiswa memperoleh nilai di atas 75,0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perkuliahan dengan konteks kearifan lokal pada mata kuliah “Pengantar Pendidikan” dapat menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa calon guru fisika.
Respons Mahasiswa Terhadap Pembelajaran Sains Kaffah Ayub, Syahrial; Ardhuha, Jannatin
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 1 (2024): February
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i1.302

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap model pembelajaran sains Kaffah. Desain penelitian menggunakan penelitian deskriptif untuk mengetahui respon mahasiswa. Sampel adalah mahasiswa kelas III E PGMI Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Data yang diperoleh dari angket respon dengan 3 indikator, yaitu senang, mudah memahami dan bermanfaat. Hasil yang diperoleh bahwa respons mahasiswa terhadap pembelajaran sains Kaffah termasuk kategori praktis dengan rata-rata senang 79,06%, mudah memahami 78,45% dan bermanfaat 80,55%. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan respon mahasiswa kelas III E PGMI Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram positif terhadap pembelajaran Kaffah sehingga dapat menjadi alternatif pembelajaran yang dapat dipilih oleh dosen dalam mengajar.
Pengembangan Kit Gerak Lurus Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Dan Sensor Infrared Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Ayub, Syahrial; Firdaus, Fahmi; 'Ardhuha, Jannatin; Susilawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.303

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan revolusi industri 4.0 yang menuntut integrasi teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran fisika. Tujuan utama penelitian ini untuk menghasilkan produk berupa kit gerak lurus berbasis mikrokontroler arduino uno dan sensor infrared yang layak, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan (development research) yang dikembangkan oleh Jan Van Der Akker dengan langkah-langkahnya meliputi penelitian pendahuluan, tahap pembuatan prototipe, evaluasi sumatif, dan refleksi sistematik dan dokumentasi. Produk yang dikembangkan berupa kit gerak lurus berbasis mikrokontroler arduino uno dan sensor infrared didukung dengan perangkat lainnya yaitu modu ajar, LKPD, dan instrumen tes keterampilan proses sains. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dan angket respon peserta didik serta instrumen tes. Validitas produk dinilai oleh 3 validator ahli dari dosen fisika dan 3 validator praktisi dari guru mata pelajaran fisika yang dianalisis menggunakan skala Likert. Kepraktisan diperoleh dari lembar pengamatan oleh guru dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran yang dilakukan. Efektivitas diperoleh dari hasil uji coba terbatas produk berupa peningkatan nilai pretest dan posttest yang dianalisis menggunakan uji N-gain. Hasil validitas produk yang dikembangkan memiliki persentase yaitu kit 93,18%; modul ajar 90,42%; LKPD 92,05%; dan instrmen tes 88,64 dengan kategori sangat valid serta reliabel rata–rata di atas 75%, sehingga produk dapat dikatakan layak digunakan. Hasil kepraktisan produk yang dikembangkan berupa lembar keterlaksanaan oleh guru dan respon peserta didik sebesar 95,00% dan 93,85% dituliskan secara berurutan dengan kategori sangat praktis. Hasil perolehan uji N-gain untuk keterampilan proses sains peserta didik sebesar 0,42 dengan kategori sedang dan termasuk ke dalam kriteria cukup efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kit, modul ajar, LKPD, dan instrumen tes yang dihasilkan layak, sangat praktis dan cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik.
Deskripsi Karakter Mahasiswa terhadap Pembelajaran Sains Kaffah Ayub, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.305

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan karakter mahasiswa terhadap pembelajaran Kaffah. Indikator karakter meliputi agama, nasionalis, integritas, mandiri dan gotong royong. Penelitian dilakukan pada mahasiswa kelas III E PGMI Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Data dikumpulkan melalui tes dan angket tentang karakter mereka. Tes dibuat dengan mengaplikasikan konsep sains pada karakter dan diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran dilakukan. Angket karakter juga diberikan sebelum dan sesudah pembelajaran. Data yang diperoleh menunjukkan bahwa pembelajaran Kaffah cukup efektif dalam menumbuhkan karakter mahasiswa kelas III E PGMI Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Model pembelajaran Kaffah dapat menjadi salah satu model pembelajaran bagi dosen maupun pendidik dalam melakukan proses belajar.
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas X pada Materi Dinamika Rotasi Deswita; Ayub, Syahrial; Doyan, Aris
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.314

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model PBL terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas x pada materi dinamika rotasi. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian non quivalent control group design. Populasinya seluruh peserta didik kelas X MIPA SMAN 1 Monta. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik purposive sumpling dengan kelas X MIPA 1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X MIPA 2 sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen diberi perlakuan berupa model PBL dan kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran konvensional. Pada saat sebelum dan sesudah perlakuan, kedua kelas diberi tes keterampilan berpikir kritis yang berjumlah 10 soal. Hasil tes awal dan tes akhir keterampilan berpikir kritis dianalisis homogenitas dan normalitasnya untuk melakukan uji hipotesis. Analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model PBL terhadap keterampilan berpikir kritis peserta didik kelas X pada materi dinamika rotasi. Keywords: PBL, keterampilan berpikir kritis, dinamika rotasi.
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Berbantuan Simulasi PhET Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Peserta Didik Saputri, Baiq Andriani; Kosim; Zuhdi, Muhammad; Ayub, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i3.386

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada atau tidaknya pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah quasi ekspriment dengan desain penelitian nonquivalent control group design. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh kelas XI MIPA SMA Negeri 1 Suralaga. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan sampling jenuh dengan kelas XI MIPA 2 sebanyak 23 orang sebagai kelas eksprimen dan kelas XI MIPA 1 sebanyak 23 sebagai kelas kontrol. Kelas eksprimen diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET dan kelas kontrol diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen tes yang digunakan berupa soal uraian sebanyak 5 butir soal. Hipotesis penelitian diuji menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% yang menghasilkan nilai t hitung kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik sebesar 2,61 lebih besar daripada nilai t tabel yaitu 2,01 sehingga H0 ditolak dan Ha diterima. Hasil ini menunjukkan terdapat model pembelajaran berbasis masalah berbantuan simulasi PhET terhadap kemampuan pemecahan masalah fisika peserta didik. Hasil tersebut juga dibuktikan dengan nilai N-Gain peserta didik pada kelas eksprimen dengan kategori tinggi sebesar 0,80 dan nilai N-Gain peserta didik pada kelas kontrol dengan kategori sedang sebesar 0,70.
HASIL BELAJAR MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN FISIKA PADA PERKULIAHAN DENGAN PROJECT BASED LEARNING Hikmawati, Hikmawati; Verawati, Ni Nyoman Sri Putu; Ayub, Syahrial
ORBITA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Fisika Vol 9, No 2 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/orbita.v9i2.14925

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan hasil belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika pada perkuliahan dengan Project based Learning (PjBL). Penelitian eksperimen ini menggunakan desain: one shot case study. Subyek penelitian terdiri dari 19 orang mahasiswa yang mengikuti perkuliahan Administrasi dan Manajemen Sekolah, pada Semester Genap 2023, di Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Mataram. Penelitian dimulai sejak 14 Februari hingga 28 Maret 2023, dengan jumlah pertemuan sebanyak 7 kali. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes essay sebanyak 5 butir soal yang diberikan pada pertemuan ke-8. Hasil belajar mahasiswa dinyatakan dalam bentuk persentase. Mahasiswa dinyatakan tuntas belajar secara individual apabila memperoleh nilai minimal 75. Ketuntasan klasikal diperoleh apabila minimal 80% mahasiswa tuntas belajar secara individual. Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata mahasiswa sebesar 83, dengan ketuntasan klasikal sebesar 89%. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan PjBL pada perkuliahan Administrasi dan Manajemen Sekolah dapat menuntaskan hasil belajar mahasiswa calon guru fisika. Kata kunci: project based learning; hasil belajar. ABSTRACTThis study aims to describe the learning outcomes of Physics Education Study Program students in Project-based Learning (PjBL) lectures. This experimental research uses a design: one shot case study. The research subjects consisted of 19 students taking School Administration and Management courses, in Even Semester 2023, at the Physics Education Study Program, FKIP, University of Mataram. The research started from 14 February to 28 March 2023, with a total of 7 meetings. The research instrument used was an essay test with 5 questions given at the 8th meeting. Student learning outcomes are expressed in percentage form. Students are declared to have completed learning individually when they obtain a minimum score of 75. Classical completeness is obtained when at least 80% of students have completed studying individually. From the research results, it was obtained that the average student score was 83, with classical completeness of 89%. Therefore, it can be concluded that the application of PjBL in School Administration and Management lectures can complete the learning outcomes of prospective physics teacher students. Keywords: project based learning; learning outcomes.
Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry-Creative-Process (ICP) terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Calon Guru Verawati, Ni Nyoman Sri Putu; Wahyudi, W.; Ayub, Syahrial
Jurnal Penelitian dan Pengkajian Ilmu Pendidikan: e-Saintika Vol. 4 No. 1: March 2020
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/e-saintika.v4i1.151

Abstract

Mengajar berpikir kritis kepada mahasiswa calon guru telah menjadi perhatian dalam beberapa dekade terakhir dan pembelajaran menggunakan model yang spesifik mempromosikan berpikir kritis mahasiswa calon guru penting dikonduksikan dan dieksplorasi dampaknya. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi efek model pembelajaran Inquiry-Creative-Proces (ICP) terhadap kemampuan berpikir kritis pada mahasiswa calon guru. Penelitian eksperimen dengan desain one group pretest-posttest dikonduksikan, melibatkan 16 mahasiswa calon guru fisika di Universitas Mataram sebagai sampel penelitian. Kemampuan berpikir kritis diukur menggunakan instrumen tes sebanyak 8 item soal essay. Instrumen tes yang digunakan telah teruji validitas dan reliabilitasnya.  Data kemampuan berpikir kritis dianalisis secara deskriptif dan statistik di mana uji homogenitas, uji normalitas, dan uji-t dikonduksikan. Hasil studi menunjukkan bahwa model pembelajaran ICP berpengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa calon guru.The Effect of Inquiry-Creative-Process Learning Model (ICP) on Prospective Teacher Students’ Critical Thinking AbilityAbstractTeaching critical thinking to prospective teacher has been a concern in the last few decades and learning using specific models to train critical thinking prospective teachers is important to be conditioned and explored their impact. This study aims to explore the effect of Inquiry-Creative-Process (ICP) learning model on  prospective teacher’s critical thinking ability. The experimental research with one group pretest-posttest design was conducted, involving 16 physics prospective teachers at Universitas Mataram as a research sample. Critical thinking ability were measured using 8 essay test items. The test instrument used has been tested for validity and reliability. The data of critical thinking ability were analyzed descriptively and statistically where homogeneity test, normality test, and t-test are conducted. The results showed that the ICP learning model affected to the  prospective teacher’s critical thinking ability.