Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Pada Materi Suhu dan Kalor Hidayat, Rahmat; Zuhdi, Muhammad; Makhrus, Muh.; 'Ardhuha, Jannatin
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 1 (2024): February
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i1.283

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share (TPS) terhadap keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi suhu dan kalor di kelas XI MIA SMAN 1 Sape. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental dengan desain pretest-posttest control group. Sampel penelitian dipilih secara purposive sampling, dengan kelas XI MIA-2 sebagai kelompok eksperimen dan XI MIA-4 sebagai kelompok kontrol. Kelompok eksperimen menggunakan model pembelajaran TPS, sedangkan kelompok kontrol menggunakan model konvensional. Data keterampilan berpikir kreatif dikumpulkan melalui tes uraian sebanyak 10 soal dan dianalisis menggunakan uji homogenitas, uji normalitas, dan uji-t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran TPS secara signifikan meningkatkan keterampilan berpikir kreatif peserta didik dibandingkan model konvensional, dengan nilai rata-rata posttest kelompok eksperimen sebesar 69,46 dan kelompok kontrol sebesar 51,48. Peningkatan per-indikator keterampilan berpikir kreatif pada kelompok eksperimen menunjukkan kategori sedang hingga tinggi, dengan persentase peningkatan tertinggi pada indikator flexibility (72,36%) dan terendah pada originality (16,57%). Hasil uji hipotesis memperlihatkan nilai thitung sebesar 5,489 lebih besar dari ttabel sebesar 2,012, sehingga disimpulkan bahwa penerapan model TPS berpengaruh terhadap peningkatan keterampilan berpikir kreatif peserta didik pada materi suhu dan kalor.
Perkuliahan dengan Konteks Kearifan Lokal pada Mata Kuliah “Pengantar Pendidikan” untuk Mengembangkan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Calon Guru Fisika Hikmawati, Hikmawati; Verawati, Ni Nyoman Sri Putu; 'Ardhuha, Jannatin; Ayub, Syahrial
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 1 (2024): February
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i1.287

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa calon guru fisika melalui perkuliahan dengan konteks kearifan lokal. Penelitian ini menggunakan desain: one shot case study. Subyek penelitian meliputi 29 orang mahasiswa yang mengikuti perkuliahan “Pengantar Pendidikan”, pada Semester Ganjil Tahun Akademik 2023/2024, di Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP, Universitas Mataram. Penelitian dimulai dari tanggal 24 Agustus 2023 sampai dengan 7 Desember 2023. Instrumen penelitian terdiri atas 10 soal berbentuk essay. Perhitungan nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi dinyatakan dalam bentuk persentase. Ketuntasan individual diperoleh bila nilai keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa sebesar minimal 75,0. Ketuntasan klasikal diperoleh bila 80% mahasiswa tuntas belajar secara individu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa sebesar 82,6, dengan nilai terendah sebesar 77,0 dan nilai tertinggi sebesar 90,0. Ketuntasan klasikal sebesar 100%, yakni semua mahasiswa memperoleh nilai di atas 75,0. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa perkuliahan dengan konteks kearifan lokal pada mata kuliah “Pengantar Pendidikan” dapat menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi mahasiswa calon guru fisika.
Pengembangan Kit Gerak Lurus Berbasis Mikrokontroler Arduino Uno Dan Sensor Infrared Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Peserta Didik Ayub, Syahrial; Firdaus, Fahmi; 'Ardhuha, Jannatin; Susilawati
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 2 (2024): May
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i2.303

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tantangan revolusi industri 4.0 yang menuntut integrasi teknologi dalam pendidikan, khususnya dalam pembelajaran fisika. Tujuan utama penelitian ini untuk menghasilkan produk berupa kit gerak lurus berbasis mikrokontroler arduino uno dan sensor infrared yang layak, praktis dan efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan (development research) yang dikembangkan oleh Jan Van Der Akker dengan langkah-langkahnya meliputi penelitian pendahuluan, tahap pembuatan prototipe, evaluasi sumatif, dan refleksi sistematik dan dokumentasi. Produk yang dikembangkan berupa kit gerak lurus berbasis mikrokontroler arduino uno dan sensor infrared didukung dengan perangkat lainnya yaitu modu ajar, LKPD, dan instrumen tes keterampilan proses sains. Instrumen penelitian ini menggunakan lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran dan angket respon peserta didik serta instrumen tes. Validitas produk dinilai oleh 3 validator ahli dari dosen fisika dan 3 validator praktisi dari guru mata pelajaran fisika yang dianalisis menggunakan skala Likert. Kepraktisan diperoleh dari lembar pengamatan oleh guru dan angket respon peserta didik terhadap pembelajaran yang dilakukan. Efektivitas diperoleh dari hasil uji coba terbatas produk berupa peningkatan nilai pretest dan posttest yang dianalisis menggunakan uji N-gain. Hasil validitas produk yang dikembangkan memiliki persentase yaitu kit 93,18%; modul ajar 90,42%; LKPD 92,05%; dan instrmen tes 88,64 dengan kategori sangat valid serta reliabel rata–rata di atas 75%, sehingga produk dapat dikatakan layak digunakan. Hasil kepraktisan produk yang dikembangkan berupa lembar keterlaksanaan oleh guru dan respon peserta didik sebesar 95,00% dan 93,85% dituliskan secara berurutan dengan kategori sangat praktis. Hasil perolehan uji N-gain untuk keterampilan proses sains peserta didik sebesar 0,42 dengan kategori sedang dan termasuk ke dalam kriteria cukup efektif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kit, modul ajar, LKPD, dan instrumen tes yang dihasilkan layak, sangat praktis dan cukup efektif untuk meningkatkan keterampilan proses sains peserta didik.
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis PBL untuk Meningkatkan KPM Fisika Siswa Dwiyanti, Ulfa; Makhrus, Muh.; Taufik, Muhammad; 'Ardhuha, Jannatin
Jurnal Pendidikan, Sains, Geologi, dan Geofisika (GeoScienceEd Journal) Vol. 5 No. 3 (2024): Agustus
Publisher : Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/goescienceed.v5i3.358

Abstract

Riset pengembangan ini dilakukan guna menghasilkan produk berupa multimedia interaktif berbasis PBL dan perangkat pembelajaran untuk meningkatkan KPM siswa yang layak, praktis, dan efektif pada materi teori kinetik gas. Jenis riset ini termasuk ke dalam Research and Development (R&D) dengan model yang dipakai yaitu 4D dengan tahapannya yakni Define, Design, Develop, dan Disseminate. Produk multimedia interaktif berbasis PBL dihasilkan dalam bentuk media pembelajaran berupa aplikasi android dan web. Produk lain yang dihasilkan perangkat pembelajaran meliputi silabus, RPP, LKPD, dan instrumen tes Kemampuan Pemecahan Masalah (KPM). Metode pengumpulan data yang digunakan berupa lembar validasi, lembar pengamatan keterlaksanaan pembelajaran, angket tanggapan siswa, dan instrumen tes KPM. Kelayakan produk diukur oleh validator ahli dan praktisi, kemudian dilakukan pengkajian dengan skala Linker. Kepraktisan pembelajaran diukur dari lembar pengamatan yang dinilai guru dan angket tanggapan siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Keefektifan diukur dari hasil peningkatan skor tes awal dan tes akhir pada uji coba skala terbatas yang dianalisis melalui uji N-gain. Produk hasil riset pengembangan ini memperoleh rata-rata persentase validasi sebesar 87,50%, dengan kriteria sangat valid dan rata-rata reliabilitas lebih dari 75%, sehingga produk tersebut layak digunakan. Praktikalitas produk memperoleh persentase sebesar 87,50% yang dinilai oleh guru dan 81,20% yang dinilai oleh siswa, keduanya memenuhi kriteria sangat praktis. Hasil yang diperoleh dari uji N-gain untuk KPM siswa sebesar 0,66 dengan kriteria sedang yang menyatakan cukup efektif. Kesimpulannya bahwa produk yang dihasilkan layak, sangat praktis, dan cukup efektif untuk meningkatkan KPM fisika siswa.
Analysis of Students’ Physics Critical Thinking Ability in Problem-Based Learning Models Assisted With Video Oktiana, Rohmiati; 'Ardhuha, Jannatin; Makhrus, Muh.
Empiricism Journal Vol. 4 No. 2: December 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ej.v4i2.1304

Abstract

Critical thinking skills are one of the abilities that students must have in order to facilitate processing and analyzing the information obtained, as well as selecting or making the right decision about a problem in physics learning. This study aims to measure students' critical thinking skills using a video-assisted problem-based learning model. Syllabus, lesson plans, teaching materials, worksheet, learning videos, and test instruments are learning tools on elasticity and Hooke's law that support this research. The research method uses a quasi experiment with a One-Group-Pretest-Posttest design. A total of 30 students in class XI MS 2 in the odd semester of the 2022/2023 school year at SMAN 1 Kediri became research participants. Data collection techniques using worksheet and critical thinking ability test instruments. worksheet is used in order to facilitate critical thinking skills during learning activities, and the assessment scores are converted into percentages and then classified into the criteria for critical thinking skills. Test instruments are also used as pretests and posttests to measure critical thinking skills before and after learning activities, and the results are analyzed using the N-Gain test and interpreted into effectiveness interpretations. The results of the worksheet assessment showed that students' critical thinking skills were 82.22% with very critical criteria, and the N-Gain test instrument was 0.57 in the moderate improvement category and included in the criteria for being quite effective. So it can be concluded that there is an increase in students' critical thinking skills by using a video-assisted problem-based learning model and effective use in learning.
Biochemical Characterization of Ketapang Lipase: Its Preference to Short-Chain Fatty Acids despite the Long-Chain Fatty Acids Dominant Content Faradis, Taritsu Hazal; Pomeistia, Meilynda; Basri, Nurul Hasan; 'Ardhuha, Jannatin; Gunawan, Erin Ryantin; Savalas, Lalu Rudyat Telly
Molekul Vol 18 No 2 (2023)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2023.18.2.8302

Abstract

Lipases are versatile enzymes with high specificity toward lipid substrate. They have many industrial applications, such as in food, pharmacy, and green fuel. So far, most explored lipases are from microbial and animal sources, whereas those from plants are less studied. The present study aims to characterize ketapang (Terminalia catappa Linn) lipase. The lipase was isolated from germinating ketapang seeds. The activity was determined by hydrolysis of virgin coconut oil (VCO). Biochemical characterization of ketapang lipase includes the optimum temperature, pH, kinetics, metal ions addition, and analysis of substrate specificity. It was shown that ketapang lipase has an optimum temperature of 45 oC, pH 7.5. Ca2+ increases the lipase activity, whereas Na+, K+, Mg2+, Zn2+, Fe2+, and Cu2+ inhibit ketapang lipase to various extents. A comparison of SDS-PAGE and native-PAGE analysis showed that ketapang lipase consists of several protein subunits. A further test by in-gel assay revealed that the 54 kDa, 35 kDa, two bands at ~16 kDa, and 12 kDa proteins showed lipolytic activity against a-naphthyl palmitate substrate. When tested on various chromogenic fatty acid substrates, ketapang lipase showed the highest specificity against short-chain fatty acids (C4 and C8), despite the fact that ketapang oil seed composes mainly of long fatty acid (C18). Since lipases that have high lipolytic activity toward short fatty acids are considered esterases, the esterase activity of ketapang lipase is yet to be determined.
Chemical Analysis of Rice from Converted-to-Organic Paddy Field in Lombok Island Savalas, Lalu Rudyat Telly; Loka, I Nyoman; 'Ardhuha, Jannatin
Indonesian Journal of Chemical Research Vol 9 No 1 (2021): Edition for May 2021
Publisher : Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/ijcr.2021.9-lal

Abstract

Chemical analysis has been undertaken to investigate the nutrients compositions and the presence of residual pesticides from rice cultivated from converted-to-organic paddy fields in Lombok Island. The nutrients being investigated were macronutrients (carbohydrates, fat, and proteins), micronutrients (beta-carotene), metal ions, and minerals, whereas pesticides being investigated were organo-chlorides residues such as endrin, delta-BHC, dieldrin, etc. The chemical analysis results were compared to those from rice cultivated from conventional farming, which uses chemical pesticides. It was revealed that there is no difference in the nutrients compositions of rice produced from converted-to-organic paddy fields to those from conventional farming. Moreover, it was shown that both rice samples from converted-to-organic and conventional farming paddy fields have no detectable residual pesticides. This finding suggests that the absence of residual pesticides from rice samples does not necessarily correspond to the application of organic farming in the converted-to-organic land. There is not robust evidence that the application of organic alters the nutrient composition of rice. This result also underlines the need to further investigate the real benefits of organic rice farming products in terms of nutritional composition and safety.
PELATIHAN PENGGUNAAN APLIKASI PHET PADA SISWA SMAN 1 GUNUNGSARI LOMBOK BARAT Taufik, Muhammad; Susilawati, Susilawati; 'Ardhuha, Jannatin; Verawati, Ni Nyoman Sri Putu; Hikmawati, Hikmawati
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 6 No. 4 (2023): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v6i4.6236

Abstract

Fisika adalah satu mata pelajaran di SMA yang seringkali dianggap sulit oleh para siswa. Hasil wawancara awal dengan beberapa siswa menunjukkan bahwa fisika merupakan salah satu mata pelajaran yang sulit untuk dipelajari. Tidak hanya sulit dipelajari, fisika bahkan menjadi salah satu mata pelajaran yang dibenci oleh siswa. Opini/pandangan umum siswa dan masyarakat ini didukung oleh hasil penelitian yang menemukan bahwa fisika merupakan pelajaran yang sulit dan paling dibenci oleh siswa khususnya siswa SMA. Siswa kesulitan memahami fisika antara lain karena cakupan materi pelajaran fisika padat, dalam pembelajarannya dominan diajarkan dengan menghapal dan paparanya banyak dalam bentuk persamaan matematis. Siswa jarang atau minim dikenalkan media pembelajaran fisika yang interaktif dalam proses pembelajaran di kelas. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih penggunaan aplikasi PHET kepada siswa kelas XII IPA. Keunggulan PHET dibandingkan aplikasi lainnya antara lain, aplikasi PHET dikenal interaktif, mudah digunakan, fleksibel, memiliki tampilan yang menarik, mampu menampilkan fenomena yang sulit diamati secara langsung, serta memiliki akses gratis dan dapat diunduh secara offline. Pengabdian dilaksanakan di SMAN 1 Gunungari Lombok Barat dengan diikuti 25 siswa berasal dari perwakilan kelas XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA 3 dan XII IPA 4. Metode pengabdian dilaksanakan dalam bentuk pelatihan yang terdiri dari dua tahap yaitu: tahap pertama, penyuluhan cara menggunakan PHET rangkaan listrik, dan tahap kedua, membimbing siswa praktek menggunakan PHET rangkaian listrik. Hasil pengabdian menunjukkan para siswa mampu menggunakan aplikasi PHET khususnya untuk rangkaian listrik dengan capaian yang memuaskan. Respon siswa terhadap kegiatan pengabdian ini dalam kategori memuaskan.
Sosialisasi Program Guru Penggerak Pada Guru-Guru SMAN 1 Terara Sebagai Upaya Mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka 'Ardhuha, Jannatin; Susilawati; Sri Putu Verawati, Ni Nyoman; Sutrio; Gunada, I Wayan; Hikmawati; Dwiyanti, Ulfa
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 3 (2024): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i3.9252

Abstract

Program Guru Penggerak (PGP) merupakan program pemerintah yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 3 Juli 2020. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan potensi dan kompetensi guru dalam mendorong dan mewujudkan profil pelajar Pancasila pada peserta didik, menjadi pelatih bagi guru lainnya dalam merancang dan mengelola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan implementasi kurikulum merdeka belajar, serta menjadi agen transformasi bagi ekosistem pendidikan Indonesia. Target yang ingin dicapai adalah melalui program ini adalah tersedianya sebanyak 405.900 orang guru penggerak di tahun 2024. Peluang bagi guru-guru SMAN 1 Terara untuk mengikuti program ini sangat besar, hal ini dikarenakan kuota peserta seleksi tiap tahunnya meningkat, dan Lombok Timur merupakan salah satu daerah sasaran program CGP angkatan 11. Akan tetapi peluang tersebut bisa saja tidak termanfaatkan jika guru tidak mempersiapkan diri sedini mungkin untuk dapat berpartisipasi dalam program tersebut. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan Program Guru Penggerak kepada guru-guru di sekolah sebagai upaya mendukung implementasi Kurikulum Merdeka. Kegiatan sosialisasi meliputi pemataran materi, penyampaian testimoni guru, tanya jawab, dan pengisian angket kepuasan peserta. Respon peserta terkait kegiatan ini sangat baik dari segi penyampaian materi, peningkatan pemahaman dan wawasan guru terkait Program Guru Penggerak, relevansi materi dengan tugas guru dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, dan kesiapan guru dalam seleksi CGP. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi Program Guru Penggerak ini memberikan manfaat bagi guru-guru di SMAN 1 Terara, sehingga ke depannya kegiatan sejenis dapat dilaksanakan secara kontinu dan berkelanjutan.
The Effect of Project-Based Learning Model with Hybrid Mode on Higher Order Thinking Skills and Social Attitudes of Prospective Physics Teacher Students Hikmawati*, Hikmawati; Taufik, Muhammad; 'Ardhuha, Jannatin; Muliadi, Irman; Rahayu, Satutik; Doyan, Aris; Faresta, Rangga Alif
Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Vol 13, No 1 (2025): JANUARY 2025
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jpsi.v13i1.41970

Abstract

The project-based learning (PjBL) model with hybrid mode supports higher order thinking skills (HOTS) preparing students to become adaptive, creative, and competent educators in the 21st century. This study aims to analyze the effect of PjBL model with a hybrid mode on HOTS and social attitudes of prospective physics teacher students. This study was conducted on 5th semester students of the physics education study program, University of Mataram, who took the physics curriculum review course. The research design used was a quasi-experiment with a posttest only control group design. The study population included 75 students from class 5A, class 5B, and class 5C in the 2024/2025 academic year. The research subjects were divided into two groups, namely the experimental class (5A) and the control class (5C). The instruments used included a HOTS test and a social attitude questionnaire. Data analysis was performed using one-way Manova statistics. The results showed a significant difference in students' HOTS between the experimental class and the control class with an average HOTS of students in the experimental class of 81, higher than the control class which obtained an average score of 72. However, there was no significant difference in students' social attitudes between the two classes with an average score of social attitudes in the experimental class of 83 and in the control class of 82. This finding indicates that the PjBL model with a hybrid mode is effective in improving students' HOTS, but has little effect on the development of students' social attitudes.